Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KASUS

ABRAMS COMPANY
Calvin Rahaja - 22498
Pierre Martin Pribadi - 22744
Alya Shafira - 25789
Vander Laurencius - 33331
COMPANY BACKGROUND
• Abrams company merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur, yang memproduksi produk otomotif.
• Ada 4 kelompok divisi yaitu, divisi pemasaran AM, divisi suku cadang
pengapian, divisi suku cadang transmisi, dan divisi suku cadang mesin.
• Produk yang dihasilkan, dijual dalam dua bentuk yaitu:
- Penjualan secara internal (Original Equipment Manufactures)
- After Market (AM)
Perkembangan dan Kesuksesan
Perusahaan
1. Indikator perusahaan untuk memajukan bisnis adalah rasio Return
On Investment (ROI)
2. Metode ROI yang digunakan perusahaan memiliki dasar
perbandingan jumlah asset bersih pada awal periode. Hal ini
dikarenakan pandangan manajemen akan kenaikan profit di masa
yang akan dating, dengan jumlah asset bersih yang banyak.
3. Kesuksesan perusahaan datandai pada tahun 1992, penjualan dari
empat divisi mencapai penjualan yang baik, yaitu sekitar $500 juta,
dengan penjualan tertinggi diraih oleh divisi After Market yaitu
sebesar $400 juta.
SWOT ANALYSIS

STRENGHT WEAKNESS
1. Sistem pengendalian 1. Adanya perselisihan terhadap
manajemen yang memadai biaya transfer antar divisi
2. Penjualan yang baik yang 2. Pengelolaan dan penjualan
berasal dari divisi internal persediaan yang berlebihan
maupun eksternal dapat meningkatkan HPP naik
SWOT ANALYSIS

OPPORTUNITIES THREATS
1. Peningkatan minat pelanggan dari 1. Fluktuasi harga bahan mentah
divisi After Market, dimana pihak yang akan berdampak pada
manajemen atas tidak harga barang yang akan dijual
memperbolehkan After Market
untuk menjual produk pesaingnya 2. Tingginya pesaing di bidang
2. Ketika mengalami high season, otomobil dan kendaraan
minat pelanggan terhadap produk bermotor yang membuat
otomotif dan kendaraan bermotor perusahaan untuk
cenderung sangat tinggi menciptakan produk dengan
inovasi
Evaluasi setiap pertimbangan yang
dilakukan top manager
1. Adanya perselisihan mengenai harga transfer suku cadang yang
dijual oleh divisi produk kepada divisi AM

• Menyebabkan pusat pertanggungjawaban laba menjadi lemah

Rekomendasi:
• Melibatkan kedua divisi produk dan divisi AM dalam penentuan harga
transfer dengan bantuan manajer keuangan
2. Top management merasa bahwa divisi produk seringkali cenderung
memperlakukan divisi AM sebagai customer yang tidak bebas

• Dapat terlihat dari perlakuan pabrik yang lebih sering memilih untuk
memenuhi permintaan customer OEM daripada customer AM

Rekomendasi:
• Membuat perjanjian atau peraturan yang dibuat oleh manajemen
atas untuk melindungi divisi AM dari ketidakadilan
3. Top management merasa bahwa divisi AM dan ketiga divisi produk
menyimpan persediaan yang terlalu berlebihan

• Wakil presiden perencanaan yang khawatir akan tingkat produksi


perusahaan yang akan menurun saat libur natal, karena karyawan
perusahaan sedang libur

Rekomendasi:
• Menambah tenaga kerja/karyawan yang dapat menggantikan karyawan
yang sedang libur, sehingga perusahaan tidak perlu melakukan
penyimpanan persediaan yang berlebihan untuk menutupi produksi yang
rendah
Evaluasi keseluruhan mengenai sistem
pengendalian Abrams company
1. Kelemahan
• Pengorganisasian unit bisnis sebagai profit center dilakukan secara
desentralisasi

Rekomendasi:
• Menejemen atas perlu membatasi hal-hal yang memerlukan
pertimbangan strategis, keseragaman dan sebagainya
2. Kelebihan
• Divisi produksi bekerjasama dengan para ahli dari pihak OEM untuk
mengembangkan suku cadang baru yang inovatif dan efektif dalam hal
biaya untuk memenuhi kebutuhan dan melayani konsumen

Rekomendasi:
• Kemampuan untuk merangsang suku cadang yang inovatif untuk
memenuhi kualitas kinerja dan spesifikasi berat
• Adanya rencana kompensasi berdasarkan laba perlembar saham
• Divisi-divisi memiliki produk berupa suku cadang yang berbeda-beda
dan departemen penjualan masing-masing

Anda mungkin juga menyukai