Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Dosen Pengampu:
Evaliati Amaniyah, SE., MSM.

Disusun Oleh:

Siti Nur Syamsiyah (190211100100)

Devina Eka Damayanti (190211100124)

Nur Shofiani (190211100127)

Novi Wulansari (190211100129)

Nurul Fadila (190211100135)

Sheilla Emilia S. (190211100200)

Rachmad Bima Fridiansyah (190211100202)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Neraca Pembayaran Internasional”. Pertimbangan penyusunan makalah ini,
karena untuk menyelesaikan tugas matakuliah Manajemen Keuangan
Internasional serta penulis ingin mengantarkan pembaca agar lebih mengenal
tentang Bagaimana penerapan Neraca pembayaran Internasional didalam
pelaksanaan perdagangan internasional. Melalui makalah ini kami sebagai
penulis berharap dapat meningkatkan kemampuan pembaca sesuai dengan
potensinya, baik diranah kognitif, efektif, maupun psikomotorik, sehingga dapat
menumbuhkan rasa percaya diri bagi pembaca.

Akhir kata dari saya dalam pembukaan ini, Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bangkalan, 24 Februari 2022


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional ................. 3


B. Jenis-jenis Neraca Pembayaran Internasional ................. 4
C. Fungsi Neraca Pembayaran Internasional ....................... 4
D. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional ....................... 6
E. Komponen Neraca Pembayaran Internasional................. 9
F. Struktur Neraca Pembayaran Indonesia ........................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 20
B. Saran .................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi pada suatu negara saat ini
memang tidak dapat terlepas jauh dari kondisi perekonomian global. Faktor
penting yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masing-masing
negara yaitu adanya hubungan ekonomi yang terjalin antar negara di dunia.
Pada saat ini tidak ada satupun negara yang berada dalam kondisi terisolasi
tanpa adanya hubungan ekonomi dengan negara lain. Dengan demikian,
kondisi ini menyebabkan daya saing menjadi salah satu factor yang
menentukan dalam kompetisi antar negara agar memperoleh manfaat dari
semakin terbukanya perekonomian global. Dengan adanya kondisi
terbukanya perekonomian - perekonomian dunia dapat dilihat dari keadaan
neraca pembayaran suatu negara.
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai
transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara
lainnya dalam suatu periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan
ke dalam transaksi berjalan, transaksi modal, dan lalu lintas
moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor ataupun impor barang
dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal sektor
pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun
jangkapanjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan
devisa. Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran
arus penerimaan dan pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan
devisa. Neraca pembayaran internasional memiliki peranan penting sebagai
indikator fundamental perekonomian suatu negara. Hal ini karena neraca
pembayaran berkaitan dengan kemampuan suatu negara dalam menyerap
devisa dan pembayaran luar negeri.
Neraca pembayaran sebuah negara terkait dengan kemampuan
menyerap devisa dan pembayaran luar negeri. Perekonomian akan
terganggu bila neraca pembayaran selalu negatif. Transaksi internasional
yang memerlukan valuta asing dalam membayar impor dan pembayaran
utang luar negeri maupun transfer lainnya. Neraca pembayaran dapat
dipengaruhi juga oleh faktor dalam negeri yakni oleh besarnya jumlah uang
beredar. Uang inti sebagai penambahan dari cadangan luar negeri ditambah

1
kredit dalam negeri. Cadangan luar negeri inilah yang akan mempengaruhi
neraca pembayaran.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini antara lain:
1. Apakah yang dimaksud dengan neraca pembayaran internasional ?
2. Apa saja jenis-jenis, fungsi, tujuan, dan komponen neraca pembayaran
internasional ?
3. Bagaimana struktur neraca pembayaran di Indonesia ?

C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan pengertian dari neraca pembayaran internasional.
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis, fungsi, tujuan, serta komponen neraca
pembayaran internasional.
3. Menjelaskan tentang struktur neraca pembayaran di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua
transaksi ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara lain
selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi
perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau
siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan
kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.Neraca pembayaran
memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. Kredit adalah transaksi yang
menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban
membayar kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk
dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+). Sedangkan transaksi
debet masuk dengan tanda negatif (-). Neraca pembayaran merupakan
ringkasan transaksi pada suatu negara tertentu antarwarga negara domestik
dan asing pada suatu periode tertentu.
Neraca ini mencerminkan akuntansi dari transaksi internasional suatu
negara pada suatu periode. Neraca ini mencatat transaksi usaha, individu
maupun negara. Isi laporan neraca pembayaran yang paling penting adalah
neraca berjalan dan neraca modal. Membandingkan investasi ke luar negeri
(negatif/ debit) dan investasi asing ke dalam negeri (positif/ kredit) dalam
periode tertentu.
Neraca pembayaran internasional suatu negara yang biasanya juga disebut
neraca pembayaran, neraca pembayaran luar negeri, balance of payments ,
balance of international payments, atau international balance of payments,
biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar yang tersusun secara sistematika
yang memuat semua transaksi-transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan
oleh penduduk negara bersangkutan, untuk jangka waktu tertentu.
Menurut Pippenger (1973), Neraca Pembayaran Internasional (NPI) memiliki
sebutan-sebutan lain seperti Neraca Pembayaran (NP) atau Neraca
Pembayaran Luar Negeri (NPLN). Soediyono (1987) menyatakan bahwa
dalam bahasa Inggris NPI disebut Balance of Payments (BOP) atau Balance
of International Payments (BIP) atau International Balance of Payments

3
(IBP). Untuk konsistensi dalam disertasi ini istilah yang dipakai adalah
Neraca Pembayaran Internasional (NPI).

B. JENIS-JENIS NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, yakni neraca pembayaran
defisit, neraca pembayaran surplus, dan neraca pembayaran seimbang.
Berikut penjelasan tentang tiga jenis neraca pembayaran tersebut.
1. Neraca Pembayaran Defisit
Neraca pembayaran defisit adalah neraca yang menandakan
bahwa nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor. Jika suatu negara
terus-menerus mengalami defisit maka sektor keuangan berjalan lambat
sehingga pertumbuhan ekonomi sulit untuk berkembang.
2. Neraca Pembayaran Surplus
Neraca pembayaran surplus adalah neraca yang menandakan
bahwa transaksi debit atau jumlah yang harus dibayarkan ke luar negeri
lebih kecil daripada penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit).
Secara sederhana, neraca pembayaran surplus dapat diartikan seperti
jumlah pemasukan lebih besar daripada jumlah pengeluaran yang
dilakukan oleh suatu negara.
Surplus yang terjadi pada neraca pembayaran menandakan bahwa
negara tersebut mempunyai cadangan devisa dan dana yang lebih.
Dengan kata lain, dana yang ada pada neraca pembayaran surplus bisa
digunakan untuk melakukan pembangunan secara nasional pada suatu
negara.
3. Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran seimbang adalah neraca yang menunjukkan
bahwa transaksi pembayaran ke luar negeri (transaksi debit) jumlahnya
sama dengan penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit). Jika suatu
negara ingin meningkatkan pendapatan (surplus) maka perlu
menurunkan nilai impor sekaligus menaikkan atau menambahkan nilai
ekspor.

C. FUNGSI NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Neraca pembayaran ini merupakan hal penting yang harus diperhatikan
dan dibuat oleh setiap Negara. Kondisi masuk dan keluarnya dana yang

4
terjadi pada neraca pembayaran dapat menandakan bahwa neraca
pembayaran berfungsi dengan baik. Penting bagi suatu negara untuk
memperhatikan transaksi ekonomi agar berjalan dengan semestinya bahkan
diusahakan untuk berjalan ke arah yang menguntungkan.
Dengan demikian, neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi. Fungsi-
fungsi neraca pembayaran di antaranya:
1. Sebagai sarana pembukuan agar pemerintah dapat mengambil
keputusan dan kebijakan tepat yaitu mengenai jumlah barang dan jasa
yang harus dikirim keluar atau dalam batas wilayah suatu negara, serta
sebagai bentuk perolehan informasi mengenai anggaran alat
pembayaran dari luar negeri.
2. Sebagai alat untuk menilai kondisi ekonomi terkait perdagangan
internasional suatu negara serta untuk melihat adanya gambaran
pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional di dalam
sebuah negara.
3. Berfungsi untuk memperoleh informasi detail terkait perdagangan luar
negeri serta sebagai pembanding item-item dalam neraca pembayaran
suatu negara dengan negara tertentu.
4. Berfungsi sebagai alat kebijakan moneter yang dapat dilaksanakan atau
diterapkan oleh suatu negara.
5. Membantu untuk mengetahui perbedaan atau perbandingan pos-pos
dalam neraca pembayaran suatu Negara dengan Negara tertentu .
neraca pembayaran juga bisa di jadikan sebagai alat kebijakan moneter
yang akan di laksanakan oleh suatu Negara.
6. Menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan langkah-
langkah transaksi ekonomi dengan negara lain. Di mana transaksi
tersebut bisa berupa investasi atau penanaman modal, ekspor, impor
ataupun pinjaman luar negeri
7. Sebagai bahan pertimbangan atas kebijakan moneter maupun kebijakan
fiskal yang dibuat oleh pemerintah. Kebijakan tersebut diperuntukkan
bagi kesejahteraan ekonomi negaranya.
8. Membantu pemerintah melihat pengaruh hubungan ekonomi antar
negara dengan jumlah pendapatan nasional negaranya. Dengan begitu
akan lebih mudah memutuskan apakah hubungan ekonomi tersebut
layak dilanjutkan atau tidak

5
9. Dijadikan bahan pertimbangan atau acuan atas kebijakan terkait politik
perdagangan internasional yang dibuat oleh pemerintah. Dengan tujuan
agar hubungan ekonomi antar negara tersebut bisa menguntungkan dan
menjadi salah satu sumber ketahanan ekonomi negaranya.
10. Sebagai data-data keuangan internasional dan untuk alat pendataan
transaksi ekonomi supaya pemerintah suatu Negara ketika melakukan
kegiatan ekspor dan impor tidak mengalami kerugian dan bisa
melakukan penyelesaian pembayaran tepat waktu.

D. TUJUAN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Penyusunan neraca pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara
memiliki tujuannya masing-masing. Setiap tujuan akan selalu memberikan
manfaat bagi suatu negara. Adapun tujuan-tujuan dari penyusunan neraca
pembayaran sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui keadaan perekonomian dalam hubungan
internasional suatu Negara.
Untuk mengamati keadaan perekonomian suatu negara bisa
menggunakan neraca pembayaran. Dengan neraca pembayaran maka
pola umum perekonomian suatu negara bisa diketahui sehingga
transaksi ekonomi bisa dilakukan dengan maksimal. Di dalam transaksi
internasional, suatu negara sangat perlu untuk mengetahui keadaan
terkini perekonomian negara lain. Dengan mengetahui keadaan tersebut
maka pemerintah dalam negeri bisa menentukan kebijakan atau
langkah-langkah yang harus diambil supaya ketika melakukan transaksi
ekonomi mendapatkan keuntungan.
2. Untuk mengetahui sumber daya yang ada di setiap Negara.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara berbeda-beda. Oleh
karena itu, suatu negara perlu mengetahui sumber daya yang dimiliki
oleh negara lain agar bisa menjalin hubungan dalam perdagangan
internasional. Pendapatan yang dihasilkan dari perdagangan
internasional bisa digunakan sebagai cadangan devisa negara dan
menjalankan roda perekonomian dalam negeri.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara bisa diketahui dengan
penggunaan neraca pembayaran yang tepat. Jika sudah mengetahui
sumber daya yang dimiliki oleh negara lain maka pemerintah suatu

6
negara bisa menentukan transaksi ekonomi seperti apa yang harus
dilakukan. Dengan menggunakan neraca pembayaran maka akan
diketahui seberapa besar imbal hasil sumber daya dari satu negara ke
negara lain. Sehingga akan terlihat apakah negara tersebut berperan
sebagai eksportir, investor atau importir.
3. Untuk mengetahui besarnya anggaran devisa yang diperlukan
dalam transaksi ekonomi internasional.
Cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara bisa digunakan
sebagai transaksi ekonomi internasional. Agar cadangan devisa bisa
bertambah maka transaksi ekonomi internasional harus dilakukan
dengan efektif dan efisien sehingga bisa memperoleh dari transaksi ini.
Perencanaan anggaran devisa harus dilakukan dengan cermat dan
teliti supaya tidak ada kesalahan yang membuat suatu negara
kekurangan anggaran devisa. Salah satu alat yang dapat menentukan
anggaran devisa adalah neraca pembayaran. Dengan neraca
pembayaran maka transaksi ekonomi internasional bisa dilakukan
dengan efektif dan efisien sehingga suatu negara tidak mengalami
kerugian.
4. Sebagai acuan dalam penyusunan anggaran devisa.
Melalui hasil pemantauan surplus juga defisit pada neraca, akan
diketahui banyaknya devisa yang diperlukan pada tahun berikutnya.
Dengan data tersebut, juga mempermudah dalam menentukan jumlah
pinjaman yang dibutuhkan.
5. Sebagai data acuan perhitungan pendapatan nasional
Untuk menghitung besarnya pendapatan nasional, diperlukan
adanya neraca pembayaran. Sebab, pendapatan nasional merupakan
bagian dari pendapatan hasil ekspor atau impor dalam neraca. Dari
penjelasan di atas mengenai pengertian, komponen, tujuan hingga
fungsinya terdapat beberapa kesimpulan. Bahwasanya neraca
pembayaran adalah alat bagi pemerintah untuk mempertimbangkan
setiap kebijakan yang dibuatnya.
Baik yang berhubungan dengan perdagangan internasional ataupun
ketahanan ekonomi negaranya sendiri. Semata-mata untuk menjaga
kesejahteraan masyarakatnya dan menghindari krisis ekonomi. Dengan
memiliki catatan sistematis tersebut, akan lebih mudah memantau

7
kondisi ekonomi suatu negara, apakah dalam keadaan surplus atau
defisit. Dari situ juga akan terlihat kebijakan atau tindakan apa saja yang
diperlukan untuk mengatasi atau memanfaatkannya.
6. Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil dalam
bidang transaksi ekonomi.
Agar tidak salah dalam melangkah saat melakukan transaksi
ekonomi maka pemerintah suatu negara perlu memikirkan langkah-
langkah yang tepat supaya negara tidak mengalami kerugian saat
melakukan transaksi ekonomi.
Oleh karena itu, suatu negara harus punya neraca pembayaran
agar bisa mendapatkan data-data tentang perkembangan perekonomian
negara lain. Data-data tersebut akan bermanfaat bagi pemerintah suatu
negara karena dengan memiliki data yang akurat akan menghasilkan
kebijakan yang tepat.
7. Untuk mengetahui permasalahan ekonomi dalam negeri yang ada
pada suatu Negara.
Suatu negara juga harus memperhatikan permasalahan ekonomi
yang ada di dalam negeri. Jika perekonomian dalam negeri terdapat
masalah dan tidak segera diselesaikan maka bisa saja akan
mengganggu transaksi ekonomi internasional. Permasalahan dalam
negeri bisa diketahui melalui neraca pembayaran. Pencatatan yang ada
di dalam neraca pembayaran merupakan data-data yang akurat
sehingga pemerintah akan segera tahu permasalahan ekonomi dalam
negeri dan segera menyelesaikannya.
Berdasarkan pencatatan transaksi modal dan finansial pada neraca
pembayaran, akan diketahui sejauh mana suatu negara dapat
memenuhi kewajibannya kepada negara lain dalam hal pembayaran
utang.

8. Untuk mengetahui peran sektor eksternal dalam perekonomian


suatu Negara.
Sektor eksternal memiliki peran yang tercermin dari besarnya
permintaan produk dalam negeri oleh sektor eksternal maupun
sebaliknya. Perbandingannya adalah semakin banyak permintaan
produk dalam negeri oleh sektor eksternal di sebuah negara, maka hal

8
tersebut akan tercermin dan juga dihargai di dalam negeri yang
bersangkutan.
9. Memahami struktur ekonomi serta perdagangan negara.
Dengan mengamati perkembangan neraca pembayaran dapat
mengetahui pola umum kegiatan ekonomi negara yang diajak bekerja
sama dan hal tersebut tercermin dari penilaian dalam hal pendapatan
nasional, hasil ekspor pada produk pertanian, dan ketergantungan pada
sumber investasi dari negara lain.
10. Sebagai sumber data untuk penyusunan statistic pendapatan
nasional.
Neraca pembayaran berfungsi ntuk menghitung pendapatan nasional
yang termasuk ke dalam salah satu variabel pendapatan yang ada pada
nilai ekspor, impor barang serta jasa pada neraca pembayaran. Selain
itu, neraca pembayaran juga difungsikan sebagai sumber untuk
memperoleh sejumlah data serta informasi untuk melakukan
penyusunan anggaran devisa, sehingga mengetahui nilai surplus atau
defisit neraca pembayaran pada tahun tertentu.

E. KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Neraca pembayaran yang dimiliki oleh suatu negara memiliki beberapa
komponen yang tidak dapat saling dilepaskan. Komponen tersebut meliputi:
1. Neraca Berjalan (Current Account)
Neraca berjalan merupakan neraca yang meliputi perdagangan
barang dan jasa, serta transfer berjalan (current transfer). Selain itu
neraca transaksi berjalan adalah salah satu indikator di dalam
makroekonomi yang sering dijadikan acuan dalam menilai stabilitas
eksternal ekonomi di suatu negara untuk mencerminkan kekuatan dari
daya saing internasional suatu bangsa dalam memanfaatkan sumber
daya yang dimilikinya. Neraca transaksi berjalan (current account)
merupakan sub Neraca Pembayaran Internasional (NPI) yang mencatat
seluruh transaksi barang dan jasa.
Neraca berjalan ini terdiri atas tiga bagian yaitu :
a) Neraca perdagangan (balance of trade), yang mencatat selisih antara
ekspor dan impor barang yang diperdagangkan dalam perdagangan
internasional. Pos ini merupakan golongan terbesar dalam neraca

9
pembayaran. Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk
barang-barang yang bisa dilihat secara fisik, misalnya minyak,
tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang
merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak
untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang
atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi barang-
barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri.
Impor barang-barang merupakan transaksi debet karena
menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada
negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).
b) Neraca jasa (services balance) sesuai dengan namanya, neraca jasa
hanya mencatat transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa meliputi
transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa
angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan
modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor
jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk
pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di
dalam negeri oleh penduduk negara lain.
c) Neraca transaksi unilateral (unilateral transfers balance), yang
mencatat hibah baik dari perseorangan maupun pemerintah
(misalnya bantuan luar negeri dan bantuan militer).

Sumber-sumber dana ditunjukkan oleh tanda positif (kredit), sedang


penggunaan dana ditunjukkan oleh tanda negatif (debit).

2. Neraca Modal (Capital Account)


Neraca modal (capital account) merupakan sub Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) yang menunjukkan aliran modal
finansial, baik yang langsung diperdagangkan (perubahan portofolio
dalam bentuk saham, obligasi dan surat berharga internasional yang
lain) maupun untuk membayar barang dan jasa. Dengan kata lain,
rekening ini mencerminkan perubahan kepemilikan jangka panjang dari
suatu negara (baik berupa investasi asing langsung maupun pembelian
surat-surat berharga dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun), dan
kekayaan finansial jangka pendek (surat-surat berharga dengan jatuh

10
tempo kurang dari satu tahun). Dengan demikian, transaksi dalam
rekening modal diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Investasi asing langsung (direct foreign investment) merupakan
investasi pada aktiva tetap pada negara asing yang dapati
digunakan untuk melakukan operasi usaha. Contoh investasi asing
langsung : pembangunan pabrik baru
b. Investasi portofolio merupakan transaksi terkait aset keuangan
jangka panjang (seperti saham dan obligasi) antarnegara yang tidak
memengaruhi adanya transfer pengendalian. Contoh investasi
porotoflio : pembelian saham perusahaan negara lain.
c. Investasi modal lain merupakan transaksi yang melibatkan asset
keuangan jangka pendek

3. Neraca Lalu Lintas Moneter (Monetary Account)


Neraca moneter mencatat mutasi dalam hubungannya dengan IMF
(International Monetary Fund) serta memperlihatkan
perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu negara. Cadangan
tersebut bisa berupa emas atau valuta asing lainnya. Transaksi lalu
lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang terjadi dari suatu
negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut accomodating
transaction sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari
adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut dengan
autonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi
transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-
transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta transaksi satu
arah.

4. STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN INDONESIA


Dalam neraca pembayaran dibagi dalam berbagai kelompok transaksi
ekonomi internasional. Penyajian neraca pembayaran yang cukup terperinci
seperti yang diterbitkan oleh Bank Indonesia tersebut kiranya mudah
dipahami. Semakin terperinci penyajian data, semakin banyak kemungkinan
pengolahannya, yang dengan demikian berarti pula semakin besar
kemungkinan pemanfaatannya. Dengan perkataan lain, dapat dikemukakan
bahwa dengan penyajian neraca pembayaran yang cukup terperinci seperti

11
yang tercantum pada lampiran tersebut, diharapkan masyarakat akan dapat
memanfaatkan data yang disajikan dalam neraca pembayaran tersebut
secara maksimal.
Berikut contoh neraca pembayaran Indonesia (per Juni 2011).

12
Sumber. Bank Indonesia 2011. http://www.bi.go.id

Untuk kepentingan analisis sering-sering pengelompokan lebih lanjut


terhadap transaksi-transaksi ekonomi internasional diperlukan.
Pengelompokkan lebih lanjut ke dalam pos-pos dasar seperti di bawah ini
merupakan suatu cara pengelompokan yang banyak dijumpai dalam buku-
buku teks dalam bidang ekonomi internasional. Pos-pos dasar tersebut
meliputi:

1. Transaksi dagang (trade)


2. Barang-barang (visible trade)
3. Jasa-jasa (invisible trade)
4. Pendapatan modal (income on investment)
5. Transaksi-transaksi Unilateral (unilateral transaction)
6. Penanaman modal langsung (direct investment)
7. Hutang piutang jangka panjang (long term loan)
8. Hutang piutang jangka pendek (shortterm capita)
9. Sektor moneter (monetary sector)

13
Penggolongan dasar pos-pos tersebut di atas sedikit menyimpang dari
susunan neraca pembayaran yang disarankan oleh IMF. Susunan/struktur
neraca pembayaran yang disarankan oleh IMF diikuti oleh Bank Indonesia,
pos pendapatan modal tergolong dalam pos perdagangan. Susunan dengan
model IMF untuk pos neraca barang dan jasa adalah sebagai berikut:

Neraca barang-barang dan jasa-jasa:

Neraca perdagangan barang (visible trade)

1. Barang-barang
2. Emas tidak moneter.
3. Neraca jasa-jasa (invisible trade)
a. Ongkos pengangkutan dan asuransi
b. Ongkos transport lain-lain
c. Perjalanan luar negeri
d. Pendapatan modal
e. Pemerintah, tidak termasuk dalam bagian lain
f. Jasa-jasa lainnya.
Indikator Utama NPI 2006 dan 2007

14
Pembagian ini didasarkan pada pengelompokan faktor-faktor yang
mempengaruhi pos-pos ini. Nilai transaksi pendapatan modal pada dasamya
sangat berbeda dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai transaksi
perdagangan barang dan jasa maka untuk keperluan analisis, pos
pendapatan modal kita lepaskan dari pos perdagangan dan kita tempatkan
sebagai suatu pos yang berdiri sendiri.

1) Transaksi Dagang
Dalam pos ini dicatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor
barang-barang dan jasa. Ekspor barang-barang dan ekspor jasa kita
catat dalam pos perdagangan di sebelah kredit, sedangkan transaksi
impor barang dan impor jasa-jasa kita catat dalam pos perdagangan di
bagian debit. Transaksi perdagangan kita sebut visible trade, apabila
benda yang kita ekspor atau yang kita impor adalah benda ekonomi
yang berujud. Sedangkan apabila yang kita ekspor atau yang kita impor
merupakan penunaian jasa, maka transaksi tersebut kita golongkan
sebagai invisible trade atau transaksi jasa.
Perhatikan contoh berikut ini. Jika sebuah perusahaan
mengekspor karet kita ke negara lain maka dalam neraca pembayaran
internasional akan dicatat sebagai transaksi kredit pada visible trade.
Pada neraca pembayaran internasional kita lakukan kredit karena
transaksi tersebut merupakan hak kepada penduduk negara kita untuk
menerima pembayaran dari penduduk negara yang mengimpornya, dan
transaksi tersebut kita anggap sebagai transaksi yang visible didasarkan
pertimbangan bahwa karet adalah merupakan benda ekonomi yang
mempunyai ujud.
Contoh lain, jika perusahaan penerbangan Lion Air membawa orang-
orang asing dari Bangkok ke Hongkong misalnya maka transaksi-
transaksi yang terjelma merupakan transaksi ekspor jasa; oleh karena
itu, kita golongkan sebagai credit invisible trade transaction pada neraca
pembayaran kita.
2) Pendapatan Modal
Pos ini meliputi semua transaksi penerimaan pendapatan yang
berasal dari penanaman modal kita di luar negeri dan penerimaan
pendapatan oleh penduduk negara lain yang merupakan akibat adanya
modal asing yang tertanam dalam perekonomian kita. Pendapatan yang

15
kita maksud di sini dapat berbentuk keuntungan, dividen, dan bunga.
Keuntungan, dividen, dan bunga yang diterima oleh penduduk negara
kita, pada neraeca pembayaran internasional kita akan terlihat sebagai
transaksi kredit pada pos income on investment.
Sedangkan keuntungan, dividen, dan bunga yang dibayar oleh
penduduk negara kita kepada penduduk negara lain yang memiliki
perusahaan yang tempat kedudukannya dinegara kita atau yang
memiliki saham-saham yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan
kita atau yang memiliki surat-surat obligasi yang diterbitkan oleh badan-
badan swasta di negara kita ataupun yang diterbitkan oleh pemerintah,
atau yang memberikan pinjaman berbunga kepada penduduk negara
kita dalam bentuk-bentuk lainnya, semuanya adalah merupakan
transaksi debit pendapatan modal pada neraea pembayaran
internasional kita. Dalam pos ini kita catat juga laba yang tidak dibagikan
dari cabang-cabang perusahaan asing yang ada di negara kita.
3) Transaksi Unilateral
Transaksi yang tergolong dalam transaksi unilateral antara lain ialah
transaksi-transaksi hadiah, bantuan, dan transfer unilateral. Berbeda
dengan transaksi jual beli, transaksi hadiah atau gifts tidak
mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima barang untuk
mengadakan pembayaran harganya kepada si penyerah barang
tersebut. Dari segi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak
pula menimbulkan hak kepadanya untuk menerima pembayaran dari si
penerima barang. Transaksi yang tidak menimbulkan hak atau
kewajiban secara yuridis adalah merupakan transaksi sepihak yaitu
yang biasa disebut transaksi unilateral. Selain gift atau hadiah, yang
tergolong sebagai transaksi unilateral ialah transaksi-transaksi aids atau
bantuan, dan transaksi unilateral transfer.
4) Penanaman Modal Langsung
Dalam istilah neraca pembayaran internasional yang tergolong
sebagai transaksi direct investment ialah transaksi jual beli saham dan
perusahaan yang diadakan oleh penduduk negara yang satu dengan
penduduk negara yang lain dan penanaman modal langsung yang
diadakan oleh penduduk suatu negara di negara lain. Bagi suatu negara
direct investment akan didebit kalau dalam tahun bersangkutan ada di

16
antara penduduknya yang membeli saham dari penduduk negara lain,
atau membeli perusahaan dari tangan penduduk negara lain atau
mendirikan perusahaan di negara lain.
Sebaliknya, neraca pembayaran internasional suatu negara pos
investasi langsungnya akan dikredit apabila di antara penduduknya ada
yang menjual saham kepada penduduk negara lain atau apabila ada
penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya.
5) Hutang Piutang Jangka Panjang
Transaksi-transaksi yang tercatat pada pos ini meliputi semua
transaksi kredit jangka panjang. Pada umumnya yang dimaksud dengan
kredit jangka panjang ialah kredit dengan jangka waktu pembayaran
lebih dari satu tahun. Jual beli surat-surat obligasi antara penduduk
negara yang memiliki neraca pembayaran internasional dengan
penduduk negara lain termasuk dalam kategori ini juga. Dengan
demikian, suatu neraca pembayaran pos long term loan-nya akan
dikredit apabila penduduk negaranya ada yang berhasil menjual surat-
surat obligasi (entah surat obligasi tersebut surat obligasi yang
diterbitkan oleh penduduk negara lain maupun surat obligasi yang
diterbitlah oleh penduduk negara bersangkutan) kepada penduduk
negara lain.
Penduduk negara tersebut menerima pembayaran kembali
pinjamanpinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk
negara-negara lain dan apabila penduduk negara tersebut dalam tahun
neraca pembayaran mendapatkan pinjaman jangka panjang dari
penduduk negara lain. Transaksi-transaksi yang berkebalikan dengan
transaksi-transaksi tersebut dengan sendirinya merupakan transaksi
debit pada pos long term loan. Lebih lanjut transaksi hutang piutang
jangka panjang ini bisa dibedakan antara transaksi hutang piutang
jangka panjang pemerintah dan transaksi hutang piutang jangka
panjang swasta.
6) Hutang Piutang Jangka Pendek
Uraian mengenai pos ini sama dengan uraian pos long term loan,
hanya saja bedanya ialah bahwa dalam pos long term loan, transaksi
hutang piutang yang dicatat adalah hutang piutang jangka panjang,
sedangkan dalam pos short term capital transaksi hutang piutang yang

17
dicatat hanyalah transaksi hutang piutang jangka pendek, yang jatuh
temponya tidak melebihi satu tahun.
Transaksi kredit jangka pendek ini pada umumnya terdiri atas
transaksitransaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Seperti
halnya dengan pos hutang piutang jangka panjang, transaksi hutang
piutang jangka pendek dapat pula dibedakan antara hutang piutang
jangka pendek pemerintah dan transaksi hutang piutang jangka pendek
swasta. Sementara ahli ekonomi menemukan bahwa transaksi hutang
piutang swasta merupakan pos yang paling sukar untuk menaksir
angkanya, sebab transaksi ini merupakan transaksi yang paling sukar
bisa diawasi oleh pemerintah. Oleh karena itu, bisa diramalkan bahwa
pos ini tendensinya merupakan salah satu pos yang besar peranannya
dalam pembentukan angka pada pos selisih yang tidak diperhitungkan.
7) Sektor Moneter
Seperti kita ketahui bahwa sektor moneter terdiri dari:
a. Bank Sentral
1) Hubungan dengan IMF
2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
3) Mutasi cadangan devisa
4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
2) Mutasi cadangan devisa

Transaksi-transaksi yang terjadi pada pos sektor moneter pada


dasarnya merupakan transaksi-transaksi pembayaran. Yaitu
pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat pada current
account (transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan
transaksi unilateral), dan investment account (transaksi-transaksi
penanaman modal langsung, hutang piutang jangka panjang, dan
hutang piutang jangka pendek bukan moneter). Apabila jumlah
pengeluaran untuk current account dan investment account
'perbedaannya merupakan defisit yang harns ditutup dengan saldo
kredit pada monetary sector.

18
Pos hubungan dengan IMF akan terisi apabila cadangan pada IMF
dan saldo SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerja
sarna antar bank sentral dari berbagai negara memungkinkan mereka
dalam batas-batas tertentu saling membantu mengatasi kesulitan
likuiditas luar negeri negara-negara anggotanya yang sangat mendesak
dan berlangsung tidak lama dengan fasilitas yang disebut swap.
Transaksi swap ini akan tercatat pada pos kewajiban-kewajiban jangka
pendek.

19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Neraca pembayaran suatu negara merupakan catatan sistematis
mengenai semua transaksi ekonomi antara penduduk dari negara yang
melaporkan dan penduduk dari semua negara asing. Masalah-masalah
tertentu harus diselesaikan untuk menentukan siapa penduduk, dan apa
yang disebut sebagai transaksi. Akan tetapi, setiap cara pelaporan konsisten
sesuai dengan tujuannya, selama hal ini disusun sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan sebagai-mana dimaksudkan. Penggunaan neraca
pembayaran yang paling penting pada kebanyakan negara adalah untuk
menggambarkan secara ringkas keadaan hubungan ekonomi internasional
dari suatu negara sebagai suatu panduan bagi kebijakan moneter, fiskal,
nilai tukar, dan kebijakan lainnya. Meskipun secara keseluruhan kredit harus
sama dengan debet dalam neraca pembayaran, namun seringkali berguna
untuk menarik garis melalui rekening-rekening yang memisahkan beberapa
mutasi di atas garis dari yang lainnya yang berada di bawah garis.
Dengan melakukan hal ini akan tampak surplus atau defisit dari sisi
kredit secara netto di atas garis pemisah. Salah satu prosedurnya adalah
pengukuran neraca barang atau, neraca perdagangan yang seringkali dikutip
oleh pers, yang merupakan surplus ekspor barang-barang netto saja. Neraca
kedua dan terpenting di dalam neraca pembayaran itu adalah transaksi
berjalan, yang memisahkan semua arus barang dan jasa serta hadiah yang
berada di atas garis, dari semua arus modal dan cadangan yang berada di
bawah garis. Surplus transaksi berjalan sama dengan investasi luar negeri
netto suatu negara (termasuk akumulasi cadangan), yang dapat juga
menunjukkan kesenjangan antara produk nasional dan pengeluaran
nasional. Saldo keseluruhan (atau saldo penyelesaian resmi) memusatkan
pada persoalan mempertahankan mata uang suatu negara dan
kemampuannya untuk membayar berbagai kewajiban. Saldo ini
membandingkan akumulasi cadangan dengan pertumbuhan kewajiban
lancar kepada pihak luar negeri.
Pusat-pusat keuangan memiliki kecenderungan untuk mengalami hal-
hal yang nampak sebagai defisit keseluruhan sambil memberikan pinjaman
dengan jangka waktu yang cukup lama, untuk menaikkan aktiva luar negeri

20
netto mereka. Investasi luar negeri netto ini mengakibatkan posisi investasi
internasional yang lebih positif, yaitu suatu persediaan aktiva luar negeri
yang semakin meningkat.

B. SARAN
Ada empat langkah yang perlu dilakukan agar neraca perdagangan bisa
kembali surplus. Di antaranya adalah memperluas pasar ekspor,
Mengendalikan impor barang konsumsi melalui pengawasan yang ketat,
Meningkatkan daya saing produk domestik agar dapat berkompetisi dengan
produk-produk impor, dan melakukan pengaturan porsi barang impor di E-
Commerce.
Tantangan besar bagi dunia dan Indonesia ke depan masih terkait
dengan pandemi Covid-19. Kerjasama semua pihak menjadi kontributor
utama perkembangan positif ini. Karena hingga tahun 2022 ini, pemerintah
melalui kebijakan fiskal terus mengarahkan untuk pemulihan dan reformasi,
yaitu penanganan pandemi. Termasuk program vaksinasi dan Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) dengan mengeluarkan kebijakan mendukung
ekspor agar dapat memperbaiki efisiensi dan daya saing ekonomi,
peningkatan nilai tambah produk ekspor komoditas, serta penguatan industri
nasional.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ekananda,Mahyus.2020.Modul Pertemuan 11 Ekonomi Internasional Neraca


Pembayaran.Jakarta:International Golden Institute

Emiten.com (2021, 31 May). Neraca Pembayaran: Arti, Fungsi, Tujuan dan


Jenisnya. dari https://emiten.com/info/arti-fungsi-tujuan-jenis-neraca-
pembayaran/ , Diakses pada 23 Februari 2022 pukul 09,28

Ichsanti. (2022, Januari 07). Komponen-komponen neraca pembayaran


internasional dari https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/lengkap-
komponen-komponen-neraca-pembayaran-internasional/ diakses pada 23
Februari 2022 pukul 20.47

Jurnal by Makery. Neraca Pembayaran: Pengertian, Jenis, dan Fungsi., dari


https://www.jurnal.id/id/blog/neraca-pembayaran-
internasional/#:~:text=Fungsi%20Neraca%20Pembayaran,-
Adapun%20fungsi%20dari&text=Menjadi%20bahan%20pertimbangan%2
0pemerintah%20dalam,impor%20ataupun%20pinjaman%20luar%20nege
ri/ Diakses pada 23 Februari 2022 pukul 15.43

Kurniasih, Wida. Neraca Pembayaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan


Komponennya dari https://www.gramedia.com/literasi/neraca-
pembayaran/ diakses pada 24 Februari 2022 pukul 18.33

22

Anda mungkin juga menyukai