EKONOMI INTERNASIONAL
DOSEN PENGAMPU:
NAMA KELOMPOK 3:
SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah dengan judul “Lalu
Lintas Pembayaran Internasional” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Ibu Ni Wayan Ayu Santi, S.Pd.,
M.Pd pada mata kuliah Ekonomi Internasional. Selain itu, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang lalu lintas pembayaran
internasional bagi para pembaca dan juga bagi kami sebagai penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II .................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
iii
BAB 1
PEMBAHASAN
1
mengadakan transaksi pembelian barang-barang dari Jepang, kita harus
terlebih dahulu memperhitungkan kurs-kurs devisa yang memungkinkan kita
membandingkan nilai barang tersebut dinyatakan dalam dollar Amerika
Serikat, dalam yen Jepang dan dalam rupiah Indonesia. Masalah-masalah
semacam inilah yang menyebabkan lalu lintas pembayaran internasional
berbeda dengan lalu lintas pembayaran dalam negeri.
3
Dalam perjanjian jual beli ini, pada dasarnya satuan mata uang yang
digunakan dapt berupa poundsterling (inggris), Rupiah (Indonesia) atau dapat
pula menggunakan satuan mata uang neggara ketiga, hal tersebut terserah
kepada mereka bersangkutan. Akan tetapi perlu kiranya diketengahkan disini,
bahwa pada umumnya para eksportir, juga kebanyakan pemerintah negara
ekspor hampir senantiasa menghendaki untuk menggunakan hard cuurency
atau mata uang kuat dalam mengadakan perjanjian jual-beli dengan para
pembeli di luar negeri dan bukan soft curreny atau mata uang lemah.
Jadi kalau ekdportir menarik wesel dengan menggunakan satuan mata
uang dolar, maka pembayarannya akan dilakuakn dengan menggunakan dolar
juga. Sedangkan kalu dalam surat wesel jumlah yang harus dibayar oleh
importir dinyatkan dalam Poundsterling, maka pembayarannya akan berupa
poundsterling. Oleh karena bank-bank devisa menjual belikan surat-surat
wesel luar negeri maka bank-bank devisa tersebut pada umunya mempunyai
rekening pada bank-bank di berbagai negara. Kalu misalnya seorang eksportir
emerika menjual surat wesel yang ditariknya atas seorang importir inggris
yang jumlahnya dinyatakan dalm poundsterling kepada sebuah bank amerika
maka dengan demikian surat wesel ini, bank dapat menjualnya kepada
importir amerika yang membutuhkan meta uang poundsterling untuk
membayar transaksi impornya, atau mendiskontokan surat wesel tersebut
kepada bank devisa Di inggris maka saldo bank devisa amerika tersebut di
inggris akan bertambah.
Ada 2 macam sifat uang yang digunakan dalam pembayaran
internasional, diantaranya:
• Mata Uang Kuat (Hard Currency)
Mata uang kuat (hard currency) atau strong currency adalah mata uang
suatu negara yang mempunyai permintaan stabil dan fluktuasinya
kecil dalam pasar uang internasional dan sering digunakan dalam
perdagangan internasional; bank sentral menyimpan sebagian
cadangan devisa dalam bentuk tabungan/deposito berjangka dalam
mata uang yang kuat; dalam perdagangan valuta asing, mata uang
yang kuat dijual dengan premi terhadap mata uang lemah.
4
• Mata Uang Lemah (Soft Currency)
Mata uang lemah (Soft Currency) atau exotic currency atau weak
currency adalah kondisi alat pembayaran suatu negara kurang diminati
jika dibandingkan dengan mata uang negara lain; merupakan
cadangan devisa suatu negara yang diawasi secara ketat oleh otoritas
moneter sehingga ada keterbatasan untuk dikonversi menjadi emas
atau mata uang negara lain; kondisi tersebut diakibatkan oleh sering
terjadinya peristiwa/kejadian buruk dalam perekonomian ataupun
stabilitas politik.
6
dengan cara mengirimkan dokumen kepemilikan dan dokumen
penunjang melalui bank. Selanjutnya bank melakukan pemerikasaan
terhadap dokumen tersebut dan meneruskannya kepada importir dan
setelah itu baru dilakukan pembayaran dan pengiriman barang, setelah
pembeli yakin akan kebenaran dokumen tersebut.
7
• Keuntungan Pembeli/Importir diantaranya: Dapat menentukan
jenis-jenis dokumen, Dapat menentukan tanggal pengapalan
barang, Dapat meminta fasilitas kredit dan Efisien.
• Keuntungan Penjual/Eksportir diantaranya: Kecepatan dan
keamanan pembayaran, Terhindar dari pembatalan L/C secara
sepihak, Dapat meminta tambahan jaminan dari bank lain,
Terhindar dari resiko transfer, Penguasaan dokumen dan
barang, Dapat meminta fasilitas kredit dan Efisien
8
menarik wesel dari importir sejumlah harga barang yang terdapat pada
kontrak dagang.
Penarikan surat wesel ini harus dilengkapi dengan beberapa
dokumen seperti: surat muat (Bill of Lading), invoice, surat
keterangan asal barang (certificate of origin), surat keterangan pabean
dan lainnya yang tertera dalam kontrak dagang.
Wesel sendiri adalah surat perintah pembayaran yang
diinstruksikan seseorang untuk membayarkan sejumlah uang
pembayaran sesuai dengan tanggal dan jumlah dalam wesel kepada si
penarik.
7. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
Kompensasi pribadi adalah cara penyelesaian transaksi utang
piutang antara pihak importir/eksportir dengan mengalihkannya
kepada seseorang penduduk yang masih dalam satu negara.
8. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
Pembayaran dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual
seluruhnya atau sebagian merupakan metode pembayaran konsinyasi.
Jika antar penjual dan pembeli atau seseorang sudah saling mengenal
dengan baik, biasanya akan melakukan transaksi pembayaran
konsinyasi ini. Jadi status barang yang akan dijual adalah barang
titipan yang berjangka waktu tertentu dan menyangkut soal
pembayaran.
Dalam bidang ini, kita juga bisa memanfaatkan jasa bank dalam
pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk
penitipan barang, dengan jasa ini kemungkinan risiko penjual dapat di
minimalisir.
Jika barangnya sudah laku terjual, pihak pembeli membayar harga
sejumlah uang atas nilai barang kepada bank, dan bank akan
menyerahkan delivery insrtruction kepada bonded warehouse untuk
mengeluarkan barangnya.
9
9. Counter Trade (Imbal Beli)
Pembayaran ini disebut juga sebagai perdagangan timbal balik,
karena penjual akan mengirim sejumlah barang kepada pembeli
sekaligus membeli kembali barang dari rekananya itu sesuai dengan
nilai barang yang telah dijualnya.
10
G. Pusat Finansial Internasional
Mekanisme pembayaran internasional ditentukan oleh pola hubungan
antara bank-bank yang ikut aktif beroperasi dalam bidang jual-beli alat-alat
pembayaran internasional. Kita dapat membedakan tiga macam pola
hubungan antar bank dalam melaksanakan penyelesaian hutang-piutang di
antara mereka. Ketiga pola tersebut ialah:
1. Penyelesaian hutang-piutang dengan pola desentralisasi. Sistem
semacam ini biasa disebut decentralized system of international
payment. Apabila sistem perbankan negara yang satu dengan sistem
perbankan negara yang lain dalam menyelesaikan hutang piutangnya
dilakukan secara bilateral, maka sistem pembayaran internasional ini
kita sebut sebagai decentralized system of international payment.
2. Penyelesaian hutang piutang secara terpusat, yaitu yang biasa
disebut centralized system of international payment. Apabila
hubungan antara bank-bank dari suatu negara dengan bank-bank dari
negara lain mengenai penyelesaian saldo-saldo rekeningnya dilakukan
melalui sebuah financial center, maka dikatakan bahwa sistem
pembayaran internasional merupakan centralized international
payment system
3. Campuran (gabungan kedua pola desentralisasi dan terpusat)
Apabila sistem perbankan negara yang satu dengan sistem perbankan
negara lain dalam menyelesaikan utang pituangnya dilakukan secara
bilateral, maka sistem pembayaran internasional ini kita sebut sebgai
decentaralized sytem of interbasional payment. Sebaliknya apabila
ubungan antar bank-bank dari suatu negara dengan ban-bank dari
negara lain mengenai penyesaian saldo-saldo rekeningnya dilakukan
melalui sebuh centalized international payment sytem.
11
negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam
sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing
yang paling banyak digunakan adalah Dollar. Valuta asing merupakan
bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap kekayaan
yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya
dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai
alat transaksi perdagangan lintas negara.
Bursa valuta asing yang biasa disebut pula foregin exchange market
diartikan sebgai lembaga pasar di mana oarang dapt memperoleh fasilitas-
fasilitas untuk melaksanakan pembayaran kepada penduduk negara lain atau
menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Mengingat bahwa untuk
melaksakan pembayaran kepada penduduk negara lain di perlukan valuta
asing, sedangkan sebaliknya penerima pembayaran dari penduduk negara
lain menciptakan penawaran akan valuta asing, maka tidak sedikit pula yang
mengartikan bursa valuta asing dipertemukan.
Dalam bursa valuta asing pada dasarnya bank-bank devisa bertindak
sebgai penghubung antara para peminta valuta asing dengan para panawar
valuta asing dan juga sebagai pihak yang membiayai transaksi-transaksi luar
negeri, dalam arti meyediakan modal yang didapat dipakai oleh mereka
yang mengadakan transaksi pembayaran internasional tersebut semasa
transaksi yang dibiayai belum sepenuhnya dilaksanakan secara tuntas.
Hanya apabila bank-bank devisa tersebut melukan transaksi-transaksi yang
lainnya sifatnya spekulatif, barulah bank-bank tersebut dapat bertindak
sebagai penghubung juga di samping sebagai sumber asal permintaan dan
penawaran valuta asing. Sebagai sumber asal permintaan akan valuta asing
dapat disubutkan:
• Para importir barang–barang dan jasa-jasa
• Para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk
menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negerinya yang timbul dari
transaiksi pembelian surat-surat berharga dari penduduk negara
lainya yang timbul dari transaksi pembelian kepada penduduj negara
lain.
12
• Para debitur dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk
melunasi kewajiban-kewajiban luar negerinya yang timbul sebagai
akibat daripada utang-utang luar negerinya yang telah jatuh tempo
atau untuk membayar bunga pinjaman luar negerinya.
• Wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar
negeri.
• Perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar deviden yang
dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri
• Rumah-rumah tangga keluarga yang membutuhkan valuta asing
untuk membiayai studi anggota keluarganya yang belajar diluar
negeri.
• pemerintah yang membutuhkan valuta asing untuk membiyai
perwakilan-perwakilannya di luar negri, untuk menyelesaikan utang-
utang kuar negeri yang jatuh tempo, membayar bunga, dan
sebagainya.
• Para spekulan yang misalnya saja meramalkan akan adanya tindakan
devaliuasi, mempunyai tedensi berlomba-lomba membeli valuta
asing.
13
Selain beberapa masalah valuta asing dan bursa valuta asing diatas, masih
banyak pengertian-pengertian lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah
valuta asing dan bursa valuta asing, antara lain adalah:
1. Surat Wesel dagang
Surat wesel dagang luar negeri atau foreign commercial bill of
exchange adalah merupakan salah satu bentuk valuta asing. Dengan
sendirinya surat wesel luar negeri yang dimaksud di sini hanya terbatas
pada surat-surat wesel luar negeri yang nilainya dinyatakan dalam mata
uang kuat. Surat wesel jenis ini pada umumnya timbul sebagai akibat dari
adanya transaksi perdagangan. Mereka yang memperdagangkan surat-surat
wesel semacam ini perlu memperhatikan tinggi tingkat bunga yang
digunakan dalam mendiskontokan surat wesel tersebut dan sifat-sifat
transaksinya. Mengenai perlu diperhatikannya sifat dari transaksi timbul
karena menurut kenyataan tinggi-rendahnya jaminan surat wesel tadi
dalam penagihannya, sering-sering dipengaruhi oleh bonafiditas pihak
pengimpor, dan juga macam barang yang dijual-belikan.
Mengenai suasana politik dan neraca pembayaran negara
pengimpor perlu juga diperhatikan, oleh karena menurut kenyataan sering
terjadi surat wesel menjadi beku tidak tertagih sebagai akibat
memburuknya hubungan pemerintah negara pengimpor dengan negara
pengekspor, ataupun pula sebagai akibat defisit neraca pembayaran luar
negeri negara pengimpor yang sangat parah. Sedangkan pentingnya kita
memperhatikan macam barang yang diperjualbelikan, ialah karena
menurut kenyataan di samping adanya barang-barang yang mudah untuk
menjualnya, ada pula barang-barang yang sukar untuk menjualnya.
2. Hedging
Apabila transaksi jual beli yang diadakan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain pembayarannya tidak seketika, maka
pihak pengekspor atau pihak pengimpor akan menanggung resiko yang
timbul sebagai akibat adanya perubahan kurs valuta asing. untuk
menghindari resiko yang timbul dari kemungkinan adanya perubahan kurs
valuta asing, maka importir maupun eksportir dapat melakukan apa yang
14
disebut hedging, yaitu dengan mengadakan forward exchange dengan
bank. Dalam hal ini bank dengan mendapatkan pembayaran terlebih
dahulu dari importir berjanji untuk menyerahkan sejumlah uang tertentu
kepada importir seduai dengan apa yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Bagi eksportir, ia dapat memindahkan resiko yang timbul dari perubahan
kurs valuta asing dengan jalan menjual surat wesel yang ditariknya atas
importir kepada bank. Dengan demikian importir maupun eksportir tidak
lagi menggung resiko yang timbul sebagai akibat dari adanya perubahan
kurs valuta asing.
3. Arbitrage
Kalau valuta asing yang terjadi di negara satu berbeda dengan kurs
valuta asing yang terjadi dinegara lain, maka biasanya akan timbul apa
yang biasa disebut arbitrage. Kalau di New York misalnya, kurs
poundsterling Inggris yang terjadi menunjukkan £ 1 = US $ 2,00
sedangkan di London kurs poundsterling dalam £ 1 = US $ 2,10, maka
kalau kita membeli poundsterling di New York untuk kemudian kita jual
lagi di London, kita akan memperoleh keuntungan dari perbedaan kurs
tersebut dan begitu juga sebaliknya. Tindakan semacam inilah yang kita
sebut arbitrage. Tindakan arbitrage mempunyai pengaruh menghilangkan
atau paling sedikit mengurangi perbedaan kurs valuta asing antar puasat
finansial yang lain atau antara negara yang satu dengan negara yang lain.
Arbitrage dapat dijalankan diantara dua negara, dapat juga diadakan di
antara tiga negara atau lebih.
15
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
lalu lintas pembayaran Internasional adalah gerak bolak-balik
kepemilikan/ penguasaan barang atau uang sebagai alat tukar dari
sipembayar kepada penerima atas transaksi yang dilakukan oleh Negara-
negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan
kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Dalam kegiatannya lalu
lintas pembayaran internasional bank devisa memiliki peran sebagai
lembaga yang dapat membentuk mereka untuk dapat menjual-belikan
surat-surat wesel luar negeri dan menggunakannya sebagai perantara
dalam mengadakan penagihan-penagihan kepada debitur di luar negeri.
Adapun mekanisme lalu lintas pembayaran internasional terdiri dari
beberapa cara yakni advance payment, Open account, Documentary
Collection,Clean collection, Letter Of Credit, Trade Bill,Komprnsasi
Pribadi, Consigment, Imbal Beli. Dengan Alat Pembayarannya berupa
Devisa Umum dan Devisa kredit.
16
DAFTAR PUSTAKA
Thalib, P. (2008). Mekanisme lalu lintas pembayaran luar negeri dalam kegiatan
ekspor impor. 259–274.
17