Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“NERACA PEMBAYARAN INDONESIA”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu: Novitasari Agus Saputri, S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh:
Bayu Pamungkas 201710170311024
Jacinda Salsabila D.A. 201710170311048

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Neraca Pembayaran Indonesia” ini dengan baik dan tepat
waktu. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Besar Muhammad SAWyang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam
terang benderang yang penuh dengan kerahmatan.

Dalam peyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang
mendorong dan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik.
Tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ini penyusun susun dengan segenap
keikhlasan yang penyusun kumpulkan disela – sela waktu yang sangat sempit.
Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Dalam kesempatan ini penyusun
mengucapkan terimahkasih kepada teman – teman dan pihak yang turut
membantu terselesainya makalah. Penyusun mohon atas kritik dan saranya agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Terimakasih.

Malang, 28 Februari 2020

(Penyusun)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I GAMBARAN UMUM NERACA PEMBAYARAN INDONESIA 1
1.1 Latar Belakang Neraca Pembayaran Indonesia.......................................... 1
1.1.1. Pengertian, Urgensi, Fungsi, dan Komponen Neraca Pembayaran 1
1.2 Mekanisme Neraca Pembayaran Indonesia ............................................... 5
1.3 Potret Neraca Pembayaran Indonesia Pasca Reformasi ............................. 7
1.3.1 Neraca Pembayara ......................................................................... 7
1.3.2 Neraca Perdagangan Barang ......................................................... 7
1.3.3 Neraca Perdagangan Jasa .............................................................. 7
1.3.4 Neraca Modal ................................................................................ 7
1.3.5 Cadangan Devisa ........................................................................... 8
BAB II ANALISIS NERACA PEMBAYARAN INDONESIA .................. 9
2.1 Ikhtishar Neraca Pembayaran Indonesia .................................................... 9
2.2 Potret Neraca Pembayaran Indonesia Pasca Reformasi ............................. 10
2.2.1 Neraca Pembayaran ....................................................................... 12
2.2.2 Neraca Perdagangan Barang ......................................................... 13
2.2.3 Neraca Perdagangan Jasa .............................................................. 14
2.2.4 Neraca Modal ................................................................................ 15
2.2.5 Cadangan Devisa ........................................................................... 17

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 19


3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 19
3.2 Pendapat Kelompok .................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

ii
BAB I

GAMBARAN UMUM NERACA PEMBAYARAN

1.1 Latar Belakang Neraca Pembayaran Indonesia


Neraca pembayaran di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting
dalam pengelolaan ekonomi makro indonesia. Selain itu, neraca pembayaran
juga merupakan tolak ukur kemampuan perekonomian nasional dalam
menopang transaksi-transaksi internasional, terutama yang berhubungan
dengan kewajiban pembayaran utang dan transaksi ekspor impor serta
memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangan khusunya
yang terkait dengan hasil hubungan ekonomi dengan negara lain. Dengan
demikiran neraca pembayaran dapat membantu pengambilan keputusan di
bidang moneter.

Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan


yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional
yang dilakukan penduduk suatu negara itu dengan penduduk negara lain dalam
jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu
neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan
pemerintah.
Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran
internasional dapat digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit.
Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk
suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain,
sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi
penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.

1.1.1.Pengertian, Urgensi, Fungsi, dan Komponen Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran merupakan ikhtishar transaksi-transaksi antara
penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan
barang serta jasa, hibah dari individu serta pemerintah asing, dan transaksi
keuangan.1

1
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung

1
2

Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan


neraca lalu lintas modal serta keuanga, dan item-item keuangan.
Menurut Sukirno (2011:390), neraca pembayaran adalah catatan aliran
keuangan yang menunjukan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang
dilakukan antara satu negara dengan negara lainya dalam satu tahun tertentu.
Salah satu komponen yang tidak kalah pentingnya dalam proses pembangunan
di negara-negara yang sedang berkembang adalah neraca pembayaran. Neraca
pembayaran tersebut penting karena menyangkut dua aliran sumber daya
keuangan yaitu :

a. Arus dana investasi asing dan sumber dana investasi lainya,arus ini masuk
melalui saran modern perusahaan multinasional (Multi National
Corporation = MNC)
b. Arus sumber dana pemerintahan berupa bantuan luar negeri, baik secara
bilateral maupun multilateral.

Negara tidak dapat secara terus-menerus membelanjakan atau membeli dari


luar negeri, sehingga setiap negara harus berusaha agar neraca pembayarannya
seimbang atau basic balance. Apabila jumlah penerimaan lebih besar dari jumlah
pembayaran atau utang (transaksi kredit > transaksi debet), berati neraca
pembayaran mengalami surplus atau favorable. Sebaliknya, jika jumlah
pembayaran atau utang lebih besar dari jumlah penerimaan (transaksi kredit <
trasaksi debet), berarti neraca pembayaran mengalami defisit atau unforable.
Devisit ini harus ditutup dengan pembayaran devisa sehingga cadangan devisa
atau stock nasional akan menipi, atau ditutup dengan kredit bank aau diselesaikan
dengan IMF (International Monetery Fund).

Ketidakseimbangan neraca pembayaran terus menerus ini menyebabkan


kepincangan yang disebut fundametal atau struktural. Kepincangan struktural
mungki disebabkan ekspor yang hanya terdiri dari satu atau dua barang saja,
sedangkan mpor terlalu banyak. Atau mungkin juga karena struktur biaya
produksi terlalu jauh berbeda dengan negara negara lain, Dengan situasi seperti ini
pemerintah perlu mengambil tindakan tertentu, seperti devaluasi, pembatasan
impor, dan usaha menggalakkan ekspor.
3

Neraca pembayaran yang surplus secara ekonomi akan berpengaruh terhadap


tingkat harga dalam negeri, yaitu pengaruh terhadap inflator atau pengaruh
terhadap inflasi atau kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh penambahan
permintaan efekti. Untuk mengatasi permintaan tersebut produksi harus
ditingkatkan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru atau tambahan.
Jika penambahan permintaan efetif itu tidak dapat diimbangi dengan penambahan
produksi maka, maka barang-barang diambil dari pasar dalam negeri untuk dijual
ke luar negeri sehingga yang naik hanya harganya saja, bukan produksi dan
kesempatan kerja.

Apabila neraca pembayaran mengalami defisit, produsen dalam negeri tidak


dapat bersaing dengan dengan barang-barang impor yang sangat melimpah, utang
negara semakin besar, dan pendapatan negara semakin sedikit, pengusaha banyak
yang gulung tikar, pekerja banyak yang di PHK, dan penangguran meningkat. Hal
ini disebut sebagai pengaruh deflator atau mendorong ke arah deflasi penurunan
harga.
Fungsi neraca pembayaran adalah sebagai bahan pemerintah dalam:2
a. Mengambil langkah-langkah dibidang eknomi
b. Mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal
c. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi international terhadap
pendapatan nasional
d. Mengambi kebijakan di bidan politik internasional.

Dalam neraca pembayaran Indonesia terdapat berbagai komponen sebagai


berikut:
1. Transaksi Berjalan
a. Neraca Perdagangan3
Neraca perdagangan atu disebut dengan ekspor impor barang-
barang, atau dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata.
Transaksi ini meliputi hasl hasil sektor pertanian, barang barang
produksi industri, dan neraca (yaitu perbedaan antara ekspor dan
impor) perdagangan barag wujud. Apabila nilai neraca itu positif maka

2
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
3
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
4

nilai barang melebihi impornya. Sebaliknya, apabila negatif, maka


impor barang melebihi ekspornya.
b. Transaksi Jasa
Transaksi ini dikenal sebagai transaksi tak nyata. Yang termasuk
dalam golongan transaksi ini adalah trnsaksi-transaksi dalam kegiatan
pengankutan, kegiatan perjalanan luar negeri, pendapatan dari
investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa lainya. Nilai neraca suatu
negara akan positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-
jasanya keluar negeri dan membelinya dari negara negara lain.
Nilainya akan negatif bila negara itu lebih banyak membeli jasa dari
pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.4
c. Pembayaran Pindahan atau Transfer Unilateral
Transaksi ini meliputi pembayaran di mana penerimaanya tidak
perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa.5

2. Lalu Lintas Modal


Neraca lalu lintas modal atau capital account mencatat 2 golongan
transaksi yaitu aliran modal pemerintah dan aliran modal swasta.6
a. Aliran modal pemerintah.
Aliranini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-
negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan
pemerintah. comtohnya adalah pinjaman untuk membangun irigasi.
b. Aliran modal swasta.
Aliran ini dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu investasi langsung
investasi portofolio dan investasi amortisasi. Investasi langsung adalah
investasi yang mengembangkan perusahaan, investasi portofolio
adalah investasi yang dalam bentuk saham yang dibeli negara lain,
invetasi amortisasi adalah pembelian kembali saham atau kekayaan
lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara lain.

4
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
5
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
6
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
5

3. Neraca Keseluruhan
Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang
dicatat di ketiga kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi
modal, dan selisih perhitungan.7

1.2 Mekanisme Neraca Pembayaran Indonesia

Ada 3 jenis mekanisme yang berpengaruh terhadap neraca pembayaran suatu


negara seperti perubahan ekonomi atau kebijakan, yaitu mekanisme harga,
mekanisme pendapatan, mekanisme moneter. Ketiganya saling berkaitan dan
bekerja berdampingan.

1. Mekanisme Harga8

Mekanisme harga bekerja melalui pengaruh perubahan harga-harga


terhadap ekspor impor. Mekanisme harga dalam sistem standar emas penuh
adalah contoh terbaik dalam menggambarkan bekerjanya mekanisme harga.
Bila terjadi surpus neraca pembayaran, stok uang dalam negeri akan
meningkat, harga dalam negeri akan naik, dan penduduk negara tersebut akan
meningkatkan impornya serta menurunkan ekspornya. Selama surplus belum
hilang, impor akan meningkat dan ekspor akan menurun, dan akhirnya neraca
pembayaran akan kembali seimbang. Dalam sistem moneter yang lain,
mekanisme harga juga masih bekerja, meskipun tidak sesempurna dalam
sistem standar emas penuh. Elastisitas harga dari penawaran eskpor dan
permintaan impor sangat menentukan efektivitas mekanisme harga dalam
membawa kembali neraca pembayaran ke arah keseimbangan. Karena adnya
berbagai faktor penghambat, sekarang para ekonom beranggaan bahwa
mekanisme harga saja tidak bisa diandalkan untuk mengatasi ketimpangan
neraca pembayaran yang besar.

2. Mekanisme Pendapatan

Mekanisme pendapatan bekerja melalui proses pengganda (multiplier).


Kenaikan ekspor, melalui pengganda, akan menimbulkan kenaikan pendapatan
nasional. Selanjutnya, kenaikan pendapatan nasionala akan meningkatkan

7
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
8
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
6

impor melalui kecendrungan mengimpor (prospensty to impor). namun,


kenakan impor ini tidak akan sebesar ekspor yang mengakibatkannya. Ini
berarti bahwa mekanisme pendapatan saja tidak bisa membawa neraca
pembayaran ke posisi keseimbangan kembali secara penuh.
3. Mekanisme Moneter
Mekanisme moneter bekerja melalui stok uang di dalam negeri sebagai
akibat dari perubahan keadaan atau kebijakan. Bila ekspor naik dan terjadi
surplus neraca pembayaran, stok uang dalam negeri akan meningkat suku
bunga akan menurun, pengeluaran investasi akan meningkat, pendapatan
nasional akan meningkat, dan akhirnya impor akan meningkat. Ini adalah
mekanisme moneter menurut Keynes . mekanisme moneter menurut golongan
moneterist memberi tekanan pada apa yang terjadi dengan stok uang riil atau
real balance balance. Bila real balance meningkat, pengeluaran akan
meningkat, dan impor akan meningkat. Bila kenaikan stok uang diimbangi
dengan kenaikan harga, real balance bisa naik atau turun, sehingga imporpun
akan tetap atau turun. Mekanisme moneter tidak bisa membawa neraca
pembayaran ke posisi keseimbangan penuh.
Transaksi ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dapat dibedakan
menjadi 2 jenis :

a. Transaksi Debet
Transaksi debet adalah transaksi yang dapat menimbulkan
peningkatan kewajiban negara dalam melakukan pembayaran terhadap
negara lain
b. Transaksi Kredit
Transaksi kredit adalah transaksi yang mengakibatkan
bertambahnya hak suatu negara untuk menerima pembayaran dari
negara lain.9

