Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL

PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Nama Kelompok :

1. Andre Maulana 11011800720


2. Aisyah Annamrie 11011800068
3. Rena Kurnia Sari 11011800516
4. Indri Safira 11011800302
5. Tukini 11011800665

Dosen Pengampu :
Pramudi Hasono, SE, MM

MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL


PRODI EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH.................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................................ 3
A. PENGERTIAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL..........................................................................................3
B. GAMBARAN UMUM LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL........................................................3
C. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL...................................................................................................... 4
D. CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL......................................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................................. 11
A. KESIMPULAN............................................................................................................................................ 11
B. SARAN....................................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................... 12

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada awalnya aktifitas perdagangan hanya terbatas pada suatu wilayah negara saja.
Namun seiring dengan perkembangan peradaban manusia, meningkatnya permintaan atas
pemenuhan kebutuhan manusia, dan ditambah kemajuan kecerdasan manusia itu dalam
menciptakan teknologi-teknologi mutakhir mendorong adanya perluasan kegiatan
perdagangan tersebut sehingga terjadilah perdagangan lintas negara.
Keterbatasan suatu negara dalam menyediakan komoditas yang diperlukan oleh
masyarakatnya juga memicu terjadinya perdagangan lintas negara ini. Tidak ada satu negara
pun yang bisa benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling
mengisi. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda baik sumber daya alam, iklim,
geografi, demografi, struktur ekonomi maupun struktur sosial. Perbedaan inilah yang
menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan sehingga secara langsung atau tidak
langsung akan membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang atau jasa antar negara. Maka
antara negara-negara di dunia memang perlu menjalin suatu hubungan perdagangan untuk
memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut.
Keadaan terkini, perkembangan perdagangan lintas negara atau dapat kita sebut
perdagangan internasional ini semakin dapat kita rasakan. Hal ini terlihat dari semakin banyak
dan mudahnya kita temukan barang-barang di sekitar kita yang ternyata produk dari negara-
negara lain.
Perkembangannya, efek dari globalisasi perdagangan ini membuat batas-batas negara
seakan-akan tidak ada lagi. Dengan demikian, negara-negara menjadi lebih mudah
menyebarluaskan produknya. Apalagi didukung oleh pesatnya perkembangan teknologi yang
membuat aktifitas global ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja dengan jauh lebih
efektif dan efisien.
Melihat semakin berkembangnya perdagangan internasional, kiranya sangat menarik
untuk mengetahui dan mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan kegiatan perdagangan
internasional dan cara pembayaran yang digunakan dalam transaksi ini, untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas dan dapat menambah pengetahuan umum kita.

1
B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian dari pembayaran internasional?
 Bagaimana gambaran umum lalu lintas pembayaran internasional?
 Apa saja alat pembayaran internasional?
 Bagaimana cara pembayaran internasional?

C. Tujuan Makalah
 Untuk mengetahui pengertian pembayaran internasional.
 Untuk mengetahui gambaran umum lalu lintas pembayaran internasional.
 Untuk mengetahui alat pembayaran internasional.
 Untuk mengetahui cara pembayaran internasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembayaran Internasional


Dalam transaksi perdagangan internasional, tentu saja tidak akan terlepas dari sistem
pembayaran internasional. Sistem pembayaran internasional diperlukan karena negara-negara
yang melakukan perdagangan internasional pasti memiliki mata uang berbeda. Secara umum,
pengertian pembayaran internasional adalah kegiatan-kegiatan dalam hubungan internasional
yang menimbulkan hak dan kewajiban. Sedangkan sistem pembayaran internasional adalah
metode yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi perdagangan internasional.
Dalam transaksi perdagangan internasional, sistem pembayaran yang dilakukan lebih
kompleks. Selain dikarenakan perbedaan mata uang, pembayaran internasional juga
dipengaruhi oleh jauhnya jarak antara para pihak yang bertransaksi. Oleh karena itu, dalam
berbagai macam cara pembayaran internasional, manusia mengandalkan jasa-jasa perbankan.

B. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional


Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah-masalah
seperti yang dijumpai dalam lalu lintas pembayaran internasional, oleh karena semua daerah
kekuasaan sebuah negara pada umumnya menggunakan mata uang yang sama. Sedangkan
pembayaran dengan menggunakan cek atau giro akan hanya merupakan pemindah bukuan
perkiraan bank saja dari saldi kredit pembayaran ke saldo kredit penerima pembayaran.
Dalam lalu lintas pembayaran antar negara, tidak demikian halnya. Misalnya seorang importir
Indonesia membeli sejumlah barang dari seorang eksportir di Amerika Serikat. Transaksi jual
beli ini pelaksanaan pembayarannya lebih kompleks dibanding dengan pembayaran yang
timbul dan adanya transaksi jual beli antara dua orang penduduk yang tinggal pada satu
negara yang sama. Hal ini disebabkan antara lain karena mata uang yang berlaku di Amerika
Serikat berbeda dengan mata uang yang berlaku di negara kita. Mata uang yang berlaku di
negara kita adalah rupiah, sedangkan mata uang yang berlaku di Amerika Serikat adalah US $.
Di negerinya eksportir Amerika tidak dapat membelanja akan uang rupiah untuk membeli
barang dagangan, untuk menggaji para karyawan dan sebagainnya. Untuk semua
pengeluaran-pengeluaran ini eksportir Amerika Serikat menggunakan US $. Oleh karena itu
mereka menggharapkan barang yang diekspornya dibayar dengan US S. Sebaliknya importir

3
kita, yang diharapkan membayar barang yang diimpornya dengan US $, menerima uang hasil
penjulan barang yang diimpornya bukan dalam bentuk US $ melainkan dalam bentuk rupiah.
Dengan demikian untuk melaksanakan pembayaran yang dibutuhkan, importir tadi harus
terlebih dahulu memberi US $ pada salah satu bank devisa sejumlah yang dibutuhkan dengan
kurs yang berlaku pada saat pembelian dollar tersebut untuk kemudian di transfernnya kepada
si penjual di Amerika Serikat.
Sering juga pembayaran terjadi dengan mata uang negara ketiga. Misalnya dengan
membeli barang dari Jepang kita dapat membayarnya dengan dolar Amerika Serikat. Hingga
dengan demikian, sebelum kita mengadakan transaksi pembelian barang-barang dari Jepang,
kita harus terlebih dahulu memperhitungkan kurs-kurs devisa yang memungkinkan kita
membandingkan nilai barang tersebut dinyatakan dalam dollar Amerika Serikat, dalam Yen
dan dalam rupiah. Masalah-masalah semacam inilah yang menyebabkan lalu lintas
pembayaran internasional berbeda dengan lalu lintas pembayaran dalam negeri.

C. Alat Pembayaran Internasional


Proses kegiatan perdagangan internasional menimbulkan proses impor dan ekspor.
Dan mengingat setiap negara satu dengan yang lainnya terkadang mempunyai jenis
mata uang yang berbeda. Jadi diperlukan alat pembayaran internasional diantaranya:
1. Devisa
Pengertian devisa adalah sejumlah valuta asing yang digunakan dalam pembiayaan
transaski perdagangan internasional.
Seorang pengusaha (eksportir/importir) dalam melakukan transaksi ekonomi luar
negeri lazimnya menggunakan valuta asing sebagai alat pembayaran. Valuta asing
yang digunakan sebagai alat pembayaran valuta asing ini dikenal sebagai devisa.
Tujuan penggunaan devisa negara secara lebih rinci adalah sebagai berikut:
 untuk membayar barang-barang modal
 untuk membiayai perjalanan dinas para pejabat pemerintah ke luar negeri
 untuk membayar cicilan utang dan bunga pinjaman luar negeri
 untuk mendonasikan sumbangan kepada negara lain yang membutuhkan
dana seperti negara yang dilanda bencana dan sebagainya.
 Untuk mendanai program pembangunan nasional pada umumnya.

2. Valuta Asing (Foreign Exchange)


Valuta asing atau valas (foreign exchange) adalah mata uang asing dan
alat pembayaran lain yang biasanya digunakan untuk membiayai atau melakukan
transaksi ekonomi dan keuangan internasional.

4
Jumlah valas yang dimiliki pemerintah dan swasta pada suatu negara
disebut cadangan devisa. Pada suatu negara, cadangan devisa tersebut
dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu cadangan devisa resmi (official forex
reserve) dan cadangan devisa nasional (country forex reserve). Official foreign
exchange reserve merupakan cadangan devisa milik negara yang dikelola, diurus,
dan ditatausahakan oleh bank sentral. Sedangkan country foreign exchange
reserve mencakup seluruh devisa yang dimiliki badan, perseorangan, lembaga,
terutama lembaga keuangan nasional yang secara moneter merupakan bagian
dari kekayaan nasional.
Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga setiap
barang dan jasa. Contoh mata uang negara internasional seperti:

Negara Mata Uang

Indonesia Rupiah

Jepang Yen

Filipina Peso
India Rupee

Malaysia Ringgit

Korea Won

Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dikenal dengan istilah
kurs atau nilai tukar (exchange rate). Kurs sangat berperan penting dalam
perdagangan internasional, mengapa? karena kurs memungkinkan untuk
membandingkan harga seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.

