Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NERACA PEMBAYARAN DAN KEGIATAN EKONOMI


TERBUKA

Dosen Pengampu:
Faisal Romdonih

Disusun Oleh :
Siska Nuronia
(191010503964)

PROGRAM STUDI EKONOMI MAKRO


FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Alllah SWT, berkat segala limpahan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Faisal Romdonih yang sudah
memberikan kepercayaan kepada Saya untuk menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini Saya buat dalam rangka memperdalam pengetahuan dan pemahaman
mengenai Ekonomi Makkro. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Makro.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Saya mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca dan demi keberlangsungan makalah Saya kedepannya.Semoga
makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi pembaca dalam peningkatan
ilmu pengetahuan mengenai EKONOMI MAKRO.

Tangerang, September 2020


Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................5
C. TUJUAN MASALAH.................................................................................................6
D. MANFAAT...............................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
A. pengertian Neraca pembayaran.............................................................................7
B. Tujuan Neraca Pembayaran...................................................................................7
C. Transaksi dalam neraca pembayaran.....................................................................8
D. Komponen Neraca Pembayaran.............................................................................8
E. Rumus Neraca Pemabyaran...................................................................................9
a. Transaksi berjalan (current account.................................................................10
b. Transaksi modal (capital account)....................................................................10
c. Neraca perdagangan (trade balance)...............................................................10
d. Pendapatan investasi bersih (net investment income)....................................11
e. Transfer sepihak bersih (net unilateral transfer).............................................11
Kegiatan Ekonomi Terbuka...........................................................................................11
1) pengertian ekonomi terbuka...........................................................................11
2) Bersifat Toleran...............................................................................................11
3) Bersifat Subjektif.............................................................................................12
F. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FILSAFAT.............................................................12
1. Perbedaan Filsafat, ilmu dan Agama................................................................12
G. KESAMAAN FILSAFAT...........................................................................................14
H. Integrasi Antara Filsafat, Ilmu Dan Agama...........................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kondisi perekonomian suatu Negara dapat dilihat baik dari sisi internal
maupun eksternal. Kondisi internal antara lain tercermin pada perkembangan
sektor riil (seperti produksi, konsumsi, dan investasi) dan perkembangan sektor
moneter (seperti inflasi, jumlah uang beredar dan keseimbangan nilai tukar).
Sementara itu, kondisi eksternal tercermin pada perkembangan neraca
pembayaran. Neraca pembayaran yang merupakan penjumlahan dari transaksi
berjalan (current account) dan neraca modal (capital and financial) dapat
mencirikan aliran dana dari dan ke luar negeri. Adanya aliran dana tersebut
menyebabkan permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing dan domestik
turut mengalami perubahan. Perubahan permintaan dan penawaran terhadap mata
uang asing dan domestik tersebut berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang
yang diperdagangkan. Jika permintaan terhadap mata uang asing mengalami
peningkatan karena adanya keperluan transaksi yang harus menggunakan mata
uang asing, maka hal tersebut dapat menyebabkan nilai tukar mata uang domestic
terhadap mata uang asing mengalami depresiasi, demikian pula sebaliknya.
Sebelum krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997,
perkembangan neraca modal selalu berada dalam keadaan surplus dan cenderung
bergerak dalam keadaan yang cukup stabil.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian filsafat, ilmu dan agama?
2. Apakah terdapat persamaan dan perbedaan antara filsafat, ilmu dan
agama?
3. Bagaimana integrasi filsafat dalam pengembangan ilmu pengetahuan?
TUJUAN MASALAH
Penulis menyusun makalah yang bertemakan integrasi antara Neraca
pembayran dan kegiatan ekonomi terbuka , ilmu ekonomi ini adalah agar penulis
dapat lebih mengetahui bagaimana sebenarnya  pengertian dari keduanya secara
menyeluruh, juga agar penulis dapat mengetahui  bagaimana hubungan dan
perbedaan di antara keduanya, dan bagaimana karakteristik ilmu ekonomi tersebut
dapat mempengaruhi perkembangan ilmu, serta agar dapat membagi ilmu
pengetahuan dengan rekan-rekan yang lainnya.

MANFAAT
 Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
pada Semua pihak, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu
ekonomi serta diharapkan sebagai acuan dalam pembelajaran mata kuliah
ekonomi makro.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan, dan aliran dana yang dilakukan antara suatu Negara dengan
Negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat di bedakan
kepada dua bagian yang utama, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.

