Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA
PELAKSANAAN PANCASILA
Dosen Pengampu: Mustopa, S.Ag

Oleh Kelompok 6 :
Siti Atikah Dalimunthe (2020.161.230)
Siti Mutia (2020.161.231)

Prodi Ekonomi Syari'ah


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Nusantara (IAI-N)
Batang Hari
Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT.Karena berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah Pancasila ini dengan judul
“Pelaksanaan Pancasila”.
Selanjutnya sholawat serta salam senantiasa tersampaikan kepada junjungan
alam Rasulullah SAW Yang telah membawa banyak perubahan bagi alam semesta.
Selanjutnya adapun makalah yang sedang ditangan pembaca ini merupakan
makalah yang berisi tentang pembahasan mengenai Pelaksanaan Pancasila.
Ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Pancasila dengan harapan dapat
menjadi bahan bacaan dan bermanfaat untuk semua orang terutama bagi
mahasiswa.

Muara bulian, 11 juni 2021

Penulis
Daftar Isi

Judul....................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................ii

Daftar Isi............................................................................................iii

Bab I Pendahuluan.............................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................1

Bab II Pembahasan............................................................................2

A. Pancasila sebagai dasar negara................................................3


B. Makna simbol-simbol pancasila..................................................4
C. Pelaksanaan pancasila dalam kehidupan sehari-hari................6

Bab III Penutup.................................................................................11

A. Kesimpulan...............................................................................11
B. Saran.........................................................................................11
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar serta landasan ideologi Bangsa Indonesia.


Maka dari itu, penting untuk menerapkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.Di sisi lain, berkaitan dengan Pancasila, Bangsa Indonesia
mempunyai dua hari bersejarah. Pertama, hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni
1945 dan hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober.
Pada 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila karena pada
tanggal tersebut rumusan Pancasila sebagai dasar negara pertama kali
disampaikan oleh Soekarno. SementaraSementara itu, berbagai kejadian
pemberontakan di Tanah Air yang melibatkan banyak pihak menjadi pemicu
lahirnya hari Kesaktian Pancasila, yang ditetapkan pada tanggal 1 Oktober 1965.
Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat
ini Pancasila dijadikan sebagai landasan hidup Bangsa Indonesia. Hal itu berarti,
setiap nilai-nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar
dalam hidup bernegara. AdaAda lima sila sila atau biasa disebut Pancasila yang
dirumuskan dalam pidato Bung Karno.
Kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pancasila sebagai dasar negara?

2. Apa makna dari simbol-simbol pancasila?


3. Bagaimana pelaksanaan pancasila dalam kehidupan sehari-
hari?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila.
2. Untuk memahami pancasila sebagai dasar negara.
3. Untuk mengetahui makna dari simbol-simbol pancasila.
4. Untuk mengetahui pelaksanaan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Bab II

Pembahasan

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Pengertian Pancasila Menurut Ahli dan Tokoh Nasional

 Menurut Ir. Soekarno

Pancasila merupakan isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-menurun berabad-


abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian,
Pancasila bukan hanya sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu
falsafah bagi bangsa Indonesia.

 Menurut Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti sendi,
atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian,
Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang
tingkah laku yang penting dan baik.

 Menurut Notonegoro

Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara
Indonesia.

 Menurut Ruslan Abdul Ghani


Definisi Pancasila diartikan sebagai sebuah filsafat negara yang tercipta untuk
menjadi ideologi kolektif demi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.

 Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid

Nurcholish mengartikan pancasila sebagai modal untuk mewujudkan demokrasi


Indonesia, Pancasila memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan
tatanan politik Indonesia, Pancasila menyumbang beberapa hal penting.

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Arti penting Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila menjadi


pedoman bagi seluruh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila adalah nilai yang mendasar untuk dijadikan sebagai pedoman peraturan
dan dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia. Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa sudah tertuang di setiap sila-sila
Pancasila. Semua sila Pancasila tersebut memiliki keterkaitan antar sila.

Pancasila adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu
dari sila tersebut hilang maka Pancasila menjadi tidak berfungsi lagi. Besarnya arti
penting Pancasila sebagai dasar negara tentunya memberikan makna yang sangat
dalam bagi segenap rakyat Indonesia.

3. Tujuan Pancasila

1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi.

3. Menjadi bangsa yang menghargai HAM (Hak Asasi Manusia).

4. Menghendaki bangsa yang demokratis.

5. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai Tanah Air


Indonesia.

B. Makna 5 Simbol Pancasila


1. Arti Lambang Bintang

Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi


"Ketuhanan Yang Maha Esa". Lambang bintang tersebut memiliki makna sebagai
sebuah cahaya, yaitu yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat
manusia.

Latar belakang hitam pada lambang bintang emas tersebut menggambarkan


warna alam, berkah dari Tuhan yang menjadi sumber segalanya di muka bumi ini.

2. Arti Rantai Emas

Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi


"Kemanusiaan yang adil dan beradab". Mata rantai dalam simbol tersebut berbentuk
persegi dan lingkaran yang saling mengaitkan.

Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-laki,


sedangkan mata rantai lingkaran menggambarkan perempuan. Kemudian mata
rantai yang saling mengaitkan melambangkan hubungan timbal balik antarumat
manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

3. Arti Pohon Beringin

Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi "Persatuan


Indonesia". Pohon beringin dengan akar yang menjulur ke bawah diartikan sebagai
tempat berteduh.

Jadi, Pancasila sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa


Indonesia untuk berlindung dan merasa aman. Pohon beringin juga memiliki akar
tunggang yang kuat, menggambarkan persatuan bangsa Indonesia.

Sementara, sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan suku, keturunan,


dan agama yang berbeda-beda di Indonesia. Meski berbeda-beda, mereka tetap
bersatu sebagai bangsa Indonesia di bawah lambang Pancasila.

4. Arti Kepala Banteng


Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi
"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan".
Banteng diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan
bergerombol. Saat banteng berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan.
Jadi, lambang kepala banteng tersebut menggambarkan budaya bangsa
Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat. Kepala banteng
menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus
dilakukan secara tegas.

5. Arti Padi dan Kapas

Padi dan Kapas merupakan simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Padi dan kapas melambangkan dua
hal yang dibutuhkan manusia demi bisa bertahan hidup.

Padi melambangkan ketersediaan makanan, sementara kapas ketersediaan


pakaian. Dengan adanya ketersediaan pangan dan pakaian, manusia akan bisa
bertahan dan hidup dengan nyaman.

C. Pelaksanaan pancasila dalam kehidupan sehari-hari

1. Pelaksanaan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi


"Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan
dalam setiap segi kehidupan kita.

Berikut ini contoh penerapan Pancasila, khususnya sila Ketuhanan yang


Maha Esa, dalam kehidupan sehari-hari:

1. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut.


Kepemilikan terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada
Tuhan.
2. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan
tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.

3. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat


beragama agar tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.

4. Saling bekerja sama antarumat beragama dalam hal yang bersifat


memajukan kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di
desa.

5. Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai


UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai
dengan apa yang dikehendakinya.

2. Pelaksanaan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Rantai emas menjadi lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan
yang adil dan beradab". Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mewakili keinginan
Bangsa Indonesia untuk berada di posisi setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia
ini.

Di bawah ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang


adil dan beradab:

1. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak


suku, agama, ras, dan adat istiadat.

2. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi


pekerti kita dalam berbagai kondisi.

3. Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang dimaksud


ialah membeda-bedakan sesama warga negara, baik perbedaan karena
tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.

4. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan


seseorang sesuai dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.
5. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban.
Jangan sampai hak dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang
lain.

3. Pelaksanaan Sila Persatuan Indonesia

Pohon beringin menjadi simbol sila ketiga yang berbunyi "Persatuan


Indonesia". Persatuan di antara rakyat Indonesia merupakan kekuatan dasar dalam
mempertahankan keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman, baik dari
dalam maupun luar negeri.

Berikut ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila Persatuan Indonesia:

1. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian


menjadi lebih maju.

3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk


mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.

4. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa


Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.

5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan


bangsa Indonesia. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari
berbagai daerah.

4. Pelaksanaan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi


"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan". Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil
keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.
Sila keempat juga bisa dikatakan mewakili semangat demokrasi yang menjadi
bentuk pemerintahan Indonesia. Berikut ini contoh penerapan sila keempat:

1. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat


untuk menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal
tersebut berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.

2. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta
mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.

3. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu


jabatan tertentu sebagai salah satu perwujudan demokrasi.

4. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita
katakan atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat
memaksakan kehendaknya pada kita.

5. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat


kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

6. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan


kedaulatan rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.

5. Pelaksanaan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Padi dan kapas menjadi simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Adanya sila tersebut diharapkan
bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia:

1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang


sedang dilanda kesulitan.
2. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang
membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain
sebagainya.

3. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti
apa saja orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan
yang tidak adil pada siapapun.

4. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur
siapa saja yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan di tengah
masyarakat.

5. Menghargai karya atau hasil ciptaan orang lain. Hargai pula karya yang kita
hasilkan sendiri.

 
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Pancasila adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu
dari sila tersebut hilang maka Pancasila menjadi tidak berfungsi lagi. Besarnya arti
penting Pancasila sebagai dasar negara tentunya memberikan makna yang sangat
dalam bagi segenap rakyat Indonesia.

Beberapa dari tujuan pancasila adalah sebagai berikut:

1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi.
3. Menjadi bangsa yang menghargai HAM (Hak Asasi Manusia).
4. Menghendaki bangsa yang demokratis.
5. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai Tanah Air
Indonesia.

B. Saran

Dalam makalah ini tentunya masih banyak sekali koreksi dari para pembaca,
karena kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari pada sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca dan dengan itu semua makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/01/093100323/makna-simbol-
pancasila-sila-pertama-hingga-kelima
https://www.kompasiana.com/jullianiananda/5a11a5e82599ec5f2900ddf3/pelaksana
an-pancasila-di-indonesia-ekspetasi-vs-realita

Anda mungkin juga menyukai