Anda di halaman 1dari 16

A.

Kurs Valuta Asing

Secara sederhana, valuta asing atau biasa disebut dengan valas adalah mata
uang asing yang diakui dan bisa diterima oleh negara lain. Valuta asing dapat
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah saat melakukan transaksi ekonomi
internasional atau perdagangan internasional.

B. Mata Uang Yang Aktif di Valuta Asing

Nilai mata uang asing akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Pada umumnya, mata uang yang memiliki nilai jual paling tinggi akan
diperjualbelikan di dalam forex. Apa itu forex? Forex merupakan akronim dari
foreign exchange yang memiliki arti yaitu suatu transaksi pertukaran mata uang.

Mungkin bagi sebagian orang belum mengetahui tingkatan mata uang yang
memiliki nilai tukar paling tinggi dalam transaksi pertukaran mata uang atau
forex. Supaya bisa mengetahui tingkatan nilai mata uang maka bisa simak
informasi dari tabel berikut ini.

Peringkat Nama Mata Uang Kode

1 United States Dollar (Dolar Amerika) USD

2 Eurozone Euro (Euro) EUR

3 Japanese Yen (Yen Jepang) JPY

4 British Poundsterling (Poundsterling Inggris) GBP

5 Swiss Franc CHF

6 Australian Dollar (Dolar Australia) AUD

7 Canada Dollar (Dolar Kanada) CAD

8 Deutsche Mark (Mark Jerman) DM/DEM


Jika berdasarkan tabel di atas, mata uang Dolar Amerika yaitu United States
Dollar menjadi peringkat kesatu dalam transaksi pertukaran mata uang. Namun,
pada umumnya, semua mata uang yang berada di dalam tabel tersebut sering
diperjualbelikan dengan cara berpasang-pasangan atau dikenal dengan
sebutan pair. Contoh, EUR/GBP, GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan
GBP/JPY.

Mata uang Dolar Amerika menjadi mata uang yang paling banyak
diperjualbelikan dalam transaksi pertukaran mata uang. Hal itu dikarenakan lebih
dari setengah bagian dari seluruh transaksi pertukaran mata uang dikuasai atau
didominasi oleh mata Dolar Amerika.

Adapun beberapa alasan yang bisa menyebabkan Dolar Amerika memegang


kendali dalam pasar forex. Berikut beberapa alasan tersebut.

1. Tingkat perekonomian Amerika Serikat merupakan yang terbesar di dunia.

2. Dolar Amerika merupakan mata uang cadangan dunia.

3. Sistem politik yang dimiliki oleh Amerika Serikat cukup stabil dan kuat.

4. Dolar Amerika merupakan alat tukar atau pembayaran yang digunakan


dalam transaksi perdagangan internasional.

5. Amerika Serikat memiliki pasar keuangan terbesar dan paling cair di


dunia.

C. Fungsi Valuta Asing

Valuta asing memiliki tiga fungsi, yaitu

a. alat tukar dan pembayaran internasional


Pada umumnya, semua transaksi membutuhkan alat tukar seperti uang.
Dalam perdagangan internasional baik berupa barang atau jasa alat tukar
menukar yang digunakan ialah valuta asing. Dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa valuta asing berfungsi sebagai uang yang digunakan
untuk alat tukar menukar dalam perdagangan internasional baik berupa
barang atau jasa.
Contoh kasus jika valuta asing berfungsi sebagai alat tukar dan
pembayaran internasional adalah ketika Indonesia mengimpor kendaraan
dari Jepang, maka penduduk mata uang yang harus dibayarkan ke orang
Jepang adalah mata uang Yen.

b. alat pengendali kurs


Kurs mata uang yang dimiliki oleh suatu negara akan terus berubah
sehingga membutuhkan sebuah alat untuk mengendalikan perubahan pada
kurs mata uang negara lain dan alat itu adalah kurs valuta asing.
Penggunaan kurs valuta asing tertentu pada suatu negara, maka negara
tersebut bisa mengatasi atau mengendalikan nilai tukar mata uang menjadi
lebih mudah.
Misalnya, dengan adanya kurs Rupiah ke Dolar Amerika Serikat, maka
nilai tukar Rupiah bisa diketahui apakah sedang mengalami kenaikan atau
penurunan. Dengan kata lain, kurs menjadi tolok ukur menjaga kestabilan
nilai mata uang suatu negara.

c. alat memperlancar perdagangan internasional.


