Anda di halaman 1dari 6

Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksa rekening buku besar yang disesuaikan,

diseimbangkan dan disusun menurut cara yang sesuai dengan penyusunan laporan keuangan.

Namun, neraca lajur BUKANLAH laporan keuangan, sehingga tidak dapat menggantikan kedudukan
pencatat akuntansi atau laporan keuangan. Artinya, neraca lajur semata-mata hanya merupakan alat
bantu untuk laporan keuangan.

Adapun tujuan dari disusunnya neraca lajur antara lain adalah sebagai berikut:

Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.

Untuk melihat perkiraanyang terjadi dalam kegiatan perusahaan sehari-hari, sehingga pihak manajemen
dapat mengontrol setiap pengeluaran perusahaan dalam menunjuang kegiatan atau operasinya.

Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga
merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.

Untuk mempermudah pencarian kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal
penyesuaian.

Fungsi Neraca Lajur

Melihat beberapa tujuan utama dari neraca lajur, dapat dirumuskan beberapa fungsi penerapan neraca
lajur dalam pencatatan keuangan, yaitu sebagai berikut:

#1 Meringkas Data dalam Mencatat Keuangan

Fungsi pertama dari neraca lajur yakni meringkas data dalam pencatatan keuangan, di mana Anda akan
menggolongkan data yang berisi akun keuangan pada perusahaan.

Dengan memanfaatkan neraca lajur, data keuangan akan lebih mudah untuk dilihat dan digunakan
untuk kebutuhan selanjutnya. Data dibuat ringkas dengan tujuan menunjukkan informasi yang
dibutuhkan tanpa proses yang panjang

#2 Memeriksa Kembali Data

Fungsi kedua dari neraca lajur yakni untuk melakukan pemeriksaan ulang data. Anda dimungkinkan
untuk memeriksa kembali data pada pencatatan sebelumnya menggunakan neraca lajur ini, terutama
dalam neraca saldo dan jurnal penyesuaian.

Dalam pencatatan keuangan sangat mudah terjadi kesalahan, misalnya saja akibat kesalahan manusia
(human error) atau kesalahan perangkat lunak yang digunakan.

Oleh karena itu, proses pemeriksaan data yang dilakukan dalam neraca lajur akan dimanfaatkan untuk
menghindari kesalahan pencatatan keuangan secara keseluruhan.

#3 Membantu Menyusun Laporan Keuangan


Fungsi yang ketiga sesuai dengan pembahasaan di atas, di mana pencatatan dalam neraca lajur
merupakan alat bantu dalam proses pembuatan laporan keuangan.

Hal ini disebabkan adanya data-data dalam neraca lajur yang sudah mencakup seluruh data yang
dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan.

Tentunya ini akan sangat memudahkan dan menghemat waktu dalam menyusun laporan keuangan,
tanpa perlu mencari data dari sumber yang terlalu banyak.

#4 Menunjukkan Prosedur yang Telah Dijalankan

Fungsi terakhir dari neraca lajur adalah untuk menunjukkan prosedur pencatatan keuangan yang telah
dijalankan oleh perusahaan.

Dengan demikian, hal ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas dalam mencatat
dan mengelola keuangan dengan benar.

Selain itu, jelas bahwa laporan keuangan yang dibuat pun memiliki kredibilitas karena disusun
berdasarkan neraca lajur, yang merupakan bagian dari prosedur pencatatan keuangan.

Cara Mudah Menyusun Neraca Lajur

Pertanyaan selanjutnya mengenai neraca lajur adalah,

“Bagaimana cara menyusun neraca lajur?”

Sebenarnya penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo sebelum diadakan penyesuaian. Setelah
itu dilanjutkan dengan memasukkan data-data penyesuaian sehingga dapat ditentukanlah data-data
yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan.

Neraca lajur berupa kolom atau lajur yang terdiri dari 6, 8, 10, atau 12 kolom sebagai berikut:

Neraca lajur 6 kolom (3 kolom berganda)

Merupakan jenis neraca lajur yang jarang digunakan, umumnya terdiri atas:

Kolom neraca saldo (debit dan kredit)

Kolom rugi/laba

Kolom neraca (debit dan kredit)


Neraca lajur 8 kolom (4 kolom berganda)

Merupakan neraca lajur yang biasanya digunakan oleh perusahaan dagang atau jasa dan terdiri atas:

Kolom neraca saldo (debit dan kredit)

Kolom penyesuaian (adjustment)

Kolom rugi/laba

Kolom neraca akhir

Neraca lajur 10 kolom (5 kolom berganda)

Hampir serupa dengan neraca lajur 8 kolom, yang terdiri atas:

Kolom neraca saldo (debit dan kredit)

Kolom penyesuaian (adjustment)

Kolom rugi/laba

Kolom neraca saldo disesuaikan

Neraca lajur 12 kolom (6 kolom berganda)

Merupakan neraca lajur terlengkap, yang terdiri atas:

Kolom neraca saldo (debit dan kredit)

Kolom penyesuaian (adjustment)

Kolom rugi/laba

Kolom neraca saldo disesuaikan

Kolom laporan modal (debit dan kredit)

Kolom neraca (debit dan kredit)

Apabila Anda belum terbayang, mari melihat langkah-langkah mudah dalam menyusun neraca lajur
berikut ini:

#1 Membuat Format Neraca Lajur

Pertama-tama buat judul ditulis di tengah atas yang terdiri dari:


[Nama perusahaan],

Neraca lajur, dan

Periode penyusunan

Kemudian tentukan jumlah lajur yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, kemudian masukkan
format setiap lajurnya seperti contoh berikut:

[Nama Perusahaan]

Neraca Lajur

Periode Penyusunan: …………..

#2 Mengisi Akun-akun Beserta Jumlah Saldo Perkiraan pada Kolom Neraca Saldo

Umumnya mudah terjadi kesalahan pada tahap ini, jadi masukkan secara hati-hati dan lakukan
pengecekan ulang.

#3 Menjumlahkan Kolom Neraca Saldo

Dalam langkah ketiga ini, pastikan kedua kolom berjumlah seimbang (balance).

#4 Masukkan Informasi Akun-akun yang Telah Disesuaikan

Kemudian, masukkan informasi akun-akun pada jurnal penyesuaian dengan memastikan nama
akun/perkiraan yang tidak terdapat pada neraca saldo ditambahkan dibagian bawah dan menyesuaikan
dengan kode akunnya.

Jumlahkan saldo jurnal penyesuaian sampai ditemukan angka yang seimbang (balance).

#5 Mengisi Kolom Neraca Saldo Disesuaikan

Untuk mengisi kolom neraca saldo disesuaikan, jumlahkan kolom debet di neraca saldo dengan kolom
debet di kolom penyesuaian. Demikian pula halnya dengan kolom kredit neraca saldo di jumlahkan
dengan kolom kredit di penyesuaian.
#6 Mengisi Kolom Laba Rugi

Berdasarkan angka dari neraca saldo disesuaikan, dipilih akun pendapatan dan beban dan dimasukkan
ke kolom laporan laba rugi.

Saldo akun nominal sendiri adalah akun yang terdiri dari pendapatan dan beban.

Sedangkan saldo akun riil adalah akun perkiraan selain pendapatan dan beban.

Masukkan saldo akun nominal SAJA dari kolom neraca saldo disesuaikan.

#7 Menjumlahkan Kolom Laba Rugi

Jumlahkan seluruh saldo debet maupun kredit pada kolom laba rugi. Hasilnya adalah selisih antara
pendapatan dan beban.

Jika jumlah kolom kredit lebih besar itu artinya laba/keuntungan perusahaan, dan jika sebaliknya atau
jumlah debet lebih besar artinya rugi/kerugian perusahaan.

#8 Memeriksa Setiap Kolom Debit dan Kredit

Langkah terakhir yakni melakukan pengecekan ulang agar seluruh kolom debit dan kredit jumlahnya
seimbang.

Lakukan hal yang sama dengan langkah sebelumnya dengan menjumlahkan masing-masing kolom pada
jenis neraca.

Dengan memasukkan akun dan jumlah saldo masing-masing akun, kecuali pendapatan beban dan
akumulasi penyusutan.

Anda mungkin juga menyukai