Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKHLAK DAN TASAWUF


Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Ahlak dan Tasawuf
Dosen Pengampu Dr Ahmad Sodiq, M.Ag,

TAREKAT MU’TABAROH DI INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10 :

Ahmad Ade Sampurna Jaya

Dzihnin Ulya Ningtiyas

Nira Amelia Putri

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
T.A 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “Tarekat Mu’Tabaroh di Indonesia” Makalah ini berisikan informasi
tentang Tarekat Mu’Tabaroh di Indonesia. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang Tarekat Mu’Tabaroh di Indonesia. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandar Lampung, 04 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Manfaat.................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1 Awal Muncul Berdirinya Sebuah Tarekat ............................................................................. 2
2.2 Pengertian Sebuah Tarekat Yang Muktabarah ..................................................................... 3
2.3 Perkembangan Tarekat Di Indonesia .................................................................................... 3
2.4 Pengaruh Perkembangan Tarekat Di Indonesia .................................................................... 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 6
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tarekat Mu'Tabaroh adalah aliran sufi yang memiliki akar sejarah dalam Islam dan
berkembang di Indonesia. Tarekat ini diperkenalkan di Indonesia, khususnya di daerah Jawa,
melalui penyebaran ajaran-ajaran sufi oleh tokoh-tokoh spiritual dan ulama. Praktik Tarekat
Mu'Tabaroh mencakup zikir, meditasi, dan latihan-latihan spiritual dengan tujuan untuk mencapai
tingkat kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Tarekat ini juga menggabungkan unsur-unsur budaya
lokal dalam praktik-praktiknya, mencakup bahasa dan simbol-simbol yang dikenal oleh
masyarakat setempat. Tarekat Mu'Tabaroh memegang peranan penting dalam kehidupan spiritual
masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Jawa, dengan keyakinan bahwa praktik spiritualnya
membawa mereka mendekat kepada Tuhan. Seiring berjalannya waktu, Tarekat Mu'Tabaroh terus
beradaptasi dengan perubahan konteks sosial dan budaya, serta melakukan penyesuaian dalam
pengajaran dan praktik-praktik spiritualnya untuk tetap relevan bagi generasi baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Awal Muncul Berdirinya Sebuah Tarekat?
2. Bagaimana Pengertian Sebuah Tarekat Yang Muktabarah?
3. Bagaimana Perkembangan Tarekat Di Indonesia?
4. Bagaimana Pengaruh Perkembangan Tarekat Di Indonesia?

1.3 Manfaat
1. Mengerti dan memahami awal muncul berdirinya sebuah tarekat
2. Memahami pengertian dari sebuah tarekat yang muktabarah.
3. Mengerti dan memahami aliran tarekat yang berkembang di Indonesia.
4. Mengerti dan memahami pengaruh dari perkembangan tarekat di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Awal Muncul Berdirinya Sebuah Tarekat


