Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL AKUNTANSI LINGKUNGAN

“Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Papan Panel (Plastic Board Panels) Sebagai
Pengganti Bahan Bangunan Untuk Alternatif Rumah Rawan Gempa”

Dosen Pengampu :
Dra. Sri Wibawani Wahyuning Astuti, M.Si., Ak., CA.

Diusulkan Oleh :
Laras Azzahra 201710170311030
Vivi Miranda 201710170311039
Jacinda Salsabila 201710170311048

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2021
RINGKASAN

Fenomena alam berupa gempa sangat sering terjadi di Indonesia, mengingat letak negara
Indonesia yang berada di kawasan pertemuan tiga lempeng yang bergerak dari Australia, Eropa,
dan Pasifik.sehingga mengakibatkan adanya interaksi antar lempeng. Gempa tidak mungkin
dapat dicegah. Besarnya energi yang dilepaskan dari gempa juga belum dapat diperkirakan
dengan akurat. Dampak yang sangat dirasakan dan sering dialami adalah banyaknya rumah-
rumah yang mengalami kehancuran hingga memakan korban jiwa karena tertimpa reruntuhan
bangunan. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri saat gempa bumi berlangsung. Fakta itu
menunjukkan bahwa rumah-rumah penduduk rentan sekali terhadap gempa.
Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari kita juga sangat mudah ditemukan,
bahkan hampir setiap hari kita mempergunakannya dalam berbagai kegiatan kita. Namun dibalik
banyaknya kegunaan plastik yang dapat kita manfaatkan, terdapat hal negatif yang sangat
merugikan keberlangsungan hidup kita di muka bumi ini, yaitu bahwa plastik ketika tidak
terpakai lagi sangat sulit terurai dengan tanah, bahkan penguraian itu bisa berlangsung selama
ratusan tahun.
Selain sulit terurai dengan tanah, plastik juga apabila dibakar asap yang ditimbulkan
dapat merusak kesehatan, proses pendaur-ulangan plastik pun hanya merubah plastik menjadi
sesuatu yang baru yang ketika barang tersebut tidak terpakai lagi maka akan kembali menjadi
sampah, lalu apa yang diharapkan dari pencemaran itu tanpa ada habisnya.
Dari pemikiran di ataslah kemudian terbesit pemikiran kami. Jika plastik sulit terurai
dalam tanah, mengapa kita tidak membuat plastik tersebut berguna di tanah dengan
menjadikannya bahan baku pembuatan papan sebagai pengganti bahan baku bangunan seperti
kayu dan batu bata sehingga rumah rawan gempa pun bisa teratasi, dengan lamanya plastik
terurai di tanah bisa bisa diubah menjadi suatu produk bernilai ekonomis dan lingkungan juga
tetap terjaga.
Keyword: Plastic, Papan, Limbah, Gempa
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah menjadi salah satu sisa sampah produksi yang memiliki kandungan bahan-bahan
yang dapat menimbulkan polusi dan dapat mengganggu kesehatan. Beberapa masyarakat di
dunia memiliki pemikiran bahwa sampah merupakan bahan yang sudah tidak berguna dan tidak
dapat di manfaatkan kembali yang harus segera dibuang. Jika pemikiran tersebut akan terus ada
maka pembuangan sampah yang dilakukan secara terus menerus akan menimbulkan
penumpukan sampah. Penumpukan sampah inilah akan berdampak pada kesehatan dan
menimbulkan polusi jika tidak segera di olah. Sampah akan berguna jika dimanfaatkan dan
diolah secara baik, maka sampah akan menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumnya.
Limbah atau sampah memiliki dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Plastik menjadi bahan yang paling populer di dunia. Penggunaan plastik mengalami
peningkatan dengan seiring berjalannya waktu. Plastik juga sudah dilarang di beberapa tempat
sebagai tas belanja. Plastik hanya memiliki 5% yang dapat didaur ulang dengan efektif,
sementara 40% berakhir di Tempat Pembuangan Akhir(TPA) sampah, serta sisanya berakhir di
ekosistem seperti lautan (Wordl Economic Forum). Sampah pada umumnya sangat sulit terurai,
membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 tahun untuk dapat terurai.
Perlu adanya alternatif proses daur ulang yang lebih menjanjikan dan berprospek ke
depan. Salah satunya adalah mengkonversi sampah plastik menjadi papan sebagai pengganti
bahan bangunan lainnya seperti kayu dan batu bata. Mengingat rumah-rumah pada umumnya di
Indonesia kerap dibuat dengan menggunakan material beton dan semen yang bersifat kaku serta
kayu yang sifatnya lapuk, rentan dengan api dan mudah terkena rayap. Dengan menggunakan
teknik ramah lingkungan ini diharapkan bisa menjadi suatu inovasi terbaharukan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas maka dapat diambil permasalahan yaitu: “Bagaimana menjadikan
sampah plastik menjadi sebuah papan sebagai pengganti bahan baku bangunan pada umumnya
yang berkualitas dan menarik?”
1.3 Tujuan Program
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini diantaranya adalah :
1. Mengetahui kemampuan sampah plastik dijadikan bahan utama pembuatan papan vinyl
2. Menjadikan sampah menjadi suatu barang bernilai ekonomis.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang dihasilkan dalam pelaksanaan program ini adalah
1. Terciptanya papan vinyl dari limbah plastik
2. Menjadikan papan vinyl yang bermutu dan berkualitas
3. Membuat strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan produk yang lainnya dengan
keunggulan cinta lingkungan dari bahan limbah plastik.

