Anda di halaman 1dari 2

5

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)
Pahamifren. Saking kayanya, negeri kita tercinta ini, sering menjadi incaran bangsa-bangsa lain. SDA
yang dimiliki Indonesia antara lain, minyak bumi dan gas, hingga berbagai logam mahal seperti emas,
perak, tembaga, nikel, timah juga batubara. Sejarah Jepang masuk Indonesia bermula untuk mencari SDA
di negara lain. Saat Jepang menginvasi Indonesia, negeri kita ini masih menjadi negara di bawah
penjajahan Belanda. Singkat cerita nih, pada tahun 1940, saat Perang Dunia ke-2 berkecamuk, Belanda
sedang diduduki Nazi dari Jerman. Karena panik negaranya diduduki Nazi, pemerintah Kolonial Hindia
Belanda (Indonesia) mengumumkan status siaga.
Kita semua tahu, pemerintahan Kolonial Hindia Belanda menguasai seluruh kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia. Pada saat itu, Jepang juga menjadi tujuan ekspor komoditas Hindia Belanda
Pahamifren. Nah, karena status siaga, Hindia Belanda mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika
Serikat dan Inggris. Inilah yang menjadi pemicu sejarah Jepang masuk Indonesia. Kala itu, Jepang
khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk perang dan industrinya Pahamifren.
Sementara itu, di tahun yang sama, Jepang juga mulai merencanakan penaklukan Asia Tenggara dalam
rangka ekspansi Sumber Daya Alam (SDA), khususnya untuk pemenuhan ketersediaan bahan bakar
kebutuhan perang dan industri. Indonesia menjadi salah satu tujuan ekspansi Jepang untuk pemenuhan
SDA.
Tujuan utama Jepang menduduki Indonesia adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama
minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang
sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber
pasokan minyak utama.
Pada tanggal 11 Januari 1942, tentara Jepang dan angkatan lautnya yang kurang lebih berjumlah 20.000
orang mendarat di pantai timur wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Begitu tiba di Tarakan, tentara
Jepang disambut oleh tentara Belanda yang sudah menduduki wilayah itu. Belanda yang tidak terima
tentu menyerang tentara Jepang, sehingga terjadilah pertempuran sengit. Pada tahun yang sama, faksi dari
Sumatera menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda di
Indonesia. Singkatnya, pada bulan Maret 1942 pasukan Belanda akhirnya dapat dikalahkan Jepang.
Walaupun bertujuan menjajah, Jepang berhasil mengelabui rakyat Indonesia dengan kedok menjadi
penyelamat Asia lho Pahamifren. Kedatangan Jepang juga membawa dampak positif bagi Indonesia.
Dampak Positif Kedatangan Jepang ke Indonesia. Jepang mendukung gerakan anti-Belanda yang
membakar semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Jepang membolehkan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa komunikasi nasional. Jepang menginisiasi pembentukan strata masyarakat hingga paling bawah
yaitu RT (Rukun Tetangga), atau yang dalam bahasa Jepang disebut tonarigumi. Jepang mendekati
pemimpin nasional Ir. Soekarno untuk memobilisasi dukungan rakyat Indonesia. Jepang ikut menggugah
rakyat membentuk BPUPKI dan PPKI sebagai Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Jepang juga
menginisiasi pendirian koperasi dan sekolah untuk kepentingan rakyat Indonesia. Budaya Jepang yang
disiplin diperkenalkan dalam kegiatan upacara bendera di sekolah. Tentara Jepang bersedia melatih dan
mempersenjatai pemuda Indonesia, awalnya untuk kepentingan Jepang, tapi akhirnya dipergunakan
pemuda bangsa ini untuk melawan Jepang sendiri. Selain dampak positif, kedatangan Jepang juga
membawa kerugian besar bagi Indonesia, antara lain: Jepang menguasai daerah strategis yang dianggap
penting. Sehingga Jepang melakukan kesewenang-wenangan kepada rakyat. Banyak rakyat Indonesia
yang mengalami siksaan fisik, penahanan tanpa alasan, perbudakan seks hingga hukuman mati. Jepang
menerapkan sistem kerja paksa Romusha. Sistem ini sangat tidak manusiawi dan menyebabkan banyak
korban meninggal dunia. Jepang menyebabkan rakyat menderita kelaparan, karena perampasan hasil
bumi dan sumber pangan rakyat. Suara rakyat dibungkam, pers dibatasi sehingga tidak ada yang berani
mengungkap kejahatan Jepang. Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah, seperti
maraknya perampokan, pemerkosaan dan kejahatan lain di tengah masyarakat. Standar pendidikan
Indonesia menurun drastis, akibat Jepang mempekerjakan guru-guru pribumi sebagai pejabat yang mudah
diperalat. Pada sejarah Jepang masuk Indonesia, negeri kita ini menjadi tujuan ekspansi pemenuhan SDA
untuk Jepang. Akibatnya banyaknya dampak negatif yang merugikan, rakyat Indonesia akhirnya
menyusun perlawanan besar-besaran kepada Jepang. Perlawanan rakyat ini terjadi secara masif di
berbagai daerah seperti Indramayu, Singaparna, Tasikmalaya, Aceh, Papua, Blitar, Cilacap hingga
Kalimantan. Perlawanan rakyat nggak cuma dilakukan secara fisik, gerakan bawah tanah pun dilancarkan
untuk memperoleh informasi dengan menyusup ke basis pertahanan Jepang di Indonesia. Singkat cerita,
di masa itu Jepang juga digempur habis-habisan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, puncaknya pada
peristiwa bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki. Amerika Serikat pada saat itu juga sedang berperang
melawan Jerman dalam peristiwa Perang Pasifik. Perang tersebut juga berpengaruh pada gerakan
kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Pada akhirnya Jepang menyerah pada
tanggal 15 Agustus 1945 yang menandai berakhirnya Perang Dunia ke-2.

Anda mungkin juga menyukai