Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Dan Tasawuf
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Kelas E
PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktuny.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘akhlak dan
tasawuf tentang “Hubungan ilmu akhlak dan ilmu tasawuf”
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Erni Yusnita, M. Pd selaku dosen pengampu
akhlak dan tasawuf yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kami tentang hubungan ilmu akhlak dan tasawuf. Semoga makalah yang kami
buat dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah yang kami buat ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, Kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan kami buat dimasa yang akan dating.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA.........................................................................................................................................2
PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
1. Apa Pengertian Akhlak.....................................................................................................6
2. Apa Pengertian Tasawuf...................................................................................................7
3. Ruang Lingkup Akhlak dan Tasawwuf.............................................................................8
4. Hubungan Akhlak dan Tasawwuf......................................................................................9
5. Tujuan Mempelajari Akhlak dan Tasawwuf....................................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A.Kesimpulan.......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti
atau kelakuan.Kata akhlak meskipun diambil dari bahasa Arab (yang biasa berartikan
tabiat,perangkai kebiasaan,bahkan agama),maka kata seperti itu tidak dinamakan dalam
Al-Quran.Yang ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang
tercantum dalam Al-Quran.1
Artinya: dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(QS Al-
Qalam 68: 4)
1 Jamil shaliba , al mu’jam al falsafi,juz 1, ( Mesir:Dar al-kitab al-Mishari,1978), hlm.539
Ayat tersebut dinilai sebagai konsiderans pengangkatan Nabi MuhammadSaw. sebagai
Rasul.Sedangkan menurut istilah, para pakar dalam bidang inimengemukakan definisi
akhlak sebagai berikut2
a. Ibnu Miskawaih
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b. Imam Al-Gazali
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-
macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikirandan pertimbangan.
c. Ibrahim Anis
Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macammacam
perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangn.
(Abuddin Nata, 2010:02)
d. Prof. Dr. Ahmad Amin
Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlakialah
kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bilamembiasakan sesuatu,
maka kebiasaan itu dinamakan akhlak.( Drs. H. A.Mustofa, 1995:13)
Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang dihubungkan para ahli untuk
menjelaskan kata tasawuf, Harun Nasution misalnya menyebut kan lima hal yang berkenaan
dengan tasawuf, yaitu al-shuffah (ahl-alshuffah),(orang yang ikut nabi dari makkah ke
madinah) , saf ( barisan ), sufi ( suci ), shopos ( bahasa yunani: hikmat ), dan suf ( kain wol ).
Keseluruhan katakata ini bisa saja dihubungkan dengan tasawuf. Dari segi linguistik
(kebahasaan) ini segera dapat dipahami bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu
memelihara kesucian diri yang pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Adapun pengertian tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli amat bergantug
pada sudut pandang yang digunakan masing-masing, selama ini aada tiga sudut pandang yang
digunakan para ahli untuk mendefinisika tasawuf, yaitu sudut pandang manusia sebagai
Para ahli dalam bidang tasawuf hampir sepakat mengatakan bahwa sulit untuk
merumuskan pengertian tasawuf . diantara sebab utama terjadinya hal itu karena tasawuf
merupakan refleksi diri dan pengalaman pribadi seseorang.4Sementara itu salah seorang
Ulama asal minangkabau Hamka, juga mengemukakan pendapat yang senada. Menurutnya,
arti tasawuf dan asal katanya menjadi pertikaian ahli logat atau bahasa, yaitu: pertama, shafa
yang berarti suci bersih, ibarat kaca. Kedua dari kata shuf yang berarti bulu binatang (dibaca
wol kasar)dan mereka tidak menyukai pakaian yang indah-indah. Ketiga berasal dari kata
shuffah yang diasosiasikan kepada segolongan sahabat nabi yang menyisihkan dirinya di
suatu tempat terpencil disamping mesjid nabi. Keempat berasal dari kata shufanah yaitu
sebatang kayu mersik yang tumbuh dipadang pasir arab. Kelima, dari theosofie, yang berarti
ilmu ketuhanan yang kemudian diucapkan oleh lidah orang arab sehingga berubah menjadi
tasawuf. Asal kata kelima inilah menurut Hamka baru digunakan untuk zaman akhir ini dan
oleh para ahli yang menganggap sufi bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahsa yunani
yang diarabkan5
a. Akhlak perorangan
Akhlak ini dibagi menjadi
1) Semua hal yang diperintahkan (al-awamir).
