Anda di halaman 1dari 6

Pandangan Etika Kristen Tentang

Operasi Plastik

Di susun oleh:

Nama: Perubahan gea

NIM:

Dosen pembimbing:

Sekolah Tinggi Teologia Torsina


Surakarta
BAB. I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anda tentu saja sering mendengar sebutan “operasi plastik” yang terlontar atau dibicarakan di
lingkungan sekitar Anda.  Operasi plastik umumnya di Indonesia memang masih tergolong jarang
dan tabu untuk dilakukan, tetapi saat ini sudah menjadi trend tersendiri apalagi  di kota-kota besar
dengan berbagai macam alasan untuk melakukannya. Apa itu operasi plastik? Operasi plastik
merupakan prosedur yang berada dalam ilmu kedokteran bedah. Asal kata “plastik” sendiri berasal
dari bahasa Yunani yaitu “plastikos” yang artinya membentuk. Sehingga, arti dari kata operasi plastik
bukan berarti operasi yang menggunakan bahan dasar plastik yang banyak orang kira saat ini.
Perkembangan operasi ini sudah lama dialami berabad-abad tahun di kehidupan manusia. Tetapi,
belum banyak orang yang menyadarinya. Saat abad ke 19 dan 20, praktik bedah plastik sudah umum
untuk dilakukan dan dimulai pertama kali di Amerika oleh seorang dokter bedah plastik bernama dr.
John Peter Mettauer dengan pembedahan yang dilakukan pada langit-langit mulut sumbing. Namun,
Bapak Operasi Plastik Modern yang dikenal bukan beliau, melainkan Sir Harold Gillies yang telah
berhasil mengembangkan berbagai macam teknik dalam operasi plastik.

Operasi merupakan salah satu istilah di dalam ilmu kedokteran, tetapi belum tentu setiap
orang mengetahui istilah operasi, terutama mengenai operasi plastik. Operasi plastik adalah operasi
khusus yang dilakukan oleh ahli bedah dengan jalan untuk memperbaiki organ tubuh yang cacat
(tidak normal) agar dapat berfungsi secara normal. Pelaksanaan operasi plastik dilakukan terhadap
orang yang mempunyai organ tubuh yang yang cacat, tetapi sejalan dengan perkembangan ilmu
kedokteran yang semakin maju, operasi plastik juga dilakukan terhadap orang yang organ tubuhnya
sempurna (normal) agar kelihatan lebih menarik. Di dalam ilmu kedokteran dikenal ada tiga macam
operasi plastik, yaitu pertama, operasi plastik yang bertujuan untuk memperbaiki tulang atau sel-sel
yang rusak (cacat) agar dapat berfungsi kembali; kedua, operasi plastik yang bertujuan untuk
memperindah bentuk organ tubuh yang sempuma agar kelihatan lebih menarik; dan yang ketiga
adalah operasi plastik yang bertujuan untuk menggantikan salah satu anggota organ tubuh yang
rusak akibat dari kecelakaan atau suatu penyakit.

B. Identifikasi Masalah

Keberadaan tindakan bedah plastik masih menjadi hal yang tabu di masyarakat, khususnya di


Indonesia. Banyak pihak yang pro maupun kontra terhadap fenomena ini baik kelompok masyarakat
maupun agama dan lain-lain. Hal ini juga dikarenakan masih banyak yang belum mengetahui fakta
maupun realita dari tindakan bedah plastik itu sendiri. Tidak terhitung banyaknya dugaan yang salah
ataupun kurang tepat yang beredar di masyarakat. Padahal, tindakan operasi plastik, tidak seperti
yang diperkirakan, justru dapat meningkatkan kualitas hidup orang banyak. Terlebih bagi orang yang
sempat mengalami cacat trauma maupun kondisi fisik tertentu lainnya yang dapat membuat diri
mereka sulit untuk diterima sesungguhnya di masyarakat, seperti pasien sumbing. Tidak sedikit juga
orang yang mengalami keadaan tertentu seperti kecelakaan yang membuat kondisi tubuh mereka
menjadi berubah dan dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri mereka terhadap diri mereka
sendiri. Tetapi terkecuali kepada orang orang yang bagi mereka operasi plasti ini adalah sebagai jalur
memperindah hidup mereka dengan mengubah bentuk awal ke bentuk buatan manusia (mengubah
ciptaan Tuhan).

Lantas bagaimana pandangan iman kristen tentang operasi plastik ini. Operasi plastik menurut
hukum etika kristen dibedakan menjadi dua macam yaitu, pertama; operasi plastik yang
diperbolehkan di dalam kristen, adalah operasi plastik yang bertujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan bentuk organ tubuh yang cacat, baik cacat bawaan sejak lahir maupun cacat yang
disebabkan kecelakaan atau karena suatu penyakit (tidak dosa); dan yang kedua adalah yang
dilarang dalam kristen, yaitu operasi plastik yang bertujuan untuk memperindah bentuk organ tubuh
yang sempurma agar kelihatan lebih menarik(dosa).

C. Tujuan Pembuatan Paper

Pembuatan paper ini di buat untuk menyediakan sumber informasi dan penjelasan singkat
tentang etika kristen terhadap kemajuan teknologi dan perubahan zaman pada saat ini terkhusus
operasi plastik. Supaya generasi muda baik kristen maupun nonkristen tau sikap sebenarnya orang
kristen dalam menanggapi kasus ini (operasi plastik).
BAB. II
ISI

A. Tanggapan Orang Kristen Terhadap Operasi plastik

Alkitab tidak secara khusus membahas boleh tidaknya orang Kristen melakukan operasi plastik
ataupun bedah kosmetik. Alkitab tidak menyatakan kalau operasi plastik ini merupakan hal yang
salah. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seseorang terkait soal ini. Mengubah
tubuh seseorang merupakan hal yang tidak wajar. Selalu ada efek sampingnya, baik secara fisik
maupun psikologis. Siapa pun yang akan dioperasi harus terlebih dahulu meneliti secara menyeluruh
semua alternatif, risiko, dan efek samping terkait dengan operasi tersebut. Ia juga perlu menguji
motivasinya dalam melakukan operasi itu.

Bagi mereka yang memiliki fisik yang cacat – baik karena faktor genetik atau kecelakaan –
merupakan hal yang wajar untuk bisa berbaur di dalam masyarakat dan merasa “normal.” Ada juga
kasus kelainan yang menyebabkan seseorang merasa sangat tidak nyaman dengan dirinya sendiri,
seperti memiliki hidung yang sangat besar atau cacat. Tapi, untuk kebanyakan orang, operasi plastik
hanyalah upaya untuk mengisi kekosongan emosional melalui tampilan fisik; supaya bisa menarik
perhatian, ataupun supaya bisa diterima oleh orang lain.

Prosedur kosmetik yang paling umum dilakukan misalnya pembesaran atau pengencangan
payudara, sedot lemak (menghilangkan lemak tubuh), facelifts, operasi pengencangan kelopak mata,
pantat dan anggota tubuh lainnya, perawatan urat-urat yang menonjol di kaki, suntikan botox /
lemak, dan membentuk kembali hidung dan wajah. Sekitar dua juta orang melakukan prosedur-
prosedur tersebut setiap tahunnya. Mereka rela menghamburkan uang dan mengorbankan waktu
dan kenyamanan mereka. Ketika kesombongan memotivasi seseorang untuk melakukan operasi, dia
telah menjadi berhala bagi dirinya sendiri.

Alkitab memperingatkan kita untuk tidak menjadi besar kepala atau sombong (Flp 2:3-4). Juga,
jangan menarik perhatian orang-orang kepada diri kita sendiri melalui penampilan kita (1 Tim 2:9).
Keprihatinan lainnya adalah terkait biayanya. Ini merupakan pertimbangan yang utama karena
kebanyakan orang memiliki keluarga. Biaya operasi plastik seharusnya jangan sampai mengorbankan
kebutuhan keluarga. Alkitab juga memerintahkan supaya menggunakan uang yang Allah percayakan
kepada kita dengan bijak (Ams 11:24-25; Luk 16:10-12).
Hal yang paling penting untuk dilakukan sebelum membuat keputusan untuk menjalani operasi
plastik adalah berkonsultasi dengan Allah. Alkitab memberitahu kita bahwa Allah peduli tentang
setiap kekhawatiran dan keprihatinan yang kita miliki, sehingga kita harus membawa masalah kita
kepada-Nya (1 Ptr 5:7). Melalui hikmat dan bimbingan Roh Kudus dan Firman Tuhan, kita diberi
kemampuan untuk membuat keputusan yang bisa menyenangkan dan memuliakan-Nya.
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN
dipuji-puji” (Ams 31:30). Bahkan ahli bedah yang paling terampil pun tidak bisa menahan kuasa dari
dimensi waktu. Semua operasi kosmetik pada akhirnya akan membuahkan hasil yang sama –
penuaan. Bagian-bagian tubuh yang dikencangkan akan menjadi kendur kembali. Wajah yang sudah
diubah melalui bedah kosmetik itu pada akhirnya akan memiliki kerutan. Merupakan hal yang jauh
lebih bijaksana untuk mempercantik pribadi yang ada di dalamnya, karena “perhiasanmu ialah
manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang
lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” (1 Ptr 3:4).

B. 4 hukum operasi plastik dalam kekristenan

Memahami hukum operasi plastik menurut agama Kristen adalah hal yang cukup penting.
Apalagi jika merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki. Sehingga melakukan perubahan bentuk
tubuh secara permanen. Karena ini artinya kita sulit untuk mengucap arti bersyukur dalam
Alkitab atas apa yang menjadi pemberian Tuhan kepada kita. Memang tidak ada manusia yang dapat
berwajah atau bertubuh sempurna. Karena itu menerima kekurangan adalah hal yang penting bagi
setiap umat Kristen. Jangan sampai memilih operasi plastik dan mengubah ciri-ciri fisik tubuh.
Berikut ini hukum operasi plastik menurut agama Kristen yang wajib diketahui.

1. Tubuh Adalah Bait Roh Kudus

Dalam 1 Kor 6:19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di
dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Dari pernyataan tersebut menyatakan bahwa tubuh kita bukan hanya milik kita sendiri. Tapi
kepunyaan Allah juga. Karena itu jangan sembarangan merubah tubuh tanpa ijin Allah. Karena itu
operasi plastik dengan tujuan kecantikan belaka bukanlah hal yang sebaiknya dilakukan.

2. Mengucap Syukur

Menerima apa yang diberikan Tuhan secara sadar dan berserah merupakan ucapan syukur kita yang
terbesar kepada Allah. Apapun yang Allah berikan dari fisik kita entah baik atau buruk harus kita
syukuri. Karena itu operasi plastik bukan hal yang menunjukkan ucapan syukur kita. Padahal tertulis
di 1 Tesalonika 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan artinya
berserah dan mau menerima diri sendiri apa adanya. Termasuk tidak melakukan operasi plastik pada
tubuh kita.

3. Jaga Kekudusan

Seperti yang tertulis sebelumnya bahwa tubuh ini merupakan bait Roh Kudus. Maka secara langsung
umat Kristen harus menjaga kekudusan. Dalam arti menerima segala yang ada dalam diri kita. Jika
melakukan operasi plastik maka bagian tubuh kita yang merupakan punya Tuhan secara tidak
langsung menjadi cemar karena tidak sama seperti awalnya. Kecuali jika terpaksa atau sakit
penyakit, maka mintalah hikmat dari Tuhan. Lakukan doa dan tujuan puasa Kristen yang mendalam
supaya mendapat jawaban yang tepat. Operasi plastik seharunya hanya diijinkan jika untuk keadaan
yang mengancam kesehatan. Tetapi banyak orang memanfaatkan hal itu untuk sekedar menjadi
sempurna.

4. Merupakan Dosa

Pahamilah bahwa operasi plastik yang tidak sesuai kehendak Allah sama saja melakukan sifat dosa
menurut Alkitab. Karena disini kita melanggar dosa ketaatan. Taat untuk menerima kehendak Tuhan
dalam hidup kita. Jika kita tetap melakukan operasi plastik hanya supaya terlihat baik, maka hati kita
belum sepenuhnya milik Allah. Karena kita masih fokus pada hal-hal yang duniawi. Sementara tujuan
karunia Roh Kudus meminta kita berada di dalam kehidupan yang dekat dengan Allah. Yaitu hidup
yang berbuah dan sesuai kehendakNya.

Itulah beberapa hukum operasi plastik menurut agama Kristen. Sebaiknya cobalah berdamai
dengan diri sendiri dengan menerima kekurangan fisik apapun yang dimiliki. Berusaha
berpenampilan baik memang tidak salah. Tetapi mengubah penampilan lewat operasi secara tidak
langsung tidak mensyukuri pemberian Allah. Sehingga sebaiknya hindari keinginan tersebut dan
belajar mengucap syukur dengan cara berdoa dalam roh dan meminta kekuatan dari karunia Roh
Kudus yang senantiasa bersama kita.

Anda mungkin juga menyukai