DISUSUN OLEH :
WAHYU RAMADHAN (2231030051)
ZAINUDIN (2231030024)
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ;
TAREKAT DAN SEJARAH PERADABANNYA ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
Bapak Dr. Suhandi S.Ag M.Ag pada mata kuliah Akhlak Tasawuf. Selain
itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Tarekat dalam ilmu Tasawuf bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Suhandi S.Ag
M.Ag selaku dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf yang telah memberikan
tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................. iii
BAB I......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN .......................................................................... 1
BAB II....................................................................................................... 2
PEMBAHASAN........................................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN TAREKAT ........................................................................ 2
2.2 UNSUR-UNSUR DALAM TAREKAT ....................................................... 4
2.3 MACAM-MACAM TAREKAT ................................................................. 5
2.4 SEJARAH PERKEMBANGAN TAREKAT DALAM ISLAM .......................... 7
BAB III....................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................... 9
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 9
3.2 SARAN.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
________________________________
1 Ajid Thohir, Gerakan Politik Kaum Tarekat: Telaah Historis Gerakan Politik Antikolonialisme
Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah di Pulau Jawa, (Bandung : Pustaka Hidayah : 2002), hlm. 47.
> menurut Barmawie Umarie
"Tarekat adalah jalan atau sistem yang ditempuh menuju keridhaan Allah
semata. Adapun ikhtiar dalam menempuh jalan itu dinamakan suluk, sedangkan
orang nya dinamakan salik. Jadi Tarekat adalah saluran-saluran dari Tasawuf.
_________________________________
²Ahmad Najib Burhani, Tarekat tanpa Tarekat,(Jakarta, Serambi Ilmu Semesta : 2002), hlm. 36.
³Sri Mulyati, dkk, Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia, (Jakarta, Kencana:2005),
hal 9-10.
d. Murid
Murid atau kadang disebut salik adalah orang yang sedang mencari
bimbingan perjalanannya menuju Allah. Dalam pandangan pengikut
tarekat, seorang yang melakukan perjalanan rohani menuju Tuhan tanpa
bimbingan guru yang berpengalaman melewati berbagai tahap (maqamat)
dan mampu mengatasi keadaan jiwa (hal) dalam perjalanan spiritualnya,
maka orang tersebut mudah tersesat.
e. Ajaran
Ajaran adalah praktik-praktik dan ilmu-ilmu tertentu yang diajarkan
dalam sebuah tarekat. Biasanya, masing-masing tarekat memiliki
kekhasan ajaran dan metode khusus dalam mendekati Tuhan. Guru-guru
tarekatyangsama mengajarkan metode yangsamakepadamurid-muridnya.
____________________________________
Ahmad Najib Burhani, Tarekat tanpa Tarekat,(Jakarta, Serambi Ilmu Semesta :2002), hlm. 37.
26. Tarekat ‘Aliyyah,
27. Tarekat Abbasiyah,
28. Tarekat Haddadiyyah,
29. Tarekat Maghribiyyah,
30. Tarekat Ghaibiyyah,
31. Tarekat Hadiriyyah,
32. Tarekat Syattariyyah,
33. Tarekat Bayumiyyah,
34. Tarekat Aidrusiyyah,
35. Tarekat Sanbliyyah,
36. Tarekat Malawiyyah,
37. Tarekat Anfasiyyah,
38. Tarekat Sammaniyyah,
39. Tarekat Sanusiyyah,
40. Tarekat Idrisiyah, dan
41. Tarekat Badawiyyah.
Pada awalnya, tarekat itu merupakan bentuk praktik ibadah yang diajarkan
secara khusus kepada orang tertentu. Misalnya, Rasulullah mengajarkan wirid
atau zikir yang perlu diamalkan oleh Ali ibn Abi Thalib. Atau, Nabi saw.
memerintahkan kepada sahabat A untuk banyak mengulang-ulang kalimat
tahlil dan tahmid. Pada sahabat B, Muhammad memerintahkan untuk banyak
membaca ayat tertentu dari surat dalam Alquran. Ajaran-ajaran khusus
Rasulullah itu disampaikan sesuai dengan kebutuhan penerimanya, terutama
berkaitan dengan faktor psikologis.
Pada abad pertama Hijriyah mulai ada perbincangan tentang teologi,
dilanjutkan mulai ada formulasi syariah. Abad kedua Hijriyah mulai muncul
tasawuf. Tasawuf terus berkembang dan meluas dan mulai terkena pengaruh
luar. Salah satu pengaruh luar adalah filsafat, baik filsafat Yunani, India,
maupun Persia. Muncullah sesudah abad ke-2 Hijriyah golongan sufi yang
mengamalkan amalan-amalan dengan tujuan kesucian jiwa untuk taqarrub
kepada Allah. Para sufi kemudian membedakan pengertian-pengertiansyariat,
tahriqat, haqiqat, dan makrifat. Menurut mereka syariah itu untuk memperbaiki
amalan-amalan lahir, thariqat untuk memperbaiki amalan-amalan batin (hati),
haqiqat untuk mengamalkan segala rahasia yang gaib, sedangkan makrifat
adalah tujuan akhir yaitu mengenal hakikat Allah baik zat, sifat maupun
perbuatanNya. Orang yang telah sampai ke tingkat makrifat dinamakan wali.
