Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENGANGKUTAN PERDAGANGAN


EKSPOR IMPOR BERSERTA KEWAJIBANNYA

DI SUSUN OLEH:
 M RIFALDI
 MADNUM
 MUKHID
 NURMALA
 REZKA DWI
 IMTIHAN SABRI

AKADEMI MARITIM CIREBON


TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dari mata kuliah Perdagangan Internasional dengan judul “pihak-pihak yang terkait
dalam pengangkutan perdagangan impor ekspor berserta kewajibannya”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen pembimbing
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Crirebon, 2 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………. 4
1. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………….. 4
2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………………………….. 5
3. TUJUAN MASALAH……………………………………………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………….. 6
1. PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM EKSPOR IMPOR………………………………………………. 6
2. KEWAJIBAN PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM EKSPOR IMPOR…………………………… 7
3. PENGERTIAN EKSPOR DAN IMPOR……………………………………………………………………………. 10

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………… 13


1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………… 13
2. SARAN…………………………………………………………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

MasalahPada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara
yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang
tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga
dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan
dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya.Kegiatan ekspor impor
didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama
lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda,
baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial.
Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang
diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan
pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari
itu antara negara-negara yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk
memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut.
Perdagangan internasional merupakan transaksi jual beli (atau imbal beli) lintas Negara,
yang melibatkan dua pihak yang melakukan jual beli yang melintasi batasan kenegaraan. Pihak-
pihak ini tidaklah harus merupakan pihak-pihak yang berasal dari Negara yang berbeda atau
memiliki nasionalitas yang berbeda.Perdagangan internasional sebenarnya sudah berlangsung
beberapa abad yang lalu tetapi tentu berdasarkan perdagangan yang masih sangat primitif. Sistem
perdagangan yang berlaku saat itu masih berdasarkan suatu sistem barter atau tukar menukar antara
barang dengan barang. Dengan kemajuan peradaban manusia yang makin lama semakin
meningkat, maka terjadilah perubahan yang amat drastis dan dramatis dengan suatu sistem
perdagangan yang sering kita dengar dalam istilah ”ekspor – impor”.
Di dalam dunia modern sekarang, suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh
kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain.Transakasi perdagangan internasional
yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana
yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat
tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa
yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks
antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-
beda.
Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat, distribusi barang-barang dan jasa menjadi
semakin mantap, dan pada akhirnya perkembangan spesialisasi produk komoditi menjadi semakin
luas. Akibat semakin meningkat pula jenis dan volume produksi barang-barang dan jasa-jasa yang
dibutuhkan untuk memuaskan Gunawan Widjaja, “Aspek Hukum Dalam Kontrak Dagang
Internasional: Analisis Yuridis Terhadap Kontrak Jual Beli Internasional”, Jurnal Hukum Bisnis
kebutuhan konsumen. Perkembangan spesialisasi berarti pula perkembangan perdagangan karena
tidak semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang dapat diperoleh di
dalam negeri. Selain itu, perdagangan antar negara pun meningkat dengan cepat.Dulu David

4
Ricardo pernah menjelaskan mengapa terjadi perdagangan diantara negara di dunia ini. Dia
mendasarkan uraiannya pada prinsip pembagian kerja secara internasional yang didasarkan pada
”Teori Keunggulan Komparatif” yang dimiliki oleh tiap-tiap negara. Katanya sebaiknya setiap
negara mengkhususkan diri pada kegiatan-kegiatan ekonomi dimana dia memiliki keunggulan
komparatif. Misalnya Portugal mengkhususkan dirinya dalam produksi anggur. Karena iklim
negara tersebut cocok untuk kebun anggur.
Dengan demikian memproduksikan anggur di Portugal lebih murah daripada misalnya
di Inggris. Sedangkan Inggir mengkhususkan diri pada bahan pakaian wol. Karena iklim di negara
ini sangat tepat untuk padang rumput dimana domba-domba hidup berkeliaran. Bahan pakaian wol
yang dibuat di Inggirs lebih murah biaya produksinya dibandingkan di Portugal.
Kedua negara ini kemudian mempertukarkan hasil produksinya melalui perdagangan
internasional, dengan cara mengekspor dan mengimpor barang tersebut, dalam sistem
perdagangan internasional seperti ini maka semua pihak akan diuntungkan, harga anggur dan
pakaian wol jadi murah bagi kedua negara tersebut.Pada perkembangan perdagangan
internasional, cara pembayaran dengan uang tunai dianggap kurang begitu aman, maka sebagai
pengganti uang tunai dipergunakan system pembayaran dengan menggunakan surat berharga
dalam transaksi-transaksi perdagangan internasional.
Hal ini terjadi diakibatkan pemikiran para pengusaha bahwa dengan menggunakan surat
berharga maka akan menghemat waktu dan biaya para pengusaha yang berdomisili dilain negara.
Disamping itu pembayaran dengan menggunakan uang tunai dianggap rentan mengalami
gangguan seperti perampokan ataupun kehilangan, dan surat berharga dianggap cukup
memberikan jaminan untuk pemenuhan pembayaran atas barang-barang yang mereka jual.
Untuk lalu lintas perdagangan di dalam negeri, maka cara pembayarannya cukup
dilakukan dengan pembayaran cek, giro, ataupun wesel. Tetapi sudah menjadi kenyataan yang
tidak dapat disangkal lagi bahwa untuk lalu lintas perdagangan internasional agar lebih efisien dan
efektif diperlukan peranan dari pihak Bank sebagai perantara untuk melakukan pembayaran atas
perjanjian jual beli yang telah disepakati. Sehingga wajar bila dewasa ini. Bank tidak lagi hanya
dianggap sebagai tempat untuk menyimpan atau meminjam uang saja, tetapi juga merupakan pihak
perantara dalam memecahkan masalah pelaksanaan pembayaran apabila para pengusaha
mengadakan transaksi perdagangan antar negara.
Kiranya sangat menarik untuk mengetahui dan mempelajari secara mendalam tentang
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor impor dan cara pembayaran yang digunakan
dalam transaksi ini, untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga akan menambah manfaat
2. RUMUSAN MASALAH
1) Siapa saja pihak-pihak yang terkait dalam ekspor impor?
2) Apa saja kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam perdagangan ekspor impor?
3) Pengertian ekspor dan impor?
3. TUJUAN MASALAH
1) Untuk mengetahui siapa saja yang terkait dalam ekspor impor
2) Umtuk mengetahui kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam perdagangan
ekspor impor
3) Untuk mengetahui pengetahui pengertian ekspor impor

5
BAB II
PEMBAHASAN
 Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan Import

Dalam perdagangan internasional terdapat beberapa pihak yang saling berkaitan. Pihak-pihak
yang terlibat dalam kegiatan export dan import ini melakukan perdagangan untuk memperoleh
manfaat dalam setiap kegiatannya. Tidak seperti perdagangan domestik, perdagangan
internasional sangatlah rumit. Dalam setiap kegiatannya satu pihak memerlukan bantuan pihak
lainnya untuk pelaksanaan prosesnya. Dan semua pihak perlu memperhatikan ketentuan-
ketentuan yang berlaku dalam perdagangan internasional.

Dalam perdagangan internasional (export dan import), kebijaksanaan ekonomi pemerintah suatu
negara sangat mempengaruhi arah serta hasil dari prosesnya. Salah satu bentuk dari kebijakan
perdagangan internasional adalah penentuan tarif terhadap berbagai komoditi yang
diperdagangkan. Untuk itulah diperlukan kerja sama yang saling menguntungkan antara
beberapa pihak yang terlibat di dalamnya.

A.Pihak Exportir
Salah satunya yaitu pihak exportir atau sering juga disebut seller/penjual, yaitu pihak yang
menjual barang kepada importir (buyer) di luar negeri. Dalam pengertiannya, exportir
adalah seseorang (individu) atau suatu badan hukum atau perusahaan dalam suatu negara yang
melakukan kegiatan penjualan dan pengiriman atau pengeluaran barang dari batas wilayah suatu
negara ke negara yang lain.

Mulai dari tahap negosiasi sampai proses transaksi, beberapa pihak yang terlibat di dalamnya
harus memiliki kredibilitas yang harus diyakini. Khususnya untuk pihak exportir. Pihak-pihak ini
terdiri dari :

1. Exportir
Exportir/produsen merupakan pihak yang sebagian hasil produksinya diperuntukkan
untuk pasar internasional. Yaitu pengurusan export yang dilakukan oleh
produsen/perusahaan yang bersangkutan.
2. Confirming House
Confirming house yaitu perusahan domestik (lokal) yang beroperasi sesuai dengan
hukum dan undang-undang daerah. Dan bekerja untuk dan atas perintah kantor pusat
yang berada diluar negri. Perusahaan luar negeri (asing) banyak yang mendirikan kantor
cabang atau bekerja sama dengan perusahaan daerah untuk mendirikan anak perusahaan
di dalam negeri. Kantor cabang ini bekerja atas perintah kantor pusat untuk kepentingan
kantor pusatnya. Badan usaha semacam ini disebut dengan confirming house. Tugas

