Anda di halaman 1dari 37

OPERASI

BEDAH PLASTIK DAN


GANTI KELAMIN
1. Operasi Medis Dalam Pandangan Islam.
2. Bedah Plastik Kosmetik.
3. Operasi Transeksual.
a. Operasi Transeksual Tanpa Sebab.
b. Operasi Transeksual Terhadap Khuntsa dan

Hermaphrodite.
c. Operasi Transeksual Terhadap Orang yang
Jenis Kelaminnya Berbeda Dengan Yang
Dimiliki.
4. Kesimpulan
1.OPERASI MEDIS DALAM PANDANGAN
ISLAM
BAGAIMANA PRINSIP SYARI’AT ISLAM
UNTUK MEMPELAJARI ILMU KEDOKTERAN
DAN APA PULA TUJUANNYA ?
SEBUTKAN SALAH SATU CARA PENGOBATAN
YANG HARUS DILAKUKAN OLEH
KALANGAN MEDIS!
BAGAIMANA PENDAPAT ULAMA TTG
MEMPERBAIKI FUNGSI ORGAN TUBUH
YANG RUSAK ?
Pada prinsipnya Syari’at Islam menganjurkan
belajar ilmu kedokteran
dan mempraktekkannya untuk kemaslahatan
manusia.
Salah satu cara pengobatan yang mesti dilakukan
oleh kalangan medis adalah dengan operasi.
Menurut para Ulama, memperbaiki dan
memulihkan kembali fungsi organ yang rusak,
baik bawaan sejak lahir maupun karena adanya
eksiden, dibenarkan dalam Islam, karena niat dan
motivasinya untuk penyempurnaan fungsi
sebagai bentuk pengobatan.
SEBUTKAN DALIL-DALILNYA BAIK DARI
NASH ATAU PENDAPAT ULAMA ?
. ‫ ومن أحياها فكأنما أحيا الناس جميعا‬..
… Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya…(QS.al-
Maidah (5): 32)
Berarti, Allah menghargai setiap upaya
mempertahankan kehidupan manusia.
Menjauhkan diri dari hal yang dapat
membinasakannya.
Banyak jenis penyakit yang pengobatannya hanya
dengan operasi, bahkan jika tidak dilakukan atau
terlambat dilakukan akan mengancam kehidupan
seseorang.
Di zaman Nabi,
berbekam (al-hijamat) dapat dianggap sebagai salah
satu bentuk operasi.
Berbekam merupakan tindakan pembedahan untuk
mengeluarkan darah kotor .
HR. al-Bukhari, Muslim dll,
Bahwa Rasulullah saw pernah berbekam di kepalanya.
HR.Bukhari, Muslim,
…bahwa dalam berbekam itu terdapat penyembuhan.
Khitan
merupakan jenis operasi medis tertua yang sangat
dianjurkan dalam syari’at Islam.
Pembolehan operasi
tercakup dalam perintah Nabi untuk berobat yang
secara teknis diserahkan kepada ahlinya.

Seorang dokter dianjurkan untuk menggunakan cara


pengobatan yang tepat dan dibutuhkan, kecuali
dengan yang diharamkan Allah.

HR. Abu Dawud, Rasulullah saw bersabda; Bahwa


Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, dan
menjadikan setiap penyakit ada obatnya, maka
berobatlah, dan jangan berobat dengan yang haram.
2. BEDAH PLASTIK KOSMETIK

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN


BEDAH PLASTIK KOSMETIK ?
Bedah plastik adalah
bedah yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi organ
tubuh atau alat tubuh manusia.
Bedah yang dilakukan
terutama untuk memperbaiki kulit yang rusak/cacat
atau untuk mempercantik diri.
Bibir sumbing bawaan
dapat diperbaiki melalui operasi plastik
sehingga menjadi berfungsi baik.
Luka bakar yang merusak organ tubuh,
seperti muka atau bagian kulit lain
dioperasi plastik sehingga nampak normal kembali.
SEBUTKAN PEMBAGIAN /
BENTUK-BENTUK OPERASI BEDAH
PLASTIK !
Secara umum, operasi plastik dapat dibagi dalam dua
bentuk, yaitu:
1. Operasi terhadap bagian tubuh (yang tampak)
karena mengalami gangguan fungsional,
baik karena bawaan lahir maupun akibat kecelakaan
Seperti bibir sumbing,
lubang hidung sangat kecil,
jaringan yang terkena radiasi atau kebakaran, dsb.
Operasi jenis ini disebut juga operasi konstruksi
(OPK),
hukumnya dibolehkan,
disamakan dengan hukum berobat.
2. Operasi Terhadap Bagian Tubuh
Yang Tidak Mengalami Gangguan Fungsional.

