Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EKONOMI INTERNASIONAL

“NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL”

Dosen pengampu : Dini Haryati, SE., M.Ak

Disusun oleh Kelompok 13 :

Sabila Aulia (2020.161.226)

Sahron (2020.161.228)

SEMESTER IV LOKAL B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANGHARI

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “Neraca Pembayaran Internasional”

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Neraca


Pembayaran Internasional Kami menyadari bahwa Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak


yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.

Ma. Bulian, 22 juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

Latar Belakang............................................................................................1

Rumusan Masalah.......................................................................................1

Tujuan pembahasan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

Pengertian Neraca Pembayaran Internasional...........................................3

Transaksi Barang dan Jasa.........................................................................4

Transaksi Modal..........................................................................................5

Transaksi Satu Arah (Unilateral Transfer)...................................................6

Lalu Lintas Moneter.....................................................................................7

Beberapa Pengertian “balance” dalam Suatu Neraca Pembayaran..........7

Masalah dalam analisa neraca pembayaran..............................................8

Transaksi dalam neraca pembayaran internasional.................................10

BAB III PENUTUP.....................................................................................11

Kesimpulan................................................................................................11

Saran.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis
mengenai transaksiekonomi antara penduduk suatu negara dan
penduduk negara lainnya dalam suatuperiode tertentu. Transaksi tersebut
diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan,transaksi modal, dan
lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas eksporataupun
impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus
modalsektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka
pendek maupun jangkapanjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan
dalam cadangan devisa.

Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan


gambaran arus penerimaan danpengeluaran devisa serta perubahan
neto cadangan devisa.Kebijaksanaan neraca pembayaran yang
serasi dan terpadu dengankebijaksanaan pembangunan lainnya
merupakan faktor penting dalam pencapaian sasaranpembangunan.
Kondisi neraca pembayaran yang mantap mendorong arus
perdaganganluar negeri, meningkatkan lalu lintas modal luar
negeri untukkepentinganpembangunan nasional, serta mendukung
pertumbuhanyang berlanjut dariperekonomian nasional. Sistem devisa
bebas yang merupakan kebijaksanaan mendasardi bidang neraca
pembayaran merupakan prasyarat dan perangkat ekonomi pokok
bagiterciptanya efisiensi perekonomian nasional dalam berinteraksi
dengan perekonomian internasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diambil rumusan
masalahnya sebagai berikut:

1
1. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran internasional?
2. Apa yang dimaksud dengan transaksi barang dan jasa?
3. Apa yang dimaksud dengan transaksi modal?
4. Apa yang dimaksud dengan transaksi satu arah?
5. Apa yang dimaksud dengan lalu lintas moneter?
6. Apa yang di maksud dengan balance dalam suatu neraca
pembayaran?
7. Apa saja masalah dalam neraca pembayaran?
8. Apasaja transaksi dalam neraca pembayaran?

C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran
internasional.
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan transaksi barang
dan jasa.
3. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan transaksi modal.
4. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan transaksi satu arah.
5. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan lalu lintas moneter.
6. Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan balance dalam
suatu neraca pembayaran.
7. Untuk mengetahui apasaja masalah dalam neraca pembayaran.
8. Untuk mengetahui Apasaja transaksi dalam neraca pembayaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional


Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua
transaksi ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara
lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi
perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau
siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau
pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.

Neraca pembayaran internasional suatu negara yang biasanya


juga disebut neraca pembayaran, neraca pembayaran luar negeri,
balance of payments , balance of international payments, atau
international balance of payments, biasa didefinisikan sebagai suatu
ikhtisar yang tersusun secara sistematika yang memuat semua transaksi-
transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk negara
bersangkutan, untuk jangka waktu tertentu.

Menurut Pippenger (1973), Neraca Pembayaran Internasional


(NPI) memiliki sebutan-sebutan lain seperti Neraca Pembayaran (NP)
atau Neraca Pembayaran Luar Negeri (NPLN). Soediyono (1987)
menyatakan bahwa dalam bahasa Inggris NPI disebut Balance of
Payments (BOP) atau Balance ! ESPA4420/MODUL 1 1.21 of
International Payments (BIP) atau International Balance of Payments
(IBP). Untuk konsistensi dalam disertasi ini istilah yang dipakai adalah
Neraca Pembayaran Internasional (NPI).

Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis


tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu
dengan penduduk negara lain dalam waktu tertentu. Catatan semacam ini
sangat berguna untuk berguna untuk berbagai macam tujuan. Namun

3
tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi kepada penguasa
pemerintah tenang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan
negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan
moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.

a. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional


meliputi: Orang perorangan/individu, Badan hukum dan Pemerintah.
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negera
(misalnya para touris) di anggap sebagai penduduk dimana mereka
mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat di mana mereka
memperoleh “center of interest”. Suatu badan hukum dianggap sebagai
penduduk dari negara dimana badan hukum tersebut memperoleh status
sebagai badan hukum. Badan-badan pemerintah adalah jenis sebagai
penduduk dari negara yang di wakilinya. Jadi misalnya, para diplomat
kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereka
wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi
ekonomi internasional.

b. Yang termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanyalah


transaksi ekonomi internasional saja. Transaksi bantuan militer, midalnya,
tidak termasuk di dalamnya. Dalam transaksi ekonomi ini perlu dibedakan
antara transaksi debit dan kredit. Trnsaksi debit adalah transaksi yang
menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dsri penduduk negara
lain. Transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk
menerima pembayaran penduduk negara lain. Pembedaan lain dari
transaksi  ekonomi adaalah transaksi yang sedang berjalan (current
account) dan transaksi capital ( capital account). Transaksi yang seang
berjalan adalah transaksi yang meliputi barang-barang dan jasa,
sedangkan transaksi capital adalah transaksi yang menyangkut investasi
modal dan emas.

4
B. Transaksi Barang dan Jasa
Transaksi ini meliputi ekspor impor barang-barang dan jasa,
disebut pula transaksi yang sedang berjalan. Ekspor barang-barang dan
jasa merupakan transaksi kredit sebab transaksi ini menimbulkan hak
untuk menerma pembayaran ( menyebabkan terjadinya dana masuk).
Termasuk dalam impor jasa adalah pembayaran pendapatan untuk modal
yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain. Impor-impor
barang dan jasa merupakan transaksi debit sebab transaksi ini
menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk
negara lain (menyebabkan aliran dana ke luar negeri).

Transaksi yang sedang berjalan mempunyai arti khusus. Surplus


transaksi yang sedang berjalan menunjukkan bahwa ekspor lebih besar
dari impor. Ini berarti bahwa suatu negara mengalami akumulasi kekayaan
valuta asing sehingga mempunyai saldo positif dalam investasi luar
negeri. Sebaliknya defisit dalam transaksi yang sedang berjalan berupa
impor lebih besar dari ekspor, sehingga terjadi pengurangan investasi di
luar negeri. Dengan demikian transaksi yang sedang berjalan sama erat
hubungannya dengan penghasilan nasional, sebab ekspor dan impor
merupakan komponen penghasil nasional. Hal ini dapat dilihat dari
persamaan pendapatan nasional di bawah ini:

Y=C+I+G+X-M

Dimana Y adalah pendapatan nasional, C untuk pengeluaran


konsumsi, I adalah pengeluaran investasi (swasta), G adalah pengeluaran
pemerintah, dan (X-M) adalah neraca perdagangan (neto). Apabila (X-M)
positif berarti (C+I+G)***, implikasinya bahwa suatu negara menghasilkan
lebih banyak dana yang di gunakan sehingga kelebihannya dijial ke luar
negeri. Sebabnya, negative (X-M) berarti negara itu pengeluarannya lebih
besar dari pada yang di hasilkan. Dengan demikian jelas bahwa sutu
negara akan bisa memperbaiki neraca perdagangannya apabila dapat
meningkatkan hasil nasional lebih besar dari pada penggunaannya.

5
C. Transaksi Modal
Yang termasuk transaksi modal adalah:

a. Transaksi modal jangka pendek, meliputi:


 Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdgangan yang di berikan kepada penduduk negara lain (transaksi
debit).
 Deposito bank di luar ngeri (transaksi debit) atau deposito bank di
dalam negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit).
 Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transiksa debit)
atau penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada
penduduk negara lain (transaksi kredit).
b. Transaksi modal jangka panjang meliputi:
 Investasi langsung di luar negeri (transaksi debit) atau investasi asing
di dalam negeri (transaksi kredit).
 Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara
lain (transaksi debit), atau pembelian surat-surat jangka panjang dalam
negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit).
 Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain
(transaksi debit) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari
penduduk negara lain (transaksi kredit).
Jadi, setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan
(penurunan) kekayaan suatu negara di luar negeri merupakan aliran
modal keluar (masuk) atau merupakan transaksi debit (kredit). Demikian
juga setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan (penurunan)
kekayaan asing di dalam negeri merupakan aliran modal masuk (keluar)
atau merupakan transaksi debit (kredit).