6
kantor cabang atau anak perusahaan biasanya melakukan usaha pengumpulan, sortasi, up
grading, dan pengepakan exspor dari komoditi lokal.
3. Pedagang Export (Export-Merchant)
Yaitu sebuah badan usaha yang memiliki izin dari pemerintah berupa kartu Angka
Pengenal Ekspor (APE) dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir. Dan memiliki izin
untuk melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam surat
tersebut. Export Merchant beroperasi untuk dan atas kepentingan dari produsen dalam
negeri yang diwakilinya.
4. Agen Export (Export-Agent)
Dalam hal ini export agent disebut juga sebagai export merchant. Tidak hanya dalam hal
bisnis dalam ruang lingkup export-import tapi hubungan ini lebih kepada ikatan
perjanjian.
5. Wisma Dagang (Trading House)
Yaitu perusahaan yang telah memiliki status. Dalam hal ini tidak ada pembatasan pada
satu atau dua komoditi saja, tetapi suatu perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan
ekspornya menjadi beraneka macam komoditi. Maka eksportir demikian mendapat
status General Exporters. Perusahaan yang telah memiliki status seperti ini sering disebut
dengan Wisma Dagang (Trading House) yang dapat mengekspor aneka komoditi dan
mempunyai jaringan pemasaran dan kantor perwakilan di pusat-pusat dagang dunia.
Perusahaan ini memperoleh fasilitas tertentu dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas
perbankan maupun perpajakan.

B. Pihak Importir
Dalam perdagangan internasional, pihak importir memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan
kualitas dan kuantitas barang yang di import. Untuk itu pihak importir bertanggung jawab
terhadap resiko dan segala sesuatu dalam proses pengirimannya. Baik itu resiko kerusakan,
keterlambatan dan kerugian yang ditimbulkan akibat manipulasi dan penipuan.

Pihak ini sering juga disebut pembeli (buyer), yang terdiri dari :

1. Pengusaha Import (Import-Merchant)


Pengusaha import atau yang lebih akrab disebut Import Merchant adalah suatu badan
usaha yang diberikan izin oleh Pemerintah dalam bentuk Tanda Pengenal Pengakuan
Import (TPPI) untuk mengimpor barang yang bersifat khusus. Dan tidak
berlaku/diperkenankan untuk barang lain selain yang telah diizinkan.
2. Aproved Importer (Approved-Traders)
Aproved Importer adalah pengusaha import biasa yang mendapat keistimewaan dari
Pemerintah, dalam hal ini Departemen Perdagangan untuk mengimpor komoditi tertentu
untuk tujuan tertentu dalam keperluan Pemerintah.
3. Importir Terbatas
Pemerintah telah memberikan izin khusus kepada perusahaan PMA dan PMDN dalam
rangka UU PMA/PMDN untuk mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang
diperlukannya sendiri (tidak diperdagangkan). Izin yang diberikan dalam bentuk APIT
(Angka Pengenal Import Terbatas) yang dikeluarkan oleh BKPM atas nama Menteri
Perdagangan.

7
4. Importir Umum
Importit umum adalah sebuah perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka macam
barang dagangan. Perusahaan ini biasanya memperoleh status sebagai importir umum,
yaitu Perusahaan Perseorangan atau Persero Niaga yang sering disebut Trading House
atau Wisma Dagang yang dapat mengimpor barang-barang mulai dari barang kelontong
sampai instalasi lengkap suatu pabrik.
5. Sale Agent Importer
Yaitu perusahaan asing yang memiliki minat untuk memasarkan barang di Indonesia
yang seringkali mengangkat perusahaan daerah/setempat sebagai Kantor Perwakilannya.
Atau menunjuk suatu Agen Tunggal yang akan mengimpor hasil produksinya di
Indonesia.

C.Pihak Identor
Setiap pelaksanaanya, dalam melakukan pembelian barang terkadang importir atau pembeli
langsung membeli barangnya ke penjual atau ekxsportir. Tetapi terkadang pihak pembeli
menggunakan pihak ketiga sebagai importir. Hal ini karena pembeli telah terbiasa dalam
mengimpor barang dengan cara memesannya (indent). Apabila kebutuhan atas suatu barang
belum dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, maka terpaksa barang tersebut diimport dari
luar negeri. Diantara barang-barang kebutuhan itu ada yang diimpor untuk konsumsi sendiri dan
ada juga untuk dijual kembali.

Pengelompokan Pihak Identor

1. Pengguna Langsung (Direct User)


Misalkan, para pengusaha dari China sudah biasa memakai produk langsung dari
negerinya yang diimpor untuk kebutuhan tenaga asing yang bekerja di Indonesia.
2. Para Pedagang (Merchants)
Untuk beberapa swalayan, department store dan pengusaha toko yang ada di Jakarta
biasanya melakukan pemesanan (indent) dalam memenuhi kebutuhan barang-barang
dagangannya.
3. Instansi Pemerintah, Pengusaha Industri, dll
Dalam memenuhi kebutuhannya, instansi pemerintah dan pengusaha industri serta
beberapa pengusaha pertanian, perkebunan, peternakan, dll. Biasanya melakukan
pemesanan (indent) kepada para importir.

Akan tetapi dalam prakteknya tidak jarang kontrak indent dapat menimbulkan masalah, bahkan
seringkali menjadi alat untuk manipulasi impor, baik oleh indentor ataupun importir. Maka dari
itu perlu kehati-hatian dalam menyusun dan menandatangani kontrak indent antara indentor dan
importir.

D.Pihak Promosi
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan export dan import selalu dihadapkan pada masalah
pergadangan internasional yang merupakan bagian dari masalah ekonomi nasional. Supaya

8
kegiatan perdagangan internasional dalam export dan import dapat berjalan. Diperlukan
dukungan dari berbagai pihak yang secara tidak langusng terlibat dalam kegiatannya. Semua ini
bertujuan untuk mendatangkan devisa yang besar bagi sebuah negara. salah satunya yaitu pihak
promosi, yang terdiri dari :

1. Kantor Perwakilan dari produsen/eksportir asing di negara konsumen/importir.


2. Kantor Perwakilan Kamar Dagang dan Industri dalam dan luar negeri.
3. Trade Fair (Misi perdagangan dan pameran dagang internasional) yang senantiasa
diadakan di pusat perdagangan dunia seperti Jakarta Fair, Jakarta International Expo
(JIExpo), ASIA EXPO-SINGAPORE, Kenfair Exhibition (Hong Kong) dan sebagainya.
4. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), yaitu sebuah Instansi khusus yang
didirikan oleh Department Perdagangan untuk melakukan kegiatan pengembangan dan
promosi komoditi Indonesia ke luar negeri.
5. Kantor Bank Devisa (DN/LN)
6. Majalah Dagang dan Industri
7. Brosur dan Leaflet serta pricelist dari masing-masing pengusaha.

 Pihak Pendukung Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export


dan Import

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan Import | Exportir dan importir
merupakan pihak utama dalam perdagangan internasional, walaupun demikian tidak dapat
dipungkiri ada beberapa peran yang menjadi penghubung untuk kelancaran dalam kegiatan
export dan import. Pihak yang dimaksud disini adalah pihak pendukung yang berpartisipasi
dalam pelaksanaan kegiatan perdagangan internasional.

Pihak yang termasuk dalam pendukung perdagangan internasional ini antara


lain :

1. Badan Usaha Transportasi


Tugas dari badan ini adalah pengumpulan muatan, penyelenggaraan pengepakan sampai
pembukuan muatan yang diperdagangkan.
2. Bank Devisa
Yaitu pihak yang memberikan jasa perkreditan dan pembiayaan. Apakah itu dalam
bentuk kredit eksport maupun sebagai uang muka jaminan Letter Of Credit (L/C) import.
Selain itu Bank Devisa sangat diperlukan pada pembukaan L/C, penerimaan L/C,
penyampaian dokumen-dokumen, serta pada saat negosiasi.
3. Maskapai Pelayaran
Dalam hal ini perusahan pelayaran memegang peranan penting dalam pengangkutan
barang dan muatan dari tempat sampai ke tujuan.
4. Maskapai Asuransi
Maskapai Asuransi memegang peranan yang tidak dapat diabaikan dalam perencanaan
persyaratan kontrak yang dapat menjamin resiko dari setiap transaksi. Yaitu resiko atas
kualitas barang baik di darat maupun di laut yang tidak mungkin ditanggung oleh salah
satu pihak.

9
5. Kantor Perwakilan Atau Kedutaan
Sebagai sarana untuk membantu promosi, kantor kedutaan di luar negeri dapat
mengeluarkan dokumen legalitas seperti consuler invoice yang berfungsi mengecek dan
mensahkan pengapalan suatu barang dari negara tertentu.
6. Surveyor
Instansi ini berfungsi sebagai juru periksa terhadapa kualitas, cara pengepakan dan
keabsahan dokumen-dokumen terhadap barang-barang yang akan diekspor atau diimpor.
Di Indonesia perusahaan yang ditunjuk sebagai juru periksa adalah PT. Sucofindo.
7. Pabean
Pabean yaitu sebagai alat pemerintah untuk bertindak sebagai pengaman lalu lintas
barang serta dokumen yang masuk ke wilayah pabean.

 PENGERTIAN EKSPOR DAN IMPOR


 Pengertian Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Apa itu daerah
pabean? Daerah pabean ini merupakan suatu bagian wilayah dari Republik Indonesia
yang meliputi wilayah darat, wilayah perairan dan juga ruang udara di atasnya, juga
meliputi tempat-tempat tertentu yang ada dalam Zona Ekonomi Eksklusif serta landas
kontinen.

Secara sederhana, ekspor diartikan sebagai kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negeri
ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Kegiatan ekspor biasanya dilakukan suatu negara apabila negara menghasilkan produksi
barang dalam jumlah besar dan kebutuhan akan barang tersebut sudah terpenuhi di dalam
negerinya sehingga dikirimkanlah produksi barang tersebut ke negara yang tidak bisa
memproduksi barang tersebut ataupun dikarenakan jumlah produksi barang di negara
tujuan tidak terpenuhi.

 Apa Itu Eksportir?


Eksportir merupakan orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan ekspor.
Apabila kegiatan ekspor dalam skala yang besar, maka pengirimannya melibatkan Bea
Cukai yang bertugas sebagai pengawas lalu lintas barang dalam suatu negara.

Setiap barang yang akan diekspor memiliki ketentuan masing-masing tergantung dari jenis
barangnya. Tidak semua orang dapat melakukan ekspor karena terdapat prosedur yang harus
ditaati.

Prosedur ekspor pada hakikatnya lebih mudah dibandingkan prosedur impor, dimana
prosedur impor memiliki lebih banyak aturan di dalamnya, terutama terkait pembayaran
pajak. Beberapa pajak ekspor yang dikenakan diantaranya pada ekspor kayu, rotan, dan
crude palm oil (CPO).

 Tujuan dan Manfaat Ekspor


Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang didapatkan dari kegiatan ekspor barang dari
dalam ke luar negeri:

10
1. Menumbuhkan Industri Dalam Negeri
Ekspor merupakan suatu bentuk kegiatan perdagangan lingkup internasional yang
bertujuan untuk memberikan rangsangan terhadap permintaan dalam negeri yang
menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar.

Permintaan yang meningkat akan ekspor suatu produk dapat berdampak pada perkembangan
industri suatu negara. Hal ini tentunya dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif. Selain
itu, dengan melakukan perdagangan internasional suatu negara bisa membiasakan diri untuk
bersaing dalam pasar internasional serta terlatih dalam persaingan yang ketat.

2. Mengendalikan Harga Produk


Dengan melakukan ekspor, negara bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas
terpasang dari suatu produk. Tujuannya adalah untuk mengendalikan harga produk
ekspor yang ada di dalam negeri.
Ketika suatu produk melimpah produksinya maka harga produk tersebut di dalam negeri
akan memiliki harga yang rendah karena sangat mudah didapatkan. Oleh karena itu,
untuk mengendalikan harga supaya tetap stabil, negara melakukan ekspor ke negara
lainnya yang membutuhkan produk tersebut.
3. Menambah Devisa Negara
Kegiatan ekspor tentunya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Manfaat dari kegiatan ekspor adalah membuka pasar baru di luar negeri sebagai
perluasan pasar domestik, menumbuhkan investasi, dan menambah devisa suatu negara.