Karena bentuknya kurang sempurna


atau ingin diperindah.
Seperti hidung pesek
ingin dimancungkan.
Operasi jenis ini dikenal dengan
Operasi Plastik Estetika.
Hukumnya diharamkan,
karena termasuk merubah ciptaan Allah.
Operasi Konstruksi
pernah dilakukan pada masa Rasulullah saw
(HR. al-Turmudzi)
Sahabat Nabi yang bernama
‘Arfajah bin As’ad
hidungnya tidak berfungsi
karena patah di masa jahiliah
lalu diganti dengan hidung palsu terbuat dari perak.
Namun hal itu menimbulkan bau tidak sedap, maka Rasulullah
saw mengijinkannya menggunakan
hidung buatan dari emas.
Tindakan ini dianggap dan dikategorikan dalam pengertian
berobat
yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan dalam Islam.
Demikian juga
bedah plastik untuk memperbaiki kecacatan
dan kerusakan yang bersifat dibutuhkan,
seperti bibir sumbing, kulit rusak karena terbakar.
Dibolehkan menurut hukum Islam
berdasarkan pertimbangan kecacatan pada seseorang dapat
menghalanginya untuk menjalani kehidupan sosialnya.
Jika cacat itu dibiarkan akan mengurangi rasa percaya diri
sehingga tugas dan tanggung jawabnya dapat terabaikan.
Kaidah hukum Islam”
KEPENTINGAN ORANG BANYAK
LEBIH DIDAHULUKAN
DARIPADA KEPENTINGAN PRIBADI”.
SEBUTKAN SYARAT-SYARAT
KEBOLEHAN MELAKUKAN
BEDAH KONSTRUKSI
MENURUT ULAMA
Syarat-Syarat Kebolehan
Melakukan Bedah Konstruksi
Menurut Ulama
a. Bahan yang digunakan untuk menambal atau menutupi cacat,
seperti kulit, tulang atau organ lainnya,
harus berasal dari tubuhnya sendiri
atau seseorang yang telah meninggal dunia.
Dianalogikan (Qiyas)
dari pendapat Jumhur Ulama
yang membolehkan makan daging mayat
dalam keadaan darurat.
Jika diambil dari orang yang masih hidup
tidak dapat dibenarkan.
‫الضر]ر ال يزال باالضرر‬
Darurat tidak boleh dihilangkan
dengan darurat yang lain.

b. Dokter yang menangani pembedahan itu


harus merasa yakin
tindakannya akan berhasil.
Adapun hukum operasi jenis kedua,
para ulama sepakat mengharamkannya.
Diantara dalil yang melarangnya
karena dinilai sebagai tindakan merubah fitrah
atau merubah ciptaan Allah.
… dan akan aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka merobahnya. Siapa saja yang menjadikan
syaithan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya
ia menderita kerugian yang nyata.(an-Nisak:119)
Ayat ini mengandung larangan
merubah ciptaan Allah secara sia-sia,
termasuk di dalamnya merubah jenis kelamin
melalui operasi.
Operasi plastik yang dapat dikategorikan
MENGUBAH CIPTAN ALLAH,
yang banyak dilakukan untuk mempercantik diri.
Seperti menghilangkan kerut kulit muka karena ketuaan,
memperbesar atau memperkecil payudara,
operasi selaput dara,
memperbesar pinggul,
melangsingkan pinggang, dll.
Pada operasi estetika
unsur kecantikan lebih dominan.
Disini jelas faktor tidak mensyukuri nikmat Allah
yang nyata-nyata berfungsi normal.
Tujuan orang melakukan operasi estetika
semata-mata untuk mempercantik diri
sesuai dengan ukuran perasaan seks manusia.
Tidak puas dengan apa yang ada
dan melihatnya serba kurang.
Larangan merubah ciptaan Allah
berlaku juga bagi orang yang membantu
pelaksanaannya.
Ahli bedah dan pasien
sama-sama menempuh jalan syetan.
Kaidah Fiqhiyah;
‫ما ادى للحرام فهو حرام‬
Apa yang mendorong terlaksananya keharaman maka
hukumnya haram.
Tindakan tersebut
tidak dapat dimasukkan ke dalam darurat
atau sesuatu yang sangat diperlukan (al-hajat).
Hukumnya haram
termasuk dalam batasan
merubah ciptaan Allah yang dilarang dalam
surat al-Nisa’, 119.
Larangan merubah ciptaan Allah
terdapat juga dalam Hadits
yang disampaikan oleh Ibn Mas’ud;
Aku pernah mendengar Rasulullah saw
mengutuk wanita
yang mencukur alisnya,
yang meminta direnggangkan giginya,
yang membuat tato
adalah wanita-wanita
yang merubah ciptaan Allah
(Muttafaq ‘Alaih).
3. OPERASI TRANSEKSUAL

APA YANG DIMAKSUD DENGAN


TRANSEKSUAL ?
Transeksual adalah
kondisi di mana seseorang secara biologis
adalah normal, namun ia merasa dirinya
benar-benar sebagai anggota
dari lawan jenis kelaminnya
kendati secara kenyataan anatomisnya berlawanan.
Kelainan ini
lebih umum muncul pada kalangan laki-laki.
Seorang transeksual ingin hidup sebagai anggota lain
jenisnya.
Ia merasa dirinya dilahirkan dalam bentuk fisik tubuh
dan jenis yang salah.
Dia tidak sama
dengan laki-laki homoseksual
atau perempuan lesbian
yang tidak merasa ingin mengubah kelamin
anatomisnya.
Kaum homo puas dengan anatominya
dan menganggap diri mereka
benar-benar laki-laki atau perempuan,
hanya saja mereka menyukai
sesama jenis kelamin.
BAGAIMANA HUKUM OPERASI GANTI KELAMIN
MENURUT PANDANGAN ISLAM ?
a. Operasi Transeksual Tanpa Sebab (‘Illat).
Hukum operasi ganti kelamin seperti ini
jelas diharamkan dalam syari’at Islam,
termasuk merubah ciptaan Allah
yang dilarang dalam surat al-Nisa’, 119.
HR. al-Bukhari, al-Turmudzi, Abu Dawud.. Rasulullah
melaknat kaum laki-laki yang menyerupakan dirinya
dengan perempuan,
juga kaum perempuan
yang menyerupakan dirinya dengan laki-laki.
HR. al-Bukhari, al-Turmudzi, Abu Dawud.. Rasulullah
saw melaknat laki-laki yang kebanci-bancian dan
perempuan kelaki-lakian. Dan Beliau bersabda:
Keluarkan mereka dari rumahmu, --
dan Nabi Pernah mengusir seseorang, demikian juga Umar
pernah mengusir seseorang.