D. Transaksi Satu Arah (Unilateral Transfer)


Transaksi satu arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan
kewajiabn untuk melakukan pembayaran, misalnya hadiah (gifts) dan
bantuan (aid). Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan kepada

6
negara lain, maka ini merupakan transaksi debit. Sebaliknya, apabila
suatu negara menerima bantuan atau hadiah dari negara lain merupakan
transaksi kredit.

E. Lalu Lintas Moneter


Transaksi ini sering di sebut “ accomodating” sebab merupakan
transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi
lain ini sering disebuit dengan “autonomous” sebab transaksi ini timbul
dengan sendirinya,  tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam
transaksi kapital serta transaksi satu arah. Perbedaan  antara transaksi
autonomous debit dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu
lintas monoter. Transaksi ini timbul diakibatkan oleh ketidakseimbangan
antara transaksi autonomous debit dan kredit . yang termasuk  ke dalam
transaksi lalu lintas monoter adalah mutasi dalam hubungan dengan
IMF,  pasiva luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit atau surplus
neraca  pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous  tersebut.
Defisit apabila transaksi autonomous debit lebih besar daripada transaksi
autonomous kredit. Sebaliknya, surplus, apabila transaksi autonomous
kredit. Sebaliknya, surplus, apabila transaksi autonomous kredit lebih
besar dari transaksi autonomous debit.

F. Beberapa Pengertian “balance” dalam Suatu Neraca Pembayaran


Konsep “balance” dalam neraca pembayaran mempunyai arti
yang berbeda-beda. Pada dasarnya ada empat pengertian balance.

a. Basic Balance
Menunjukkan bahwa basic balance terdiri dari balance dalam
transaksi yang sedang berjalan (current account balance) ditambah
transaksi modal jangka panjang. Basic balance akan berubah-ubah
apabila terjadi perubahan yang prinsipiil dalam perekonomian, seperrti
misalnya: perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan ekonomi,
perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam perubahan aliran
modal jangka pendek dan selisih yang di perhitungkan (errors dan

7
omisission). Denagn  ni demikian basic balance memberiakn informasi
tentang akibat perubahan perekonomian terhadap neraca pembayaran,
yakni akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek. Kalau misalnya
pemerintah menghendaki suatu target tertentu untuk aliran modal jangka
pendek, maka perhatian khusus harus di arahkan kepada akibat
kebijaksanaan ekonomi pemerintah terhadap tranksaksi yang sedang
berjalan dan aliran modal jangka panjang.

b. Balance Transaksi “autonoimos”


Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran
modal jangka pendek. Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan
balance transaksi autonomous daripada basic balance sebab
kenyataannya aliran modal jangka pendek itu jarang sekali sama dengan
nol.

c. Liquidity Balance
Konsep liquidity balance ini di kembangkan di amerika serikat
untuk mengukur posisi narace pembayarannya. Perbedaannya dengan
balance transaksi autonomous adalah di dalam perlakuan terhadap
pendidikan kekayaaan (assets) jangka pendek.

d. Balance Transaksi Pemerintah Jangka Pendek


Konsep balance inipun diperkembangkan di Amerika Serikat.
Menurut konsep ini, neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic
balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek
(sesudah dikurangi dengan modal amerika jangka pendek yang dimiliki
oleh lembaga-lembaga monoter negara lain). Ketidakseimbangan yang
timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan
modal pemikiran pemerintan serta modal pemerintah jangka pendek yang
dimiliki oleh lembaga-lembaga monoter asing.