Tujuan Neraca Pembayaran


Sebagaimana umumnya penyusunan statistik neraca pembayaran di negara
lain, statistik Neraca Pembayaran Indonesia dibuat dengan tujuan sebagai:

1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian;


2. Mengetahui aliran sumber daya dengan negara lain;
3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan;
4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri;
5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan
terhadap nilai tukar;
6. Sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun devisa; serta
7. Sebagai sumber data penyusunan statistik neraca nasional (national
account).

Transaksi Pada Neraca Pembayaran


Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam
transaksi.

1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang


(devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi
negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga
transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya
posisi cadangan devisa negara.

Komponen neraca pembayaran


1. Transaksi berjalan (current account) mencerminkan pendapatan
bersih negara 
2. Transaksi modal (capital account) mewakili perubahan bersih dalam
kepemilikan aset nasional

Beberapa literatur mungkin mengkategorikan neraca pembayaran menjadi tiga


komponen. Mereka membagi tr ansaksi modal menjadi dua: transaksi modal
itu sendiri dan transaksi keuangan (financial account).

Karakteristik dasar filsafat oleh Jan Hendrik Rapar diungkapkan setidaknya ada
lima hal, yaitu berpikir radikal, mencari asas, memburu kebenaran, mencari
kejelasan dan berpikir rasional.

Rumus neraca pembayaran


Secara teoritis, transaksi berjalan plus transaksi modal harus sama dengan nol. 

Tapi, itu sulit untuk dicapai dalam praktiknya. Perbedaan sumber data dan metode
pencatatan seringkali menghasilkan angka final yang tidak sama persis. Karena
itu, dalam persamaan, ekonom menambahkan diskrepansi statistik (statistical
discrepancy). 

Jadi, secara matematis, rumus neraca pembayaran adalah sebagai berikut:

Transaksi berjalan + Transaksi modal + Diskrepansi statistik = 0

Komponen neraca pembayaran


Neraca pembayaran terdiri dari dua komponen, yaitu:

1. Transaksi berjalan (current account) mencerminkan pendapatan bersih negara 


2. Transaksi modal (capital account) mewakili perubahan bersih dalam
kepemilikan aset nasional

Beberapa literatur mungkin mengkategorikan neraca pembayaran menjadi tiga


komponen. Mereka membagi transaksi modal menjadi dua: transaksi modal itu
sendiri dan transaksi keuangan (financial account). 

Neraca perdagangan (trade balance) adalah selisih antara nilai ekspor dengan
nilai impor. Itu sering kita sebut sebagai ekspor bersih. 

Ekspor-impor melibatkan barang dan jasa. 


Ekspor-impor mencakup barang dagangan umum (general merchandise), emas
non-moneter (non-monetary gold), dan net ekspor barang merchanting (net
exports of goods under merchanting). 

Sementara itu, transaksi jasa terdiri dari berbagai jasa, mulai dari jasa manufaktur;
jasa pemeliharaan dan perbaikan; jasa transportasi; jasa perjalanan; hingga jasa
keuangan.

Secara keseluruhan, jika nilai ekspor melebihi nilai impor, sebuah perekonomian
menjalankan surplus perdagangan (neraca perdagangan positif). Sebaliknya
adalah defisit perdagangan (neraca perdagangan negatif) di mana ekspor lebih
rendah daripada impor. 

Pendapatan investasi bersih (net investment income) mencakup imbalan atas


jasa faktor-faktor produksi. Imbalan tersebut kita sebut sebagai pendapatan faktor
(factor income). Pembayaran bunga dan dividen adalah contohnya. 

Pendapatan faktor adalah komponen kunci untuk membedakan produk nasional


bruto (GNP) dengan produk domestik bruto (PDB). Kita dapat menghitung GNP
dengan menambahkan PDB dengan pendapatan faktor bersih.

GNP = GDP + Pendapatan bersih factor dari luar negeri.

Istilah lain untuk akun pendapatan investasi bersih adalah pendapatan primer.

Transfer sepihak bersih (net unilateral transfer) terdiri dari pembayaran


internasional selain untuk memperoleh barang, layanan, atau aset. Contohnya
adalah donasi, bantuan langsung, hadiah dan remitansi tenaga kerja.

Transaksi modal

Transaksi modal mencatat semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan
pembelian aset. Ini lawan dari akun transaksi berjalan. Maksud saya, jika transaksi
berjalan positif, transaksi modal harus negatif. Sebaliknya, jika transaksi berjalan
positif, transaksi modal harus negatif. Sehingga, penjumlahan keduanya akan
sama dengan nol.

Katakanlah, sebuah negara menjalankan defisit transaksi berjalan. Negara tersebut


membutuhkan dana masuk untuk menutup dan membiayai defisit transaksi
berjalan. Sebagai hasilnya, transaksi modal akan surplus. Dan, surplus
menunjukkan negara tersebut adalah peminjam dari seluruh dunia.

 Komponen transaksi modal terdiri dari:


 Transfer modal dan penjualan bersih aset non finansial yang tidak diproduksi
(nonproduced nonfinancial assets). Contoh nonproduced nonfinancial assets
adalah kontrak, sewa, lisensi, dan aset pemasaran. 
 Transaksi keuangan (financial account)mencakup terdiri dari transaksi dalam
rangka investasi langsung, investasi portofolio, derivatif finansial, dan investasi
lainnya. 
PENGERTIAN EKONOMI TERBUKA
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam
perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan
negara-negara lain. Sistem ini memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk
berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain baik itu perseorangan,
swasta ataupun pemerintahan. Kegiatan ekonomi tersebut bisa dalam bentuk
perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran teknologi, dan sebagainya. Bp.
Raynal Yasni, Dosen PKN STAN dari Jurusan Akuntansi pada materi ini
memaparkan tentang sistem perekonomian terbuka dimaksud.
Mencari Asas : Karakter filsafat berikutnya adalah mencari asas yang paling
hakiki dari keseluruhan realitas, yaitu berupaya menemukan sesuatu yang menjadi
esensi realitas. Dengan menemukan esensi suatu realitas, maka akan diketahui
dengan pasti dan menjadi jelas keadaan realitas tersebut, oleh karena itu, mencari
asas adalah salah satu sifaty dasar atau karakteristik filsafat.
Memburu Kebenaran : Berfilsafat berarti memburu kebenaran tentang
segala sesuatu. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran yang tidak
meragukan, oleh sebab itu ia selalu terbuka untuk dipersoalkan kembali dan diuji
demi meraih kebenaran yang lebih hakiki. Dengan demikian dapat ditegaskan
bahwa kebenaran filsafat tidak pernah bersifat mutlak dan final, melainkan terus
bergerak dari suatu kebenaran menuju kebenaran baru yang lebih pasti. Kebenaran
yang baru ini pun masih bersifat terbuka untuk diuji dan dikaji lagi sampai
menemukan kebenaran yang lebih meyakinkan. Dengan demikian, terlihat bahwa
salah satu karakteristik filsafat adalah senantiasa memburu kebenaran.
Mencari Kejelasan : Berfilsafat berarti berupaya mendapatkan kejelasan
mengenai seluruh realitas. Geisler dan Feinberg mengatakan bahwa ciri khas
penelitian filsafat ialah adanya usaha keras demi meraih kejelasan intelektual.
Mengejar kejelasan berarti harus berjuang dengan gigih untuk mengeliminasi
segala sesuatu yang tidak jelas, yang kabur dan yang gelap, bahkan juga yang
serba rahasia dan berupa teka-teki.
Berpikir Rasional : Berpikir secara radikal, mencari asas, memburu
kebenaran, dan mencari kejelasan tidak mungkin dapat berhasil dengan baik tanpa
berpikir secara rasional. Berpikir secara rasional berarti berpikir logis, sistematis
dan kritis. Berpikir logis itu bukan hanya sekedar mengapai pengertian-pengertian
yang dapat diterima oleh akal sehat, melainkan agar sanggup menarik kesimpulan
dan mengambil keputusan yang tepat dan benar dari premis-premis yang
digunakan. Berpikir logis juga menuntut pemikiran yang sistematis, di mana
rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau saling berkaitan
secara logis. Tanpa berpikir yang logis-sistematis dan koheren, maka satu hal
yang tak mungkin dicapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Berpikir
kritis ialah terus menerus mengegevaluasi dan memverifikasi argumen-argumen
yang mengklaim diri benar. Berpikir logis-sistematis-kritis adalah ciri utama
berpikir rasional, dan berpikir rasional adalah salah satu karakteristik filsafat. Di
samping berpikir radikal, mencari asas, memburu kebenaran, mencari kejelasan
dan berpikir rasional. Masih ada lagi beberapa hal yang menjadi karakteristik atau
ciri khas filsafat; yaitu memikirkan sifat-sifat umum, hidup dalam kesadaran,
bersifat toleran dan bersifat subjektif.
Memikirkan Sifat-Sifat Umum :
1) Hidup Dalam Kesadaran; meminjam istilah Rene Descartes (1596-
1650) ‘cogito ergo sum’ saya berpikir maka saya ada. Kalimat ini menegaskan
bahwa filsfat itu memiliki ciri selalu hidup dalam kesadaran. Aristoteles
menengarai bahwa keheranan adalah sumber yang melahirkan filsafat.
2) Bersifat Toleran; orang yang hidup tanpa kesadaran (berpikir filosofis),
yang selalu sibuk dengan aktivitas rutin dan disibukkan oleh pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari, ia tidak punya waktu untuk berpikir secara
filosofis. Pemikiran filosofis menerima kritikan dari luar, bahkan secara
internal melakukan self critic, kritik internal. Maka menjadi ciri khas
pemikiran filsafat adalah bersifat terbuka dan toleran terhadap perbedaan
pandangan atau pemikiran yang berbeda.
3) Bersifat Subjektif; pemikiran filsafat itu menjadi milik filosuf itu sendiri.
Berpikir manusia pasti bersifat subjektif. Perbedaan ini lumrah terjadi dalam
menjawab teka-teki yang tidak habis-habisnya karena bersifat metafisis.
Walaupun jawabannya saling berlawanan, namun dengan pengalaman apa pun
tidak dapat memvonis mana yang benar dan mana yang salah. Karena
konsepsi filsafat benar-benar asli tidak bisa digugat. Konsepsi itu bisa
diserang dengan konsepsi lain, tetapi tidak dapat dikalahkan.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FILSAFAT


1. Perbedaan Filsafat, ilmu dan Agama
Filsafat, ilmu dan agama masing-masing memiliki perbedaan, sebagai berikut:
a. Filsafat, ilmu dan agama menggunakan metode berbeda dalam
menyelesaikan suatu masalah. Ketika diperhadapkan pada pertanyaan
konstruksi, isi dan tata letak dari bangunan rumah yang sangat besar.
Filsafat memikirkan secara rasional, ilmu melakukan pemeriksaan secara
indrawi dan terukur, sedangkan agama menerima keterangan langsung
dari arsitektur/pembuat rumah. Ilmu mengungkapkan sedapat mungkin
yang terukur. Sedangkan agama dapat mengungkapkan seluruhnya secara
sempurna. Analogi lain, para ulama menjelaskan filsafat dan ilmu ibarat
ayam sedangkan agama ibarat itik. Ayam dan itik berjalan bersama,
ketika menemukan sungai, ayam berhenti dipinggir sungai, sedangkan itik
dapat menyebrangi sungai karena ia memiliki selaput kaki yang tidak
dimiliki oleh ayam.
Filsafat dan ilmu berangkat sari “kekaguman dan keraguan”, lalu berakhir pada
simpulan yang diragukan. Itulah sebabnya ilmu tidak pasti dan selalu berubah. Ia
membantah sesuatu yang ditetapkan kemarin, dan besok ia akan membantah apa
yang ditetapkan hari ini. Singkatnya, ilmu dipandang benar karena belum terbukti
kesalahanya. Sedangkan agama berangkat dari kebenaran dan tidak terdapat dalil-
dalil yang diragukan.
Keilmiahan agama sangat tinggi melampaui ilmu dan filsafat, sehingga
kemampuan akal dan metode ilmiah manusia pada saat tertentu tidak dapat
membuktikan keseluruhan pesan agama. Namun, pada waktu yang lain, ketika
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, keilmiahan pesan agama mulai
terungkap satu persatu yang tidak terjangkau sebelumnya. Hal ini sering terjadi
dan terus terjadi sebagai bukti autentik bahwa semua pesan agama adalah ilmiah
dan logis.
Filsafat dan ilmu adalah sesuatu yang dengannya sesuatu yang lain dapat
diketahui. Dan, tidak dapat mengungkapkan selain “sesuatu”.

KESAMAAN FILSAFAT
Praja (200:13-15) menyebutkan persamaan filsafat dan ilmu pengetahuan kedua-
duanya menggunakan metode pemikiran reflektif dalam usaha untuk menghadapi
fakta-fakta dunia dan kehidpuan. Keduanya menunjukan sikap kritik dengan
pikiran terbuka dan kemauan yang tidak memihak untuk mengetahui hakikat
kebeneran. Filsafat dan agama juga memiliki kesamaan sebagaimana diungkapkan
al-Qindi bahwa bertemunya filsafat dan agama dalam kebenaran. Dengan
demikian, maka persamaan dari ketiganya berada pada tujuan mengungkapkan
kebenaran.
Tabel 1. Kesamaan Agama, Filsafat dan Ilmu
METODOLOGI DASAR METODE TUJUAN
PENGETAHUAN
Ilmu Logika Riset Kebenaran
Filsafat Logika Berpikir Kebenaran
Radikal/Integral
Agama Wahyu Kebenaran
Sumber: Anshari (dalam Saefullah, 2007:129)
Memperhatikan perbedaan dan persamaan di atas, maka filsafat dan ilmu bukan
merupakan pendekatan yang objektif. Walaupun bertujuan mengungkapkan
kebenaran, namun keduanya menunjukan keberpihakan sehingga ada realitas lain
yang terabaikan. Filsafat lebih berpihak pada akal, sedangkan ilmu berpihak pada
metode yang berupa instrumen pengukuran, alat analisis dan pembuktian indrawi.
Namun demikian, filsafat dapat disikapi sebagai metode olah pikir yang dapat
meningkatkan ketajaman analisis dan kemerdekaan berpikir dalam menyingkap
kebeneran. Dengan perkataan lain, filsafat adalah kunci pembuka gedung ilmu.
Ilmu merupakan metode pengukuran dan pembuktian tanda-tanda kekuasaan
tuhan yang bertaburan dalam alam, sehingga ke duanya (filsafat dan ilmu) dapat
mendukung kebenaran agama, bukan menguji apalagi menentangnya.

Integrasi Antara Filsafat, Ilmu Dan Agama


Di dunia ini banyak hal yang diciptakan Allah SWT. berbeda, misalnya pria
dengan wanita yang terlihat jelas dari fisiknya yang berbeda, langit dan bumi yang
berbeda sekali terutama dari letaknya yang berjauhan, air dan minyak yang tidak
mungkin dapat disatukan. Seperti air dan minyak, ilmu dan agama menurut
banyak kalangan sulit untuk disatukan. Terlihat perbedaannya, bahkan ada yang
berpendapat bahwa keduanya saling bertentangan adalah ilmu (sains) dan agama.
Kendati keduanya berprestasi dalam berbicara tentang realitas, masing-masing
mempunyai dasar sudut pandang yang berbeda. Dalam kenyataan, antara
keduanya bahkan bisa saling menafikan. Keduanya merupakan dua domain yang
memiliki karakteristik yang berbeda, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Sedangkan ilmu
adalah bagian dari pengetahuan yang mempunyai ciri tertentu yang sesuai dengan
teori dan kenyataan yang ada. Dari pengertian saja sudah menampakan
perbedaannyakan tetapi kita bisa menggabungkan kedua domain tersebut.

Ian R. Barbour mengusulkan empat tipologi untuk memetakan pendekatan yang


dipakai dalam hubungan antara ilmu (sins) dan agama, antara lain:

1) Konflik. Menurut tipologi ini antara ilmu dengan agama bertentangan,


misalnya teori evolusi. Menurut agama islam menusia berasal dari
keturunan Nabi Adam A.S, pandanagn tersebut sangat berbanding terbalik
dengan Teori Darwin. Para pengikut Teori Darwin bersikukuh dan tetap
pada pendiriannya tanpa mau menghiraukan yang lainnya bahwa manusia
berasal dari keturunan Nabi Adam A.S. Pengikut kedua teori tersebut
dapat menunjukan bahwa ilmu dan agama sangat bertentangan.

2) Independensi. Pandangan alternatif ini menyatakan bahwa ilmu dan agama


adalah dua domain independen yang dapat hidup bersama sepanjang
mereka mempertahankan “jarak aman” satu sama lain. Menurut pandangan
ini, semestinya idak perlu ada konflik karena ilmu dan agama berada pada
domain yang berbeda. Selain itu, pernyataan ilmu (sains) dan pernyataan
agama memiliki bahasa yang tidak bisa dipertentangan, karena pernyataan
masing-masing melayani fungsi yang berbeda dalam hidup manusia dan
berusaha menjawab persoalaan yang berbeda pula. Ilmu (sains) biasanya
menelusuri cara kerja benda-benda dan berurusan dengan fakta objektif,
sedangkan agama berurusan dengan nilai dan makna yang tinggi, misalnya
ketuhanan dan keimanan.

3) Dialog. Salah satu bentuk dialog adalh membandingkan kedua bidang ini
yang dapat menunjukkan kemiripan dan perbedaan. Misalnya model
konseptual dan analogi dapat digunakan untuk menggambarkan hak-hal
yang tidak dapat diamati secara langsung mmisalnya Tuhan atau subatom.
Dialog juga terjadi ketika sains menyentuh persoalan yang berada diluar
wilayah kajiannya (seperti mengapa alam semesta ini serba teratur dan
dapat dipahami?).

4) Integrasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia integrasi adalah


pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Kemitraan yang
lebih sistematis dan eksensif antara sains dengan agama dapat terjadi
dikalangan yang mencari titik temu diantara keduanya.

Anatara ilmu dan agama sebenarnya terdapat perbedaan yang sangat mendasar
yang perlu dipertimbangkan sebelum berbicara tentang korelasi antara ilmu dan
agama. Yang pertama adalah mind-set dasar keduanya yang berbeda. Kepercayaan
dan kepasrahan pada kehendak otoritas lain, terutama otoritas Tuhan. Jadi dalam
dunia keilmuan ketidakpercayaan (sebelum terbukti) adalah keutamaan.
Sedangkan dalam keagamaan, kepercayaanlah yang utama. Kedua, ilmu bersikap
terbuka terhadap hal-hal baru asalkan bersifat masuk akal dan memiliki bukti.
Agama sedikit berbalik dari keilmuan, meski umumnya manusiadiharuskan
menggunakan akal dalam memahami wahyu yang adea, tapi dalam kenyataannya
agama cenderung bersikap defensif terhadap pemahaman baru. Ketiga, bahasa-
bahasa agama lebih cenderung berupa bahasa mitos, penuh metafora ataupun
retorika., sementara bahasa keilmuan adalah bahasa faktual, lugas, dan literal.
Setelah mengetahui perbedaan mendasar antara ilmu dan agama, kini dapat
diketahui “kemungkinan” titik temu diantara keduanya. Pertama, kesadaran kritis
an sikap realistis yang dibentuk oleh ilmu sangatlah berguna untuk mengupas sisi
ilusoris agama, bukanuntuk menghancurkannya, melainkan untuk menemukan hal
yang lebih esensial dari agama. Kedua, kemampuan logis dan kehati-hatian kita
dalam mengambil keputusan yang dipupuk di dunia ilmiah,menjadikan kita
mampu menilai secara kritis bentuk tafsir baru yang kini mulai hiruk pikuk dan
membingungkan. Ketiga,lewattemuan-temuan baru dari ilmu, dapat merangsang
agama untuk selalu tanggap memikirkan ulang keyakinannya sacara baru, agar
terhindar dari stagnasi dan pengaratan. Keempat, temuan terbaru IPTEK dapat
memberi peluang agama untuk makin mewujudkan idelisme-idealismenya secara
konkret, yang menyangkut kemanusiaan secara umum.

Sekarang yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penggabungan antar ilmu
dan agama adalah Integrasi diantara keduanya. Apabila kita membicarakan
tentang integrasi antara ilmu dan agama maka kata yang sangat berkaitan erat
adalah “Islamisasi” atau pengislaman, dimana objek pengislamannya adalah
manusia. Sedangkan apabila pengislaman pada ilmu pengetahuan menurut
Faruqy, menghendaki adanya hubungan timbal balik antara realitas dan aspek
kewahyuan, dalam hal ini setiap umat islam dalam memahami nilai-nilai
kewahyuan harus memanfaatkan ilmu pengetahuan, bila tidak memanfaatkannya
maka umat islam akan tertinggal dari umat-umat beragama lainnya.karena
realitasnya, ilmu pengetahuanlah yang membuat peradaban umat manusia
berkembang. Agama pun ikut berperan serta dalam membantu ilmu pengetahuan
(sains) agar tetap bersikap manusiawi, dan selalu menyadari persoalan-persoalan
konkret yang mesti dihadapi. Agama bisa selalu mengingatkan bahwa ilmu
bukanlah satu-satunya jalan menuju kebenaran dan makna terdalam dari
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai