Pembayaran Internasional
Disusun Oleh:
1. Ananda Restu
2. Dinda Nurul Yatimah
3. Khairunnisa Lutfi
4. Ratna Duhita
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah yang telah memberikan kami kesehatan dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yg
berjudul “pembayaran Internasional” ini tepat pada waktunya sholawat
serta salam tak lupa kita haturkan kepada baginda nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dalam alam kegelapan kealam yang terang
benderang.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna olah karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
A. Latar Belakang
Perdagangan internasional membutuhkan suatu alat yang dapat di
gunakan untuk melakukan pembayaran lintas Negara. Padahal,
Setiap Negara memiliki mata uang sendiri. Oleh karena itu, Negara
– Negara di dunia membuat kesepakatan untuk menentukan alat
pembayaran internasional yang dapat di terima di semua Negara.
Alat [embayaran internasional tersebut sering di sebut defisa. Alat
pembayaran internasional dapat di lakukan secara tunai dan non
tunai.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Alat Pembayaran Internasional
Pembayaran Perdagangan internasiaonal di perlukan untuk
memcahkan masalah perbedaan mata uang tiap Negara.
Pembayaran internasional dapat di lakukan secara tunai dan non
tunai
1. Pembayaran tunai
Pembayran tunai merupakan pembayaran secara langsung
saat penyerahan barang. Sistem ini sering di gunakan oleh
eksportir dan importer yang baru pertama kali melakukan
transaksi atau belum saling mengenal. Berikut jenis
pembayaran secara tunai :
Cek, yaitu bentuk pembayaran tunai berupa surat
perintah dari nasabah yg di tujukan kepada bank untuk
membayarkan sejumlah uang langsung kepada pihak
yang namnya sudah tertera di cek.
Wesel Bank atas unjuk, yaitu wesel yang di terbitkan
oleh bank domestik dari Negara importer yang di
tujukan kepada bank korespondenny di Negara lain
untuk membayar sejumlah uang kepada pembawa surat
wesel.
Telegraphic transfer, yaitu perintah pembayaran yang
di kirimkan melalui telebgram dari bank dalam negri
kepada bank korespondenya di luar negri.
2. Pembayaran Nontunai
Pembayaran nontunai merupakan alat pembayaran dalam
perdagangan internasional yang cara membayarnya tidak di
lakukan secara tunai. Pembayaran non tunnai tidak
memerlukan uang dalam jumlah besar dan memiliki risiko
keamanan lebih kecil di bandingan pembayaran tunai berikut
jenis pembayaran nontunai :
Open account, yaitu pembayaran yang di lakukan
setelah barang di terima oleh importiir dan tidak perlu
surat perintah pembayaran atau dokumen tertentu.
Commercial bill of exchange, yaitu surat yang di tulis
penjual memuat perintah kepada pembeli untuk
membayar sejumlah uang tertetu pada masa depan
Consignment, yaitu penjualan barang yang di titipkan
oleh eksportir luar negri sehhingga importer daalam
negri hanya menyetorkan uang sejumalah barang yang
sudah terjual. Pembayaran ini sering di sebut
konsinyasi.
Letter o credit (L/C), yaitu surat yang di terbitkann
bank issuing bank atas permintaan dari Negara importer
ketika bank yang menyetujui akan membayarkan
wessel kepada eksportir.
Private compensation, yaitu pembayaran internasional
yang melibatkan penduduk suatu Negara dan penduduk
Negara lain tanpa berpindah tempat.
3.Devisa
Devsa merupakan valuta asing yang di gunakan untu membiayai
transaksi dalam perdagangan internasional. Valuta asing atau
foreign exchange merupakan mata uang asing dan alat
pembayaran yang di gunakan untuk membiayai transaksi
ekonomu dan keuangan internasional. Berdasarka Undang-
Undang Nomor 24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan
system Nilai Tukar, Devisa merupakan salah satu alat dan
sumber pembiayaan yang penting bagi bangsa dan Negara. Suatu
Negara dapat memperoleh devisa melalui kegiatan eksspor,
pinjaman luar negri, pendanaan suasta, hibah, jasa sector
pariwisata,dan transaksi pengiriman uang tenaga kerja di luar
negeri.
Macam- Macam Devisa
Macam-macam devisa di kelompokkan sebagai berikut:
a) Devisa umum, yaitu devisa yyang di peroleh tanpa ada
kewajiban untuk mengembalikannya. Bentuk devisa iinii
dapat di peroleh dari kegiatan perdagangan ekspor, jasa,
atau bunga modal.
b) Devisa Kredit, yaitu devisa yang memiliki syarat unntuk
mengembalikannya. Devisa iini di peroleh melalui
pinjaman luarr negri.
c) Devisa Negara, yaitu yang di miliki oleh pemerintah dan
termasuk dana devisa.
d) Devisa Pelengkap, yaitu devisa yang di miliki oleh pihak
suasta dan memperoleh pengawasan dari pemerintah.
Sebagian devisa di peroleh dari penjualan jasa (faluta
asing) yang berlaku saatt itu.
e) Devisa ekspor, yaitu devisa hasil dari ekspor barang
(visible goods).
Fungsi dan manfaat Devisa
Nilai cadangan drvisa sebagai indicator kekuatan moneter
suatu Negara. Cadangan deviisa dappat diigunakan untuk
keperluan kewajiban dan pembayaran luar negri seperti
pembiayaan impor. Fungsi devisa dalam perekonomian
suatu Negara sebagai berikut:
a) Alat Pembayaran Internasional.
b) Alat pembayaran hubungan internasiona, misalnya biaya
perrjalanan dinas dan pemberian bantuan luar negri.
c) Sumber penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak
devissa.
d) Alat menstabilkan nilai mata uang dalam negri.
e) Alat pembayaran hutang luar negri.