Dalam perdagangan internasional membutuhkan kelancaran dalam
transaksi supaya tidak memerlukan waktu yang banyak. Valuta asing
merupakan alat yang bisa memperlancar transaksi perdagangan
internasional sehingga proses jual beli berjalan dengan lancar tanpa
terkendala dengan mata uang yang dimiliki masing-masing negara. Oleh
karena itu, setiap negara yang ingin bertransaksi di perdagangan
internasional memerlukan kurs valuta asing.
Misalnya, valuta asing yang sering digunakan dalam perdagangan
internasional adalah Dolar Amerika Serikat karena mata uang tersebut
mudah ditukarkan ke dalam mata uang negara lain (yang melakukan
transaksi) sehingga transaksi perdagangan internasional berjalan dengan
mudah.

D. Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing


Pasar valuta asing merupakan pasar yang digunakan sebagai transaksi
pertukaran mata uang. Bagi seseorang yang baru ingin masuk ke dalam transaksi
pertukaran mata uang perlu mengetahui jenis-jenis pasar valuta. Dengan
mengetahui jenis-jenis pasar valuta asing maka para pemula tidak salah langkah
dalam bertransaksi pertukaran mata uang. Simak jenis-jenis pasar valuta asing
sebagai berikut:

1. Pasar Spot

Pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi penukaran mata uang


yang dilakukan di bank dan money changer dengan segera. Transaksi di pasar spot
biasanya dilakukan ketika sedang ingin berlibur ke luar negeri.

Para trader biasanya memainkan transaksi yang ada di pasar spot.


Misalnya, ketika sudah memasuki libur masa sekolah maka permintaan Dolar
Singapura akan bertambah karena banyak keluarga yang akan pergi ke Singapura.

2. Pasar Forward

Pasar forward adalah pasar yang melayani pembelian mata uang asing


dengan sebuah kontrak. Biasanya, nilai kontrak pembelian mata uang di pasar ini
bisa mencapai jutaan dolar AS.

Transaksi forward biasanya dilakukan oleh individu atau lembaga baik


dari bank atau non bank yang sudah memiliki kontrak khusus pada suatu bank
sehingga transaksi ini bisa dikatakan sebagai transaksi yang terjadi antar bank.

3. Pasar Currency Futures

Pasar Currency Futures adalah pasar yang menyediakan perdagangan


kontrak Currency Futures. Satu jenis kontrak Currency Futures  bisa memastikan
suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang bisa ditukarkan pada tanggal
penyelesaian tertentu di masa depan.

Pada pasar Currency Futures terdapat dua jenis objek transaksi, yaitu


valuta asing (financial futures market) dan komoditas (comodity futures market).
Adapun manfaat dari pasar ini yakni membatasi risiko (hedging) dan tujuan
spekulatif.
4. Pasar Currency Option

Pasar Currency Option adalah pasar yang menyediakan perdagangan atau


jual beli kontrak Currency Option. Kontrak Currency Option terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu Currency Call dan Currency Put.

E. Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing

Jenis-jenis transaksi valuta asing terbagi menjadi empat jenis, yaitu


transaksi spot, transaksi forward, transaksi swap, dan transaksi option. Simak
penjelasan tentang jenis-jenis valuta asing sebagai berikut.

1. Transaksi spot

Transaksi spot adalah transaksi yang berupa pembelian dan penjualan


valuta asing (valas) atau mata uang dengan cara serah terima dan pembayaran
antar bank yang segera diselesaikan dalam waktu dua hari kerja.

Ada beberapa cara yang digunakan ketika menyerahkan dana dalam


transaksi spot, yaitu

2. Value today (Value tod atau Cash)

Value today adalah penyerahan dana yang dilakukan pada tanggal atau


hari yang sama dengan tanggal atau hari dilakukannya suatu transaksi. Cara
seperti ini dikenal juga dengan istilah same day settlement.

3. Value tomorrow (Value tom)

Value tomorrow adalah penyerahan dana yang dilakukan pada hari kerja


berikutnya atau hari kerja setelah pembuatan kontrak. Cara seperti ini biasa
disebut dengan one day settlement.

4. Value spot

Value spot adalah penyerahan dana yang dilakukan selama dua hari kerja
setelah tanggal terjadinya transaksi. Biasanya cara seperti ini dilakukan pada
transaksi internasional.

5. Transaksi forward
Transaksi forward adalah transaksi yang berupa kontrak yang disetujui
pada hari yang sama, tetapi penunaiannya akan dilakukan di masa depan (tanggal
yang sudah disepakati). Karena hal itulah transaksi ini disebut juga dengan
transaksi berjangka.

Secara sederhana, ketika melakukan transaksi forward, kurs akan


ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayaran dan penyerahannya
akan dilakukan pada kontrak telah jatuh tempo.

6. Transaksi swap

Transaksi swap adalah suatu transaksi yang melibatkan kontrak pembelian


dan penjualan valuta asing dengan menggunakan harga spot yang sudah
dikombinasikan dengan transaksi pembelian dan penjualan valuta asing yang
sama dengan harga forward. Dengan demikian, transaksi ini merupakan gabungan
dari transaksi spot dan transaksi forward.

Secara singkat, transaksi ini dilakukan oleh pembuat pasar (dealer) dengan
membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan pembayarannya dilakukan
dengan jumlah yang sama, tetapi dengan transaksi forward.

7. Transaksi option

Transaksi option adalah suatu kontrak yang dipakai untuk mendapatkan


hak dalam upaya untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing pada harga,
rentang waktu, dan tanggal akhir tertentu.

F. Sistem Kurs Valuta Asing

Valuta asing mempunyai beberapa sistem dalam penggunaannya. Adapun


sistem-sistem tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu sistem kurs tetap, sistem kurs
bebas atau mengambang, dan sistem kurs mengambang terkendali. Simak
penjelasan ketiga kurs tersebut.

1. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate)


Sistem kurs tetap adalah suatu sistem nilai tukar mata uang yang bersifat
tetap atau harus mengikuti atauran-aturan yang sudah dbuat oleh bank sentral
(pemerintah).

Dalam sistem kurs ini, bank sentral atau pemerintah memiliki peran dalam
pasar valuta asing dengan membeli atau menjual valuta asing jika nilai kurs tidak
sesuai dengan standar atau aturan yang sudah ditetapkan.

2. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate)

Sistem kurs bebas atau mengambang adalah suatu sistem yang nilai tukar
mata uangnya dipengaruhi atau ditentukan oleh kekuatan-kekuatan pasar.
Penawaran dan permintaan pada mata uang asing akan menentukan nilai mata
uang itu sendiri.

Sistem ini bersifat bebas atau akan selalu berubah sehingga bagi para
peserta pasar valuta asing harus terus mengamati perkembangan yang terjadi pada
kurs mata uang asing.

3. Sistem kurs mengambang terkendali (floating exchange rate)

Sistem kurs mengambang terkendali adalah suatu sistem nilai valuta asing
yang di mana pemerintah dan pasar sama-sama mempunyai hak untuk
menentukan nilai tukar valuta asing.

G. Jenis-Jenis Kurs Valuta Asing

Setelah mengetahui pengertian dan sistem kurs valuta asing, rasanya


belum lengkap jika tidak membahas jenis-jenis kurs valuta asing. Kurs valuta
asing terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kurs jual, kurs beli, dan kurs tengah.
Berikut penjelasan ketiga jenis kurs tersebut.

1. Kurs jual

Kurs jual adalah harga mata uang valuta asing yang diberikan atau
ditentukan oleh bank atau money changer kepada seseorang yang ingin menjual
valuta asing atau menukarkan Rupiah dengan valuta asing.

2. Kurs beli
Kurs beli adalah harga mata uang valuta asing yang diberikan atau
ditentukan oleh bank atau money changer kepada seseorang yang ingin membeli
valuta asing atau menukarkan valuta asing dengan Rupiah.

3. Kurs tengah

Kurs tengah adalah kurs yang diberikan bank atau money changer antara


kurs jual dan kurs beli (kurs jual dan kurs beli dijumlah kemudian dibagi dua).

H. Pengendalian Pertukaran Mata Uang

Pengendalian pertukaran mata uang (currency exchange control)


membatasi atau melarang penggunaan yang sah dari suatu mata uang dalam
transaksi internasional Biasanya, nilai dari mata uang terserbut ditetapkan pada
kurs yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilainya di pasar bebas, dan
diputuskan bahwa pembelian atau penjual dari mata uang lain dilakukan melalui
badan pemerintah. Suatu pasar gelap biasanya muncul, tetapi itu tidak terlalu
berguna bagi manajer keuangan, yang biasanya ingin menghindari dari pelanggan
hukum di suatu negara di mana perusahaan beroprasi. Selain itu, pasar gelap
tersebut jarang mampu mengakomodasi transaksi sekali berbisnis multinasional.

Banyak negara berkembang telah melembagakan suatu sistem


pengendalian pertukaran mata uang, yang membatasi penggunaan mata uang lokal
dan asing. Negara berkembang sering memiliki mata uang keras (konvertibel)
yang jaul lebih dari pada yang di butuhkan. Oleh karena itu, mata uang tersebut di
jatah siapa saja yang menginginkan mata uang keras mungkin harus mengajukan
permohonan kepada instalasi pemerintah, dengan menyebutkan berapa banyak
yang di inginkan dan untuk apa penggunaanya. Manajer bisnis harus siap untuk
beraksi terhadap kekuatan keuangan yang dapat mempengaruhi bisnis. Hal ini
meliputi defisit neraca pembayaran antara lain insentif ekspor (export incentive)
yaitu masa pajak, pendanaan berbiaya rendah, bantuan luar negeri atau
keuntungan lain yang di berikan oleh pemerintah untuk mendorong bisnis guna
melekukan ekspor dan untuk mendorong pelanggan luar negeri agar membeli
barang dan jasa. Tarif dan pajak-pajak lain,inflasi serta kebijakan fiskal atau
moneter dari pemerintah tuan rumah. Kebijakan dan praktik akuntansi juga
berbeda dari satu negara ke negara lainnya, sehingga bisnis harus mematuhi
aturan negara tuan rumah dan menerjemahkan angka dihasilkan ke dalam praktek
akuntansi yang di gunakan di negara asal dapat dipahami oleh orang-orang disana.

Pengaruh Inflasi pada Suku Bunga: Inflasi jelas merupakan faktor


kekuatan keuangan eksternal, oleh karena itu manajer keuangan suatu perusahaan
harus mampu mengantisipasinya dengan baik. Hampir semua perusahaan
memerlukan uang pinjaman segera yang menimbulkan inflai dan kenaikan suku
bunga riil. Suku bunga ini dapat dihitung dari selisih inflasi dan suku bunga
nominal. Fenomena kenaikan harga untuk semua barang atau jasa dalam kurun
waktu tertentu disebut inflasi.Tingkat inflasi menentukan biaya riil dari pinjaman.
Suku bunga rill diperoleh dengan cara mengurangkan inflasi dari suku bunga
nominal. Ketika uang pinjaman dikembalikan di masa depan setelah inflasi
terjadi, maka uang tersebut nilainya lebih rendah bagi di pemberi pinjaman, dan
tentu saja lebih murah bagi si peminjam. Kebijakan Nilai Tukar Nilai tukar yang
lazim disebut kurs, mempunyai peran penting dalam rangka tercapainya stabilitas
moneter dan dalam mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil
diperlukan untuk terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia
usaha.

Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga
sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap mulai tahun 1970 sampai tahun
1978, sistem nilai tukar mengambang terkendali sejak tahun 1978, dan sistem
nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate system) sejak 14
Agustus 1997. Dengan diberlakukannya sistem yang terakhir ini, nilai tukar
rupiah sepenuhnya ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah
benarbenar pencerminan keseimbangan antara kekuatan penawaran dan
permintaan. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-
waktu tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada saat
terjadi gejolak kurs yang berlebihan.

Pengelolaan Cadangan Devisa Cadangan devisa merupakan posisi bersih


aktiva luar negeri Pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk
keperluan transaksi internasional. Dalam mengelola cadangan devisa ini, Bank
Indonesia lebih mengutamakan tercapainya tujuan likuiditas dan keamanan
daripada keuntungan yang tinggi. Walaupun demikian, Bank Indonesia tetap
mempertimbangkan perkembangan yang terjadi di pasar internasional, sehingga
tidak tertutup kemungkinan terjadinya pergeseran dalam portfolio komposisi jenis
penempatan cadangan devisa. Dalam mengelola cadangan devisa yang optimal,
Bank Indonesia menerapkan sistem diversifikasi, baik berdasarkan jenis valuta
asing maupun berdasarkan jenis investasi surat berharga. Dengan cara tersebut
diharapkan penurunan nilai dalam salah satu mata uang dapat dikompensasi oleh
jenis mata uang lainnya atau penempatan lain yang mempunyai nilai yang lebih
baik.

Kredit Program Dengan status Bank Indonesia sebagai otoritas moneter


yang independen, pemberian kredit program yang selama ini dilakukan
selanjutnya berada di luar lingkup tugas Bank Indonesia. Tugas pemberian kredit
program akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk
Pemerintah. Pengalihan tugas ini dimaksudkan agar Bank Indonesia dapat lebih
memfokuskan perhatian pada pencapaian sasaransasaran moneter serta agar dapat
tercipta pembagian tugas yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia.

I. Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran atau Balance of Payment (BOP) merupakan ringkasan


yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi suatu negara
dengan negara lainnya selama periode tertentu, biasanya dalam kurun waktu satu
tahun dan disusun berdasarkan system pencatatan ganda atau double entry-
bookkeeping. Setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit diimbangi dengan
transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya.

Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat sebagai
kredit dan diberi tanda positif. Sebaliknya transaksi yang mengeluarkan mata
uang asing dicatat sebagai debit dan diberi tanda negative. Dengan menggunakan
system pencatatan ganda, maka jumlah antara kredit dan debit akan sama dengan
nol. Walaupun pada kenyataannya neraca pembayaran mungkin tidak sama
dengan nol.
Neraca Pembayaran sering menjadi factor yang dapat mendorong naik atau
turunnya kurs mata uang suatu negara. Kenaikan atau surplus dari neraca
pembayaran akan diinterpretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan terjadinya
apreasiasi suatu mata uang. Sebaliknya penurunan atau deficit neraca pembayaran
akan diterjemahkan sebagai indikasi awalnya terjadi depresiasi mata uang suatu
negara. Dengan adanya neraca pembayaran ini dapat diketahui kapan suatu negara
mengalami surplus atau deficit.

1. Komponen Neraca Pembayaran Internasional

Laporan neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen utama.


Adapun komponen neraca pembayaran yang banyak menjadi perhatian para
pelaku perdagangan mata uang asing adalah rekening berjalan, rekening modal,
dan rekening cadangan resmi.

a. Rekening Berjalan (Current Account)

Rekening berjalan menunjukan transaksi internasional yang terdiri dari


barang, jasa dan transfer unilateral yang dihasilkan dalam periode tertentu. Selisih
nilai antara barang-barang ekspor dan impor disebut neraca perdagangan (balance
of trade). Transaksi ekspor impor barang dan jasa dicatat dalam neraca barang
dan jasa (balance of goods and service). Bantuan atau hibah luar negeri dicatat
dalam transfer unilateral.

Jika total barang impor lebih besar daripada barang ekspor, maka disebut
deficit perdagangan. Jika nilai barang ekspor lebih besar daripada impor disebut
surplus perdagangan.

b. Rekening Modal (Capital Account)

Rekening Modal (Capital Account) merupakan penerimaan bersih dari


transaksi modal. Misalkan pembelian saham, obligasi, pinjaman bank dan lain-
lain. Rekening modal menunjukan besarnya investasi asing didalam negeri dan
investasi domestic diluar negeri.

Penjualan asset ke luar negeri dicatat sebagai kredit, bertanda positif karena
menghasilkan aliran modal masuk (Capital flow). Pembelian asset dicatat sebagai
debit, bertanda negative karena mengakibatkan aliran modal ke luar negeri
(Capital outflow). Jika aliran modal masuk lebih besar dibandingkan aliran modal
keluar, Maka rekening modal akan mengalami surplus.

c. Rekening Cadangan (Reserve Account)

Rekening Cadangan (Reserve Account) merupakan rekening yang mencatat


seluruh transaksi pembelian atau penjualan yang melibatkan asset-aset cadangan
resmi negara. Intervensi bank sentral dipasar valuta asing dengan membeli atau
menjual mata uang domestic merupakan transaksi yang dicatat pada rekening
cadangan.

Jumlah antara neraca berjalan dengan neraca modal adalah nerasa transaksi
cadangan resmi (Official reserve transaction balance). Surplus atau deficit pada
neraca pembayaran mencerminkan surplus atau deficit pada neraca transaksi
cadangan resmi.

J. Tarif Pajak

Tarif pajak adalah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang
menjadi tanggungannya. Tarif pajak biasanya berupa presentase (%). Dasar
Pengenaan Pajak adalah nilai berapa uang yang dijadikan untuk menghitung pajak
yang terutang. Secara struktural menurut tarif pajak dibagi dalam empat jenis
yaitu :

1. Tarif proporsional(a proportional tax rate structure) yaitu tarif pajak yang
presentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar pengenaan pajak. Contoh:
Pajak Pertambahan Nilai

2. Tarif regresif / tetap (a regresive tax rate structure) yaitu tarif pajak akan selalu
tetap sesuai peraturan yang telah ditetapkan

3. Tarif progresif (a progresive tax rate structure) yaitu tarif pajak akan semakin
naik sebanding dengan naiknya dasar pengenaan pajak. Contoh Pajak Pengahsilan

4. Tarif degresif ( a degresive tax rate structure) yaitu kenaikan persentase tarif
pajak akan semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.
Tarif Pajak yang berlaku untuk Pajak Penghasilan di Indonesia adalah tarif
progressif sebagaimana diatur dalam Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan.
Sedangkan untuk Pajak Pertambahan Nilai berlaku tarif pajak proporsional yaitu
10%. Tarif pajak tersebut dipungut sesuai dengan pengelompokan jenis-jenis
pajak di bawah ini:

Pengelompokkan Pajak

1) Menurut golongannya

a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan
tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contoh: Pajak Penghasilan.

b. Pajak tidak langsung

Contoh : Pajak Pertambahan Nilai.

