Anda di halaman 1dari 15

RESUME

TEORI, PASAR VALUTA ASING DAN KONDISI PARITAS INTERNASIONAL DAN


PENENTUAN DAN PERAMALAN NILAI TUKAR

Resume ini dikumpulkan untuk memenuhi tugas Manajemen Keuangan Lanjutan

Dosen Pengampu:
Agung Juliarto,.S.E., M.Si.,Ph.D.,Akt

Disusun oleh:
Gigih Aulia Hilmiawan 12030119220027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAAN BISNIS
2020
TEORI, PASAR VALUTA ASING DAN KONDISI PARITAS INTERNASIONAL
1. Perluasan Geografis Pasar Valuta Asing.
Secara geografis pasar valuta asing atau foreign exchange market menjangkau
keseluruhan bagian dunia, dimana harga-harga mata uang senantiasa bergerak setiap
saat pada setiap hari kerja. Transaksi valuta asing (valas) yang biasanya dalam jumlah
besar diawali setiap pagi di Wellington dan Sydney yang berlangsung pukul 05.00–
14.00 WIB, bergerak ke arah barat, ke Tokyo, Hongkong, dan Singapore, melalui
Bahrain yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, kemudian beralih ke pusat
keuangan keuangan Eropa, Frankfurth, Zurich, dan London yang berlangsung pukul
13.00–22.00 WIB, menyebrangi Atlantik dan berakhir di Sanfransisco dan Los Angeles
yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. Pada saat sore hari di Eropa pasar dalam
keadaan ramai dan sangat likuid, ketika bursa Eropa maupun wilayah pantai timur
Amerika Serikat dibuka. Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-
negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh
kekuatan pasar valuta asing yang bebas. Menurut survei BIS (Bank International for
Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi
pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya Pusat perdagangan
utama adalah di London, New York, Tokyo dan Singapura namun bank-bank diseluruh
dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing terjadi sepanjang hari. Apabila
pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka dan pada saat pasar Eropa berakhir
maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi ke pasar Asia, terkecuali di akhir pekan.

2. Fungsi Pasar Valuta Asing.


Fungsi pasar valuta asning antara lain:
1. Transfer daya beli (transfer of purchasing power)
Sangat dibutuhkan khususnya dalam perdagangan internasioanal juga transaksi
modal yang sering melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki
perbedaan mata uang.
2. Penyediaan kredit
Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional butuh waktu. Oleh
karena itu, harus ada cara untuk membiayai barang-barang saat perjalanan
pengiriman barang termasuk setelah barang sampai tujuan yang biasanya butuh
beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
3. Mengurangi risiko valuta asing
Importir berharap agar mendapatkan keuntungan dalam usaha perdagangan. Saat
kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya adanya
perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang
telah diperkirakan.

3. Pelaku Pasar.
Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:
a. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan selalu
melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang
lebih murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang
memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar.
b. Individu
Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan
memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh
keuntungan.Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar
negeri.
c. Bank Umum dan Perbankan
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara
lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang
lain.Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan
beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya.
d. Pialang Pasar Valas atau Broker
Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.
e. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain
membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di
tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
f. Bank Sentral.
Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan
nilai tukar mata uang.
g. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran
serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif
mengejar keuntungan.
h. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai
investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund,
dan bank investasi.

4. Transaksi Pasar Valuta Asing antar Bank


Transaksi spot dalam pasar antar bank merupakan pembelian mata uang asing dengan
pengiriman dan pembayaran antar bank yang umumnya terjadi pada hari kerja kedua
berikutnya. Tanggal penyelesaian dikenal pula sebagai tanggal nilai (valu date).
Sedangkan transaksi forward langsung (yang biasanya dikenal sebagai forward)
umumnya mengharuskan pengiriman pada satu tanggal di masa depan sejumlah
tertentu mata uang sesuai dengan jumlah mata uang lain yang telah ditentukan.
Kurs nilai tukar biasanya ditentukan pada awal perjanjian, tapi pembayaran dan
pengiriman tidak diperlukan hingga jatuh tempo. Kurs tukar forward biasanya
disebutkan untuk periode waktu satu, dua, tiga, enam, dan dua belas bulan. Buying
forward (forward beli) dan selling forward (forward jual) merupakan transaksi yang
sama (perbedaannya terletak pada urutan mata uang yang dijadikan sebagai referensi).
Transaksi swap dalam pasar antar bank adalah pembelian dan penjualan secara
simultan atas sejumlah tertentu valuta asing untuk dua tanggal nilai yang berbeda. Baik
pembelian dan penjualan dilakukan terhadap pihak yang sama.
Beberapa jenis transaksi swap adalah :
1 spot against forward;
2 forward-forward;
3 nondeliverable forwards (NDF).

Pada bulan April 2014, sebuah survei yang dilaksanakan oleh Bank for International
Settlements (BIS) mengestimasikan nilai transaksi harian global terkait aktivitas pasar
valuta asing tradisional sebesar $1,9 triliun. Angka ini menunjukan periode terkini atas
pertumbuhan perdagangan valuta asing yang dramatis, sejak bulan April 2001.

5. Kuotasi Nilai Tukar Valuta Asing Dan Harga Penawaran.

Kurs nilai tukar valuta asing merupakan harga satuan suatu mata uang yang dinyatakan
dalam mata uang lain. Kuotasi valuta asing (atau quote) merupakan pernyataan
kesediaan untuk membeli atau menjual berdasarkan kurs yang diumumkan. Kebanyakan
transaksi mata uang asing di dunia melibatkan sejumlah mata uang utama, seperti dolar
AS, Euro, atau Poundsterling. Belakangan mata uang Yen Jepang, Yuan RRC, dan Dolar
Australia juga sering ditransaksikan. Cara yang digunakan oleh dealer atau broker
profesional dalam menyatakan kuotasi valuta asing adalah sebagai berikut:

a Harga mata uang asing untuk satu unit mata uang domestik (contoh, nilai dolar
AS untuk satu rupiah), atau

b Harga mata uang domestik untuk satu unit mata uang asing (contoh, nilai Rupiah
untuk satu dolar AS). Kebanyakan mata uang di dunia dinyatakan menurut nilai
mata uang asing yang diperlukan untuk membeli satu dolar AS. Sebagai contoh,
kurs nilai tukar antara Rupiah Indonesia dan Dolar AS umumnya dinyatakan sebagai
berikut :
Rp10.000/USD (yang dikenal sebagai European
Terms) Cara lain adalah dinyatakan sebagai berikut :
$0,00001/Rupiah (yang dikenal sebagai American Terms)
Kebanyakan kuotasi antar bank di dunia menggunakan European Terms, dengan
pengecualian untuk beberapa mata uang yang menggunakan American Terms,
antara lain :
1 Euro
2 Poundsterling Inggris
3 Dolar Australia
American Terms juga digunakan untuk menyatakan kuotasi atas opsi dan futures
mata uang asing, serta pada pasar retail untuk para wisatawan. Secara umum,
kuotasi mata uang asing juga sering dinyatakan secara langsung atau tidak
langsung. Berdasarkan definisi ini, negara asal (base country) mata uang yang
dibahas adalah faktor penting. Kuotasi langsung adalah harga mata uang negara
asal untuk satu unit mata uang asing. Kuotasi tidak langsung adalah harga mata
uang asing untuk satu unit mata uang domestik. Bagi orang Indonesia, Rp10.000
untuk USD 1 merupakan kuotasi langsung, sedangkan bagi orang Amerika
Serikat, kuotasi tadi merupakan kuotasi tidak langsung. Dengan demikian
perspektif langsung atau tidak langsung tergantung dari posisi negara asal.
Kuotasi atar bank diberikan dalam kurs jual dan kurs beli (bid and ask/offer rate).
Kurs jual adalah harga (nilai tukar) dalam satu mata uang yang ditawarkan
seorang dealer untuk membeli mata uang lainnya. Kurs beli adalah harga (nilai
tukar) dalam satu mata uang yang ditawarkan dealer untuk menjual mata uang
lainnya. Dealer membeli (bid) berdasarkan harga satuan dan menjual (ask)
berdasarkan harga yang lebih tinggi, sehingga memperoleh laba dari selisih antara
harga beli dan harga jual. Harga beli untuk satu mata uang merupakan harga jual
atas mata uang lainnya.

6. Harga Dan Nilai Tukar.


Nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) merupaskan suatu perjanjian yang dikenal
sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari,
antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Dalam sistem pertukaran dinyatakan oleh yang pernyataan besaran jumlah unit yaitu
"mata uang" (atau "harga mata uang" atau "sarian mata uang") yang dapat dibeli dari 1
penggalan "unit mata uang" (disebut pula sebagai "dasar mata uang"). sebagai contoh,
dalam penggalan disebutkan bahwa kurs EUR-USD adalah 1,4320 (1,4320 USD per
EUR) yang berarti bahwa penggalan mata uang adalah dalam USD dengan
penggunaan penggalan nilai dasar tukar mata uang adalah EUR
Sistem nilai tukar mata uang bebas-apung merupakan nilai tukar yang dibolehkan
untuk berbeda terhadap yang lain dan mata uang ditentukan berdasarkan
kekuatan-kekuatan pasar atas dari penawaran dan permintaan nilai tukar mata uang
akan cenderung berubah hampir selalu seperti yang akan dikutip pada papan pasar
keuangan, terutama oleh bank-bank di seluruh dunia sedangkan dalam penggunaan
sistem pasak nilai tukar mata uang atau merupakan nilai tukar tetap dengan ketentuan
berlakunya devaluasi dari nilai mata uang berdasarkan sistem Bretton Woods.

7. Suku Bunga Dan Nilai Tukar


Secara umum, suku bunga yang tinggi di suatu negara cenderung akan meningkatkan
nilai dari mata uangnya. Suku bunga yang tinggi juga cenderung untuk menarik investor
asing, sehingga meningkatkan permintaan untuk mata uang domestik.
Selain itu, keterkaitan antara suku bunga yang lebih tinggi dan inflasi memperumit
masalah. Ketika suku bunga naik, inflasi sering mengikuti, dan inflasi yang lebih tinggi
cenderung menurunkan nilai mata uang ini. Jika suatu negara dapat meningkatkan suku
bunga tanpa meningkatkan inflasi, nilai mata uang dan nilai tukar mata uangnya
cenderung meningkat juga. Stabilitas politik dan ekonomi,dan permintaan barang dan
jasa suatu negara, juga penting. Ketika ada permintaan barang produksi negara tersebut
yang lebih besar,maka akan ada permintaan yang lebih besar untuk mata uang
domestiknya. Analis dan investor mempertimbangkan keseimbangan produk dan
perdagangan domestik bruto suatu negara ketika mengevaluasi mata uangnya. Mereka
juga melihat utang, karena kadar utang yang tinggi akan menyebabkan tingkat inflasi
yang lebih tinggi, dan mungkin devaluasi mata uang. Karena utang pemerintah AS dan
konsumen terus meroket dalam beberapa tahun terakhir, Federal Reserve telah
mempertahankan suku bunga mendekati nol. Namun, dolar AS umumnya masih
menikmati nilai tukar yang menguntungkan, sebagian karena mata uangnya adalah mata
uang cadangan untuk sebagian besar dunia, dan dianggap sebagai safe haven.

8. Forward Rate Sebagai Prediktor Tidak Bias Dari Future Spot Rate.

Kurs forward biasanya dinyatakan dalam poin, sedangkan kuotasi forward dinyatakan
sebagai perbedaan antara kurs forward dan kurs spot rate. Kuotasi forward dapat
dinyatakan dalam persentase deviasi per tahun dari kurs spot. Metode kuotasi ini
memungkinkan perbandingan antara premium dan diskon pada pasar forward sesuai
dengan perbedaan suku bunga. Untuk kuotasi yang dinyatakan dalam mata uang asing
(kuotasi tidak langsung), formula forward dinyatakan sebagai berikut :
Spot−Forward 360
f ¥=
Forward n
Untuk kuotasi yang dinyatakan dalam mata uang negara asal (kuotasi langsung),
formula dinyatakan sebagai berikut:

Forward−Spot 360
f ¥=
Spot n
Masih banyak pasangan mata uang yang tidak secara aktif diperdagangkan, sehingga
kurs nilai tukar ditentukan melalui hubungan terhadap mata uang ketiga yang
diperdagangkan secara luas (cross rate). Cross rate (kurs silang) dapat digunakan untuk
memeriksa apakah terdapat peluang untuk melakukan arbitrase antara pasar.

Situasi ini misalnya terjadi ketika kuotasi dari satu bank (Bank A) untuk €/£ tidak sama
dengan kurs silang yang dihitung $/£ (Bank B) dan $/£ (Bank C). Sebagai contoh,
Citibank menentukan kuotasi $/€ sebesar $1,25/€; RBS menentukan kuotasi $/£ sebesar
$1,80/£; dan Deutsche Bank menentukan kuotasi €/£ sebesar €1,50/£. Maka dari ketiga
kuotasi ini dapat dihitung kurs silang untuk €/£ sebagai berikut :

$ 1,80 /£
=€ 1,44/ £
$ 1,25/ €
Padahal kurs kuotasi untuk €/£ telah ditentukan sebesar €1,50/£. Dari hasil perhitungan
ini, maka seorang dealer dapat menjadi pelaku arbitrase (arbitrageurs) karena adanya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan, dengan cara sebagai berikut :
Citibank
Mendapatkan keuntungan sebesar Mulai dengan $1.000.000
dan mendapatkan
$1.041.668 - $1.000.000 = $41.668 £555.556

Deutsche Bank RBS

9. Harga, Suku Bunga, Dan Keseimbangan Nilai Tukar

Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi


keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :

a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.


b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang.
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah:
1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan
tingkat pendapatan.
PENENTUAN DAN PERAMALAN NILAI TUKAR
1. Penentuan Nilai Tukar
Terdapat dua pendekatan yang biasanya digunakan dalam menentukan nilai tukar (exchange
rate) yakni pendekatan moneter (monetary approach) dan pendekatan pasar asset (asset
market approach). Pada pendekatan moneter, nilai tukar disrtiksn sebagai harga dimana
mata uang asing (foreign currency/foreignmoney) dijual belikan terhadap mata uang
domestik (domestic currency/domesticmoney) serta harga tersebut berhubungan dengan
penawaran dan permintaan uang. Kontribusi perubahan nilai tukar terhadap keseimbangan
penawaran dan permintaan uang digunakan hubungan absolute purchasing power parity
(PPP) yang merupakan keseimbangan antara harga domestik P serta konversi kurs valuta
asing ke dalam mata 25 uang domestik eP* dengan rumus P = eP* atau e = P/P*.
Ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu (Madura,
1993):
1. Faktor Fundamental
Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi seperti inflasi, suku
bunga,perbedaan relatif pendapatan antar negara, ekspektasi pasar dan intervensi bank
sentral.
2. Faktor Teknis
Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran devisa pada saat
tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga
valuta asing akan terapresiasi, sebaliknya apabila ada kekurangan permintaan, sementara
penawaran tetap maka nilai tukar valuta asing akan terdepresiasi.
3. Sentimen Pasar
Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita politik yang bersifat
insidentil, yang dapat mendorong harga valuta asing naik atau atau turun secara tajam
dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan
kembali normal.

Nilai tukar mata uang


Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu:
 Nilai tukar nominal, adalah nilai tukar yang ditulis dengan angka nominal. Misalnya
US$ 1,00=Rp10.000. kurs antara dua Negara adalah yang dinamakan kurs nominal.
 Nilai tukar Riil atau kurs riil (riil exchange rate) adalah harga relative dari barang-
barang kedua Negara yang menyatakan tingkat dimanakita dapat memperdagangkan
barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari suatu Negara untuk barang-
barang Negara lain. Oleh karena itu nilai tukar riil juga disebut terms of trade.
Secara umum dapat dituliskan
= Nilai tukar nominal x Harga barang domestic
Harga barang luar negeri

Nilai tukar riil diantara kedua Negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga
di kedua Negara.Jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri
relative murah, dan harga barang-barang domestic relatif mahal. Dan sebaliknya, jika
nilai tukar riil rendah, berarti harga barang-barang luar negeri relative mahal, dan harga-
harga barang domestic relative murah

2. Pendekatan Niai Pasar Untuk Peramalan Nilai Tukar


Proses membuat peramalan dari indicator pasar, yang dikenal dengan peramalan berbasis
pasar (market based forecasting), dikembangkan berdasarkan (1) kurs spot dan (2) kurs
forward.
1. Kegunaan Kurs Spot.
Kurs spot saat ini dapat digunakan sebagai taksiran atas kurs spot di masa depan. Untuk
melihat mengapa kurs spot dapat digunakan dalam peramalan berbasis pasar, asumsikan
bahwa poundsterling inggris diperkirakan akan mengalami apresiasi terhadap dolar
dalam jangka wakyu dekat. Perkiraan ini akan mendorong spekulan untuk membeli
poundstreling dengan menggunakan dolar AS saat ini untuk mengantisipasi apresiasi
poundsterling dan pembelian ini dapat mendorong naik nilai poundsterling. Sebaliknya
jika poundsterling diperkirakan akan mengalami depresiasi terhadap dolar, spekulan
akan menjual poundsterling sekarang, dengan harapan dapat membeli poundsterling
kembali dengan harga yang lebih murah setelah nilainya turun.tindakan tersebut dapat
membuat depresiasi poundsterling langsung terjadi. Karenanya nilai poundsterling saat
ini seharusnya mencerminkan perkiraan nilai poudsterling dalam jangka waktu dekat.
Perusahaan dapat menggunakan kurs spot dalam peramalan, karena kurs ini
mencerminkan perkiraan pasar atas kurs spot dalam jangka waktu dekat.
2. Kegunaan Kurs Forward
Kurs Forward untuk tanggal tertentu di masa depan biasanya digunakan sebagai
perkiraan kurs spot di masa depan. Atau kurs forward berjangka 30 hari merupakan
perkiraan kurs spot 30 hari mendatang, kurs forward berjangka 90 hari merupakan
perkiraan kurs spot 90 hari mendatang, dan seterusnya. Kurs forward dihitung sebagai
berikut :
F=S(1+p)
Di mana p mencerminkan premi forward. Karena p mencerminkan selisih kurs forward
terhadap kurs spot, maka p dapat digunakan sebagai perkiraan persentase perubahan
kurs
E(e)=P
= ( F/S ) – 1
Contoh
Jika kurs forward dolar Australia berjangka satu tahun adalah $ 0,63, sementara kurs
spot adalah $ 0,60, maka perkiraan persentase perubahan dolar australia adalah :
E(e) =p
= ( F/S ) – 1
= ( 0,63 / 0,60 ) -1
= 0,05 atau 5 %

3. Ketidakseimbangan Nilai Tukar Di Negara Berkembang


Ketidakseimbangan global terjadi karena di satu pihak ada negara-negara (seperti Jerman
dan China) yang mengalami surplus anggaran negara ataupun neraca pembayaran luar
negeri, di lain pihak ada negara-negara (seperti Amerika Serikat dan Inggris) mengalami
defisit pada keduanya. Dalam sistem keuangan global yang berlaku dewasa ini, hanya
negara-negara yang mengalami defisit yang wajib melakukan penyesuaian untuk
meniadakan kedua defisit tersebut. Negara-negara yang mengalami surplus tak perlu berbuat
apa-apa. Karena itu, China tidak mau menguatkan nilai tukar mata uangnya (renmimbi) yang
dianggap terlalu rendah, sekitar 20-25 persen. Nilai uang yang terlalu rendah bagaikan
memberikan subsidi pada ekspor negara itu, sekaligus mengenakan tarif bea masuk pada
impornya. Di lain pihak, untuk mendorong pertumbuhan ekonominya, AS menjalankan
kebijakan moneter Quantitative Easing (QE) dengan mencetak uang baru untuk membeli
obligasi jangka panjang negaranya. Ekspansi moneter seperti itu akan tetap mempertahankan
tingkat suku bunga yang sudah mendekati nol dewasa ini. Pada gilirannya, tingkat suku
bunga yang rendah diharapkan mendorong peningkatan pengeluaran konsumsi dan investasi
masyarakat guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja.
QE diintroduksi The Fed (Bank Sentral AS) karena lembaga perwakilan rakyat di negara itu
enggan melakukan ekspansi fiskal karena stok utang negaranya sudah di atas nilai produk
domestik bruto (PDB)-nya.
Indonesia dan negara ASEAN lain terkena dampak negatif mata uang renmimbi yang terlalu
rendah. Pada 2005, ASEAN dan China menandatangani perjanjian perdagangan bebas
(ACFTA). ACFTA kian menurunkan tarif bea masuk dan meniadakan hambatan
perdagangan nontarif (NTB). Dengan adanya kebijakan yang melemahkan nilai tukar
renmimbi, ternyata China telah menggantikan penurunan tarif bea masuk dan NTB dengan
kebijakan mata uang yang terlalu rendah sebagai instrumen proteksi perdagangan. Karena
kombinasi antara penurunan tarif bea masuk serta NTB dan nilai tukar renmimbi yang
terlalu rendah itu, ASEAN tak mampu bersaing dengan produk pertanian serta industri
manufaktur China, baik di pasar dalam negeri masing-masing maupun di pasar dunia, seperti
di AS dan Uni Eropa, yang dewasa ini melemah karena resesi ekonomi. Bursa saham dan
obligasi kita yang masih sempit dan dangkal jadi lebih bergairah, stabil, serta likuid. Di lain
pihak, gabungan antara peningkatan ekspor bahan mentah dan pemasukan modal jangka
pendek yang terlalu besar telah menyebabkan nilai tukar rupiah jadi menguat, meningkatkan
inflasi serta menurunkan tingkat suku bunga. Kurs rupiah yang menguat sekaligus
menurunkan efisiensi perekonomian nasional karena mendorong realokasi faktor produksi
dari sektor traded yang lebih produktif ke sektor non-traded yang kurang produktif. Sektor
traded menghasilkan barang dan jasa yang diekspor dan diimpor. Sektor non-traded
menghasillkan komoditas yang dikonsumsi di pasar lokal, seperti real estate termasuk
perumahan, mal, dan lapangan golf. The Dutch disease sekaligus menimbulkan ketimpangan
regional karena bahan mentah yang sedang naik daun (boom) itu diproduksi di luar Jawa.
Pertambangan perlu teknologi padat modal yang kurang memerlukan tenaga kerja. Di lain
pihak, hasil pertanian dan industri manufaktur yang kalah bersaing dengan impor terutama
