Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUBUNGAN ILMU AKHLAK DAN ILMU TASAWUF

Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Dan Tasawuf

Dosen Pengampu :

Erni Yusnita, M. Pd. I

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Afrizal Darus Salam 2111030105


2. Anisha Arum Fitri Handayani 2111030115

Kelas E

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PRODI


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2021/2022
KATA

PENGANTAR

Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktuny.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘akhlak dan
tasawuf tentang “Hubungan ilmu akhlak dan ilmu tasawuf”

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Erni Yusnita, M. Pd selaku dosen pengampu
akhlak dan tasawuf yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kami tentang hubungan ilmu akhlak dan tasawuf. Semoga makalah yang kami
buat dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah yang kami buat ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, Kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan kami buat dimasa yang akan dating.

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung, 23 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA.........................................................................................................................................2
PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
1. Apa Pengertian Akhlak.....................................................................................................6
2. Apa Pengertian Tasawuf...................................................................................................7
3. Ruang Lingkup Akhlak dan Tasawwuf.............................................................................8
4. Hubungan Akhlak dan Tasawwuf......................................................................................9
5. Tujuan Mempelajari Akhlak dan Tasawwuf....................................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A.Kesimpulan.......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akhlak Tasawwuf adalah merupakan salah satu khazanah intelektual Muslim


yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan, secara historis dengan teologis
akhlak tasawwuf tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup umar agar selamat
dunia dan akhirat.
Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. Adalah
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya
yang prima.
Khazanah pemikiran dan pandangan di bidang akhlak da tasawwuf itu
kemudian menemukan momentum pengembangan dalam sejarah, antara lain ditandai
oleh munculnya sejumlah besar ulama tasawwuf dan ulama di bidang akhlak.
Bersamaan dengan itu perkembangan teknologi di bidang alat-alat anti hamil,
makanan minuman, dan obat-obatan telah membuka peluang terciptanya kesempatan
untuk membuat produk alat-alat, makanan, minuman dan obat-obatan terlarang yang
menghancurkan masa depan generasi muda.
Tempat-tempat beredarnya obat terlarang semakin canggih. Demikian juga
sarana yang membawa orang lupa pada tuhan, dan cenderung maksiat terbuka lebar di
mana-mana. Semua in semakin enambah beban tugas akhlak tasawuf.
Melihat demikian pentingnya akhlak tasawwuf dalam kehidupan ini tidaklah
mengherankan jika akhlak tasawuf ditentukan sebagai mata kuliah yang wajib diikuti
oleh kita semua dikarenakan pentingnya tersebut.
Disadari bahwa masih banyak bidang akhlak tasawwuf yang dapat
dikemukakan, namun keterbatasan ilmu yang kami miliki kami mohon maaf jika
mempunyai kesalahan dalam pengumpulan data referensi yang kami kumpulkan ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Akhlak?


2. Apa Pengertian Tasawuf?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Akhlak dan Tasawwuf ?
4. Bagaimana Hubungan Antara Akhlak Dan Tasawuf?
5. Bagaimana Tujuan Mempelajari Akhlak dan Tasawwuf?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian akhlak


2. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Tasawuf
3. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Akhlak dan Tasawwuf
4. Untuk Mengetahui Hubungan Antara Akhlak dan Tasawuf
5. Untuk Mengetahui Tujuan Mempelajari Akhlak dan Tasawwuf

BAB II

PEMBAHASAN

1. Apa Pengertian Akhlak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti
atau kelakuan.Kata akhlak meskipun diambil dari bahasa Arab (yang biasa berartikan
tabiat,perangkai kebiasaan,bahkan agama),maka kata seperti itu tidak dinamakan dalam
Al-Quran.Yang ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang
tercantum dalam Al-Quran.1
Artinya: dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(QS Al-
Qalam 68: 4)
1 Jamil shaliba , al mu’jam al falsafi,juz 1, ( Mesir:Dar al-kitab al-Mishari,1978), hlm.539
Ayat tersebut dinilai sebagai konsiderans pengangkatan Nabi MuhammadSaw. sebagai
Rasul.Sedangkan menurut istilah, para pakar dalam bidang inimengemukakan definisi
akhlak sebagai berikut2

a. Ibnu Miskawaih
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b. Imam Al-Gazali
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-
macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikirandan pertimbangan.
c. Ibrahim Anis
Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macammacam
perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangn.
(Abuddin Nata, 2010:02)
d. Prof. Dr. Ahmad Amin
Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlakialah
kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bilamembiasakan sesuatu,
maka kebiasaan itu dinamakan akhlak.( Drs. H. A.Mustofa, 1995:13)

2. Apa Pengertian Tasawuf

Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang dihubungkan para ahli untuk
menjelaskan kata tasawuf, Harun Nasution misalnya menyebut kan lima hal yang berkenaan
dengan tasawuf, yaitu al-shuffah (ahl-alshuffah),(orang yang ikut nabi dari makkah ke
madinah) , saf ( barisan ), sufi ( suci ), shopos ( bahasa yunani: hikmat ), dan suf ( kain wol ).
Keseluruhan katakata ini bisa saja dihubungkan dengan tasawuf. Dari segi linguistik
(kebahasaan) ini segera dapat dipahami bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu
memelihara kesucian diri yang pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.

Adapun pengertian tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli amat bergantug
pada sudut pandang yang digunakan masing-masing, selama ini aada tiga sudut pandang yang
digunakan para ahli untuk mendefinisika tasawuf, yaitu sudut pandang manusia sebagai

2 Ibn Miskawih,tahzib al akhlaqwa tathhir al A’raq, (Mesir: al-mathba’ah al-mishriyah,1934),cet. 1. Hlm. 40


makhluk terbatas, manusia sebagai makhluk yang harus berjuang, dan manusia sebagai
makhluk yang bertuhan. Jika dilihat dari sudut pandang manusia yang terbatas maka tasawuf
dapat didefinisikan sebagai upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh
kehidupan dunia, dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT. Jika dilihat sudut
pandang manusia yang harus berjuang maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya
memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agamadalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah SWT,dan jika sudut pandang manusia sebagai makhluk yang
bertuhan, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai kesadaran fitrah. 3

Para ahli dalam bidang tasawuf hampir sepakat mengatakan bahwa sulit untuk
merumuskan pengertian tasawuf . diantara sebab utama terjadinya hal itu karena tasawuf
merupakan refleksi diri dan pengalaman pribadi seseorang.4Sementara itu salah seorang
Ulama asal minangkabau Hamka, juga mengemukakan pendapat yang senada. Menurutnya,
arti tasawuf dan asal katanya menjadi pertikaian ahli logat atau bahasa, yaitu: pertama, shafa
yang berarti suci bersih, ibarat kaca. Kedua dari kata shuf yang berarti bulu binatang (dibaca
wol kasar)dan mereka tidak menyukai pakaian yang indah-indah. Ketiga berasal dari kata
shuffah yang diasosiasikan kepada segolongan sahabat nabi yang menyisihkan dirinya di
suatu tempat terpencil disamping mesjid nabi. Keempat berasal dari kata shufanah yaitu
sebatang kayu mersik yang tumbuh dipadang pasir arab. Kelima, dari theosofie, yang berarti
ilmu ketuhanan yang kemudian diucapkan oleh lidah orang arab sehingga berubah menjadi

tasawuf. Asal kata kelima inilah menurut Hamka baru digunakan untuk zaman akhir ini dan
oleh para ahli yang menganggap sufi bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahsa yunani
yang diarabkan5

3. Ruang Lingkup Akhlak dan Tasawwuf


A. Ruang Lingkup Akhlak
Objek pembahasan ilmu akhlak adalahperbuatan manusia untuk
selanjutnyadiberikan penilain apakan baik atau buruk, dan mempunyai ciriciri
perbuatan yang dilakukan atas kehendak dan kemauan, telah dilakukan secara
kontinyu sehingga menjadi tradisi dalam kehidupannya.Dr. Abdullah dalam

3 Abuddin nata, Akhlak tasawuf dan karakter mulia,(jakarta:rajawali pers,2015).h.154


4 Ihsan Sanusi, Akhlak tasawuf,(batusangkar:STAIN Batusangkar pres,2012),h.92
5 Hamka,tasawuf modern,(Jakarta:pustaka panjimas,1990),h 12
buku Dustur al-Akhlaq fi al-Islam, membagi ruanglingkup akhlaq kedalam lima
macam aspek kehidupan, yaitu