8
G. Masalah dalam analisa neraca pembayaran
Keempat konsep belencen tersebut di atas sangat membantu
dalam analisa suatu neraca pembayaran. Namun sangat sukar untuk
menentukan konsep balance yang mana yang paling relevan, misalnya
untuk pengambilan keputusan bagi pemerintah, analisa trend suatu
perekonomian atau membuat suatu perkiraan tentang arah perkembangan
ekonomi. Setiap konsep balance menunjukkan aspek yang
berbeda.  Tujuan analisa neraca pembayaran sangat berbeda-beda dan
perbedaan ini menentukan pola analisanya. Kesukaran timbul dalam
penentuan secara umumpola analisa tersebut.

a. seringkali mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional


yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam
neraca pembayaran diasosiakan dengan satu transaksi saja tanpa
melihat hubungannya dengan yang lain. Contoh: investasi di luar
negeri itu sepintas lalu akan menambah deficit neraca pembayaran,
sebab transaksi ini menyebabkan terjadinya aliran modal keluar. Tetapi
kalu ditinjau lebih lanjut , investasi luar negeri ini nantinya akan dapat
mendatangkan keuntungan masuk serta kemungkinan untuk ekspor
bahan mentah atau barang-barang kebutuhan pabrik sebagai akibat
dari investasi luar negeri tersebut (terutama kalau investasi luar negeri
ini berupa penanaman modal langsung dalam bentuk pendirian pabrik
di luar negeri).
b. surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik,
sebaliknya deficit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu
benar. Sebagai contoh, amerika serikat penerimaan keuntungan dari
investasi luar negerinya lebih besar dari pada investasinya.  Untuk
mengimbangi aliran keuntungan yang masuk ini, transaksi yang
sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini jelas bahwa deficit tidak
selalu jelek. Dengan demikian, deficit atau surplus di dalam transaksi
yang sedang berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama deficit atau

9
surplus tersebut didimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar
dalam jumlah yang sama.
c. keputusan untuk member bantuan (Aid) seharusnya lebih didasarkan
pada kekuatan ekonomi Negara secara keseluruhan (misalnya diukur
dengan penghasilan perkapita) bukan atas dasar pertimbangan neraca
pembayyaran. Seperti misalnya, Indonesia mempunyai surplus neraca
pembayarannya dan inggris defit, tidak berarti Indonesia memulai
member bantuan pada inggris.

H. Transaksi dalam neraca pembayaran internasional


Transaksi-transaksi dalam neraca pembayaran intemasional perlu
dibedakan transaksi-transaksi mana yang merupakan transaksi kredit dan
transaksi mana yang merupakan transaksi debet. Karena tanpa adanya
pembedaan ini suatu neraca pembayaran intenasional tidak akan
mempunyai arti sama sekali. Dalam kita menggolong-golongkan transaksi-
transaksi intenasional ke dalam transaksi kredit dan transaksi debet,
prinsip-prinsip yang perlu kita perhatikan adalah (Soediyono, 1991:58):
a. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya
arus kas (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini
disebut transaksi negative, yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa.
b. Transaksi kredit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya
arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini
disebut juga transaksi positif yaitu transaksi yang menyebabkan
bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua
transaksi ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara
lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi
perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau
siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau
pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.

Neraca pembayaran internasional suatu negara yang biasanya


juga disebut neraca pembayaran, neraca pembayaran luar negeri,
balance of payments , balance of international payments, atau
international balance of payments, biasa didefinisikan sebagai suatu
ikhtisar yang tersusun secara sistematika yang memuat semua transaksi-
transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk negara
bersangkutan, untuk jangka waktu tertentu.

Transaksi-transaksi dalam neraca pembayaran intemasional perlu


dibedakan transaksi-transaksi mana yang merupakan transaksi kredit dan
transaksi mana yang merupakan transaksi debet. Karena tanpa adanya
pembedaan ini suatu neraca pembayaran intenasional tidak akan
mempunyai arti sama sekali.

B. Saran
Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang
bersifat membangun, selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan
semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudrajad. 2001. “Manajemen Keuangan Internasional :


Pengantar Ekonomi dan Bisnis Global”. Jogjakarta: BPFE

Krugman, Paul R. 2004. “Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan”.


Jakarta: Indeks

Sartono, Agus. 2001. “Manajemen Keuangan Internasional”. Jogjakarta:


BPFE.

Nopirin, Ph.D. 1995. “Ekonomi Internasional edisi 3”. Yogyakarta : BPFE -


YOGYAKARTA

12

Anda mungkin juga menyukai