2) Segala yang dilarang ( al-nawahi).
3) Hal-hal yang diperbolehkan ( al-mubahat).
4) Akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar).
b. Akhlak keluarga
Akhlak ini juga terbagi menjadi :
1) Kewajiban timbal balik orang tua dan anak (wajibat nahwa ushulwa alfuru).
1) Kewajiban suami & isteri ( wajibat baina al-azwaj)
2) Kewajiban terhadap kerabat dekat (wajibat nahwa al-aqarib)
c. Akhlak bermasyarakat Akhlak ini meliputi :
1) Hal-hal yang dilarang (al-makhdzurat).
2) Hal-hal yang diperintahkan (al-awamir).
3) Kaidah-kaidah adab (qawa’id aladab).
d. Akhlak bernegara
Akhlak ini meliputi :
Hubungan antara akhlak dan tasawuf dapat kita ketahui dari uraian
yangdisampaikan Harun Nasution. Menurutnya, ketika mempelajari tasawufternyata
pula al-Qur’an dan Hadits mementingkan akhlak. AlQur’an danHadits menekankkan
nilai-nilai kejujuran, kesetiakawanan, persaudaraan, rasakesosialan, keadilan,
tolongmenolong, murah hati, dan berbagai akhlak terpujilainnya. Nilai-nilai ini harus
dimiliki oleh seorang muslim, dan dimasukkan kedalam dirinya dari semasa ia kecil.
Secara sederhana, hubungan keduanyadalam rangka mendekatkan diri kepada Allah,
mencakup dua aspek berikut
1. Etika Horizontal
2. Etika Vertikal
Kedua aspek ini menjadi semacam media untuk mendekatkan diri kepadaAllah
swt. Dalam implementasinya, kedua aspek ini dilakukan dengan cara :
1) Dengan akhlak, kita berusaha menghias diri, dengan sifat-sifat terpuji,
danmenjahui sifat-sifat tercela.
2) Dengan Tasawuf, kita selalu berusaha membersihkan hati dari
dosadosaatau kotoran-kotoran rohaniyahKedua cara di atas dilakukan
dengan tujuan agar kita bisa dan selalu dekatdengan yang Maha suci, maka
kita
.
ini tidak bisa diperoleh dengan banyak ceritera melainkan dengan melayani
para guru dan menyertai para ahli kesempurnaan ( Ahlul Kamal)
Melihat dari itu semua, kita dapat untuk bisa memahami betapa
pentingnya mengenal Allah secara lebih dalam dan memahaminya dengan
benar. Sama juga dengan kebersihan diri dan taqarrub, tapi kita tidak b oleh
melanggar apapun yang telah ditentukan oleh al-qur`an
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pembahasan ini dapat kita simpulkan bahwa hubungan Akhlak tasawuf
sangat perlu kita pelajari, karena hal ini membahas tentang tujuan tasawuf yaitu
sebagai berikut:
Akhlak adalah Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatandengan
mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Tasawuf adalah suatu kehidupan rohani yang merupakan fitrah manusia dengan
tujuan untuk mencapai hakikat yang tinggi, beradadekat atau sedekat mungkin dengan
Allah dengan jalan menyucikan jiwanya,dengan melepaskan jiwanya dari noda-noda
sifat dan perbuatan tercela.Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam
pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan
tasawwufmengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan
Tuhannya.Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawwuf, sehingga dalam
prakteknya tasawwuf mementingkan akhlak.Ruang linkup akhlak meliputi:
1. Akhlak (tata krama) kepada Allah swt.
2. Akhlak kepada Rasul Allah saw.
3. Akhlak untuk diri pribadi.
4. Akhlak dalam keluarga
5. Akhlak dalam masyarakat.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA