Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang Vershire Company

Perusahaan pengemasan yang terdiversifikasi dengan divisi besar, termasuk divisi Allumunium Can, yaitu
salah satu perusahaan produsen kaleng minuman dari alumunium terbesar di Amerika Serikat.
Pertumbuhan penjualan divisi alumunium melebihi pertumbuhan penjualan dalam industry tersebut.
Divisi ini menyebarkan pabriknya sampai keluar Amerika Serikat. Setiap pabrik melayani kebutuhan
konsumen yang berbeda dalam area area layanannya juga memproduksi berbagai ukuran kaleng, seperti
pembuatan bird an botol minuman ringan dalam ukuran besar maupun kecil.

Vershire Company menggunakan bahan baku alumunium dalam menghasilkan produknya. Alasan
perusahaan lebih memilih alumunium dibandingkan baja adalah agar produksi lebih efisien. Selain itu,
alumunium memiliki beberapa kelebihan, seperti lebih mudah dibentuk, mengurangi masalah dalam
penambahan rasa, dapat dijadikan lebih menarik karena mudah dibubuhi lukisan dan tulisan, dan
mengurangi biaya teransprtasi karena lebih ringan. Alumunium juga mudah didaur ulang. 1 ton
alumunium dapat didaur ulang tiga kali lebih cepat disbanding 1 ton baja.

Sistem Pengendalian Anggaran di Veshire Company


General manager divisi memiliki pengendalian penuh terhadap bisnis mereka, kecuali pada peningkatan
modal dan hubungan ketenagakerjaan, dimana keduanya terpusat pada kantor pusat.

General manager memberi pengarahan dan menerima laporan dari manajer manufaktur dan
manajemen pemasaran.

1) Proses penyusunan anggaran :

A. Anggaran Penjualan

1. General manager divisi mengajukan laporan awal kepada manajemen pusat, berisi penjualan,
pendapatan, dan permintaan modal.
2. Laporan akan disusun menjadi ramalan anggaran, dilengkapi dengan data-data ekonomi dan
analisis pasar oleh staff peneliti
3. Ramalan penjualan kemudian diberikan dan disusun oleh manager divisi
4. Seluruh ramalan kemudian ditinjau oleh wakil presiden pemasaran
5. Anggaran diserahkan di tingkat pusat untuk disetujui dan disahkan.

B. Anggaran Manufaktur

1. Anggaran yang telah disetujui kemudian diberikan kepada divisi manufaktur (pabrik). Divisi
manufaktur menyusun anggaran sesuai dengan yang telah dibuta oleh Divisi Penjualan.
2. Anggaran yang disusun berupa keuntungan kotor, pengeluaran tetap, pendapatan sebelum
pajak. Divisi manufaktur menentukan standar biaya dan target biaya.
3. Sebelum dikirim ke Divisional General Manager, anggaran yang dibuat divisi manufaktur
diperiksa terlebih dahulu oleh staff controller (beberapa supervisor).
4. Setelah anggaran disetujui Divisional General Manager, anggaran tersebut kemudian diajukan
kepada CEO Vershire Company. Jika anggaran tidak disetujui, manager pabrik diminta mencari
penghematan anggaran.
5. nggaran akhir krmudian diajukan kepada Dewan Direksi untuk disetujui.
2) Pengukuran Kinerja dan evaluasi
 Pada setiap pabrik, varians yang merugikan langsung diambil tindakan tiap harinya.
 Pada Setiap bulan setiap pabrik mengirim lembar analisis varians. Varians yang nilainya
melebihi anggaran, manajer diminta memberi penjelasan.
 Dilakukan pengujian terhadap biaya untuk mengetahui pelaksanaan progam, pemenuhan
biaya, kesesuaian dengan tujuan atau harapan.

3) Insentif Manajemen
 Departemen penjualan semata-mata bertanggungjawab terhadap harga, penjualan, dan
jadwal pengiriman. Manajer pabrik bertanggung jawab atas operasional dan keuntungan
pabrik.
 Sehingga,manajer pabrik termotivasi untuk mencapai target keuntungan dengan sejumlah
cara
1. Hanya manajer yang memiliki kapabilitas yang dipromosikan dengan kinerja
keuntungan yang dijadikan faktor utama.
2. Kompensasi manajer pabrik yang saling terikat untuk mencapai anggaran
keuntungan.
3. Setiap bulan disusun sebuah bagan untuk menampilkan efisiensi

Kelemahan Sistem Pengendalian Anggaran di Veshire Company


1. Anggaran bagian manufaktur yang dibuat berdasarkan anggaran yang diajukan oleh bagian
penjualan, sehingga anggaran menjadi tidak relevan dengan kondisi divisi
2. Sistem insentif yang lemah, hanya diukur berdasarkan keberhasilan divisi dalam memenuhi
target keuntungan yang dicantumkan dalam anggaran. Insentif juga hanya diberikan kepada
beberapa orang sehingga tidak memotivasi karyawan level bawah untuk dapat bekerja lebih baik
3. Sistem oenyusunan anggaran yang berbelit-belit.

Kelebihan Sistem Pengendalian Anggaran di Veshire Company


1. Anggaran yang kaku, yakni sekali anggaran telah disahkan, maka akan sulit untuk merevisi,
sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan.
2. Adanya inspeksi dari pihak atas perusahaan ke pabrik-pabrik secara langsung.

saran (penutup)
dapat dilakukan perubahan struktur pengendalian manajemen yakni pada bagian penyusunan anggaran.
Setiap bagian dibeikan wewenang dalam membuat anggarannya sendiri. Sehingga anggaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan bagiannya, tanpa perlu bekerja dua kali. Jadi, bagian manufaktur tidak
perlu menunggu bagian penjualan menyelesaikan anggaran untuk dapat mulai menyusun anggarannya
sendiri. Dengan begitu anggaran akan lebih relevan dengan kondisi yang sebenarnya dan tidak proses
penyusunan anggaran menjadi lebih singkat.

Anda mungkin juga menyukai