TASAWUF
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tadris Bahasa Inggris
yang dibimbing oleh : Syaifuddin,S.Ag.,M.
Oleh :
Ray Dharma Zal : 233140069
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul”Termillogi
Ilmu tasawuf,dasar-dasar tasawuf,sejarah tasawuf”
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
bapak Syaifuddin,S.Ag.,M.Ag selaku dosen mata kuliah AKHLAK TASAWUF
yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan makalah
ini
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penuliss mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan penulis buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dandipahami oleh semua
orang khususnya bagi para pembaca. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya
jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................
LATAR BELAKANG.................................................................................................................
RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................
TUJUAN MAKALAH...............................................................................................................
BAB II....................................................................................................................................
PENGERTIAN TASAWUF........................................................................................................
PRINSIP-PRINSIP TASAWUF..................................................................................................
BAB III...................................................................................................................................
PENUTUPAN.........................................................................................................................
KESIMPULAN........................................................................................................................
SARAN..................................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tasawuf membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Tasawuf adalah
ilmu untuk mengetahui bagaimana cara mensucikan jiwa,tasawuf berorientasi moral.
Dapat disimpulkan bahwa tasawuf bahwa basis tasawuf ialah penyucian hati dan moral.
RUMUSAN MASALAH
A. pengertian tasawuf
C.Prinsip-Prinsip Tasawuf
PEMBAHASAN
1. pengertian tasawuf
tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, men-
jernihkan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang
abadi. Dari definisi tentang tasawuf di atas diperhatikan dan dipahami secara utuh,
maka akan tampak selain berorientasi spiritual, tasawuf juga berorientasi moral. Dan
dapat disimpulkan bahwa basis tasawuf ialah penyucian hati dan penjagaannya dari
setiap cedera, dan bahwa produk akhirnya ialah hubungan yang benar dan harmonis
antara manusia dan Allah.
Dengan demikian, sufi adalah orang yang telah dimampukan Allah untuk menyuci- kan
hati dan menegakkan hubungannya dengan Dia dan ciptaan-Nya dengan melangkah
pada jalan yang benar, sebagaimana dicontohkan dengan sebaik-baiknya oleh Nabi Mu-
hammad saw.
Hal ini kemudian berasal dari orang-orang daerah Irak dan Iran yang baru masuk Islam
(sekitar abad ke-8 M). Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan
serta menjauhkan diri dari berbagai kemewahan dan kesenangan keduniaan.
Pertikaian yang terjadi antar umat Islam disebabkan oleh faktor politik dan perebutan
kekuasaan yang terus berlangsung dimasa khalifah-khalifah sesudah Utsman dan Ali.
Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal tersebut kemudian menjadikannya
menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor.
Mereka melakukan berbagai gerakan ‘uzlah, yaitu menarik diri dari hingar-bingar
masalah duniawi. Lalu munculah gerakan tasawuf yang saat itu dipelopori oleh Hasan Al-
Bashri pada abad kedua Hijriyah.
3.Prinsip-Prinsip Tasawuf
Tasawuf bertujuan membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Dengan
tasawuf seseorang kemudian menjadi tidak berlebihan dalam hal duniawi serta tetap
fokus pada iman dan takwa yang ia miliki.
Terdapat beberapa prinsip yang dapat dilakukan dalam ber-tasawuf. Menurut ahli sufi,
Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, prinsip tasawuf yang bisa dilakukan
adalah sebagai berikut.
1. Zikir
Zikir sebagai suatu proses pemurnian hati, pembersihan serta pelepasan. Orang-orang
yang melakukan zikir kemudian bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa
serta melantunkan lafaz zikir.
2. Fikr (Meditasi)
Saat pikiran merasa bingung atau bertanya-tanya, pusatkanlah perhatianmu yang kamu
miliki ke dalam diri dengan berkonsentrasi pada satu titik. Meditasi sebagai suatu
perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju suatu esensi diri.
3. Sahr (Bangkit)
Merasakan lapar pada hati dan pikiran untuk kemudian bertahan mencari serta
mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini kemudian melibatkan hasrat dan keinginan
yang mendalam untuk tetap tabah serta sabar dalam mencari jati diri.
6. Shawm (Puasa)
Tidak hanya pada tubuh yang berpuasa melainkan pikiran juga. Proses ini kemudian
termasuk puasa fisik, bermanfaat untuk dapat melepaskan diri dari hasrat dan keinginan
otak serta pandangan atau persepsi indera eksternal.
Berdoa dalam kondisi sunyi atau kesunyian, baik secara eksternal maupun internal akan
membantu melepaskan diri. Bersunyi sendiri tetap akan mendekatkanmu dengan orang
lain atau di tengah orang banyak.
8. Khidmat (Melayani)
Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang yang menemukan jalan jiwa untuk
pelayanan dan pertumbuhan diri.
Surat Al-Baqarah Ayat 115 berbunyi “Dan kepunyaan Allah-lah dari timur dan barat,
maka kemanapun kamu menghadap maka di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Luas (rahmat-Nya) dan Maha Mengetahui.”
Surat Al-Baqarah Ayat 186 berbunyi “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku sangat dekat. Aku mengabulkan
permohonan setiap orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka kemudian memenuhi (segala perintahKu) serta hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka kemudian selalu berada dalam kebenaran.”
Surat Qaf Ayat 16 berbunyi “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia serta
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami menjadi lebih dekat kepadanya
dibandingkan urat lehernya.”
Surat Al-Kahfi Ayat 65 berbunyi “Lalu mereka akan bertemu dengan seorang hamba di
antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami,
serta yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.”
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Tasawuf bukanlah sesuatu yang baru untuk islam. Prinsip-prinsip ajaran tassawuf telah
ada dalam islam semenjak Nabi muhammad diutus menjadi Rasul, bahkan kehidupan
rohani Rasul dan para sahabat menjadi salah satu panutan di dalam melakukan amalan-
amalannya. Ini merupakan sangkalan terhadap pendapat yang mengatakan bahwa
tasawuf merupakan produk asing yang dianut oleh umat islam. Inti dari ajaran ini adalah
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melalui tahapan tahapan (ajaran)nya yaitu
maqamat dan ahwal
SARAN
Agar kita dapat mengetahui dan mengenal Allah lebih dekat lagi, maka sangat
diperlukan ilmu yang mempelajari hal tersebut yang dikenal dengan tasawuf.
Semoga makalah ini dapat membantu dalam memahami permasalahan tentang Tasawuf
Nasution Harun. (1973). Falsafat dan mistisisme dalam islam. Jakarta bulan bintang