MANAJEMEN
A B R A M S COMPANY
5 1 8 0 111 2 0 8 A GNES NUR C HRISTIA NI ZEGA
5180111082 CLAUDIA PUSPA WANGI
5190111015 VIOLITA PUTRI AGUSTIN
Deskripsi
Perusahaan Abrams (Abrams Company) adalah perusahaan yang memproduksi suku cadang untuk
mobil, truk, bus, dan peralatan pertanian. Divisi produk terdiri dari beberapa divisi yaitu
pengapian, transmisi, dan mesin. Setiap divisi produk memproduksi suku cadang di beberapa
pabrik dan menjual sebagian besar produknya kepada Original Equipment Manufacturer
(produsen peralatan asli) masing-masing divisi dan sisanya akan dijual kepada divisi keempat
yaitu divisi pemasaran (AM).
Masing - masing divisi produk dikelola oleh Wakil Presiden dan General Manage ryang diharapkan
mampu mencapai target Return on Investment (ROI). Divisi AM mengoperasikan beberapa
gudang distribusi suku cadang milik perusahaan di Amerika Serikat dan luar negeri. Divisi AM juga
diharapkan mendapatkan pengembalian (return) tahunan sesuai dengan target investasi.
Sebagai lanjut an dari st rat egi ROI perusahaan, set iap pabrik manufakt ur yang ada dalam set iap
divisi produksi memiliki target ROI tahunan yang harus dicapai. Setiap penjualan OEM dari
divisi produk ditelusuri ke pabrik yang membuat suku cadang. Pabrik - pabrik memelihara
persediaan barang jadi dan mengirimkan suku cadang langsung ke OEM.
Departemen penjualan OEM pada tiap divisi produk bekerja sama dengan para ahli
dari pihak OEM untuk mengembangkan suku cadang baru yang inovatif dan efektif
biaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan melayani konsumen dengan
suku cadang yangtelah dipasok kepada pihak OEM.
Dengan kebijakan perusahaan, penjualan suku cadang internal dilakukan dengan harga diluar
pasar OEM. Jika suku cadang telah dijual sebagai suku cadang OEM pada tahun sebelumnya
maka harga pasar OEM yang asli disesuaikan dengan inflasi ke atas agar mencapai harga jual
divisi AM. Permasalahan yang terjadi ketika suku cadang yang ditransfer merupakan suku cadang
divisi AM dan ternyata suku cadang tersebut tidak pernah dijual oleh Perusahaan ke
pasar OEM. Adanya perlakuan AM sebagai captive customer, divisi AM dan pelanggan luar
OEM menempatkan tuntutan persaingan teknologi pada pabrik
manufaktur spesifik dan
pabrik tersebut ternyata disukai pelanggan karena bisnis ini bisa dijalankan di tempat
lain, sedangkan divisi AM tidak bisa membeli suku cadang dari luar pabrik.
Permasalahan utama yang timbul dalam perusahaan Abrams :
Adanya perselisihan transfer harga dari suku cadang yang dijual oleh divisi
produksi ke divisi AM, dapat mengurangi kinerja yang ada dalam perusahaan.
Meskipun terkadang masalah ini bisa diselesaikan oleh wakil presiden
keuangan, akan tetapi jika hal ini terus berlanjut akan membuat keefektifan
perusahaan terganggu. Yang menjadi masalah disini bukan mengenai suku
cadang yang pernah dijual kepada OEM. Karena harga suku cadang OEM ini
yang akan menjadi dasar harga jual suku cadang ke divisi AM yang telah
disesuaikan dengan inflasi yang ada. Harja jual untuk produk yang belum
pernah dijual ke divisi OEM lah yang menjadi masalah disini. Karena tidak ada
dasar dalam penyusunan harga jual dari divisi produk ke divisi AM.
Manajemen puncak merasa bahwa divisi produksi terlalu sering
memperlakukan divisi AM sebagai pelanggan yang tidak bebas (captive
customer). Hal ini terjadi karena adanya pergeseran otoritas manajemen
tingkat atas ke manajemen tingkat bawah akibat adanya pengaturan unit
bisnis sebagai profit center yang menyebabkan manajemen tingkat bawah
(divisi Produk) dapat mendahulukan bahkan memperhentikan penjualan ke
divisi AM dan mendahulukan penjualan ke OEM. Apalagi dengan adanya
kebijakan top management yang tidak akan memberi penalty kepada
manajer divisi produk jika tidak memenuhi permintaan divisi AM sesuai
dengan persetujuan awal.
Manajemen puncak merasa bahwa divisi AM dan tiga divisi produknya
mempunyai persediaan suku cadang yang berlebih di sepanjang tahun.
Kelebihan persediaan ini terjadi karena kurangnya pengendalian manajemen
mengenai manajemen persediaan. Apalagi perusahaan hanya menggunakan ROI
sebagai dasar penyusunan kinerjanya yang hanya menggunakan aktiva bersih
awal tahun dalam pengukurannya. Hal ini sebenarnya sangat tidak tepat karena
persediaan akan berkurang saat libur natal yang menyebabkan persediaan awal
tahun akan menurun sampai tingkat yang wajar.
KELEBIHAN
Ketiga divisi ini kurang terhubung dan transaksi antara tiga divisi memungkinkan
adanya sengketa transfer pricing. Mereka membeli bahan baku secara terpisah
dan menyimpannya sehingga membuat persediaan menjadi berlebihan
sepanjang tahun. Dan di dalam penjualan kadang - kadang harus
menegosiasikan harga, sehingga, dapat menyebabkan produktivitasnya rendah.
KESEMPATAN