2) Menurut sifatnya

a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya,
dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Contoh: Pajak Penghasilan.

b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa


memperhatikan keadaan diri

Wajib Pajak.

Contoh Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

3) Menurut lembaga pemungutnya

a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga negara.

Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah,Bea Materai.
b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah daerah dan
digunakan untuk

membaiayai rumah tangga daerah.

Pajak Daerah terdiri atas:

 Pajak Propinsi, contoh : Pajak Kendaraan Bermotor dan pajak bahan Bakar
Kendaraan

Bermotor.

 Pajak Kabupaten/Kota, contoh Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan.

K. Inflasi

Inflasi Menurut Fahmi (2014) merupakan suatu kejadian yang


menggambarkan situasi dan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan
dan nilai mata uang mengalami pelemahan, dan jika ini terjadi secara terus-
menerus maka akan mengakibatkan pada memburuknya kondisi ekonomi secara
menyeluruh serta mampu mengguncangkan tatanan stabilitas politik suatu Negara.
Sedangkan menurut Putong (2008) Inflasi adalah “kenaikan harga-harga umum
secara terus-menerus.Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara terus-menerus sehingga
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.

Sebab-sebab terjadinya Inflasi Menurut Amalia (2007) adalah:

1. Defisit financing, yaitu diadakannya pengeluaran-pengeluaran dalam


rangka untuk memperbesar kapasitas produksi (investasi) yang tidak
cepat-cepat menghasilkan tambahan produk dengan memakai
tabungan.
2. Terjadinya surplus ekspor, yaitu pendapatan bertambah sedangkan
jumlah barang berkurang. Ini mengakibatkan demand terhadap barang-
barang bertambah, sedangkan supply barang-barang berkurang.
3. Inflasi yang diimpor dari luar negeri yaitu dimana barang atau bahan
baku diimpor dari Negara yang dilanda inflasi, maka Negara tersebut
harus mengimpor dengan harga-harga yang tinggi.
4. Terjadinya surplus impor. Yaitu Dimana suatu negara memerlukan
devisa untuk membayar kelebihan impor tersebut kepada luar negeri,
permintaan yang besar terhadap devisa umumnya akan meningkatkan
kurs valuta asing.

Sedangkan menurut Waluyo (2007) ada beberapa sebab yang dapat menimbulkan
inflasi antara lain:

1. Pemerintah yang terlalu berambisi untuk menyerap sumber-sumber


ekonomi lebih besar daripada sumber-sumber ekonomi yang dapat
dilepaskan oleh pihak bukan pemerintah pada tingkat harga yang
berlaku.
2. Berbagai golongan ekonomi dalam masyarakat berusaha memperoleh
tambahan pendapatan relatif lebih besar daripada kenaikan
produktivitas mereka.
3. Adanya harapan yang berlebihan dari masyarakat sehingga permintaan
barangbarang dan jasa naik lebih cepat daripada tambahan keluarnya
(output) yang mungkin dicapai oleh perekonomian yang bersangkutan.
4. Adanya kebijakan pemerintah baik yang bersifat ekonomi atau
nonekonomi yang mendorong kenaikan harga.
5. Pengaruh alam yang dapat mempengaruhi produksi dan kenaikan
harga.
6. Pengaruh inflasi luar negeri, khususnya bila negara yang bersangkutan
mempunyai sistem prekonomian terbuka, pengaruh inflasi luar negeri
ini akan terlihat melalui pengaruh terhadap harga-harga barang impor.

Adapun standar pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah:

IHK ( ) − IHK ( )
=
Tingkat IHK ( ) x 100%

DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/kurs-valuta-asing

https://www.pajakonline.com

Kewal, S.S. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertimbuhan PDB
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, 8 (1), 53-64
Krisna, A.A G A. Dan Wirawati, N.G.P, 2013. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar
Rupiah, Suku Bunga SBI pada Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 3 (2), 421-435

Anda mungkin juga menyukai