Anda di halaman 1dari 18

Konsep Neraca Perdagangan (Balance Of Trade), Neraca Pembayaran (Balance Of

Payment) Dan Pinjaman Negara

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Ekonomi Makro

Dosen Pengampuh : Dra, Rahmayati, MA

Oleh Kelompok 6 :

Santi Hasibuan (0506221002)

Rushel Hardi (0506222098)

Naufal Ramadhan (0506223209)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya
kepada penulis, sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah” Konsep Neraca Perdagangan
(Balance Of Trade), Neraca Pembayaran (Balance Of Payment) Dan Pinjaman Negara” yang
merupakan salah satu tugas awal mata kuliah “Ekonomi Makro” Di semester pertama.

Dalam menyelesaikan Makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dan masukan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibuk Dra. Rahmayanti, MA selaku dosen mata kuliah Ekonomi Makro memberi tugas untuk
melaksanakan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis tetap berharap menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk menyempurnakan karya ilmiah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan artikel ini dari awal hingga akhir.

Medan, 9 November 2023

Penulis/Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................2

A. Konsep Neraca Perdagangan (Balance of Trade) .............................................................2


B. Neraca Pembayaran ( Balance of Payment)......................................................................5
C. Pinjaman Negara ...............................................................................................................9

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................14

A. Kesimpulan .....................................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang semakin meluas, interaksi ekonomi antar negara menjadi semakin
kompleks dan krusial. Konsep-konsep ekonomi internasional, seperti Neraca Perdagangan
(Balance of Trade), Neraca Pembayaran (Balance of Payment), dan Pinjaman Negara, telah
menjadi pilar utama dalam memahami hubungan ekonomi antarnegara dan dampaknya pada
stabilitas ekonomi dan keuangan suatu negara. Materi ini mencerminkan dinamika ekonomi
global dan bagaimana negara-negara mengelola transaksi ekonomi mereka dengan dunia luar.

Neraca Perdagangan mengukur keseimbangan antara ekspor dan impor suatu negara,
yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas mata uang. Sementara
itu, Neraca Pembayaran memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang semua
transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia luar, termasuk investasi asing, aliran modal, dan
cadangan mata uang asing. Selain itu, Pinjaman Negara adalah alat penting yang memungkinkan
negara untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosialnya, tetapi juga dapat menimbulkan
risiko keuangan jika tidak dikelola dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Jelaskan Bagaimana konsep Neraca Perdagangan (Balance of Trade) tersebut?


2. Jelaskan Apa saja komponen Neraca Pembayaran (Balance of Payment)?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebijakan pinjaman negara ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Sebagai tugas kelompok dalam ekonomi makro.
2. Pembaca mengetahui konsep Neraca Perdagangan (Balance Of Trade), Neraca
Pembayaran (Balance Of Payment) Dan Pinjaman Negara.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Neraca Perdagangan

Relasi negara dalam aktivitas ekonomi merupakan bagian integral dari sistem
perekonomian dunia, yang mana tidak ada batas-batas administrasi yang menjadi penghalangnya.
Masing-masing negara dituntut berstandar pada rasionalitas dalam membaca perkem- bangan
perekonomian global. Dengan demikian, perdagangan internasional menjadi bagian yang tidak
bisa dilepaskan menjadi suatu bagian terpenting dalam perkembangan perekonomian global.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antar perseorangan, antar individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu
negara dengan pemerintah negara lain.

Neraca perdagangan merupakan catatan yang berisi nilai barang-barang yang diekspor
maupun diimpor oleh suatu negara. Kegiatan ekspor suatu negara menimbulkan hak yang berupa
penerimaan pembayaran atau piutang, sedangkan impor barang dari luar negeri menimbulkan
kewajiban membayar ke luar negeri atau utang luar negeri. Neraca perdagangan dibuat agar
suatu negara dapat mengetahui perkembangan perdagangan internasional yang dilakukan.
(Yusuf, 2019)

Negara dengan sistem perekonomian terbuka tak dapat menghindar dari arus
perdagangan internasional. Manfaat perdagangan internasional adalah untuk memperoleh barang
yang tidak dapat diproduksi didalam negeri, memperoleh keuntungan dari spesialisasi,
memperluas pasar dan menambah keuntungan serta adanya transfer teknologi modern.
Perdagangan luar negeri juga membuka kesempatan bagi suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. (Aminda, 2019)

Perkembangan neraca perdagangan Indonesia mulai tahun 2006 sampai dengan tahun
2011 memiliki tren positif, seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

2
Perkembangan Neraca Perdagangan (Juta USD)

Sumber : Badan Pusat Statistik (2013)

Gambar tersebut menunjukkan perkembangan nilai ekspor Indonesia yang lebih besar
dari pada impor. Akan tetapi perkembangan tersebut tidak berlangsung lama. Sejak akhir tahun
2011 hingga pada Triwulan II tahun 2013 terjadi tren neraca perdagangan yang negatif,
peningkatan jumlah nilai ekspor Indonesia sejak tahun tersebut lebih rendah dari peningkatan
jumlah nilai impor sehingga menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami tekanan
pada pertengahan tahun 2011 bahkan mencapai defisit neraca perdagangan pada tahun 2012
hingga pada Triwulan II tahun 2013. (Ginting, 2014)

1. Jenis-Jenis Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu neraca perdagangan surplus, neraca
perdagangan defisit, dan neraca perdagangan seimbang. Berikut ini adalah penjelasan dari
ketiganya.

1) Neraca Perdagangan Surplus

Neraca perdagangan surplus adalah suatu kondisi yang saat nilai transaksi ekspor lebih
besar daripada nilai impor. Bila kondisi neraca perdagangannya menjadi surplus, maka tentunya
akan menguntungkan negara. Karena, mereka mendapatkan nilai pendapatan yang lebih besar.
Suatu negara harus sebisa mungkin menjaga nilai ekspor dan impornya agar nilai neraca
perdagangan menjadi surplus.

3
2) Neraca Perdagangan Defisit

Kebalikan dari neraca perdagangan surplus, neraca perdagangan defisit adalah suatu
kondisi pembayaran yang nilai transaksi impornya jauh lebih tinggi daripada nilai ekspornya.
Untuk beberapa negara, terutama negara berkembang, kondisi seperti ini dianggap tidak
menguntungkan mereka. Karena, biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan impor jauh
lebih tinggi daripada pendapatan dari transaksi ekspornya.

3) Neraca Perdagangan Seimbang

Neraca perdagangan seimbang adalah suatu kondisi saat nilai transaksi ekspor dan impor
dalam suatu negara seimbang. Itu artinya, negara tersebut tidak mengalami kerugian ataupun
keuntungan. Kondisi ini sangat sulit untuk dipertahankan pada suatu negara tertentu.

2. Faktor yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan.


1) Pendapatan luar negeri

Mendorong permintaan barang domestik. Peningkatan ekspor akan berdampak terhadap


meningkatnya neraca perdagangan

2) Pendapatan domestic

Ketika terjadi peningkatan pendapatan domestik maka akan mengakibatkan terjadi


tambahan pendapatan yang digunakan untuk impor. Peningkatan impor akan menyebabkan
terjadinya penurunan neraca perdagangan.

3) Nilai tukar riil

Menunjukkan akibat yang ditimbulkan dari perubahan nilai tukar terhadap neraca
perdagangan. Jika parameter ini bisa bernilai positif, negatif, atau nol. Jika bernilai positif,
dengan meningkatnya nilai tukar riil maka akan meningkatkan neraca perdagangan. Sebaliknya
jika bernilai negatif meningkatnya nilai tukar riil akan merusak nilai neraca perdagangan.

3. Komponen Neraca Perdagangan

4
1) Lalu lintas moneter atau monetary account

Komponen ini merupakan suatu pengiriman atau transfer jual beli perdagangan, inkaso,
diskonto dan juga kartu kredit.

2) Transaksi modal atau capital account

Komponen ini merupakan transaksi perdagangan yang meliputi ekspor dan impor
terhadap suatu barang yang ada.

3) Transaksi perdagangan barang

Komponen ini adalah transaksi dan persetujuan yang terjadi dalam kegiatan perdagangan,
seperti jual beli tanpa ada konflik atau perselisihan.

4) Selisih perhitungan atau error and omission

Komponen ini merupakan selisih atau perbandingan antara nilai jual dan beli ekspor dan
impor dalam jangka waktu tertentu.

5) Transaksi satu arah atau unilateral transactions

Komponen ini merupakan transaksi atau persetujuan yang terjadi di dalam kegiatan
perdagangan, misalkan jual dan beli tanpa ada konflik perselisihan yang memiliki satu arah saja.

B. Konsep Neraca Pembayaran

Definisi balance of payment (BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis
tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan
moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world)
untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.1 Neraca pembayaran adalah suatu
catatan yang sistematis mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen)
suatu negara dengan penduduk negara lainnya (non residen) dalam jangka waktu tertentu. 2
Dengan kata lain neraca pembayaran mencatat nilai barang dan jasa serta volume modal netto

5
yang masuk dan keluar dari suatu negara untuk suatu periode tertentu, biasanya dua belas bulan.
(Effendy, 2014)

Aplikasi serta interpretasi dari neraca pembayaran berpokok pada dua hal : Pertama,
neraca pembayaran mencakup baik barang dan jasa akhir maupun antara (intermediate). Kedua,
ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran mencerminkan surplus dan defisit, bukannya
untung dan rugi. Hal ini ukuran neraca pembayaran mencatat arus masuk keluar barang, jasa dan
kapital untuk satu negara, bukannya syarat – syarat mengenai arus barang, jasa dan kapital
tersebut.

1. Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran

Statistik neraca pembayaran diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional


mengingat salah satu variabel pendapatan nasional adalah nilai ekspor - impor barang dan jasa
yang tercatat dalam neraca pembayaran. Tujuan penyusunan neraca pembayaran adalah :

a. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara.

b. Mengetahui aliran sumber daya antara negara.

c. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara.

d. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara.

e. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara.

f. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa
(foreign exchange budget).

g. Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik pendapatan nasional (national


account).

2. Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran

6
Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu :

a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)

Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi
yang mengakibatkan surplus atau defisit) hanya transaksi ekspor dan impor barang sehingga
keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit kedua
transaksi tersebut.

b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)

Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain


diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan
(income) dan transfer.

c. konsep Basic Balance

Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transaction selain pos-pos
dalam transaksi berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan
jangka panjang.

d. Konsep Overall Balance

Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen


komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
(Kamal, 2016)

3. Jenis-Jenis Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, yakni neraca pembayaran defisit, neraca
pembayaran surplus, dan neraca pembayaran seimbang. Berikut penjelasan tentang tiga jenis
neraca pembayaran tersebut.

1) Neraca Pembayaran Defisit

7
Neraca pembayaran defisit adalah neraca yang menandakan bahwa nilai impor lebih
besar daripada nilai ekspor. Jika suatu negara terus-menerus mengalami defisit maka sektor
keuangan berjalan lambat sehingga pertumbuhan ekonomi sulit untuk berkembang.

2) Neraca Pembayaran Surplus

Neraca pembayaran surplus adalah neraca yang menandakan bahwa transaksi debit atau
jumlah yang harus dibayarkan ke luar negeri lebih kecil daripada penerimaan dari luar negeri
(transaksi kredit). Secara sederhana, neraca pembayaran surplus dapat diartikan seperti jumlah
pemasukan lebih besar daripada jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu negara.

3) Neraca Pembayaran Seimbang

Neraca pembayaran seimbang adalah neraca yang menunjukkan bahwa transaksi


pembayaran ke luar negeri (transaksi debit) jumlahnya sama dengan penerimaan dari luar negeri
(transaksi kredit). Jika suatu negara ingin meningkatkan pendapatan (surplus) maka perlu
menurunkan nilai impor sekaligus menaikkan atau menambahkan nilai ekspor.

4. Struktur Dasar Neraca Pembayaran

Dilihat dari strukturnya, neraca pembayaran dapat dikelompokkan dalam dua kelompok
besar, yaitu transaksi berjalan dan transaksi modal. Masing - masing komponen dalam kelompok
terdiri dari sisi kredit dan debet. Sisi kredit mencatat transaksi - transaksi yang menimbulkan hak
bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dan sisi debet mencatat transaksi -
transaksi yangmenimbulkan kewajiban membayar bagi penduduk suatu negara terhadap
penduduk negara lain. Secara garis besar neraca pembayaran meliputi:

a. Current Account

8
Meliputi transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor terhadap barang dan jasa.
Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus
atau bahkan defisit.

b. Capital Account

Mencakup arus modal masuk sebagai inflow dan arus modal keluar (outflow).
Adapun inflow dapat meliputi modal resmi maupun bentuk modal lainnya.

c. Errors and Omissions Errors and Ommissions

sebagai kesalahan yang belum diperhitungkan atau kesalahan yang diabaikan. Pada
model perhitungan IMF (International Monetary Fund) merupakan neraca penyeimbang yang
memberi makna defisit atau surplus neraca pembayaran pada tahun pencatatan.

d. Reserve

Bahwa pada cara yang disajikan oleh IMF merupakan perkembangan cadangan
devisa dari tahun sebelum pencatatan sampai pada saat pencatatan atau yang lazim
dinyatakan sebagai monetary movement.

C. Pinjaman Negara

Sejak krisis dunia pada awal tahun 1980an, masalah utang luar negeri banyak terjadi di
negara dunia ketiga, termasuk Indonesia. Utang luar negeri digunakan pemerintah untuk
menutupi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) karena jumlah pendapatan
pemerintah masih lebih rendah dari pengeluaranpemerintah. Utang menjadi alternatif
pembiayaan yang paling sering dipilih oleh negara sedang berkembang karena lebih mudah dan
praktis.

9
Dalam teori ketergantungan (dependensia), menjelaskan bahwa utang luar negeri dalam
jangka pendek memperbesar pertumbuhan ekonomi tetapi dalam jangka panjang akan
menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan dalam jangka panjang utang akan lebih
besar dari kemampuan membayar negara penerima dan biaya dari bunga utang luar negeri
diperkirakan akan mendesak investasi domestik dan asing dan akhirnya menghambat
pertumbuhan. Utang luar negeri akan menimbulkan masalah jika tidak digunakan untuk kegiatan
produktifyang menghasilkan tingkat pengembalian devisa yang yang tinggi untuk pembayaran
beban cicilan dan bunga utang. Dari grafik 1.1 dapat dilihat perkembangan Utang luar Negeri di
Indonesia.

Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah utang luar negeri di Indonesia di antaranya
adalahekspor, Produk Domestik Bruto (PDB), dan nilai tukar rupiah (Kurs). Ekspor sangat
berperan penting bagi negara karena sebagai sumber pendapatan sebuah negara. Pelemahan
ekspor dapat menyebabkan peningkatan rasio utang luar negeri karena ekspor merupakan salah
satu sumber devisa yang digunakan pemerintah untuk membayar beban utang luar negeri.
Peningkatan terhadap ekspor akan menaikkan pendapatan nasional negara lebih besar. Semakin
tinggi pendapatan nasional akan mengurangi utang luar negeri. Peningkatan pendapatan nasional
juga dapat mendorong perekonomian. Semakin tinggi pendapatan nasional (PDB) disuatu negara
akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapatmengurangi utang luar negeri. Saat
terjadi krisis ekonomi di Indonesia utang luar negeri menjadi pemicu krisis tersebut. Sehingga
nilai mata uang rupiah menjadi lemah dan akhirnya menimbulkan banyak permasalahan terutama
utang luar negeri yang sangat tinggi. Jumlah utang luar negeri yang semakin meningkat dan juga

10
pergerakan nilai tukar rupiah yang berfluktuasi dapat menjadi beban bagi perkembangan
ekonomi Indonesia. Depresiasi rupiah akan menyebabkan jumlah utang luar negeri meningkat
karena Indonesia membayar utang luar negeri dalam valuta asing.

1. Sumber Utang Negara

Naik untuk utang dalam negeri maupun utang luar negeri, pada dasarnya asal atau

sumber utang negara dapat di kelompok menjadi 4 sumber.

1) Para Individu Dalam Masyarakat

Pemberian utang oleh para individu di antaranya dengan cara pembelian abligasi negara.
Ini dapat mempengaruhi pola konsumsi dan pola tabungan para individu yang bersangkutan.
Pada umum nya orang tidak akan mengurangi konsumsi sekedar untuk membeli obligasi negara,
tetapi mereka akan mengurangi tabung an mereka untuk membeli obligasi. Sesungguhnya ada
beberapa alternatif penggunaan dana tabungan di antaranya dapat dipakai untuk perluasan usaha,
atau disimpan dalam bentuk uang kas yang menganggur untuk keperluan spekulasi.

2) Sektor Perusahaan

Lembaga keuangan bukan bank sebagai kreditur negara dikarenakan dapat pula menjual
surat obligasi negara kepada perusahaan asuransi dan sebagainya yang bukan bank. Pembelian
obligasi oleh perusahaan jenis ini dilakukan dengan menggunakan dana yang mengganggur yang
seharusnya dapat pula dipakai untuk membeli surat-surat scham dan lain sebagainya. Sebagai
akibat dari pembelian obligasi itu, maka kemungkinan perluasan usaha perusahaan yang ingin
menjual saham jadi terhambat karena kekurangan dana. Hal ini hanya dapat terjadi bila obligasi
negara itu benar-benar lebih menarik dengan memberikan hasil yang tinggi dibanding dengan
pembayaran dividen yang diperoleh sebagai hasil memegang saham.

3) Bank-Umum

11
Bank umum sebagai kreditur karena kemampuannya memberikan kredit berbeda dengan
lembaga keuangan lain, maka perkreditan dari bank umum dapat menciptakan tenaga beli baru
dengan mendasarkan pada deking (reserved atau deking) dana utang yang dipunyai Bank.

4) Bank Sentral

Negara dapat menjual obligasi kepada Bank Sentral sebagai kresitur. Tindakan ini juga
menciptakan teraga beli seperti halnya bila negara menjual obligasi kepada Bank umum. Bank
Sentral membukakan rekening ne gara dan seolah-olah negara mempunyai simpanan di Bank
Sen tral. Kalau kemudian negara mengambil uang dari Bank dan mela kukan pembayaran kepada
individu-individu dalam masyarakat dan bila para individu menyimpan dana itu di Bank umum,
maka ini akan merupakan deking bagi Bank umum sehingga Bank umum dapat menciptakan
kredit yang akhimya berbentuk uang giral. Jadi utang negara dari Bank Sentral tidak akan
bersifat menekan tingkat pendapatan nasional.

2. Jenis-Jenis Pinjaman Luar Negri

Pinjaman Negara terbagi 2 yaitu:

1) Pinjaman Luar Negri

Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang menimbulkan kewajiban


membayar kembali terhadap pihak luar negeri baik dalam valuta asing maupun dalam rupiah.
Termasuk dalam pengertian pinjaman luar negeri adalah pinjaman dalam negeri yang
menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri.

2) Pinjaman Dalam Negeri

Pinjaman Dalam Negeri adalah jenis pinjaman yang dilakukan hal ini yaitu BUMN atau
Pemerintah Daerah (Pemda), yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu, dengan
masa berlakunya.

3. Penyebab Adanya Pinjaman Negara

12
Beberapa penyebab adanya Pinjaman Negara antara lain:

a. Banyak modal yang dibutuhkan untuk membangun sarana dan prasarana.


Pemerintah merupakan penggerak utama perekonomian di sebagian besar Negara -
Negara yang sedang berkembang, oleh karena itu pemerintah membutuhkan banyak
modal untuk membangun berbagai prasarana dan sarana, namun kemampuan financial
atau keuangan yang dimiliki pemerintah masih terbatas atau kurang, disinilah
munculnya utang kepada luar negeri.
b. Pemerintah Indonesia harus menambah pinjaman negara yang baru untuk membayar
utang luar negeri yang lama telah jatuh tempo.
c. Datanganya modal dari luar negeri, modal dari luar negeri dapat digunakan untuk
mendukung program pembangunan nasional pemerintah, sehingga arget pertumbuhan
ekonomi nasional.

Tetapi pada sisi lain, diterimanya modal asing tersebut dapat menimbulkan berbagai
masalah dalam jangka panjang, baik ekonomi maupun politik bahkan pada beberapa Negara
yang sedang berkembang menjadi beban yang seolah – olah tak terlepaskan, yang justru
menyebabkan berkurangnya tingkat kesejahteraan rakyatnya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Neraca perdagangan adalah sebuah data yang berhubungan dengan perbandingan nilai
ekspor dengan nilai impor suatu negara yang terjadi dalam satu periode. Sedangkan neraca
pembayaran adalah catatan sistematis mengenai transaksi ekonomi internasional antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya dalam jangka waktu tertentu. Neraca
pembayaran mencatat semua transaksi ekonomi internasional yang terjadi dalam satu periode,
termasuk neraca perdagangan, pendapatan dari investasi luar negeri, dan transfer uang antar
negara.Pinjaman negara adalah pinjaman yang diberikan oleh suatu negara kepada negara lain
atau organisasi internasional.

Pinjaman ini dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan atau untuk
membayar utang luar negeri. Pinjaman negara dapat mempengaruhi neraca pembayaran suatu
negara, tergantung pada apakah pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai impor atau untuk
membiayai proyek ekspor. Jika pinjaman digunakan untuk membiayai impor, maka pembayaran
neraca akan menurun karena negara tersebut harus membayar utang luar negeri. Namun, jika
pinjaman digunakan untuk membiayai proyek ekspor, maka neraca pembayaran akan meningkat
karena negara-negara tersebut akan mendapatkan pendapatan dari ekspor.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya banyak kekuragan yang perlu penulis perbaiki. Halini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran yang membagun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga menghasilkan makalah yang
bermanfaat bagi banyak orang.

14
DAFTAR PUTAKA

Tim Kajian Neraca Pembayaran. (2012).

Aminda, R. S. (2019). Analisis Pengaruh Inflasi Dan Kurs Rupiah Terhadap Neraca Perdagangan
Indonesia Tahun 2005-2015. 110.

Effendy, A. K. (2014). Analisis Neraca Pembayaran Indonesian Dengan Pendekatan Keynesian


Dan Monetaris. Jurnal Ilmiah, 5.

Ginting, A. M. (2014). perkembangan neraca perdagangan dan faktor-faktor yang


mempengaruhinya. 52.

Kamal, A. A. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Memopengaruhi Neraca Pembayaran


Indonesia. skripsi, 13.

Yusuf, M. (2019). Analisis Neraca Perdagangan Indonesia-India Periode 2013-2018. jurnal


artikel, 56.

15

Anda mungkin juga menyukai