Manajemen Perubahan
Tipologi Perubahan Organisasi
BAB 4. Tipologi
Perubahan
Organisasi
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami tipologi atau jenis-jenis perubahan
organisasi dilihat dari beberapa pendapat ahli
3) Discontinuous Change.
Perubahan yang ditandai oleh pergeseran-pergeseran cepat
atas strategi, struktur atau budaya, atau ketiganya sekaligus.
Contohnya di negara kita adalah privatisasi sektor strategis
yang dulunya dikuasai negara, misalnya privatisasi sektor
telekomunikasi. Contoh lainnya adalah apa yang disebut
Strebel (1996b) sebagai 'divergent breakpoint', yaitu
perubahan yang digerakkan penemuan peluang bisnis baru
dan ia memberikan contoh lahirnya PC Apple pertama,
munculnya Macintosh dan, yang termutakhir, teknologi
seluler dan Internet. Peluang yang muncul berkat kemajuan
dan dapat diaksesnya Internet, tidak saja lewat komputer,
namun juga melalui perangkat televisi dan telepon seluler,
kemungkinan besar akan mendorong bentuk-bentuk
discontinuous change di banyak perusahaan. Perubahan yang
mencakup strategi, struktur (dan hampir selalu dibarengi
dengan perubahan budaya dan dominasi relative kelompok
tertentu) ketika PT. Telkom mengadopsi teknologi seluler
pertengahan 1990an adalah contoh discontinuous schange.
Namun, bukan berarti discontinuous change selalu
digerakkan inovasi teknologi.
100
Manajemen Perubahan
Tipologi Perubahan Organisasi
Discontin
uous
Change
Bumpy
increment
al change
Smooth
incremental
change
2
Organisasi dekade terakhir telah penuh dengan restrukturisasi,
peningkatan proses, merger, akuisisi, dan PHK - semua dengan harapan
mencapai pertumbuhan pendapatan dan peningkatan profitabilitas.
Sementara lingkungan eksternal (kompetitif, peraturan, dan sebagainya)
akan terus memainkan peran dalam kemampuan organisasi untuk
mengirimkan barang dan jasa, lingkungan internal dalam organisasi akan
semakin menghambatnya untuk mengirimkan produk yang diperlukan
untuk memenuhi permintaan pasar. kecuali ia mampu beradaptasi dengan
cepat.
1) Strategi
Terkadang dalam operasi bisnis normal, manajemen perlu
menyesuaikan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan, atau bahkan mengubah pernyataan misi
organisasi sebagai respons terhadap tuntutan lingkungan
eksternal. Menyesuaikan strategi perusahaan dapat
melibatkan perubahan pendekatan fundamental untuk
melakukan bisnis: pasar yang akan ditargetkan, jenis produk
yang akan dijual, bagaimana mereka akan dijual, orientasi
strategis keseluruhan, tingkat aktivitas global, dan berbagai
kemitraan dan pengaturan bisnis bersama lainnya.
2) Structural
Organisasi sering merasa perlu untuk mendesain ulang
struktur perusahaan karena pengaruh dari lingkungan
2
https://www.cliffsnotes.com/study-guides/principles-of-management/managing-
change/types-of-organizational-change
102
Manajemen Perubahan
Tipologi Perubahan Organisasi
3
https://blog.walkme.com/5-types-of-organizational-change/
4
Perubahan organisasi memerlukan tindakan yang berbeda. Perusahaan yang mendapatkan
hasil terbaik di masa transisi dapat beradaptasi dan menerima perubahan, bahkan ketika
keadaan tidak ideal. Memiliki strategi dasar yang ada juga membantu memandu upaya
transformasi, termasuk yang didorong oleh peristiwa yang tidak direncanakan. Ketika
datang ke perubahan organisasi, persiapan adalah kuncinya.
108
Manajemen Perubahan
Tipologi Perubahan Organisasi
1930an (Kotter, 1997). Demikian juga Johnson and Johnson atau Unilever
yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.
Pertanyaannya adalah bagaimana pola perkembangan organisasi
yang bisa bertahan hidup dalam beberapa periode waktu dan mengalami
pertumbuhan?, Apakah bergerak secara akseleratif mengikuti garis lurus?
Kenyataannya tidak demikian. Dalam banyak kasus pola pertumbuhan
organisasi bersifat siklikal mengikuti pola pertumbuhan berbentuk kurva
yang menyerupai huruf “S” yang disebut “S curve” seperti tampak pada
Gambar. Dalam bidang studi organisasi, pola pertumbuhan organisasi
seperti ini disebut sebagai siklus hidup organisasi (organizational life cycle)
yang untuk selanjutnya disingkat “SHO”.
akan berlanjut ke tahap penurunan (declining stage) dan boleh jadi sampai
pada tahap kematian (death) (Miller & Freisen, 1984).
Meski secara umum siklus hidup organisasi mengikuti pola seperti
dikemukakan oleh Miller and Freisen seperti disebutkan di atas, apa yang
disampaikan Miller and Freisen hanyalah salah satu dari beberapa pola
dalam menyusun tahapan-tahapan SHO. Bisa dikatakan bahwa sampai saat
ini belum ada kesepakatan di antara para teoritis organisasi mengenai
jumlah tahapan dalam setiap siklus organisasi. Masing-masing dengan
argumentasi berbeda mengemukakan pendapat yang berbeda pula. Hasil
rangkuman Quinn and Cameron (1983) misalnya menunjukkan adanya 9
model pentahapan dalam siklus organisasi. Namun Quinn and Cameron
akhirnya mengemukakan pendapatnya sendiri bahwa SHO bisa dibedakan
menjadi 4 tahap
Secara umum model yang paling sederhana, seperti dikemukakan
oleh Adizes (1999), SHO terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertumbuhan
(growing) dan tahap penurunan (aging). Dari dua tahapan ini Adizes
mengelaborasi lebih lanjut masing-masing menjadi 5 tahap sehingga secara
keseluruhan modelnya Adizes terdiri dari 10 tahap. Pendapat lain, sebagian
mengatakan SHO terdiri dari tiga tahap; sebagiannya lagi mengatakan SHO
terdiri dari empat tahap; yang lain menyebutkan lima tahap dan bahkan ada
yang menyebutkan 8 tahap. Rangkuman dari berbagai sumber mengenai
tahap-tahap dalam SHO dan nama masing-masing tahapan disajikan pada
Tabel.
114
Manajemen Perubahan
Tipologi Perubahan Organisasi
Latihan
Referensi