Anda di halaman 1dari 4

KASUS ABRAMS COMPANY

(SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN)

1. Evaluasi setiap pertimbangan yang dikemukakan manajemen puncak. Jika perlu, buatlah
rekomendasi yang tepat atas kondisi yang digambarkan dalam kasus ini.
1.1. Evaluasi setiap pertimbangan yang dilakukan manajemen puncak
a. Adanya perselisihan mengenai harga transfer suku cadang yang dijual oleh
divisi produk kepada divisi AM. Hal ini dapat menyebabkan pusat
pertanggungjawaban laba menjadi lemah. Seharusnya perselisihan ini
ditagani dengan melibatkan divisi produk dan divisi AM. Tetapi, wakil
presiden keuangan yang diminta untuk menetralkan perselisihan tersebut.
b. Top management merasa bahwa divisi produk seringkali cenderung
memberlakukan divisi AM sebagai konsumen yang tidak bebas. Hal ini,
terlihat bahwa pabrik tersebut sering kali lebih memilih untuk memenuhi
permintaan konsumen OEM karena konsumen OEM akan memindahkan
bisnisnya ke tempat lain, sementara divisi AM tidak dapat membeli dari
tempat lain. Hal ini terjadi karena pengaturan unit bisnis sebagai profit
center dimana otoritas pembuatan keputusan bergeser dari manajemen atas
ke level lebih rendah sehingga divisi produk dapat tidak menjual ke divisi
AM. Divisi-divisi dari Abrams kehilangan kesamaan tujuan yaitu tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Divisi produk bisa saja mengoptimalkan
profit divisinya dengan mengorbankan profit perusahaan secara
keseluruhan. Selain itu, program kompensasi perusahaan juga tidak
mendorong terjadinya penjualan internal. Manajer pabrik hanya diberi
bonus atas penjualan di luar perusahaan dan tidak ada bonus dan penalti
atas kekurangan untuk penjualan internal. Hal ini menyebabkan
kecenderungan divisi produk mendahului OEM daripada divisi AM.
c. Manajemen puncak merasa bahwa divisi AM dan ketiga divisi produk
menyimpan persediaan yang berlebihan. Hal ini terjadi dikarenakan
kekhawatiran oleh wakil presiden perencanaan volume produksi rendah
karena pegawai yang liburan natal. Selain itu, penilaian kinerja yang
hanya menggunakan ROI sebagai ukuran juga tidak tepat. Apalagi
investasi atau aset hanya diukur pada saat awal tahun sehingga kelebihan
persediaan sepanjang tahun tidak dipermasalahkan atau diperhatikan oleh
manajer pabrik karena di akhir tahun, persediaan barang juga akan
berkurang karena adalah kebijakan liburan Natal.

1.2. Rekomendasi:
a. Membentuk unsur divisionalisasi (penggabungan divisi produksi dengan
pemasaran) yang disebut pusat laba dalam perusahaan ini. supaya, terjadi
sinkronisasi agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
b. Dengan menghitung harga transfer dapat ditetapkan pada biaya variabel
(jika ada kelebihan kapasitas) dan biaya penuh. Selain itu ditambah
dengan profit yang diinginkan. Untuk harga transfer cost-based , harga
transfer dihitung dari biaya standar ditambah profit yang diinginkan.
c. Perlunya perubahan rencana kompensasi yang sudah ada dimana manajer
pabrik juga mendapatkan bonus atas penjualan internal sehingga
mendorong manajer untuk menjual ke divisi AM.
d. Perlunya adanya perjanjian atau penetapan penjualan internal yang
dianggarkan oleh divisi dan manajemen atas. Kekurangan atau
keengganan divisi produk menjual ke divisi AM dapat diberikan penalti.
Hal ini disebabkan pihak manajemen atas yang tidak mau divisi AM
membeli dari luar karena akan merusak citra perusahaan.
e. Jika manajemen tetap menggunakan investasi di awal tahun maka untuk
mengatasi kelebihan persediaan dapat dilakukan dengan menambah
ukuran evaluasi kinerja.

2. Apa hasil evaluasi Anda secara keseluruhan mengenai system pengendalian yang dimiliki
oleh Abrams? Gambarkan kekuatan atau kelemahan yang Anda ditemukan tetapi tidak
termasuk dalam jawaban pertanyaan sebelumnya. Jika ada, perubahan apakah yang akan
Anda rekomendasikan kepada manajemen puncak?
2.1. Menurut kami evaluasi secara keseluruhan mengenai sistem
pengendalian abrams company:
Sistem pengendalian Abrams company memerlukan revisi atau perubahan untuk
menuju kearah yang lebih baik agar tujuan secara keseluruhan perusahaan dapat
tercapai.
Adapun kelemahan dan kekuatan sistem pengendalian Abrams company yaitu:
a. Kelemahan:
1) Pengorganisasian unit bisnis sebagai profit center dilakukan secara
desentralisasi sehingga mudah menyebabkan terjadinya
perselisihan serta persaingan tidak sehat.
2) Strategi pemasaran dalam hal profit center tidak sinkron. Hal ini
dikarenakan tidak adanya divisionalisasi (penggabungan antara
divisi produk dengan divisi AM).
3) Komunikasi antara tiga divisi produk dengan divisi AM yang
masih belum efektif, misalnya untuk pemenuhan logistik suku
cadang dari divisi produk ke divisi AM yang masih memberikan
kesan bahwa divisi AM tidak lebih diutamakan dibanding OEM.
b. Kelebihan :
1) Divisi produksi berkerja sama dengan para ahli dari pihak OEM
untuk mengembangkan suku cadang baru yang inovatif dan efektif
dalam hal biaya untuk memenuhi kebutuhan dan melayani
konsumen.
2) Kemampuan untuk merangsang suku cadang yang inovatif untuk
memenuhi kualitas kinerja dan spesifikasi berat.
3) Adanya rencana kompensasi berdasarkan laba perlembar saham.
Karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja
perusahaan untuk meningkatkan laba per lembar saham yang juga
akan meningkatkan insentif atau bonus. Jadi terwujudnya
kesamaan tujuan (goal congruence).
4) Divisi-divisi Abrams memiliki produk berupa suku cadang yang
berbeda-beda dan departemen penjualan masing-masing.
Rendahnya interaksi antara divisi mempermudahkan pembebanan
tanggungjawab dan pengukuran kinerja kecuali divisi AM.

2.2. Rekomendasi :
Manajemen atas perusahaan Abrams perlu membatasi hal-hal yang memerlukan
pertimbangan strategis, keseragaman (misalnya metode akuntansi) dan
sebagainya. Setiap divisi memiliki cara atau strategi masing-masing yang berisi
kegiatan produksi dan pemasaran yang diperbolehkan dan tidak boleh merebut
bisnis unit bisnis lainnya. Manajemen tingkat atas harus terlibat dalam menjaga
kesamaan tujuan dan keutuhan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai