“ABRAMS COMPANY”
SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN KELOMPOK 3
Adira Nur Asyifa 20191231002
Salsa Azzahrah 20191231010
Tessa Nurul Qolbi 20191231016
Keiko Dinda Permatasari 20191231017
DOSEN:
Lediana Sufina, S.E,AK., M.Si.
JAWABAN :
Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan oleh top management Perusahaan Abrams
Company
a. Adanya perselisihan mengenai harga transfer dari suku cadang yang dijual dari
divisi produk ke divisi AM.
Rekomendasi :
Top management menentukan harga transfer yang telah disesuaikan dengan
inflasi dan disetujui oleh semua divisi. Semua divisi melakukan pertemuan rutin
mengenai harga transfer ini yang kemudian dapat menjadi landasan top
management dalam penentuan harga transfer. Harga transfer dihitung dengan
menggunakan perhitungan semua biaya produksi ditambah dengan laba yang
diinginkan dan kemudian disetujui antara divisi produksi dan divisi AM.
Hal ini terjadi karena adanya pergeseran otoritas manajemen tingkat atas ke
manajemen tingkat bawah akibat adanya pengaturan unit bisnis sebagai profit
center yang menyebabkan manajemen tingkat bawah (divisi Produk) dapat
mendahulukan bahkan memperhentikan penjualan ke divisi AM dan mendahulukan
penjualan ke OEM. Apalagi dengan adanya kebijakan top management yang tidak
akan memberi penalty kepada manajer divisi produk jika tidak memenuhi
permintaan divisi AM sesuai dengan persetujuan awal.
Rekomendasi:
Pembuatan kebijakan oleh top managemen agar jika divisi produk tidak dapat
memenuhi penjualan internal perusahaan sesuai yang disetujui semula oleh divisi
AM maka manager divisi produk akan mendapat penalty. Begitu juga sebaliknya
jika divisi produk bisa memenuhi penjualan internal makan manajer divisi produk
akan mendapat insentif. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan
penjualan internal dapat dipenuhi.
c. Divisi AM dan ketiga divisi produk menyimpan persediaan yang berlebih sepanjang
tahun.
Rekomendasi:
Jika perusahaan masih menggunakan kebijakan tersebut maka perusahaan perlu
menambahkan pengukuran kinerja lainnya mengenai persediaan seperti
penggunanan inventory turnover (perputaran persediaan) maupun penggunaan
pengukuran kinerja lainnya yang berhubungan dengan manajemen persediaan.
2. Apa hasil evaluasi Anda secara keseluruhan mengenai sistem pengendalian yang
dimiliki oleh Abrams? Gambarkan kekuatan dan kelemahan yang anda temukan
tetapi belum termasuk dalam jawaban pertanyaan sebelumnya. Jika ada,
perubahan apakah yang akan Anda rekomendasikan kepada manajemen tingkat
atas?
Kelemahan:
a. Pengoorganisasian unit bisnis sebagai profit center membuat keputusan menjadi
desentralisasi dan mudah terjadinya perselisihan serta persaingan tidak sehat.
Manajemen tingkat atas akan kehilangan beberapa pengendalian. Apalagi ada divisi
produk Abrams yang merupakan hasil akuisisi.
b. Adanya divisi-divisi yang independen ini akan menyebabkan menyebabkan koneksi antar
divisi menjadi renggang, hal ini terlihat dalam harga transfer penjualan internal yang
masih memerlukan negosiasi antar divisi yang bersangkutan
c. Adanya insentif berdasarkan poin ini akan menyebabkan masing-masing divisi
mengutamakan keuntungan jangka pendek dan juga mereka lebih mementingkan
bagaimana menghasilkan laba tinggi dengan melakukan penjualan dengan OEM
daripada memikirkan mereka harus membagi penjualan dengan divisi AM karena tidak
adanya pinalti.
Rekomendasi
a. Dengan pengukuran kinerja perusahaan yang hanya menggunakan ROI sebagai satu
satunya pengukuran kinerja yang jelas jelas masih memiliki beberapa kelemahan. Maka
kelemahan itu perlu ditutupi dengan pengukuran kinerja lainnya seperti bance
scorecard yang mengkombinasikan ukuran kinerja finansial dan juga non finansial.
b. Perusahaan dapat menerapkan Cost based transfer pricing untuk sehingga jika harga
pasar yang sebelumnya tidak tersedia maka harga transfer dapat dihitung dengan total
biaya produksi ditambah dengan laba yang diinginkan.