diproduksi di Jawa yang sangat padat penduduknya. Pemasukan modal asing jangka pendek
juga dapat meningkatkan inefisiensi industri perbankan Indonesia jika sumber dana mereka
kian bergantung pada pinjaman luar negeri.
a. Biaya moneter
Kemampuan BI sangat terbatas, baik untuk membatasi pemasukan modal jangka pendek
maupun menyerap pemasukan modal asing jangka pendek yang besar tersebut guna
memupuk cadangan luar negerinya. Sejak awal 1970-an, Indonesia sudah menjalankan
sistem devisa bebas dan meninggalkan kontrol administratif lalu lintas devisa yang
diintroduksi di era Orde Lama. Selain menimbulkan distorsi, kontrol devisa ketat rawan
korupsi. Dalam sistem devisa bebas, kontrol devisa dilakukan secara tidak langsung
melalui instrumen pasar. Termasuk penggunaan aturan prudensial perbankan, seperti
giro wajib minimum (GWM), posisi devisa neto (PDN), rasio kredit terhadap simpanan
(LDR) maupun batas minimum pemberian kredit (BMPK) kepada pihak terkait. Dewasa
ini, BI mensyaratkan masa penahanan investasi portepel (holding period) di Indonesia,
minimum 1 bulan, tidak menerbitkan SBI berjangka 1 dan 3 bulan. Berbeda dengan
negara lain, pemerintah belum membatasi akses investor asing pada pasar sekuritas
ataupun memajaki pendapatan investasinya. Sementara itu, biaya operasi moneter untuk
menyerap modal asing jangka pendek yang masuk sangat mahal, baik bagi neraca BI
maupun bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Biaya bagi perekonomian
nasional diukur berdasarkan biaya oportunitas pemupukan cadangan luar negeri dengan
penggunaannya untuk proyek-proyek pembangunan ataupun menambah infrastruktur
yang merupakan faktor penghambat kegiatan perekonomian kita dewasa ini. Untuk
membeli mata uang asing, BI membayarnya dengan mengkreditkan rekening bank
komersial penjualnya yang ada di BI ataupun dengan mencetak uang baru. Untuk
mencegah terjadinya pertambahan uang yang menyebabkan kenaikan tingkat inflasi, BI
menyerap kembali tambahan rekening bank komersial serta tambahan uang yang
diedarkannya itu. Di negara-negara lain, biaya operasi moneter ditanggung pemerintah
dan menggunakan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) atau T-bills berjangka pendek
sebagai instrumennya.
Di Indonesia, SPN mulai diterbitkan 2008, tetapi jumlahnya baru sedikit dan belum
cukup berarti untuk digunakan sebagai instrumen moneter. Hingga saat ini instrumen
operasi moneter BI baru terbatas pada surat utang yang diterbitkannya sendiri, berupa
SBI konvensional maupun SBI syariah, dengan jangka waktu bervariasi antara 1 bulan
hingga 1 tahun. Instrumen lain adalah FASBI dan FTO (fine tuning operation). Seperti
SBI, FASBI maupun dana milik bank, pemerintah, dan dunia usaha yang disimpan di BI
adalah kewajiban BI yang diberikan balas jasa bunga, walaupun lebih rendah daripada
bunga yang berlaku di pasar. Ini berbeda dengan pengedaran uang yang merupakan
kewajiban moneter BI tanpa membayar bunga. Sebaliknya, BI mendapatkan keuntungan
dari pengedaran uang tersebut, berupa seigniorage, yakni perbedaan nilai nominal uang
dengan ongkos pencetakannya.

REFERENSI
IAI. 2015. Modul Chartered Accountant Manajemen Keuangan dan Lanjutan. Jakarta Pusat:
IAI.
Madura, J. 1993. Financial Management. Florida University Express
-------------. 2003. Financial Institution and Markets. 6th edition. South Western: Division of
Thomas Learning.

Anda mungkin juga menyukai