Disusun oleh:
Kelompok VI
Tiaysah Hasibuan 0306232123
Bunayya Khairun Nisa 0306232127
Badrun Nafiza 0306232134
Najwa Naumira Hasibuan 0306232136
Muhammad Fahri 0306232141
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tarekat itu dan apa yang dimaksud dengan tarekat naqsabandiyah ?
2. Apakah tarekat dan persulukan itu sama ?
3. Apakah tarekat dan tasawuf itu sama ?
4. Bagaimana hukum mengamalkan tarekat ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu tarekat dan yang dimaksud dengan tarekat
naqsabandiyah.
2. Untukmengetahui apakah tarekat dan persulukan itu sama
3. Uuntuk mengetahui apakah tarekat dan tasawuf itu sama.
4. Untuk mengetahui hukum mengamalkan tarekat.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tarekat
Secara etimologi tarekat berasal dari kata thariqah yang berarti jalan,
keadaan, aliran atau garis pada sesuatu. Sedangkan secara terminologi para
pengkaji tarekat mengemukakan beberapa definisi, di antaranya :
1
TIM HUMAS, “Tarekat : Pengertian, Sejarah, dan Aliran-alirannya”, (https://an-nur.ac.id/tarekat-
pengertian-sejarah-dan-aliran-alirannya/ , diakses pada 18 Desember 2023, pukul 22.21)
3
B. Tarekat Naqsabandiyah
Naqsabandiyah menurut syaikh Najjamuddin Amin AlKurdi dalam
kitabnya Tanwirul Qulub berasal dari dua buah kata bahasa arab, “Naqsy”dan
“band”, naqsy yang artinya ukiran atau gambar yang ditancap pada sebatang
lilin atau benda lainnya, dan Band artinya bendera atau layar besar.
Jadi Naqsabandi artinya ukiran atau gambar yang terlukis pada suatu
benda, melekat, tidak terpisah lagi, seperti tertera pada sebuah bendera atau
spanduk besar. Dinamakan Naqsabandiyah karena Syaikh Bahauddin Pendiri
tarekat ini senantiasa berdzikir mengingat Allah berkepanjangan, sehingga
lafaz Allah itu terukir melekat ketat dalam hatinya.2
2
Tarekat Naqsabandiyah, (https://repository.radenfatah.ac.id/14614/3/BAB%20III.pdf , diakses pada
18 Desember 2023, pukul 23.20) hal. 27-28
3
Tarekat Naqsabandiyah, (https://repository.radenfatah.ac.id/14614/3/BAB%20III.pdf , diakses pada
18 Desember 2023, pukul 23.20) hal. 38-41
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
5
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini
adalah teknik wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan
narasumber. Wawancara yang kami gunakan adalah wawancara terstruktur
yaitu peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali
dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai
instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
istrumen-instrumen lain.4
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif, analisis data
dalam penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Dan proses pelacakan dan peraturan secara
sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan analisis
keadaan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-
bahan tersebut agar dapat diinpretasikan kedalam temuannya kepada orang lain.
Analisi data yang diguanakan berupa model analisis interaksi data terhadap
narasumber. Dalam hal ini komponen data didapatkan pada saat pengumpulan
data dengan teknik wawancara.
4
“Teknik Pengumpulan Data”, (https://agribisnis.uma.ac.id/2023/01/13/teknik-pengumpulan-data/ ,
Diakses pada 24 November 2023, 11:10)
6
BAB IV
7
8. Dalam melaksanakan tarekat pekerjaan kita tidak akan terganggu.
Karena dalam persulakan itu ada masanya contohnya ada yang 5, 10,
20, dan 40 hari. Kita harus bisa mengikhlaskan dunia dalam bertarekat
karena yang sedang dikejar akhirat yang mana jika kita mengejar akhirat
dunia pasti dapat.
9. Manfaat dan kegunaan tarekat ini sangat banyak
Untuk manfaatnya kalau ditingkatkan syariaatnya, yaitu jalan menuju
Allah. Karena tarekat ini mengkaji lebih dalam lagi tentang islam.
Misalnya kalau dalam fiqih itu hanya menyembah dengan cara shalat,
kalau ditarekat dipertanyakan lagi apa yang disembah.
Dan untuk kegunaannya agar kita kenal siapa itu Allah. Disitulah kita
hanya dititikkan pada ibadah dengan sungguh-sungguh
8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tarekat adalah jalan yang ditempuh oleh seorang shaleh untuk
mendekatkan diri kepada Tuhannya. Naqsabandi artinya ukiran atau gambar
yang terlukis pada suatu benda, melekat, tidak terpisah lagi, seperti tertera pada
sebuah bendera atau spanduk besar. Dinamakan Tarekat Naqsabandiyah karena
Syaikh Bahauddin Pendiri tarekat ini senantiasa berdzikir mengingat Allah
berkepanjangan, sehingga lafaz Allah itu terukir melekat ketat dalam hatinya
Persulukan adalah tempat untuk pendidikan tarekat. Dan pendidikan
tarekat hanya bisa didapatkan di persulukan.Tarekat itulah pembelajarannya
Yang membedakan tasawuf dengan tarekat itu adalah orang yang bertasawuf
belum tentu bertarekat dan orang yang bertarekat sudah pasti bertasawuf. Dan
persamaannya kalau tasawuf itu tentang mengkaji diri (menambahkan
keilmuan kita) dan tarekat juga mengkaji diri tetapi lebih dalam lagi. Dan harus
masuk kedalam persulukan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11