Mata uang yang menjadi kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan
keuangan internasional dan juga yang sering digunakan sebagai alat pembayaran
disebut hard currency. Hard currency adalah mata uang yang banyak digunakan
sebagai satuan hitung dalam transaksi internasional. Mata uang yang dimaksud ini
biasanya berasal dari negara maju yang perekonomiannya kuat dan cenderung stabil.
Dibandingkan dengan mata uang lainnya, mata uang ini sering mendapat apresiasi
(kenaikan nilai).

8 mata uang yang diakui sebagai hard currencies yaitu:

5
Amerika Serikat US Dollar

Inggris Poundsterling

Jerman Deutsche Mark (DM)

Jepang Yen

Prancis Franch

Canada Canadian Dollar

Swiss Franch

Uni Eropa Euro

Disamping itu, ada juga mata uang yang jarang digunakan sebagai kesatuan
hitung dan alat pembayaran karena nilainya yang relatif tidak stabil atau sering
mengalami penurunan nilai disebut soft currency. Mata uang ini berasal dari
negara yang berkembang seperti Malaysia, Filipina dan Thailand.

D. Cara Pembayaran Internasional


Pembayaran internasional bisa menggunakan beberapa cara yaitu:
a. Pembayaran Tunai (Cash Payment)
Pembayaran dengan cara tunai pada umumnya dengan menggunakan mata
uang negara (domestik) atau dengan mata uang asing. Melalui bank, transaksi
pembayaran tunai antar negara yang bersangkutan bisa langsung dilakukan.
Pembayaran dengan cara ini biasanya dilakukan pada saat barang dikirim oleh
eksportir dengan menggunakan cek, mengapa? Karena:
 Memerlukan persediaan kas yang cukup besar.
 Harus berdasarkan rasa percaya dan kejujuran dari eksportir.
 Memungkinkan terjadinya kehilangan modal dikarenakan barang
yang diterima kemudian.
 Melihat kondisi yang ada, banyak yang menggunakan pembayaran
dengan cara ini, disisi lain cara ini meringankan importir yang
mempunyai keterbatasan dana (finansial).

6
b. Open Account
Pembayaran dengan open account adalah kebalikan dari cara tunai. Dengan
pembayaran open account, barang dikirim kepada importir tanpa dilengkapi dengan surat
perintah membayar atau dokumen resmi lainnya. Resiko pembayaran dalam open account
ditanggung sepenuhnya oleh eksportir. Jika antara penjual dan pembeli sudah saling kenal,
cara ini tentunya akan lebih efisien, keadaan ekonomi dan politik stabil sehingga akan
terhindar dari risiko perubahan kurs.
Cara pembayaran ini dilakukan dengan cara mengirim barang kepada importir tanpa
dilengkapi dengan dokumen atau perintah pembayaran. Ditambah pembayaran yang
tergantung kebijaksanaan pihak importir, Jadi resiko seperti harus cukup modal karena untuk
mengurangi resiko yang timbul.
Kelemahan dari cara pembayaran ini diantaranya:
 Cara ini dapat diterapkan dalam kondisi ekonomi dan politik yang
stabil.
 Pembayaran yang dilakukan harus dekat dengan pasar.

c. Letter of Credit (L/C)


Cara pembayaran dengan letter of credit (L/C) ini banyak digunakan oleh
penjual dan pembeli pada umumnya dalam transaksi ekspor atau impor. Letter of
credit adalah surat jaminan atas transaksi jual beli barang antar negara yang
dikeluarkan oleh pihak bank (issue bank). Saat menggunakan pembayaran L/C, ada
syarat yang harus dilengkapi seperti dokumen yang dikeluarkan oleh suatu perusahan
jasa pengiriman yang berisi pemberitahuan barang yang dikirimkan (bill of lading)
dan sertifikat asal negara (certificate of origin). Baca selengkapnya tentang letter off
credit.

7
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit diantaranya:
 Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C.
 Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C.
 Benefeciary adalah penjual (eksportir).

d. Commercial Bills of Exchange atau Trade Bill


Bills of exchange atau drafts atau trade bills adalah surat perintah kepada
pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu di waktu yang telah ditentukan.
Definisi lainnya menyebutkan bahwa Commercial Bills of Exchange atau Surat Wesel
Dagang adalah kesepakatan yang dibuat oleh eksportir dengan importir dengan
menarik wesel dari importir sejumlah harga barang yang terdapat pada kontrak
dagang.
Penarikan surat wesel ini harus dilengkapi dengan beberapa dokumen seperti:
surat muat (Bill of Lading), invoice, surat keterangan asal barang (certificate of
origin), surat keterangan pabean dan lainnya yang tertera dalam kontrak dagang.
Wesel sendiri adalah surat perintah pembayaran yang diinstruksikan
seseorang untuk membayarkan sejumlah uang pembayaran sesuai dengan tanggal dan
jumlah dalam wesel kepada si penarik.

8
e. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
Kompensasi pribadi adalah cara penyelesaian transaksi utang piutang antara
pihak importir/eksportir dengan mengalihkannya kepada seseorang penduduk yang
masih dalam satu negara.

f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)


Pembayaran dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya
atau sebagian merupakan metode pembayaran konsinyasi. Jika antar penjual dan
pembeli atau seseorang sudah saling mengenal dengan baik, biasanya akan
melakukan transaksi pembayaran konsinyasi ini. Jadi status barang yang akan dijual
adalah barang titipan yang berjangka waktu tertentu dan menyangkut soal
pembayaran.
Dalam bidang ini, kita juga bisa memanfaatkan jasa bank dalam pengiriman
dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan barang, dengan jasa ini
kemungkinan risiko penjual dapat di minimalisir.
Jika barangnya sudah laku terjual, pihak pembeli membayar harga sejumlah
uang atas nilai barang kepada bank, dan bank akan menyerahkan delivery insrtruction
kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.

9
Pembayaran dengan metode konsinyasi bisa kita lihat seperti berikut:

g. Advance Payment
Pembayaran ini adalah dengan cara pembeli memberikan dana kepada
penjual sebelum barang pesanan tersebut dikirim.

h. Counter Trade (Imbal Beli)


Pembayaran ini disebut juga sebagai perdagangan timbal balik, karena
penjual akan mengirim sejumlah barang kepada pembeli sekaligus membeli kembali
barang dari rekananya itu sesuai dengan nilai barang yang telah dijualnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah-masalah
seperti yang banyak dijumpai dalam lalu lintas pembayaran internasional, oleh karena semua
daerah kekuasaan sebuah negara pada umumnya menggunakan mata uang yang sama.
Sedangkan pembayaran dengan menggunakan cek atau giro akan hanya merupakan pemindah
bukuan perkiraan bank saja dari saldo kredit pembayar ke saldo kredit penerima pembayaran.
Bagi importir dan eksportir bank devisa merupakan lembaga dengan siapa mereka
dapat menjual-belikan surat wesel luar negeri dan menggunakaannya hanya sebagai perantara
dalam mengadakan penagihan kepada debitur di luar negeri.

B. Saran
Dalam melakukan transaksi pembayaran dalam perdagangan internasional tedapat
beberapa resiko yang dapat merugikan eksportir maupun importir. Untuk itu baik eksportir
maupun importir harus pandai memilih cara pembayaran seperti apa yang paling cocok
dengan transaksi yang dilakukan. Resiko-resiko tersebut juga dapat di antisipasi dengan cara
ketelitian dan kecermatan dalam memilih rekan transaksi maupun pihak ketiga yang
menjembatani transaksi perdagangan tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://finansial.bisnis.com/read/20130806/9/155221/kamus-ekonomi-apa-itu-cadangan-devisa
http://hildadinidamayanti.blogspot.com/
http://kamalportal.blogspot.com/2018/01/makalah-pembayaran-internasional.html
http://kuliahmanajemensdm.blogspot.com/2017/03/pembayaran-internasional-cara-dan-
alat.html
http://nadya-soalagogo.blogspot.com/2011/12/pembayaran-internasional.html
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/alat-cara-pembayaran-internasional/
http://www.ensikloblogia.com/2018/01/pengertian-dan-cara-pembayaran.html
https://simplenews05.blogspot.com/2014/09/pengertian-devisa-dan-cadangan-devisa.html

12

Anda mungkin juga menyukai