a. Akhlak perorangan
Akhlak ini dibagi menjadi
1) Semua hal yang diperintahkan (al-awamir).
2) Segala yang dilarang ( al-nawahi).
3) Hal-hal yang diperbolehkan ( al-mubahat).
4) Akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar).
b. Akhlak keluarga
Akhlak ini juga terbagi menjadi :
1) Kewajiban timbal balik orang tua dan anak (wajibat nahwa ushulwa alfuru).
1) Kewajiban suami & isteri ( wajibat baina al-azwaj)
2) Kewajiban terhadap kerabat dekat (wajibat nahwa al-aqarib)
c. Akhlak bermasyarakat Akhlak ini meliputi :
1) Hal-hal yang dilarang (al-makhdzurat).
2) Hal-hal yang diperintahkan (al-awamir).
3) Kaidah-kaidah adab (qawa’id aladab).
d. Akhlak bernegara
Akhlak ini meliputi :

1) Hubungan antara pemimpin dan rakyat (al-‘alaqah baina al-rais


waalsya’b)
2) Hubungan luar negeri (al-alaqah al-kharijiyyah).
3) Akhlak beragama
Jika ruang lingkup akhlak tersebut dipersempit tetapi memilikicakupanyang
menyeluruh maka akhlak tersebut dapat dibagi menjadi a. Akhlak (tata
krama) kepada Allah swt.
b. Akhlak kepada Rasul Allah saw.
c. Akhlak untuk diri pribadi.
d. Akhlak dalam keluarga.e.
e. Akhlak dalam masyarakat.
f. Ahlak bernegara.6

6 Mohd.musthafa hilmi,al-hayah al-ruhiyah fi al islam (tp) kairo 1945:83-85


4. Hubungan Akhlak dan Tasawwuf

Hubungan antara akhlak dan tasawuf dapat kita ketahui dari uraian
yangdisampaikan Harun Nasution. Menurutnya, ketika mempelajari tasawufternyata
pula al-Qur’an dan Hadits mementingkan akhlak. AlQur’an danHadits menekankkan
nilai-nilai kejujuran, kesetiakawanan, persaudaraan, rasakesosialan, keadilan,
tolongmenolong, murah hati, dan berbagai akhlak terpujilainnya. Nilai-nilai ini harus
dimiliki oleh seorang muslim, dan dimasukkan kedalam dirinya dari semasa ia kecil.
Secara sederhana, hubungan keduanyadalam rangka mendekatkan diri kepada Allah,
mencakup dua aspek berikut
1. Etika Horizontal
2. Etika Vertikal
Kedua aspek ini menjadi semacam media untuk mendekatkan diri kepadaAllah
swt. Dalam implementasinya, kedua aspek ini dilakukan dengan cara :
1) Dengan akhlak, kita berusaha menghias diri, dengan sifat-sifat terpuji,
danmenjahui sifat-sifat tercela.
2) Dengan Tasawuf, kita selalu berusaha membersihkan hati dari
dosadosaatau kotoran-kotoran rohaniyahKedua cara di atas dilakukan
dengan tujuan agar kita bisa dan selalu dekatdengan yang Maha suci, maka
kita

semaksimal mungkin berusaha terus danterus mensucikan diri kita dari


hal-hal yang dapat menghalangi kita untuk bisadekat dengan Dzat Yang
Maha Suci

5. Tujuan Mempelajari Akhlak dan Tasawwuf

A. Tujuan Mempelajari Akhlak


Tujuan akhlak adalah menggapai suatu kebahagiaan hidup
umatmanusia baik di dunia dan di akhirat. Dikarekan itulah kita
sebagaimanusia untuk hidup saling membantu baik dari pekerjaan,
kebutuhanatau lainnya 7
.Tujusn mempelajari akhlak ddan tasawuf adalah
menghindari antara akhlak dan ibadah.Atau bila kita memakai istilah
menghindari pemisahan agama dengan duni (sekularisme).Kita sering
mendengar celotehan,“Agama adalah urusan akhirat sedang masalahdunia
adalah urusan masing-masing” Atau ungkapan,“ Agama adalahurusan
masjid, di luar itu terserah semau gue”.
Maka jangan heranterhadap seseorang yang beribadah, kemudian di
lain waktu akhlaknyatidak benar. Ini merupakan kesalahan fatal. Kita pun
sering menjumpaiorang-orang yang amanah dan jujur, tetapi mereka tidak
shalat. Ini jugakeliru.Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan
perbaikanakhlaq itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran
hawanafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci bersih, bagaikan
cerminyang dapat menerima Nur cahayaDengan demikian secara ringkas
dapat dikatakan bahwa IlmuAkhlak bertujuan untuk memberikan pedoman
atau penerangan bagimanusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau
yang buruk.Terhadap perbuatan yang baik ia beruasaha melakukannya, dan
terhadapyang buruk ia berusaha untuk menghindarinya