Kemampuan luar biasa yang dimilikinya disebut karamat atau supranatural,
sehingga dapat terjadi pada dirinya hal-hal yang luar biasa yang tidak
terjangkau oleh akal, baik di masa hidup maupun sudah meninggal. Syaikh
Abdul Qadir Jaelani (471-561/1078-1168) menurut pandangan sufi adalah wali
tertinggi disebut quthub al-auliya (wali quthub).
Pada abad ke-5 Hijriyah atau 13 Masehi barulah muncul tarekat sebagai
kelanjutan kegiatan kaum sufi sebelumnya. Hal ini ditandai dengan setiap
silsilah tarekat selalu dihubungkan dengan nama pendiri atau tokoh-tokoh sufi
yang lahir pada abad itu. Setiap tarekat mempunyai syaikh, kaifiyah zikir dan
upacararitual masing-masing. Biasanya syaikh atau mursyid mengajar
murid-muridnya di asrama latihan rohani yang dinamakan suluk atau ribath.
Kehadiran tasawuf berikut lembaga-lembaga tarekatnya di Indonesia, sama
tuanya dengan kehadiran Islam itu sendiri sebagai agama yang masuk di
kawasan ini. Namun, tampaknya, dari sekian banyak tarekat yang ada di seluruh
dunia, hanya ada beberapa tarekat yang bisa masuk dan berkembang
diIndonesia. Hal itu dimungkinkan di antaranya karena faktor kemudahan
sistemkomunikasi dalam kegiatan transmisinya. Tarekat yang masuk ke
Indonesia adalah tarekat yang populer di Makkah dan Madinah, dua kota yang
saat itu menjadi pusat kegiatan dunia Islam. Faktor lain adalah karena
tarekat-tarekat itu dibawa langung oleh tokoh-tokoh pengembangnya yang
umumnya berasal dari Persia dan India. Kedua negara ini dikenal memiliki
hubungan yang khas dengan komunitas Muslim pertama di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang diatas dapat kita ambil kesimpulan yaitu : Istilah
tarekat diambil dari bahasa Arab thariqah yang berarti jalan atau metode.
Sedangkan pengertian tarekat secara istilah adalah suatu jalan atau cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengamalkan ilmu Tauhid, Fikih dan
Tasawuf. Ia bisa juga berarti sebuah pengorganisasian dari tasawuf.
Unsur-unsur terpenting dalam tarekat ada lima: 1. Mursyid (guru), 2. Baiat
(janji setia), 3. Silsilah (hubungan antar guru), 4. Murid, dan 5. Ajaran.
Adapun tujuan utama pendirian berbagai tarekat oleh para sufi adalah untuk
membina dan mengarahkan seseorang agar bisa merasakan hakikat Tuhannya
dalam kehidupan sehari-hari melalui perjalanan ibadah yang terarah dan
sempurna.
Pada awalnya, tarekat itu merupakan bentuk praktik ibadah yang diajarkan
secara khusus kepada orang tertentu. Misalnya, Rasulullah mengajarkan
wiridatau zikir yang perlu diamalkan oleh Ali ibn Abi Thalib. Kemudian
kemunculan tarekat sendiri diawali dengan pengklasifikasian antara syariat,
tahriqat, haqiqat, dan makrifat oleh para sufi. Barulah pada abad ke-5 Hijriyah
atau 13 Masehi muncul tarekat sebagai kelanjutan dari pemikiran kaum sufi
tersebut.
3.2 SARAN
Dalam memahami tarekat tidak cukup hanya dengan mempelajari sekilas saja.
Karena seluk-beluk tarekat sangatlah rumit dan penuh dengan teka-teki. Sebab
ruang lingkup tarekat adalah spiritual yang tidak bisa dipelajari kecuali dengan
pengalaman batiniyah tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ajid Thohir, 2002. Gerakan Politik Kaum Tarekat: Telaah Historis Gerakan Politik
Antikolonialisme Tarekat Qodiriyah-Naqsabandiyah di Pulau Jawa. Bandung:
Pustaka Hidayah.
Ahmad Najib Burhani, 2002. Tarekat tanpa Tarekat. Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta.
https://pengertiankomplit.blogspot.com/2017/09/pengertian-thoriqoh.html
http://www.sarjanaku.com/2011/11/pengertian-tarekat-dan-sejarah.html#
https://www.academia.edu/6512162/MAKALAH_TAREKAT