HR. al-Bukhari, Ibn Majah, al-Turmudzi,


Abu Dawud, dan Ahmad, ..
Rasulullah saw mengutuk laki-laki
yang menyerupakan diri dengan perempuan,
dan perempuan-perempuan
yang menyerupakan diri dengan laki-laki.
Berdasarkan hadits-hadits di atas
maka orang yang meniru perilaku lawan jenisnya saja dilaknat
apalagi yang menggantinya melalui operasi,
jelas hukumnya haram.
Disamping alasan nash diatas
para Ulama juga melihat keharamannya
terdapat dalam pelaksanaan operasi kelamin
yang mengharuskan melihat aurat orang lain.
Padahal saat itu tidak dalam keadaan darurat
(sangat diperlukan)
sebagaimana rumusan para Ulama.
b. Operasi Transeksual Terhadap Khuntsa dan
Hermaphrodite.
Operasi Transeksual
terhadap Khuntsa dan Hermaphrodite
yang bersifat Tashhih (pebaikan) atau takmil
(penyempurnaan) ---
jika dilakukan sesuai dengan arah perkembangan
jenis kelaminnya secara alamiah
karena pasti salah satunya ada yang dominan
maka dibolehkan menurut hukum Islam.
Apalagi jika keberadaan salah satu organ kelamin
itu akan menimbulkan atau menyebabkan bahaya
dan kesakitan.
Menurut sebagian Ahli Fikih,
jika dokter ahli menyatakan
seandainya tidak dioperasi
akan dapat mengakibatkan kematian,
maka hukumnya menjadi wajib
Sesuai dengan salah satu prinsip hukum Islam
” LA DORORO WA LA DIRORO”
(tidak boleh membuat kerusakan /mudarat pada diri
sendiri atau orang lain).
Sebagian Ulama yang lain
menyatakan Sunnah.
Bagi orang yang memiliki kelamin ganda,
untuk memperjelas dan memfungsikan
salah satu alat kelaminnya,
maka diperbolehkan melakukan operasi.
c. Operasi Transeksual Terhadap Orang yang
Jenis Kelaminnya Berbeda dengan yang
Dimiliki.
Para ahli fikih menetapkan
operasi untuk menghidupkan alat kelamin luar
yang berlawanan dengan alat kelamin dalamnya hukumnya
adalah haram,
karena tidak ada alasan yang kuat.
Mengenai status hukum dari kelaminnya
sesuai dengan penetapan para ahlinya.
Syeikh ‘Ali Jad al-Haqq,
membolehkan operasi ganti kelamin
sepanjang direkomendasikan oleh dokter ahli
dalam rangka pengobatan
karena adanya tanda-tanda yang meyakinkan
tentang jenis kelamin sesungguhnya.
Majlis Ulama Indonesia (MUI)
telah memfatwakan hukum ganti kelamin,sbb:
1. Merubah jenis kelamin laki-laki menjadi kelamin
perempuan,
atau sebaliknya,
hukumnya haram.
Karena bertentangan dengan
surat al-Nisa’ ayat 119,
bertentangan pula dengan jiwa syara’.
2. Orang yang kelaminnya diganti, kedudukan hukum
jenis kelaminnya
sama dengan jenis kelamin semula
sebelum dirubah.
Seorang khuntsa (banci)
yang kelaki-lakiannya lebih jelas
boleh disempurnakan kelaki-lakiannya.
Demikian pula sebaliknya dan hukumnya menjadi positif.
Ulama NU sepakat
mengharamkan operasi ganti kelamin,
dengan alasan
disamping merubah ciptaan Allah
juga dapat mengecoh orang lain.
Terhadap operasi yang diharamkan,
maka semua orang yang terlibat langsung
atau tidak langsung termasuk menanggung dosa.
Kaidah hukum Islam;
. ‫الرضا بالشيِئ رضا بما يتولد منه‬
Rela (memberi dukungan) terhadap sesuatu,
berarti rela pula terhadap resiko (dosa)
yang ditimbulkannya.
4. Kesimpulan
a. Islam tidak melarang operasi medis sebagai salah
satu bentuk pengobatan medis.
b. Para Ulama menetapkan bahwa operasi plastik
yang dikategorikan merubah ciptaan Allah
hukumnya haram, terhadap operasi yang
dimaksudkan menormalkan fungsi organ tubuh
tertentu dapat dibenarkan, termasuk dalam anjuran
berobat.
c. Mengubah jenis kelamin laki-laki menjadi
perempuan, atau sebaliknya, hukumnya haram,
termasuk tindakan mengubah ciptaan Allah,
bertentangan dg jiwa syara’
d. Orang yang kelaminnya diganti, kedudukan
hukum jenis kelaminnya sama dengan jenis
kelamin semula sebelum diubah.

e. Seorang khuntsa yang kelaki-lakiannya lebih


jelas boleh disempurnakan kelaki-lakiannya,
demikian pula sebaliknya. Hal itu ditentukan
oleh dokter ahli dan Ulama.
‫وهللا أعلم بالصواب‬

Anda mungkin juga menyukai