Tumbuhnya tarekat dalam Islam sesungguhnya bersamaan dengan kelahiran agama Islam,
yaitu ketika nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul. Fakta sejarah menunjukkan bahwa
pribadi nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali bertakhannus
atau berkhalwat di gua Hira. Disamping itu untuk mengasingkan diri dari masyarakat Mekkah
yang sedang mabuk mengikuti hawa nafsu keduniaan. Takhannus dan khlalwat Nabi adalah untuk
mencari ketenangan jiwa dan kebersihan hati dalam menempuh problematika dunia yang
kompleks. Proses khalwat yang dilakukan nabi tersebut dikenal dengan tarekat. Hal ini ikut di
pelajari oleh pengikut beliau, sampai akhirnya kepada Syaikh Abd Qadir Djailani, yang dikenal
sebagai pendiri Tarekat Qadiriyah.
Tarekat sebagai sebuah jalan, dalam dunia tasawuf, banyak muncul pada abad ke-6 dan ke-
7 Hijriyah, yaitu ketika tasawuf menempati posisi penting dalam kehidupan umat Islam. Dalam
perkembangan selanjutnya, tarekat menjadi semacam organisasi yang kegiatannya tidak hanya
terbatas pada wirid, zikir, tetapi pada masalah-masalah yang bersifat duniawi. Indonesia yang
terletak di antara dua benua dan dua samudra, yang memungkinkan terjadinya perubahan sejarah
yang sangat cepat. Keterbukaan menjadikan pengaruh luar tidak dapat dihindari. Pengaruh yang
diserap dan kemudian disesuaikan dengan budaya yang dimilikinyam, maka lahirlah dalam bentuk
baru yang khas Indonesia. Misalnya : Lahirnya tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyah, dua tarekat
yang disatukan oleh Syaikh Ahmad Khatib As-Sambasy dari berbagai pengaruh budaya yang
mencoba memasuki relung hati bangsa Indonesia, kiranya Islam sebagai agama wahyu berhasil
memberikan bentukan jati diri yang mendasar. Islam berhasil tetap eksis di tengah keberadaan dan
dapat dijadikan symbol kesatuan. Berbagai agama lainnya hanya mendapatkan tempat disebagian
kecil rakyat Indonesia. Keberadaan Islam di hati rakyat Indonesia dihantarkan dengan penuh
kelembutan oleh para sufi melalui kelembagaan tarekatnya, yang diterima oleh rakyat sebagai
ajaran baru yang sejalan dengan tuntutan nuraninya. Tarekat sebagai sebuah jalan, dalam dunia
tasawuf, banyak muncul pada abad ke-6 dan ke-7 Hijriyah, yaitu ketika tasawuf menempati posisi
penting dalam kehidupan umat Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, tarekat menjadi semacam
organisasi yang kegiatannya tidak hanya terbatas pada wirid, zikir, tetapi pada masalah-masalah

2
yang bersifat duniawi. Dalam tasawuf, jumlah tarekat sangat banyak, tetapi kaum sufi
mengelompokkan tarekat menjadi dua jenis, yaitu tarekat mu’tabar (thariqah yang mutashil
(tersambung) sanadnya kepada Nabi Muhammad SAW), dan tarekat ghairu Mu’tabar (thoriqoh
yang munfashil (tidak tersambung) sanadnya kepada Nabi Muhammad.
2.2 Pengertian Sebuah Tarekat Yang Muktabarah
Tarekat Mu'tabaroh adalah suatu aliran dalam Sufisme, cabang mistik Islam, yang
menekankan pencarian kesatuan dengan Tuhan dan pengalaman spiritual mendalam melalui
praktik zikir dan meditasi. Tarekat Mu'tabaroh mengajarkan tentang pentingnya pengendalian diri,
introspeksi, dan pengabdian kepada Tuhan. "Pengertian Tarekat Mu'tabaroh" adalah pemahaman
dan praktik spiritual di dalam Islam yang menekankan kesatuan dan penghayatan mendalam atas
ajaran Islam melalui praktik-praktik seperti meditasi, zikir, dan latihan-latihan rohaniah. Dalam
Tarekat Mu'tabaroh, penganutnya diarahkan untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi
dan kedekatan dengan Tuhan melalui praktik-praktik yang mengakui keagungan Tuhan dan upaya
untuk memahaminya secara lebih mendalam. Kata "Mu'tabaroh" sendiri berasal dari bahasa Arab
yang dapat diartikan sebagai "terpercaya" atau "yang diperkirakan". Oleh karena itu, Tarekat
Mu'tabaroh juga dapat diartikan sebagai tarekat yang memiliki keyakinan dan pengakuan terhadap
nilai-nilai dan prinsip-prinsip ajaran Islam, serta dianggap sebagai tarekat yang dapat diandalkan
dalam mencapai keselarasan spiritual dan kesatuan dengan Tuhan. Harapannya, pemahaman ini
membantu memberikan gambaran mengenai pengertian Tarekat Mu'tabaroh dalam konteks
spiritual dan kepercayaan di dalam Islam.

2.3 Perkembangan Tarekat Di Indonesia


Perkembangan tarekat di Indonesia mencerminkan proses penyebaran dan penerimaan
ajaran-ajaran sufi Islam di tengah masyarakat. Berikut adalah gambaran umum mengenai
perkembangan tarekat di Indonesia: Ajaran sufi atau tarekat mulai tersebar di Indonesia seiring
dengan masuknya Islam ke kepulauan Nusantara. Pada awalnya, penyebaran tarekat ini terkait
dengan kedatangan ulama-ulama dari berbagai wilayah, membawa ajaran Islam, dan membentuk
kelompok-kelompok spiritual di masyarakat. Tarekat-tarekat sufi seperti Naqsyabandiyah,
Qadiriyyah, Rifaiyah, Shattariyah, dan lainnya mulai berkembang di Indonesia. Para ulama dan
sufi membawa ajaran-ajaran tarekat ini, termasuk metode meditasi, zikir, dan praktik spiritual
lainnya, yang kemudian diadopsi dan diintegrasikan dengan budaya lokal. Tarekat-tarekat sufi di

3
Indonesia cenderung menggabungkan unsur-unsur budaya lokal dalam ajaran dan praktik-
praktiknya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penerimaan ajaran sufi dalam konteks budaya
setempat dan membentuk identitas Islam yang sesuai dengan tradisi lokal. Ulama dan pemimpin
tarekat memainkan peran penting dalam mengajarkan ajaran-ajaran tarekat dan memimpin praktik
spiritual. Mereka juga berperan sebagai panutan dan penasihat bagi para murid, membimbing
mereka dalam mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Tarekat-tarekat sufi memiliki peran penting dalam kehidupan keagamaan masyarakat
Indonesia. Penganut tarekat memandang praktik-praktik spiritual ini sebagai cara untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan, mencapai pencerahan, dan meningkatkan kesalehan spiritual.
Di era modern, tarekat masih tetap relevan dan terus berkembang. Banyak tarekat yang
beradaptasi dengan tantangan dan perubahan zaman, menggunakan media sosial dan teknologi
modern untuk menyebarkan ajaran-ajaran sufi dan menjangkau lebih banyak orang. Perkembangan
tarekat di Indonesia adalah hasil dari interaksi antara Islam, tradisi sufi, dan budaya lokal.
Masyarakat Indonesia menerima tarekat dengan cara yang memadukan ajaran Islam dengan nilai-
nilai tradisional, sehingga membentuk ciri khas spiritualitas Islam di Indonesia.

2.4 Pengaruh Perkembangan Tarekat Di Indonesia


Perkembangan tarekat di Indonesia telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kehidupan sosial, budaya, dan keagamaan masyarakat. Berikut adalah gambaran umum mengenai
pengaruh perkembangan tarekat di Indonesia: Perkembangan tarekat telah memperkaya dan
mendalamkan spiritualitas Islam di Indonesia. Tarekat membawa ajaran-ajaran sufi yang
menekankan pencarian makna dan kedekatan spiritual dengan Tuhan. Hal ini mempengaruhi cara
orang mendekati agama, meningkatkan kesadaran spiritual, dan membimbing mereka menuju
pengalaman keagamaan yang lebih mendalam. Tarekat-tarekat sufi menggabungkan unsur-unsur
budaya lokal dalam praktik-praktik dan ajarannya. Ini memfasilitasi penerimaan dan integrasi
ajaran Islam dengan tradisi dan budaya masyarakat Indonesia. Penggabungan ini membentuk
identitas spiritual yang khas dan memperkuat kebanggaan atas keislaman. Tarekat-tarekat sufi juga
sering terlibat dalam pendidikan dan pembangunan sosial. Mereka mendirikan sekolah, panti
asuhan, dan berbagai lembaga kemanusiaan untuk membantu masyarakat. Inisiatif ini membentuk
masyarakat yang lebih peduli, terdidik, dan terlibat dalam memajukan kesejahteraan sosial.
Ajaran-ajaran tarekat mendorong nilai-nilai seperti cinta, toleransi, dan saling menghormati.

4
Pengaruh ini mengalir ke dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, membentuk hubungan yang
lebih harmonis, dan memupuk sikap sosial yang baik. Tarekat-tarekat sufi cenderung mengajarkan
toleransi antarumat beragama dan kerukunan antarumat manusia. Dengan mempromosikan pesan
damai, tarekat berkontribusi pada masyarakat yang lebih inklusif dan saling menghargai
perbedaan. Pengaruh tarekat juga terlihat dalam seni dan budaya, terutama dalam musik, puisi, dan
seni rupa. Seni ini sering menggambarkan tema-tema spiritual, keindahan alam, dan nilai-nilai
keagamaan yang mengilhami masyarakat. Perkembangan tarekat di Indonesia tidak hanya
mempengaruhi aspek keagamaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk nilai-
nilai sosial, budaya, dan etika masyarakat. Integrasi ajaran sufi dalam konteks lokal telah
membentuk spiritualitas Islam yang unik dan khas di Indonesia.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tarekat bermula dari dorongan untuk mencari makna spiritual yang lebih dalam dalam
kehidupan. Pemimpin spiritual atau ulama membawa ajaran sufi Islam, mengajarkan praktik-
praktik seperti meditasi dan zikir, dan membentuk kelompok-kelompok spiritual untuk memandu
para pengikut dalam mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Tarekat Mu'tabaroh adalah
aliran sufi dalam Islam yang menekankan pengalaman spiritual mendalam melalui praktik meditasi
dan zikir. "Mu'tabaroh" berarti terpercaya atau dapat diandalkan, menggambarkan keyakinan pada
nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam yang diakui dan dihayati secara mendalam untuk mencapai
kesatuan dengan Tuhan. Tarekat sufi berkembang di Indonesia seiring dengan penyebaran Islam
di kepulauan Nusantara. Ajaran sufi diintegrasikan dengan budaya lokal, membentuk identitas
spiritual yang unik. Pemimpin tarekat memainkan peran penting dalam membimbing praktik
spiritual dan memadukan elemen-elemen Islam dengan nilai-nilai setempat. Perkembangan tarekat
memiliki pengaruh yang luas di Indonesia, memperkaya spiritualitas Islam dan memperkuat
identitas keagamaan dalam konteks lokal. Tarekat mempromosikan toleransi, membantu dalam
pendidikan dan pembangunan sosial, serta mempengaruhi seni dan budaya, membentuk
masyarakat yang lebih harmonis dan peduli terhadap sesama. Perkembangan tarekat di Indonesia
tidak hanya mencerminkan evolusi spiritualitas Islam, tetapi juga berperan penting dalam
membentuk karakter masyarakat Indonesia dengan nilai-nilai keagamaan, harmoni, dan toleransi.

3.2 Saran
Berikut Adalah Beberapa Saran Dari Tarekat Mu’Tabaroh di Indonesia:
1. Masyarakat di Indonesia dapat meningkatkan kesadaran spiritual melalui eksplorasi dan
pemahaman mendalam terhadap ajaran Islam, termasuk melalui tarekat Mu'tabaroh atau
tarekat-tarekat sufi lainnya. Praktik meditasi, zikir, dan refleksi pribadi dapat membantu
memperdalam spiritualitas dan hubungan dengan Tuhan
2. Menyebarkan ajaran-ajaran sufi, khususnya mengenai cinta, perdamaian, toleransi, dan
kemanusiaan, perlu diupayakan melalui pendidikan, seminar, dan media modern seperti
internet.
3. Masyarakat di Indonesia dapat mempromosikan dialog antaragama yang aktif dan terbuka.
Melalui dialog yang konstruktif, perbedaan dan persamaan antaragama dapat dipahami
dengan lebih baik, menciptakan kerukunan dan toleransi antarumat beragama.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, M. 2003. "Tarekat Islam: Antara Tradisi dan Kebangkitan Spiritual." Pustaka Pelajar.

Nasution, Harun. 2008. "Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran Modern Ulama Mu’tabaroh di
Indonesia." Paramadina.

Helmi, Asep Muhtadi. 2010. "Tarekat Sammanhudiyya di Jawa: Kajian atas Tarekat Mu'tabaroh."
Jurnal Iqtishadia.

Sujarwa, I. 2019. "Majlis Tarekat Mu’tabaroh di Tuban: Kajian atas Pendidikan Islam di
Pesantren." Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam.

Ikhsanudin, Achmad. 2012. "Pergeseran Makna dalam Ritual Ibadah di Tarekat Mu'tabaroh."
Jurnal Tasfiyah.

Anda mungkin juga menyukai