B. Tujuan Mempelajari Tasawwuf

Tujuan tasawuf adalah ma’rifatullah (mengenal Allah secaramutlak


dan lebih jelas). Tasawuf memiliki tujuan yang baik yaitukebersihan diri dan
taqarrub kepada Allah. Namun taswuf tidak boleh melanggar apa-apa yang
telah secara jelas diatur oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah, baik dalam aqidah,
pemahaman ataupun tata cara yang dilaku-kan.( Departemen Agama RI,
(Jakarta: PT. Syaamil, 2005:69)
Buah yang diharapkan dari laku Tasawwuf adalah jiwa yang
dermawan, hati yang tenang, dan pekerti yang baik kepada semua makluk.Dan
Tassawuf dapat digunakan sebagai sarana untuk mendidik hati dan mengetahui
alam gaib menuju buahnya tersebut diatas. Ilmu Tassawuftidak berbicara
tentang ungkapan lisan, melainkan tentang perasaan danemosi. Ilmu ini tidak
bisa dipelajari dari lembar kertas, melainkan diambildari para ahli rasa. Ilmu
7 Muhammad al ghazali,akhlak Seorang Muslim, (terj.) dariMoh.Rifa’I dari judulkhuluq al-muslim, (Semarang :
Wicaksana: 1993),cet.IV. hlm. 68

.
ini tidak bisa diperoleh dengan banyak ceritera melainkan dengan melayani
para guru dan menyertai para ahli kesempurnaan ( Ahlul Kamal)
Melihat dari itu semua, kita dapat untuk bisa memahami betapa
pentingnya mengenal Allah secara lebih dalam dan memahaminya dengan
benar. Sama juga dengan kebersihan diri dan taqarrub, tapi kita tidak b oleh
melanggar apapun yang telah ditentukan oleh al-qur`an

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pembahasan ini dapat kita simpulkan bahwa hubungan Akhlak tasawuf
sangat perlu kita pelajari, karena hal ini membahas tentang tujuan tasawuf yaitu
sebagai berikut:
Akhlak adalah Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatandengan
mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Tasawuf adalah suatu kehidupan rohani yang merupakan fitrah manusia dengan
tujuan untuk mencapai hakikat yang tinggi, beradadekat atau sedekat mungkin dengan
Allah dengan jalan menyucikan jiwanya,dengan melepaskan jiwanya dari noda-noda
sifat dan perbuatan tercela.Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam
pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan
tasawwufmengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan
Tuhannya.Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawwuf, sehingga dalam
prakteknya tasawwuf mementingkan akhlak.Ruang linkup akhlak meliputi:
1. Akhlak (tata krama) kepada Allah swt.
2. Akhlak kepada Rasul Allah saw.
3. Akhlak untuk diri pribadi.
4. Akhlak dalam keluarga
5. Akhlak dalam masyarakat.

B. Saran

Manusia tidak selamanya tepat pertimbangannya, adil sikapnya, kadangkadang


manusia berbuat yang tidak masuk akal. Oleh sebab itu, manusia perlu sekali tahu
mengenai diri.Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
darikesempurnaan. Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisanmakalah
ini, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Makadari itu sangat
kami harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembacademi kesempurnaan
makalah ini. Semoga dengan berbagai kekurangan yangada ini tidak mengurangi
nilai-nilai dan manfaat dari mempelajari Ilmu Akhlak Tasawuf

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad, Etika (ilmu akhlak),(terj.)Farid Ma’ruf,dari judul aslialakhlaq,


(Jakarta:Bulan Bintang,1983,),cet.III.
Alba, Cecep.2012.Tasawuf dan Tarekat Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset.
Ghazali,al,imam,ihya,ulumal-Din, juz III (Beirut: daral fikr,t.t)
Miskawaih,ibn,tahzhibal-akhlaq wa tathhir al-a’raq, (Mesir: hukuk al thabi’I,t.t),cet.1.
Shaliba, jamil, al-Mu’jam al falasafy,jilid I & II, (Beirut: Dar al-kitab,1978).
Syukur, Amin.1999.Menggugat Tasawuf .Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset

Anda mungkin juga menyukai