9
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
7

1.3 Potret Neraca Pembayaran Indonesia Pasca Reformasi

1.3.1 Neraca Pembayaran


Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) atau balance of
payments sebagai catatan statistik atas transaksi ekonomi antara
penduduk Indonesia dan nonpenduduk Indonesia yang dihitung dalam
periode tertentu. Setiap transaksi yang tercatat dalam NPI dilakukan oleh
perorangan, perusahaan, maupun pemerintah Indonesia. Secara
sederhanaya, NPI dapat membantu suatu negara dalam memantau aliran
dana untuk mengembangkan perekonomiannya. 10
1.3.2 Neraca Perdagangan Barang
Neraca perdagangan atau Balance of Ttrade (BoT) ialah perbedaan
antara nilai semua barang dan jasa yang diekspor dan diimpor dari suatu
negara dalam periode waktu tertentu. Neraca perdagangan menjadi
komponen terbesar dalam neraca pembayaran karena menjadi indikator
untuk mengukur seluruh transaksi internasional. Neraca perdagangan
mempunyai dua sifat, yaitu positif dan negatif. Suatu negara dikatakan
mempunyai neraca perdagangan yang positif apabila negera tersebut
lebih banyak melakukan ekspor daripada impor. Hal itu disebut
sebagai surplus perdagangan.11
1.3.3 Neraca Perdagangan Jasa
Neraca perdagangan jasa mencatat transaksi jasaa dari dari atau
kepada orang lain . transaksi yang dimasukka kedalam neraca jasaa
adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jasa seperti tenaga kerja ,
pengiriman uang, biaya transportasi, biaya asuransi, dan pariwisata. 12
1.3.4 Neraca Modal
Neraca modal mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran
sehubungan dengan peminjaman dan penanaman modal (ekspor dan
impor modal ) yang terjadi diantara dua negara atau lebih baik untuk
investasi jangka pendek atau jangka panjang. 13

10
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
11
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
12
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandun
13
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
8

1.3.5 Cadangan Devisa


Cadangan devisa adalah simpanan mata uang asing oleh bank
sentral dan otoritas jasa moneter. Simpanan ini merupakan aset bank
sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan seperti dolar,
euro, atau yen dan digunakan untuk menjamin kewajibannya yaitu mata
uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan
dibank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan. 14

14
Ari Mulianta Ginting, 2013.Perkembangan Neraca Perdagangan Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Diterbitkan 16 Mei 2014 dari ari.ginting@dpr.go.id
BAB II

ANALISIS NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

2.1 Ikhtishar Neraca Pembayaran Indonesia

Tabel 2.1 Penjelasan Ikhtisar Neraca Pembayaran Indonesia15

Debet (mengalirnya uang ke luar Kredit (mengalirnya uang dari


negeri) luar negeri)

account) 1. Neraca Barang (current


1. Neraca Barang (current
account) ekspor barang
impor barang
2. Neraca jasa (errors dan
2. Neraca jasa (errors dan omission)
omission)
a. Bunga dan dividen dibayar keluar
a. Bunga dan dividen luar
negeri
negeri
b. Biaya pariwisata diluar negeri
b. Biaya pariwisata orang asing
c. Biaya transportasi yang dilakukan
di dalam negeri
oleh luar negeri
c. Biaya transportasi dari luar
d. Pembayaran jasa-jasa yang
negeri
dilakukan oleh bank. Asuransi.
d. Pembayaran jasa-jasa yang
Telkomunikasi ke luar negeri
dilakukan oleh bank.
e. Pemberian hadiah dan pengiriman
Asurans, telekomunikasi
uang kepada penduduk negara lain
dariluar negeri
e. Penerimaan hadiah dan
kiriman uang dari penduduk
negaralain

15
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
9
10

3. Neraca modal (capital account)


3. Neraca modal (capital account)
a. Invetasi jangka panjang yang
a. Invetasi jangka panjang yang
dilakukan oleh penduduk
dilakukan penduduk negara lain
negara lain di dalam negeri
b. Investasi jangka pendek yang
b. Investasi jangka pendek
dilakukan penduduk negara lain
yang dilakukan oleh
c. Penduduk yang menabungkan
penduduk negara lain di
uangnya di bank luar negeri
dalam negeri
d. Pelunasan utang
c. Penduduk negara lain yang
menabungkan uangnya di
bank dalam negeri
d. Pengambilan utang

Sumber: Data Sekunder, Pemakalah 2020

Sedangkan transaksi keuangan terdiri dari investasi langsung dan


portofolio. Untuk Indonesia, neraca pembayaran dapat dapat diikhtisarkan
berdasarkan tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 ikhtisar neraca pembayaran Indonesia tahun 2010 16

Transaksi Neraca Cadangan


Transaksi berjalan
keuangan keseluruhan devisa

Neraca
Neraca Neraca Neraca
Tahun Neraca cadangan
barang jasa modal
pembayaran devisa
(jutaan (jutaan (jutaan
(jutaan USD) (jutaan
USD) USD) USD)
USD)

1998 18.300 14.300 3.900 2.300 14.100

1999 206 14.900 -4.600 3.300 16.400

2000 25 17.100 -6.800 5.000 17.800

2001 22.695 15.795 -7.617 3 1.378

2002 23.513 15.690 -1.102 5.028 -4.023

16
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
11

2003 24.562 16.645 949 3.654 -4.257

2004 20.152 8.811 1.852 309 674

2005 17.534 9.122 345 444 643

2006 2.966 9.888 2.944 14.510 -6.902

2007 33.083 11.103 2.753 12.543 -12.543

2008 22.916 12.998 -1.832 -1.945 1.945

2009 30.932 9.741 4.852 12.506 -12.506

2010 30.627 9.324 26.620 30.285 -30.285

2011 34.783 10.632 13.567 11.857 -11.857

2012 8.680 10.331 24.909 215 -215

2013 5.833 12.072 21.963 -7.325 7.325

2014 6.982 10.008 44.339 15.249 -15.249

Jumlah 303.789 208.271 127.042 107.933 -37.552

Rata- 17.869,94 12.251,24 7.473,06 6.349 -2.208,94


rata
Sumber: Data Sekunder, Pemakalah 2020

Berdasarkan tabel 2.2 dapat diketahui bahwa tahun 2010 merupakan tahun
terbaik neraca pembayaran indonesia. Hal ini terbukti dari neraca modal dan
cadangan devisa yang memberikan kontribusi tertinggi dari tahun lainnya yaitu
20,95% dan 135,79%. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan surplus, yang
terutama bersumber dari peningkatan surplus investasi portofolio dan investasi
langsung serta berkurangnya defisit investasi lainnya.
12

2.2.1 Neraca Pembayaran

TABEL 2.3 Kuadran Neraca Pembayaran (neraca keseluruhan)17


Neraca Pembayaran
Tahun Growth(%) share(%) Kuadran
(jutaan USD)
1998 2300 2,13 III
1999 3300 43,48 3,16 III
2000 5000 51,52 4,63 III
2001 3 -99,94 0 III
2002 5028 167500 4,66 IV
2003 3654 -27,33 3,38 III
2004 309 -91,54 0,29 III
2005 444 43,69 0,41 III
2006 14510 3168,02 13,44 II
2007 12543 -13,56 11,62 II
2008 -1945 -115,51 -1,8 III
2009 12506 -742,98 11,59 II
2010 30285 -60,85 28,06 II
2011 11857 -139,15 10,98 II
2012 215 -101,81 0,2 III
2013 -7325 -3506,98 -6,79 III
2014 15249 -308,17 14,13 II
Jumlah 107933 165598,9 100
rata-
rata 6349 9741,11 5,88
Sumber: Data Sekunder, Pemakalah 2020

Berdasarkan tabel tersebut tampak kondisi neraca pembayaran yang paling


tinggi growth and sharenya adalah pada tahun 2002, yang berada di kuadran
IV.kondisi ini dipengaruhi oleh perbaikan kinerja neraca pembayaran indonesia
yang terjadi karena surplus transaksi modal dan keuangan meningkat lebihbesar
dibandingkan kenaikan defisit transaksi berjalan. Kenaikan ini bersumber

17
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
13

darimeningkatnya arus masuk investasi portofolio asing dalam bentuk pembelian


surat berharga negara, baik berdenominasi rupiah maupun valuta asing.

Sementara itu, kondisi neraca pembayaran yang paling rendah growth and
sharenya terjadi pada tahun 2013, yang berada pada kuadran III. Kondisi ini
dipengaruhi oleh ekonomi global yang melambat, harga komoditas yang menurun,
serta aliran modal ke negara berkembang yang menurun

2.2.2 Neraca Perdagangan Barang

Tabel 2.4 Analisis Kuadran Neraca Perdagangan Barang18

Barang (jutaan
Tahun Growth(%) share(%) Kuadran
USD)
1998 18300 6,02 II
1999 206 -98,87 0,07 III
2000 25 -87,86 0,01 III
2001 22695 90680 7,47 I
2002 23513 3,6 7,74 II
2003 24562 4,46 8,08 II
2004 20152 -17,95 6,63 II
2005 17534 -12,99 5,77 II
2006 2966 -83,084 0,98 III
2007 33083 1015,407 10,89 II
2008 22916 -30,73 7,54 II
2009 30932 34,98 10.18 II
2010 30627 -0,99 10,08 II
2011 34783 13,57 11,45 II
2012 8680 -75,05 2,86 III
2013 5833 -32,8 1,92 III
2014 6982 19,69 2,3 III
Jumlah 303789 915820641,7 100
rata-rata 17869,94 53871802,45 5,88
Sumber: Data Sekunder, Pemakalah 2020

18
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
14

Pada tabel diatas tampak kondisi neraca perdagangan barang yang paling
tinggi growth and sharenya adalah tahun 2001. Kondisi ini dipengaruhi oleh
kodisi eksternal ekonomi global yang sangat mempengaruhi kinerja ekspor
indonesia.
Kondisi neraca perdagangan yang paling rendah growth and sharenya
adalah pada tahun 1999 kondisi ini dikarenakan kinerja ekspor nonmigas masih
mengalami penurunan sehingga meskipun ekspor migas meningkat, secara
keseluruhan nilai ekspor hanya sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

2.2.3 Neraca Perdagangan Jasa


Tabel 2.5 Analisis Kuadran Neraca Perdagangan Jasa19
Tahun Jasa (jutaan USD) Growth(%) share(%) Kuadran
1998 14300 6,87 I
1999 14900 4,2 7,15 I
2000 17100 14,77 8,21 I
2001 15795 -7,63 7,58 I
2002 15690 -0,66 7,53 I
2003 16456 4,88 7,9 I
2004 8811 -46,46 4,23 III
2005 9122 3,53 4,38 IV
2006 9888 8,4 4,75 IV
2007 11103 12,29 5,33 IV
2008 12998 17,07 6,24 IV
2009 9741 -25,06 4,68 III
2010 9324 -4,28 4,47 IV
2011 10632 14,03 5,1 IV
2012 10331 -2,83 4,96 IV
2013 12072 16,85 5,8 IV
2014 10008 -17,09 4,8 IV
Jumlah 208271 -7,99 100
rata-rata 12251,24 -0,47 5,88
Sumber: Data Sekunder, Pemakalah 2020

19
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
15

Pada tabel tersebut tampak kondisi neraca perdagangan jasa yang paling
tinggi growth and sharenya adalah tahun 2000. Kondisi ini disebabkan oleh
peningkatan masuknya turis asing ke indonesia dibanding tahun tahun lainnya,
sehngga neraca perdagangan jasa bertambah. Selain itu pembayaran bunga utang
luar negeri, dan pembayaran jasa jasa angkutan yang terkait dengan penurunan
kegiatan impor juga berkurang.
Kondisi neraca perdagangan jasa yang paling rendah growth and sharenya
adalah pada tahun 2004 kondisi ini terjadi karena meningkatnya biaya transportasi
dan jasa angkut yang terkait dengan kegiatan impor.

2.2.4 Neraca Modal

Potret perekonomian Indonesia pasca reformasi berdasarkan neraca modal


yang ditinjau dari growth dan share-nya dapat dilihat pada Tabel 2.9 berikut ini

Tabel 2.6 Analisis Kuadran Neraca Modal 20

Tahun Modal (jutaan USD) Growth (%) Share (%) Kuadran

1998 3.900 - 3,07 III

1999 -4.600 -217,95 -3,62 III

2000 -6.800 47,83 -5,35 III

2001 -7.617 12,01 -5,99 III

2002 -1.102 -85,53 -0,87 III

2003 949 -186,17 0,75 III

2004 1.852 95,15 1,45 III

2005 345 -81,37 0,27 III

2006 2.944 753,33 2,32 IV

2007 2.753 -6.49 2,15 III

2008 -1.832 -166,55 -1,44 III

2009 4.352 -364,85 3,82 III

20
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
16

2010 26.620 448,64 20,95 I

2011 13.567 -49,03 10,68 III

2012 24.909 83,60 19,61 II

2013 21.963 -11,83 17,29 II

2014 44.339 101,88 34,90 II

Jumlah 127.042 382,67 100,00

Rata- 7.473,06 22,5 5,88


rata
sumber: Data Sekunder, Pemakalah 2020

Berdasarkan Gambar 2.9 perkembangan neraca modal di Indonesia


mengalami perkembangan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Perkembangan lalu
lintas modal Indonesia yang tertinggi terjadi pada tahun 2006, yang tumbuh
sekitar 753,33 %, sedangkan yang paling terendah adalah pada tahun 2009 yaitu -
364,85%. Hal ini dipengaruhi oleh ekonomi global yang sedang melambat, harga
komoditas yang menurun, serta aliran modal yang ke negara berkembang yang
menyusut. Perekonomian yang melambat akibat menurunnya pertumbuhan
negara-negara emerging market telah mengurangi permintaan akan ekspor
Indonesia. Kinerja ekspor semakin berkurang karena pada saat yang bersamaan
terms of trade Indonesia memburuk sejalan dengan kondisi harga komoditas
global yang masih menurun.
Berdasarkan Gambar 2.9 tersebut, tampak bahwa kondisi neraca modal
yang paling tinggi growth dan share-nya adalah, pada tahun 2010, yang berada di
kuadran I. Kondisi ini terjadi karena adanya lonjakan surplus yang terutama
bersumber dari peningkatan surplus investasipotofolio dan investasi langsung
serta berkurangnya defisit investasi lainnya. Kondisi ini menyebabkan aliran
modal masuk menjadi lebih berkesinambungan, yang tercermin dari aliran masuk
investasi langsung yang lebih dominan dibandingkan investasi portofolio. Secara
umum, perkembangan ini mencerminkan tetap tingginya kepercayaan investor
asing terhadap ketahanan dan prospek perekonomian global yang masih diliputi
ketidakpastian.
17

Kondisi neraca modal yang paling rendah growth dan share-nya adalah
pada tahun 2009, yang berada di kuadran III. Kondisi ini terjadi karena adanya
difisit lalu lintas modal pemerintah yang timbul akibat rendahnya realisasi
penarikan pinjaman dari ADB, IBRD dan JBJC khususnya pinjaman program
serta proyek.

2.2.5 Cadangan Devisa

Potret perekonomian indonesia pasca reformasi berdasarkan cadangan devisa


yang ditinjau dari growth and share dapat dilihat tabel 2.11 berikut ini :21

Tabel 2.7 Analisi Kuadran Cadangan Devisa


Cadangan devisa (jutaan
Tahun Growth (%) Share Kuadran
usd)
1998 14.100 0,00 -63,22 IV

1999 16.400 16,31 -73,53 IV

2000 17.800 8,54 -79,81 IV

2001 1.378 -92,26 -6,18 IV

2002 -4.023 -391,94 18,04 IV

2003 -4.257 5,82 19,09 IV

2004 674 -115,83 -3,02 IV

2005 663 -1.141,03 -2,97 IV

2006 -6.902 81,73 30,95 I

2007 -12.543 -115,51 56,24 I

2008 1.945 -742,98 -8,72 IV

2009 -12.506 142,16 56,07 I

2010 -30.285 -60,85 135,79 I

2011 -11.857 -98,19 53,16 I

2012 -215 -3.506,98 0,96 IV

21
Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit Erlangga:Bandung
18

2013 7.325 -308,2 -32,84 III

2014 -15.249 0,41 IV

Jumlah -37.552 -6.320,81 100

Rata-rata -2.208,94 -371,81 5,88

Sumber:Data Sekunder, Pemakalah 2020

Berdasarkan gambar 2.11 tampak bahwa kondisi cadangan devisa yang


paling tinggi growth dan share-nya adalah pada tahun 2010, yang berada di
kuadran I. Peningkatan cadangan devisa tersebut adalah merupakan cerminan
kekuatan ekonomi indonesia yang didukung kinerja sektor eksternal. Nilai tukar
rupiah bergerak cenderung stabil dan menguat, didorong oleh besarnya arus
masuk modal asing sejalan dengan semakin kuatnya fundamental
ekonomi.peningkatan kegiatan ekonomi di tahun 2010juga ditopang oleh kinerja
sektor perbankan yang terlihat meningkatnya fungsi intermediasi dan terjaganya
stabilisasi sistem keuangan sedangkan cadangan devisa paling rendah growth and
share nya adalah pada tahun 2013. Yang berada di kuadran III
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Perekonomian di indonesia harus cepat di tanggapi, terutama pada utang


luar negeri. Dalam menanggapi utang Indonesia sejak tahun 1945, solusi
yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan daya beli masyarakat yakni
melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan dan pemberian modal usaha
kecil seluasnya.
2. Solusi selanjutnya yang semestinya dilakukan yaitu taat membayar pajak
dan digunakan untuk hal - hal yang semestinya.
3. Mengembangkan sumber daya yang berkualitas dan menempatkan
kesejahteraan yang berkeadilan serta merata, hal ini merupakan solusi
dalam menanggapi perekonomian Indonesia.

3.2 PendapatKelompok

1. Neraca pembayaran indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam


pengelolaan ekonomi makro indonesia yag dijadikan sebagai tolak ukur
kemampuan perekonomian nasional.
2. Neraca pembayaran indonesia juga menopang transaksi-transaksi
internasional, terutama yang berhubungan dengan kewajiban pembayaran
utang dan transaksi ekspor impor. Serta memberi informasi kepada
pemerintah tentang posisi keuangan, khususnya yang berkaitan dengan
hasil ekonomi dengan negara lain.
3. Neraca pembayaran indonesia dapat membantu untuk pengambilan
keputusan di bidang moneter, fiskal, perdagangan, dan pembayaran
inetrnasional.

19
20

DAFTAR PUSTAKA

1. Amir Machmud,2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi. Penerbit


Erlangga:Bandung
2. Aries Budi S. 1996. Buku paket Perekonomian Indonesia. Universitas
Gunadarma, Jakarta
3. Ari Mulianta Ginting, 2013.Perkembangan Neraca Perdagangan Dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Diterbitkan 16 Mei 2014 dari
ari.ginting@dpr.go.id
4. Boediono, 2010. Ekonomi Indonesia Mau Kemana. Jakarta: KPG
5. Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Erlangga: Jakarta
6. Muana Nanga. (2001). Teori Makro Indonesia. Jakarta: Rajawali press
7. Suparlan, Pasudi. 1995 kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai