DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
Nisa lola saru 1961201189
Febry driya ananda 1961201199
Lamindo Santa Riana 1961201221
Indah Putri Dewi 1961201196
Chintya Widyana 2061201163
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Dia penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Risiko Valuta Asing’
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Krtik dan saran yang
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.……...…………………..………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………..………………..…………………………...ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………….……………………………………………………….1
1.2 Rumusan masalah………………...…………………………………………………………..1
1.3 Metode penelitian…………………………………………………………………………….2
1.4 Tujuan penelitian……………………………………………………………………………..2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Valuta Asing……………………………………………………………………......................3
2.2 Pengertian Pasar Valuta Asing………………………………………………………………...3
2.3 Pelaku Pasar Valas…………………………………………………………………………….5
2.4 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal…………………………………………………..…..6
2.5 Tujuan Pasar Uang…………………………………………………………………..………...7
2.6 Instrumen Pasar Uang…………………………………………………………………..……..7
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kurs………………………………………………....9
2.8 Tujuan Transaksi Valas………………………………………………………………………12
2.9 Jenis Jenis Transaksi Valas…………………………………………………………………..12
2.10 Margin Trading……………………………………………………………………………..14
2.11 Pengertian Risilo Valas…………………………………………………………………….14
2.12 Manajemen Risiko Valas…………………………………………………………………...15
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..17
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………17
3.3 Kata Penutup…………………………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...…….18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan metode tidak langsung yaitu dengan cara mencari bahan melalui buku dan
internet.
1.4 Tujuan Penelitian
a. Pembaca dapat mengetahui valuta asing.
b. Pembaca dapat mengetahui pengertian pasar valuta asing.
c. Pembaca dapat mengetahuipelaku pasar valas.
d. Pembaca dapat mengetahui perbedaan pasar uang dan pasar modal.
e. Pembaca dapat mengetahuitujuan pasar uang.
f. Pembaca dapat mengetahui instrument pasar uang.
g. pembaca dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan kurs.
h. Pembaca dapat mengetahui tujuan transaksi valas.
i. Pembaca dapat mengetahui jenis jenis transaksi valas.
j. Pembaca dapat mengetahui margin trading.
k. Pembaca daoat mengetahui pengertian risiko valas.
l. Pembaca dapat mengetahui manajemen risiko valas.
2
BAB II
PEMBAHASAN STRATEGI TATA LETAK (LAYOUT)
Seperti mencerminkan kuat tidaknya atau stabil tidaknya suatu negara, berbagai mata
uang yang dipergunakan dalam transaksi juga mengenal mata uang yang relatif kuat atau stabil
dan mata uang yang relatif lemah dan tidak stabil. Hard currency adalah sebutan untuk mata
uang yang relatif stabil nilainya, sedangkan soft currency adalah sebutan yang ditujukan untuk
mata uang yang nilainya relatif lemah atau tidak stabil.
pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara industri maju seperti dollar
Amerika (USD), Euro (EUR), yen Jepang (JPY), dollar Australia (AUD), poundsterling Inggris
(GBP), dollar Kanada (CAD), dan franc Swiss (CHF). Sedankan soft currency pada umumnya
merupakan mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah Indonesia (IDR), baht
Thailand (THB), peso Argentina (ARS), dan sebagainya.
3
Pertemuan antara permintaan dan penawaran valuta asing akan membentuk kurs atau nilai
tukar (exchange rate). Kurs valuta asing terdiri atas:
ü kurs jual, adalah kurs yang berlaku apabila bank atau lembaga keuangan lainnya
menjual/mengeluarkan uang asing.
ü kurs beli, adalah kurs yang berlaku apabila bank atau lembaga keuangan lainnya
membeli/menerima uang asing.
ü Kurs tengah merupakan kurs antara kurs jual dan kurs beli (hasil bagi dua dari penjumlahan kurs
beli dan kurs jual).
Pasar valas atau foreign exchange market (forex market) meruapakan pasar keuangan yang
memperdagangkan berbagai mata uang asing/valas. Harga yang terbentuk pada pasar valas ini
merupakan hasil dari adanya permintaan (demand) dan penawaran (supply) terhadap valas.
Perdagangan valas tidak harus dilakukan melalui bursa sebagaimana perdagangan saham dan
futures. Perdagangan valas bisa dilakukan setiap saat melalui jaringan elektronik antar bank dan
internet. Selama 24 jam 5 hari per pekan perdagangan valas dimulai setiap harinya dari Sydney,
lalu kemudian bergerak ke seluruh penjuru dunia ke Tokyo, London, dan New York.
Saat ini bisa dikatakan bahwa perdagangan valas merupakan pasar keuangan terbesar di
dunia dengan rata-rata perputaran harian mencapai 4 trilyun dollas AS atau 30 kali lebih besar
dibandingkan transaksi pasar modal di seluruh Amerika. Uniknya hanya 5% dari transaksi harian
tersebut yang benar-benar dilakukan sebagai transaksi perdagangan barang dan jasa antar
perusahaan atau negara. Selebihnya lebih banyak dilakukan untuk berspekulasi mencari
keuntungan dari naik turunya nilai valas.
Transaksi valas yang paling banyak dilakukan oleh para spekulan dan investor jatuh pada
beberapa mata uang utama yang disebut “the majors”. Beberapa mata uang yang masuk dalam
kategori “the majors” pada umumnya adalah hard currency seperti dollar Amerika (USD), Euro
(EUR), Yen Jepang (JPY), dollar Australia (AUD), poundsterling Inggris (GBP), dollar Kanada
(CAD), dan franc Swiss (CHF).
4
2.3 Pelaku Pasar Valas
Pelaku pasar valas adalah para pedagang besar dan retail seperti:
Ø Bank Sentral
Bank sentral suatu negara berkepentingan terhadap pasar valas untuk menstabilkan nilai
tukar mata uang.
Ø Bank Komersial
Bank memerlukan valas manakala mereka menyediakan produk atau jasa yang berkaitan
dengan valas.
Ø Broker
Pada perdagangan valas retail seorang trader membutuhkan broker sebagai penghubung trader
dengan trader lainnya atau pasar uang. Broker akan meneruskan order/transaksi yang dilakukan
oleh trader, menerima pemasukan dana untuk trading, dan melakukan penarikan dana atas
keuntunngan yang didapat trader.
5
2.4 Perbedaan Pasar Uang dengan Pasar Modal
6
2.5 Tujuan pasar uang
1. Pihak yang membutuhkan dana
Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan membutuhkan dana
yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu.
ü Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, seperti: membayar utang jangka pendek yang
akan segera jatuh tempo.
ü Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas,disebabkan kekurangan uang kas.
ü Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya biaya, upah karyawan, gaji,
pembelian bahan baku dan kebutuhan modal kerja lainnya.
ü Sedang mengalami kalah kliring. Hal ini terjadi di lembaga kliring dan harus segera dibayar.
2. Pihak yang menanamkan modal
Yaitu pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual baik bank maupun perusahaan
non bank dengan tujuan investasi.
ü Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
ü Bermaksud membantu pihak yang benar benar mengalami kesulitan keuangan.
ü Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar dalam wktu yang relative singkat
dan dalam kondisi ekonomi tertentu.
7
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian fasilitas call
money antara lain :
v fasilitas call money diberikan dilembaga kliring kepada bank-bank yang mengalami kekalahan
kliring dan kekurangan likuiditas.
v besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini.
v instrumen pinjaman dapat berupa promes.
v maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo, maka akan
berubah menjadi pinjaman biasa.
8
ü Commercial Pape
Merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu
yang tidak lebih dari satu tahun.
ü Treasury Bills
Merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Central dengan jangka waktu
paling lama 1 tahun. Penerbitan treasury bills oleh bank sentral ini biasanya untuk dengan
nominal tertentu pula
ü Repuchase Agreement
Merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan dengan suatu perjanjian
tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga tersebut.
9
Berikut adalah faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara 2
negara:
ü Perbedaan tingkat inflasi antara 2 negara
Suatu negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata
uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing power) mata
uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan
tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada
menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan
mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.
ü Perbedaan tingkat suku bunga antara 2 negara
Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku
bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku
bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat.
Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika
inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi.
Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai
tukar mata uang negara tersebut.
ü Neraca perdagangan
Neraca perdagangan antara 2 negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan
jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih
banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari
negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang
negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara
partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara
tersebut menguat terhadap negara partner dagang.
10
ü Hutang publik (Public debt)
Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek
untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt
membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa
ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila
hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat
hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata
uang negara tersebut.
ü Ratio harga ekspor dan harga impor
Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara
tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang
berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang
naik lebih cepat dari harga ekspor.
ü Kestabilan politik dan ekonomi
Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi
politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi
sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan
kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara
tersebut.
ü pertumbuhan ekonomi
Efek yang akan diakibatkan oleh kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung
kepada corak pertumbuhan eknoomi yang berlaku . apabila kemajuan itu terutama diakibatkan
oleh perkembangan ekspor, maka permintaan keatas mata uang negar itu akan bertambah lebih
cepat dari penawarannya dan oleh karena itu mata uang negara tersebut naik. akan tetapi apabila
kemajuan tersebut meyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor , penawaran mata
uang itu akan lebih cepat bertambah permintaanya dan oleh karenanya nilai mata uang negara
tersebut akan merosot.
11
ü Ekspektasi
Faktor terakhir yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar di masa
depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita
yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi
di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai
Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam
pasar.
12
2. Transasksi Tunggak (forward transaction)
Berbeda penyerahab antara transaksi spot dengan transaksi forward. Dalam transaksi
forward atu disebut juga forward contrack penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang, biak
secara mingguan atau bulanan. Transaksi forward sering juga disebut transaksi berjangka, karena
memang memiliki jangka waktu tertentu.
Transaksi forward sering dilakukan untuk pemagaran resiko atau (bedging) tehadap
fluktuasi tingkat pertukaran (exchange rates)
13
2.10 Margin Trading
Margin trading merupakan kegiatan pembelian valas secara terus-menerus dalam suatu
pasar misalnya di new York untuk kemudian dijual kembali dipasar lain dengan harga yang lebih
tinggi misalnya di paris. Dan sistem penjualan berlangsung secara tunai.
Secara umum Margin Trading yang dilakukan oleh Bank harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Dilaksanakan berdasarkan:
a) Kebijaksanaan direksi bank
b) Suatu kontrak yang telah disetujui sebelumnya.
2. Margin trading dilakukan atas dasar tersedianya margin deposit yang tersedia.
3. Ditetapkan setinggi-tingginya 10% dari modal bank untuk kepentingan bank.
4. Untuk kepentingan nasabah margin trading ditetapkan setinggi-tingginya 10x dari margin
deposit nasabah yang disetor ke bank.
5. Jika mengalami kerugian 5% dari modal, maka harus segera menghentikan kegiatan margin
trading dan baru dapat dilakukan kembali setelah memperoleh persetujuan BI.
6. Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan dalam laporan mingguan dan
bulanan.
14
2.12 Manajemen Risiko Valas
Untuk dapat mengurangi risiko valas, maka salah satu strategi yang dapat dipergunakan
adalah dengan cara mengatasi exposure yang disebabkan oleh mata uang asing, maka dapat
dilakukan“Hedging”.Hedging adalah suatu aktivitas lindung nilai dalam rangka mengantisipasi
pergerakan mata uang asing. Manfaat dari hedging yaitu melindungi asset perusahaan dari
potensi kerugian valas, serta mengurangi variasi dari arus kas di masa depan. Perusahaan
memperoleh suatu kepastian melalui hedging.
Teknik-teknik hedging yang pada umumnya digunakan untuk mengatasi transaction
exposure antara lain adalah:
Ø Forward Hedge
Cara yang paling sederhana dalam menghilangkan transaction exposure adalah dengan
melakukan forward hedge. Forward hedge memungkinkan perusahaan untuk mematok nilai
valas untuk masa depan, yang sudah ditentukan sejak hari ini. Misalnya, sebuah perusahaan AS
mengekspor ke Eropa, dan akan menerima pembayaran sebesar €50,000 dalam 90 hari ke depan.
Spot Rate saat ini adalah $1.3950/€, sementara 3 month forward rate adalah $1.3840/€. Dengan
melakukan forward hedge, maka dalam 3 bulan mendatang perusahaan AS akan menerima
€50,000 dan menukarkannya padarate $1.3840/€, dan menerima $62,900. Meskipun lebih kecil
dari perkiraan $69,750 tanpa hedging, namun dengan melakukan forward hedge berarti
mengeliminasi transaction exposure. Tanpa melakukan hedging, maka perusahaan terekspos oleh
risiko pergerakan mata uang asing, bisa mendapatkan keuntungan ataupun kerugian. Keunggulan
menggunakan forward hedge yakni seandainya rate forward memprediksi spot rate di masa
depan dengan tepat, maka real cost of hedging adalah nol. Kekurangan dari forward hedge antara
lain adalah bisnis kecil kadang tidak dapat mengaksesnya, karena bank terekspos risiko bahwa
perusahaan tidak memenuhi kontrak forward hedge tersebut. Perusahaan yang creditwor thiness
nya kurang baik juga bisa ditolak oleh bank. Sehingga, salah satu opsi lainnya yakni dengan
melakukan futures hedge.
15
Ø Futures Hedge
Konsep dalam forward dan futures hedge pada dasarnya sama, yang berbeda adalah
mekanismenya. Jika forward maka counte rparty adalah bank, maka dalam futures
mekanismenya adalah menggunakan. Kelemahan dari metode ini adalah penggunaan marked to
market, sehingga dalam pergerakan harian bisa tercipta mendapatkan keuntungan ataupun
kerugian, dan jika margin tidak cukup kuat, maka bisa terkena call margin.
Ø Money Market Hedge
Hedging di pasar uang yakni aktivitas lindung nilai untuk utang maupun piutang di masa
depan, dengan cara mengambil posisi di pasar uang. MONEY market hedge meliputi aktivitas
meminjam dan berinvestasi dengan mata uang yang berbeda. Misalnya, jika sebuah perusahaan
punya piutang sebanyak $100,000, maka terekspos risiko jika nantinya Dollar melemah terhadap
Rupiah. Untuk mengeliminasi risiko tersebut, maka perusahaan bisa mengambil pinjaman dalam
Dollar, menukarnya ke Rupiah, kemudian berinvestasi pada pasar uang. Selanjutnya hasil
pembayaran piutang tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman.
Ø Currency Option Hedge
Hedging menggunakan option yakni dengan menggunakan hak beli atau hak jual sejumlah
mata uang asing pada tingkat harga tertentu untuk melakukan lindung nilai. Hedging options
memungkinkan perusahaan untuk melindungi risiko pergerakan mata uang asing yang tidak
diharapkan, juga memungkinkan perusahaan untuk menanggung untung.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Valas adalah singkatan dari valuta asing dari asal kata foreign currency. Disebut mata uang
asing karena mata uang tersebut bukanlah mata uang negara yang bersangkutan. Pasar Valuta
Asing (Valas) adalah pasar yang memperdagangkan valuta asing atau uang asing dan sebagai
lembaga pasar di mana orang dapat memperoleh fasilitas untuk melakukan pembayaran atau
menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Secara umum, permintaan atau penawaran
valuta asing dilakukan di bursa valuta asing yang diselenggarakan oleh bank atau lembaga
keuangan lainnya.
3.2 Saran
Demikianlah, sebagai seorang calon calon pebisnis kita perlu mengetahui apa itu valas,
tujuan transaksi valas serta manajemen risiko valas.
3.3 Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
17
Daftar Pustaka
Ikatan Bankir Indonesia. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama:2014.
Fahmi, Irshad. Manajemen Perbankan: Konvensional dan Syariah. Jakarta: Mitra Wacana
Media: 2015.
18