 Komoditas Ekspor Indonesia


Indonesia mempunyai banyak komoditas ekspor, namun setidaknya terdapat 5 komoditas
ekspor terbesar Indonesia, diantaranya adalah:
1. Komoditas Karet
Indonesia merupakan negara produsen karet terbesar kedua di dunia sehingga tidak heran
apabila karet dijadikan sebagai komoditas ekspor utama Indonesia. Ekspor karet
Indonesia banyak dikirimkan ke Amerika Serikat, China dan Jepang.
2. Produk Tekstil
Industri tekstil di Indonesia sangat banyak dan berhasil menambah devisa negara.
3. Kelapa Sawit
Komoditas ini sebagian kecil dijadikan bahan baku minyak goreng, mentega, sabun dan
produk kecantikan.

Sedangkan sebagian besarnya diekspor dalam bentuk minyak sawit (CPO) dan minyak inti
sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Kelapa sawit ini banyak diekspor ke India, Cina dan
Pakistan.

4. Produk Hasil Hutan


Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki
banyak hutan sehingga industri kayu di Indonesia pun sangat berkembang. Hasil hutan
yang diekspor berupa kayu dan pulp kertas.
5. Kakao

11
Tahukah anda bahwa Indonesia menjadi negara produsen kakao ketiga terbesar di dunia.
Biji kakao ini sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cokelat dan bahan
makanan lainnya. Biasanya kakao yang diekspor berupa kakao bubuk yang telah
memenuhi Standar Nasional Indonesia.

 Pengertian Impor
Impor merupakan kegiatan memasukan barang ke Daerah Pabean atau juga merupakan
kegiatan pembelian barang atau jasa dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri.
Misalnya, Indonesia tidak memiliki komoditas gandum sehingga untuk memenuhi
pasokan dan kebutuhan gandum dalam negeri perlu mendatangkan gandum dari negara
produsen gandum ke Indonesia.
Sama halnya dengan kegiatan ekspor, kegiatan pengiriman barang impor dengan skala
besar memerlukan pendampingan dari bea cukai. Biasanya, pemerintah akan menaikan
tarif pajak terhadap produk impor kepada para importir.
Hal ini menyebabkan barang impor memiliki harga yang lebih mahal karena di dalam
harga tersebut telah dikenai pajak yang selanjutnya ditanggung oleh para konsumennya.
Nah, maka dari itu jangan heran apabila barang impor cenderung lebih mahal apabila
dibandingkan dengan harga produk lokal.
Tidak sembarang produk barang yang dapat diperbolehkan masuk sebagai barang impor.
Direktorat Bea Cukai memiliki peraturan yang jelas akan barang apa saja yang
diperbolehkan dan dilarang untuk kegiatan impor.
Beberapa diantaranya adalah hewan, ikan dan tumbuhan termasuk produk yang berasal
dari tersebut, obat-obatan terlarang seperti narkotika, senjata api dan benda yang
mengandung pornografi.

 Tujuan dan Manfaat Impor


Tujuan paling utama dari kegiatan impor adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Aktivitas ekspor dan impor merupakan salah satu wujud dari inter-konektivitas setiap
negara. Tidak ada negara yang mampu hidup mandiri.
Dalam memenuhi kebutuhannya, setidaknya pasti terdapat satu hal yang membuat negara
tersebut harus membangun hubungan baik dengan negara lainnya. Salah satunya, dalam
aktivitas perekonomian ini. Tujuan lainnya dari kegiatan impor adalah untuk memperkuat
neraca pembayaran dan mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
Lalu apa manfaat dari impor? Manfaat dari kegiatan impor itu sendiri adalah
memungkinkan suatu negara untuk memperoleh bahan baku, barang dan jasa suatu
produk yang jumlahnya terbatas di dalam negeri ataupun yang tidak bisa dihasilkan di
dalam negeri. Hal ini secara tidak langsung mendukung stabilitas negara.

12
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Penjualan barang


oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-
syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penangan dan
pengamanannya.

Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke
negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea
cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka
dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan
dari dalam negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota.

2. Saran

Saran kami perdagangan internasional itu terjadi karena kebutuhan dan


kemampuan setiap negara dalam menghasilkan barang dan jasa berbeda-beda. Karena
perdagangan internasional juga muncul karena sebuah negara ingin melakukan ekspansi
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Dan dengan adanya
perdagangan internasional turut mendorong industrilalisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://w3cargo.com/pihak-pihak-yang-terlibat-dalam-kegiatan-export-dan-import/

https://www.beyondindonesia.com/kenali-pihak-pihak-yang-berperan-penting-dalam-ekspor-
impor/
https://salamadian.com/pengertian-ekspor-dan-impor/

14

Anda mungkin juga menyukai