1.5 Manfaat Program


1 Memanfaatkan limbah plastik yang lama terurai
2 Mengurangi limbah plastik yang dapat merusak lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Papan Panel


Papan panel adalah produk panel yang memiliki banyak lapisan dan tidak
mengandung kayu. Umumnya, produk ini terbuat dari PVC atau batu kapur yang sudah
dipadukan dengan plasticizer untuk melindungi dan memperkuat tiap papan. Tipe-tipe
papan panel ini memiliki perbedaan di setiap ukurannya, jumlah resin (perekat), yang
digunakan dan kerapetan panel yang dihasilkan. Penggunaan bahan dasar pembuatan
papan dari limbah plastik ini nantinya akan menggunakan plastik HDPE pada bagian
muka dan belakang agar lingkungan dalam rumah tetap sehat dan aman untuk kesehatan.
Sebagaimana diketahui, jenis plastik ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Biasa dipakai untuk botol kemasan susu
berwarna putih, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu
bahan plastik yang aman digunakan karena kandungan plastiknya mampu mencegah
reaksi kimia antara kemasan plastik dengan makanan atau minuman yang dikemasnya.
2.2 Plastik
Plastik sebagai kemasan telah digunakan dalam kurun waktu lama. Penggunaannya juga
semakin meningkat, hal ini disebabkan karena plastik memiliki banyak keunggulan dibandingkan
bahan kemasan yang lain. Plastik jauh lebih ringan dibandingkan gelas atau logam dan tidak
mudah pecah. Bahan ini bisa dibentuk lembaran sehingga dapat dibuat kantong atau dibuat kaku,
juga bisa dibentuk sesuai desain dan ukuran yang diinginkan. Jenis bahan plastik yang biasa
digunakan antara lain, akrilonitril - butadiena - stirena (ABS), akrilik (poli metil metakrilat),
karbon fluoro (PTFE atau TFE), poliamida (nilon), polikarbonat, polietilen, polipropilena, poli
stirena, finil dan poliester (Li, dkk, 2009).
Namun penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan
lingkungan, antara lain bahan utama pembuatan plastik yang berasal dari minyak bumi,
keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Persoalan lain yaitu limbah plastik
tidak dapat didaur ulang dan tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroba di dalam tanah.
2.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsbility)
Perusahaan ini memiliki 2 pilar dalam menjalankan program CSR, yaitu:
1. Pilar Hijau
2. Pilar Sehat

PILAR HIJAU PILAR SEHAT

Pilar Hijau
1. Melakukan Daur Ulang
Upaya daur ulang yang dilakukan untuk mengurangi adanya limbah sampah plastik yang
tidak dapat diuraikan langsung oleh alam. Melakukan kegiatan Daur Ulang emang
kelihatanya sangat sederhana. Namun apa bila dijalankan maka kegiatan ini dapat
menekan jumlah produksi sampah.
2. Melakukan Penghijauan
Gerakan penghijauan merupakan salah satu langkah untuk menghijaukan bumi yang
dimana kita ketahui kondisi bumi krisis akan adanya pohon-pohon. Dengan ini langkah
kita untuk menjaga kelestarian alam yang sehat. Pohon-pohon yang kita tanam akan
menghasilkan suplai oksigen bagi manusia dan mengatasi polusi yang ada disekitar.
3. Mengurangi penggunaan energi
Menurangi penggunaan energi adalah salah satu bentuk kegiatan CSR yang bisa
dilakukan oleh perusahaan kecil, dengan cara mematikan lampu saat tidak digunakan.
Selain untuk menekan pengeluaran dengan menghemat listrik kita membantu untuk
mengurangi pembakaran enerrgi fosil yang dapat menyebabkan pemanasan global.
4. Pemasok
Mempertimbangkan pemasok baru apakah kegiatan yang dilakukan melakukan sesuatu
tidakan yang illegal, atau pencemaran lingkungan. CSR untuk perusahaan kecil adalah
sangat mungkin, Dan harus di ingatkan CSR adalah suatu strategy jangka panjang dan
bukan sumbangan satu kali.
Pilar Sehat
1. Pembinaan Pengelolaan air bersih
Kebutuhan akan air bersih merupakan satu hal yang pokok bagi hidup setiap orang.
Namu, tidak semua masyarakat dapat menikmati fasilitas air bersih dilingkungan tempat
tinggal sekitarnya.
2. Penyuluhan Pola Hidup Sehat dan Bersih (PHBS)
Kesehatan manusia bergantung pada pola hidup yang dijalaninya. Maka dari itu kami
berkomitmen untuk membantu masyarakat untuk memiliki pola hidup yang lebih sehat
demi membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pembuatan papan panel ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu: studi pustaka, persiapan
alat dan bahan, pembuatan desain, pengujian awal, penyempurnaan desain, dan pengujian akhir.

Studi Pustaka
Pengumpulan data berupa metode pengerjaan, teori pendukung seperti jenis-jenis perekat,
metode perekatan, serta alat dan bahan yang dibutuhkan. Sumber pustaka yang dijadikan literatur
berupa jurnal penelitian serta karya tulis yang dalam pembuatan Plastic Board Panels ini.

Persiapan alat dan bahan


Setelah mengetahui literatur metode pengerjaan, bahan dan alat yang dibutuhkan bisa ditentukan.
Penentuan jenis alat dan bahan, dan jumlah yang harus disediakan disesuaikan dengan jumlah
produksi yang akan dilakukan.

Pembuatan Design dan Papan


Pada tahap ini dilakukan pembuatan beberapa alternatif desain papan panel. Yang menjadi
pembeda dari papan-papan panel umumnya adalah terletak dari komposisi bahan yaitu limbah
plastik yang bersifat HDPE yang akan dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan flooring
dan walling Plastic Board Panels. Limbah plastik yang telah terkumpulkan kemudian dicacah
berbentuk seperti pellet atau butiran plastik. Setelah itu, butiran plastik ini nantinya akan
dikelompokkan sesuai dengan warnanya. Campuran tersebut diberi panas dan tekanan sehingga
meleleh dan berbentuk seperti adonan kemudian akan dibentuk seperti lembaran . Komposisi
lapisan papan ini akan divariasikan yang selanjutnya akan diuji.

Pengujian awal
Sampel yang sudah di design kemudian akan diuji. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian
kekuatan, keawetan, serta memperhatikan dari aspek keindahan. Data yang dihasilkan akan
dikumpulkan dan akan dievaluasi.

Penyempurnaan Desain
Data yang diperoleh dari hasil pengujian dijadikan dasar penyempurnaan desain panel comply
dari aspek mekanis, estetika, dan ekonomis.
Pengujian Akhir
Setelah memilih desain yang paling optimal kemudian dilakukan pengujian yang terakhir untuk
memastikan karakteristik yang diharapkan ada dalam papan tersebut. Selain itu, karakteristik
yang teramati akan menjadi karakteristik standar untuk pengembangan papan panel ini
selanjutnya.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.2 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan
I II III IV
1. Studi kepustakaan

2. Pembuatan proposal dan


administrasi
3. Perancangan desain

4. Penyiapan alat dan komponen

5. Pengujian

6. Pembahasan

7. Pembuatan laporan akhir


LAMPIRAN
BIODATA PELAKSANA
1. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Laras Azzahra
b. NIM : 201710170311030

2. Anggota Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Jacinda Salsabila
b. NIM : 201710170311039

3. Anggota Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Vivi Miranda
b. NIM : 201710170311048
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai