Disusun Oleh:
Bayu Pamungkas 201710170311024
Jacinda Salsabila D.A. 201710170311048
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Dalam peyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang
mendorong dan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik.
Tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ini penyusun susun dengan segenap
keikhlasan yang penyusun kumpulkan disela – sela waktu yang sangat sempit.
Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Dalam kesempatan ini penyusun
mengucapkan terimahkasih kepada teman – teman dan pihak yang turut
membantu terselesainya makalah. Penyusun mohon atas kritik dan saranya agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Terimakasih.
(Penyusun)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
1
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
1
2
a. Arus dana investasi asing dan sumber dana investasi lainya,arus ini masuk
melalui saran modern perusahaan multinasional (Multi National
Corporation = MNC)
b. Arus sumber dana pemerintahan berupa bantuan luar negeri, baik secara
bilateral maupun multilateral.
2
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
3
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
4
4
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
5
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
6
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
5
3. Neraca Keseluruhan
Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang
dicatat di ketiga kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi
modal, dan selisih perhitungan.7
1. Mekanisme Harga8
2. Mekanisme Pendapatan
7
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
8
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
6
a. Transaksi Debet
Transaksi debet adalah transaksi yang dapat menimbulkan
peningkatan kewajiban negara dalam melakukan pembayaran terhadap
negara lain
b. Transaksi Kredit
Transaksi kredit adalah transaksi yang mengakibatkan
bertambahnya hak suatu negara untuk menerima pembayaran dari
negara lain.9
9
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
7
10
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
11
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
12
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandun
13
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
8
14
Ari Mulianta Ginting, 2013.Perkembangan Neraca Perdagangan Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Diterbitkan 16 Mei 2014 dari ari.ginting@dpr.go.id
BAB II
15
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
9
10
Neraca
Neraca Neraca Neraca
Tahun Neraca cadangan
barang jasa modal
pembayaran devisa
(jutaan (jutaan (jutaan
(jutaan USD) (jutaan
USD) USD) USD)
USD)
16
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
11
Berdasarkan tabel 2.2 dapat diketahui bahwa tahun 2010 merupakan tahun
terbaik neraca pembayaran indonesia. Hal ini terbukti dari neraca modal dan
cadangan devisa yang memberikan kontribusi tertinggi dari tahun lainnya yaitu
20,95% dan 135,79%. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan surplus, yang
terutama bersumber dari peningkatan surplus investasi portofolio dan investasi
langsung serta berkurangnya defisit investasi lainnya.
12
17
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
13
Sementara itu, kondisi neraca pembayaran yang paling rendah growth and
sharenya terjadi pada tahun 2013, yang berada pada kuadran III. Kondisi ini
dipengaruhi oleh ekonomi global yang melambat, harga komoditas yang menurun,
serta aliran modal ke negara berkembang yang menurun
Barang (jutaan
Tahun Growth(%) share(%) Kuadran
USD)
1998 18300 6,02 II
1999 206 -98,87 0,07 III
2000 25 -87,86 0,01 III
2001 22695 90680 7,47 I
2002 23513 3,6 7,74 II
2003 24562 4,46 8,08 II
2004 20152 -17,95 6,63 II
2005 17534 -12,99 5,77 II
2006 2966 -83,084 0,98 III
2007 33083 1015,407 10,89 II
2008 22916 -30,73 7,54 II
2009 30932 34,98 10.18 II
2010 30627 -0,99 10,08 II
2011 34783 13,57 11,45 II
2012 8680 -75,05 2,86 III
2013 5833 -32,8 1,92 III
2014 6982 19,69 2,3 III
Jumlah 303789 915820641,7 100
rata-rata 17869,94 53871802,45 5,88
Sumber: Data Sekunder, Pemakalah 2020
18
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
14
Pada tabel diatas tampak kondisi neraca perdagangan barang yang paling
tinggi growth and sharenya adalah tahun 2001. Kondisi ini dipengaruhi oleh
kodisi eksternal ekonomi global yang sangat mempengaruhi kinerja ekspor
indonesia.
Kondisi neraca perdagangan yang paling rendah growth and sharenya
adalah pada tahun 1999 kondisi ini dikarenakan kinerja ekspor nonmigas masih
mengalami penurunan sehingga meskipun ekspor migas meningkat, secara
keseluruhan nilai ekspor hanya sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
19
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
15
Pada tabel tersebut tampak kondisi neraca perdagangan jasa yang paling
tinggi growth and sharenya adalah tahun 2000. Kondisi ini disebabkan oleh
peningkatan masuknya turis asing ke indonesia dibanding tahun tahun lainnya,
sehngga neraca perdagangan jasa bertambah. Selain itu pembayaran bunga utang
luar negeri, dan pembayaran jasa jasa angkutan yang terkait dengan penurunan
kegiatan impor juga berkurang.
Kondisi neraca perdagangan jasa yang paling rendah growth and sharenya
adalah pada tahun 2004 kondisi ini terjadi karena meningkatnya biaya transportasi
dan jasa angkut yang terkait dengan kegiatan impor.
20
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
16
Kondisi neraca modal yang paling rendah growth dan share-nya adalah
pada tahun 2009, yang berada di kuadran III. Kondisi ini terjadi karena adanya
difisit lalu lintas modal pemerintah yang timbul akibat rendahnya realisasi
penarikan pinjaman dari ADB, IBRD dan JBJC khususnya pinjaman program
serta proyek.
21
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
18
3.1 Kesimpulan
3.2 PendapatKelompok
19
20
DAFTAR PUSTAKA