Untuk memenuhi tugas mata kuliah: Lalu lintas pembayaran dalam negeri dan luar negeri
Disusun oleh:
PERBANGKAN SYARIAH
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Swt,sebab karena rahmat dan nikmatnya saya
dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah “neraca pembayaran luar negeri”
Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini ,didapatkan dari beberapa artikel
di media internet yang membahas tentang materi yang berkaitan .kami menyadari bahwa setiap
manusia memiliki keterbatasan ,begitu pun dengan kami yang masih seorang mahasiswa.Dalam
pembuatan makalah inimukngkin masih banyak sekali kekurangan –kekurangan yang
ditemukan ,oleh karena itu saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan para pembacanya.
Amirul mukminin
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………..…………………………………........I
DAFTAR ISI…………………………………..…………………………………….................II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………..……………....11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pendahuluan ini, kita akan membahas sedikit mengenai isi dari makalah.
Diantaranya mengenai Neraca Pembayaran, Arus Modal Masuk, dan Hutang Luar Negeri.
Ketiga pembahasan ini sudah ada sejak masa Perang Revolusi Kemerdekaan Nasional
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Pengertian Neraca Pembayaran, Arus Modal Masuk, dan Utang Luar Negeri?
2. Apa manfaat dan resikonya?
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neraca pembayaran
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi:
1. Transaksi Debit
Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri
ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi Kredit
Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke
dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan
produk domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaan
terhadap produk domestik oleh bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor
Negara bersangkutan, semakin besar pula peranan sektor eksternal dalam pembentukan
produk domestik.
5
2. .Mengetahui Aliran Sumber Daya Antar Negara.
6. Dipergunakan Sebagai Sumber Data dan Informasi Dalam Penyusunan Anggaran Devisa
(foreign exchange budget).
6
Statistic Neraca Pembayaran diperlukan dalam perhitungan pendapatan
nasional mengingat salah satu variabel pendapatan nasional adalah nilai ekspor-impor
barang dan jasa yang tercatat dalam Neraca Pembayaran.
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka
pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :
Ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang
diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai
debit. investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena
merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.(transfer unilateral), meliputi
bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan
antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau
dengan kata lain transaksi berjalan merangkum aliran dana antara satu Negara tertentu
dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa,
provisi income atas aset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan
antar pemerintah dan antar pihak swasta).
7
investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan
pariwisata dan transaksi-transaksi ekonomi lainnya.
a. Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga
kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
b. Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset berharga
dari pihak asing (luar negeri).
c. Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau
jangka pendek.
Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan
demikian arus modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta
asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa
dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran investasi
jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar negeri
dan investasi dalam sekuritas.
a. Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat
diperdagangkan.
b. Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
8
c. Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit
C. Fungsi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca
pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat,
mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah
suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-
alat pembayaran luar negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi
luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut
dengan negara tertentu.
5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
D. Manfaat Neraca Pembayaran
1. Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk
dalam negari dan penduduk luar
2. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
3. Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
5. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan bantuan
keuangan.
6. Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan sebagainya.
7. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam; mengambil langkah-langkah dibidang
ekonomi; mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal; mengetahui pengaruh
hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional; mengambil kebijakan
dibidang politik internasional.
9
E. Tahapan dalam Neraca Pembayaran
Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara
telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman
luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang.Negara kreditur muda
dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan
negara meminjamkan uang kepada negara-negara lain. Negara kreditur madya dimana pada
tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri memberikan surplus cukup besar
terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan.
Seringkali mengabaikan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain,
sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi
saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain. Contoh: investasi di luar negeri dianggap
menambah defisit neraca pembayaran, karena menyebabkan terjadinya aliran modal keluar.
Akan tetapi jika ditinjau lebih lanjut, investasi ini nantinya akan menunjang kegiatan ekspor
bahan mentah atau lainnya. Demikian juga pemberian bantuan dari negara lain akan
menambah defisit neraca pembayaran, padahal kebanyakan bantuan (terutama dari negara
maju) berupa bantuan dalam bentuk uang yang dibelanjakan di dalam negeri ataupun bantuan
terikat yang artinya bantuan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang yang
dihasilkan oleh negara pemberi bantuan.
Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya
defisit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar. Defisit ataupun surplus di
dalam transaksi yang sedang berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama defisit atau surplus
tersebut diimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar dalam jumlah yang sama.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perekonomian di indonesia harus cepat di tanggapi, terutama pada utang luar negeri.
Utang Indonesia dimulai sejak tahun 1945. Solusi yang mesti dilakukan adalah Meningkatkan
daya beli masyarakat yakni melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan dan pemeberian modal
usaha kecil seluasnya, taat membayar pajak dan digunakan untuk hal yang semestinya,
Mengembangkan sumber daya berkualitas dan menempatkan kesejahteraan yang berkeadilan
dan merata.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_pembayaran
http://www.ekonomi-holic.com/2020/11/neraca-pembayaran.html
http://dellyherdiana.blogspot.com/2020/11//neraca-pembayaran-arus-modal-asing-dan.html
12