Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “MASUKNYA JEPANG DI INDONESIA” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kedatangan jepang di indonesia.Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang Sidempuan , 13 Januari 2023

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG


Jepang merupakan negara yang memiliki banyak perkembangan dalam
berbagai aspek seperti Teknologi, Informasi, Pendidikan, Ekonomi, Industri dan
berbagai hal lainnya. nama resmi Jepang ialah Nipponkoku/Nihonkoku  adalah sebuah
negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah
timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia.
Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa
kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa
yang bertetangga dengan Taiwan.
B.     RUMUSAN MASALAH
a.      Bagaimana proses masuknya Jepang ke Indonesia dan Bagaimana bentuk-bentuk
kekejaman bangsa Jepang?
b.       Apa saja Organisasi yang berdiri pada zaman Jepang?
c.      Bagaimana pemerintahan yang dijalankan Jepang pada masa pendudukannya di
Indonesia serta dampak pendudukan Jepang?
d.       Bagaimana akhirnya Jepang mundur dari Indonesia?
e.        Apa saja yang mendominasi Indonesia dari Jepang?
C.     TUJUAN
a.       Pembahasan Masa Pendudukan Jepang tahun 1942-1945 dan dominasi Jepang
terhadap indonesia mambantu para mahasiswa calon pendidik dan yang telah menjadi
pendidik (guru) agar semakin memahami sejarah indonesia baik masa lampau maupun
masa kini
b.      Memberikan rasa nasionalisme terhadap para pembaca mengingat perjuangan
bangsa ini untuk merdeka
c.       Pembahasan ini dapat dijadikan acuan untuk semakin membangun negara ini
kearah yang lebih baik
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Awal Masuk Jepang ke Indonesia


Sejarah masuknya Jepang ke Indonesia merupakan keinginan membentuk
imperium di Asia, Jepang telah berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut
Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941.
Penyerangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat yang
di perkirakan akan menjadi ganjalan bagi ekspansi jepang di Asia. Dalam gerakannya
ke selatan, jepang juga melakukan penyerangan ke Indonesia yang pada waktu itu
masih berada dalam kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Secara resmi Jepang
telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi
Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung,. Jepang tanpa
banyak menemui perlawanan yang berarti berhasil menduduki Indonesia. Bahkan,
bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang,
perasaan gembira karena akan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu
penjajahan Belanda.
Sebenarnya, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai ‘saudara tua’ yang
disampaikan Jepang merupakan tipu muslihat agar bangsa Indonesia dapat menerima
kedatangan Balatentara Jepang. Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang disambut
dengan hangat oleh bangsa Indonesia. Namun dalam kenyataannya, Jepang tidak jauh
berbeda dengan negara imperialis lainnya. Jepang termasuk negara imperialis baru,
seperti Jerman dan Italia. Sebagai negara imperialis baru, Jepang membutuhkan
bahan-bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan pasar bagi barang-
barang industrinya. Oleh karena itu, daerah jajahan menjadi sangat penting artinya
bagi kemajuan industri apabila tidak didukung dengan bahan mentah (baku) yang
cukup dengan harga yang murah dan pasar barang industri yangluas.Dengan
demikian, jelas bahwa tujuan kedatangan Balatentara Jepang ke Indonesia adalah
untuk menanamkan kekuasaannya, untuk menjajah Indonesia. Artinya, semboyan
Gerakan 3A dan pengakuan sebagai ‘saudara tua’ merupakan semboyan yang penuh
kepalsuan. Hal itu dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan yang terjadi selama
pendudukan Balatentara Jepang di Indonesia. Bahkan, perlakuan pasukan Jepang lebih
kejam sehingga bangsa Indonesia mengalami kesengsaraan. Sumber-sumber ekonomi
dikontrol secara ketat oleh pasukan Jepang untuk kepentingan peperangan dan industri
Jepang melalui cara berikut.
1.         Tidak sedikit para pemuda yang ditangkap dan dijadikan romusha. Romusha
adalah     tenaga kerja paksa yang diambil dari para pemuda dan petani untuk bekerja
paksa pada proyek-proyek yang dikembangkan pemerintah pendudukan Jepang.
Banyak rakyat Indonesia yang meninggal ketika menjalankan romusha, karena
umumnya  mereka menderita kelaparan dan berbagai penyakit. Jepang berupaya
menghapus pengaruh kultural barat yang telah hinggap di Hindi Belanda, dan yang
kedua Jepang mengeruk sumber sumber kekayaan alam startegi yang ada di tanah air
kita. Pasokan sumber sumber ala mini digunakan untuk membiayai perang Jepang
dengan Sekutu.Di Asia Timur Raya dan Pasifik. Luasnya daerah pendudukan Jepang
membuat Jepang memerlukan tenaga kerja yang begitu besar. Tenaga kerja ini
dibutuhkan untuk membangun kubu pertahanan, lapangan udara darurat, gudang
bawah tanah, jalan raya dan jembatan. Tenaga tenaga kerja ini diambilkan dari
penduduk Jawa yang cukup padat. Para tenaga kerja ini dipaksa yang popular di sebut
denga Romusa. Jejaring tentara Jepang untuk menjalankan romusha hingga ke desa
desa. Dalam catatan buku ini, setidaknya ada 300.000 tenaga romusha yang dikirim ke
berbagai negara di Asia Tenggara, 70.000 orang diantaranya dalam kondisi
menyedihkan dan berakhir pada kematian. Para romusa juga melibatkan kaum
perempuan. Mereka dibujuk rayu di iming iming mendapatkan pekerjaan, namun
mereka di bawa ke kampong-kampung tertutup untuk dijadikan wanita penghibur
(Jugun Ianfu).  Romusa juga melibatkan tokoh pergerakan waktu itu. Mereka dipaksa
oleh Jepang untuk menjadi tenaga kerja paksa tersebut. Diantara para romusa yang
berasal dari tokoh pergerakan adalah Soekarno dan Otto Iskandardinata. Mereka
berdua dipaksan tentara pendudukan Jepang untuk membuat lapangan udara darurat.
Jepang melakukan rekruitmen calon romusa, pola tingkatan, serta alokasi tenaga kerja
paksa ini. Basis paparannya melihat praktik romusa dan proyek proyeknya di Gunung
Madur dan sekitar Banten. Namun pada saat yang sama, Jepang berhasil
memanipulasi keberadaan romusa ini ke dunia internasional. Untuk menyamarkan
keberadaan romusa, Jepang memperhasul istilah romusa dengan “pekerja ekonomi”
atau pahlawan pekerja. Pada pertengahan tahun 1943, para romusa semakin di
eksploitasi oleh Jepang. Karena kekalahan Jepang pada Perang Pasifik, Romusa
romusa ini digunakan sebagai tenaga swasembada untuk mendukung perang secara
langsung. Karena disetiap angkatan perang Jepang membutuhkan tenaga tenaga kerja
paksa ini untuk mengefisiensikan biaya perang Jepang. Pada situasi seperti ini,
permintaan terhadap romusa semakin tak terkendali.
2.         Para petani diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian harus diserahkan
kepada    Pemerintah balatentara Jepang.
3.         Hewan peliharaan penduduk dirampas secara paksa untuk dipotong guna
memenuhi kebutuhan konsumsi perang. Romusha (rōmusha: "buruh", "pekerja")
adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada
masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan
romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani
menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta
Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti
perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.

B.     Organisasi Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

1.      Gerakan 3A
Sejak kedatangannya ke Indonesia, Jepang terus berusaha menarik simpati rakyat
Indonesia. Gerakan 3 A yang berisi Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan
Nippon pemimipin Asia merupakan salah satu propaganda yang dilakukan Jepang
dalam menarik hati rakyat Indonesia. Gerakan 3 A ini berada dibawah pimpinan Mr.
Syamsudin. Selain itu, ditambah pula organisasi Pemuda Asia Raya yang dipimpin
oleh Sukardjo Wiryopranoto. Namun pada perkembangannya Gerakan 3 A gagal
dalam mendapatkan simpati rakyat Indonesia hingga akhirnya organisasi ini
dibubarkan.  
2.      Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
Kedatangan Jepang ke Indonesia membawa banyak perubahan pada rakyat
Indonesia, Jepang banyak memberikan peraturan dan kebijakan agar memperkuat
posisi Jepang di Indonesia. Jepang melarang berbagai pertemuan yang dilakukan
rakyat Indonesia yang bersifat politik dan bahkan pemerintah Jepang membubarkan
organisasi pergerakan Indonesia yang sudah ada sejak masa kolonial Belanda. 
Terkecuali Majelis Islam A’ la Indonesia (MIAI), karena kegiatannya bersifat
keagamaan, tidak mengadakan kegiatan politik dan strategi pergerakan yang bersifat
terbuka maka organisasi yang dibentuk pada September 1937 ini tidak dibubarkan
oleh pemerintah Jepang. Jepang memberikan kontribusi untuk mengembangkan
kehidupan bragama di Indonesia seperti Kantor Urusan Agama yang dipimpin oleh
orang Indonesia yaitu KH Hasyim Ashari. Pada perkembangan selanjutnya beberapa
pesantren dikunjungi para pembesar Jepang. Umat islam diizinkan membentuk
Hizbullah yang memberikan pelatihan kemiliteran bagi para pemuda islam. Semakin
pesatnya perkembangan organisasi ini membuat kekhawatiran serta mengancam
eksistensi pendudukan Jepang, MIAI akhirnya dicurigai pihak Jepang. Pada 1943,
MIAI dibubarkan dan sebagai penggantinya dibentuk Majelis Syuro Muslimin
Indonesia (Masyumi).
3.      Masyumi
Majelis Syuro Muslimin Indonesia berdiri pada 1943 sebagai pengganti MIAI.
Masyumi diketuai oleh KH Mas Mansur dan didampingi KH Hasyim Ashari.
Organisasi ini dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia untuk
mengonsolidasikan organisasi-organisasi islam lainnya, seperti Muhamadiyah,
Nahdatul Ulama, Persatuan Islam dan Sarekat Islam. Tidak jauh berbeda dengan
organisasi pergerakan islam gabungan dalam MIAI, Masyumi memiliki visi bahwa
setiap umat Islam diwajibkan untuk jihad Fisabilillah (berjuang di jalan Allah) dalam
berbagai bidang, termasuk dalam bidang politik. Para kaum muda muslim, khususnya
para santri dipersiapkan untuk berjuang secara fisik maupun politis.
4.      Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Dalam rangka membangkitkan semangat dan perasaan anti bangsa kulit putih,
Jepang mendirikan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) pada Maret 1942. Organisasi ini
dipimpin oleh 4 serangkai yang memiliki tugas untuk memimpin rakyat Indonesia
supaya mau menghapuskan pengaruh barat. Adapun tujuannya memudatkan seluruh
kekuatan rakyat dalam rangka membantu udaha Jepang memenangkan perang Asia
Pasifik. Empat serangkai dianggap oleh Jepang sebagai lambing dari pergerakan
nasional Indonesia. Sebaliknya, para pemimipin nasional memanfaatkan Putera untuk
mempersiapkan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan. Pemerintah pendudukan
Jepang, tidak menyadari bahwa Putera menjadi sebuah wadah pemupukan rasa
nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia.
5.      Cuo Sangi In
Cuo Sangi In atau Badan Pertimbangan Pusat dibentuk oelh pemerintah
pendudukan Jepang. Pada awlnya badan ini dimaksudkan Jepang sebagai pengendali
politik di Indonesia. Akan tetapi, justru oelh para pemimpin pergerakan nesional
dimanfaatkan untuk mengimbangi politik Jepang. Badan pertimbangan Pusat
mempunyai tugasa mengajukan usul dan menjawab pertanyaan pemerintah Jepang.
Badan ini kemudian dijadikan sarana strategis bagi para tokoh pergerakan Indonesia.
Bangsa Indonesia diberi kesempatan menduduki jabatan kepala depatemen dan
residen yang sulit didapatkan pada masa pemerintah colonial Belanda.
6.      Jawa Hokokai
Melalui pernyataan yang dikeluarkan oleh panglima tertinggi tentara Jepang pada
1944, di jawa berdiri organisasi Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
Organisasi ini lahir dengan dorongan pada situsi Perang Asia Timur Raya yang
semakin gencar. Jawa Hokokai diorientasikan untuk memupuk semangat kebaktian,
yaitu kesediaan untuk mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan dan
melaksanakan tugas untuk kepentingan pemerintah pendudukan Jepang. Pimpinan
Jawa Hokokai ditangani langsung oleh pimpinan militer Jepang dan anggotanya
diseleksi secara ketat. Jaringan organisasi ini dari pusat sampai daerah memiliki
bidang-bidang kegiatan, seperti guru, kewanitaan, perusahaan, dan kesenian. Jawa
hokokai bertugas mengerahkan rajyat secara paksa untuk mengumpukan padi,
permata, besi tua, serta menanam jarak. Hasilnya harus diserahkan ke pemerintah
pendudukan Jepanguntuk membiayai Perang Asia Timur Raya.

7.      Seinendan, Fujinkai dan Keibodan


            Pada periode 1944-1945 kedudukan pasukan Jepang yang semula sebagai
penyerang kini berbalik menjadi bertahan. Dalam beberapa pertempuran pihak sekutu
banyak mengalami kemenangan. Untuk mempertahankan daerah pendudukannya,
Jepang memerlukan dukungan dari penduduk di negeri jajahannya. Oleh karena itu,
pada 9 Maret 1943, dibentuklah organisasi semi militer seinendan, yaitu berisan
pemuda yang anggotanya berusia 14-22 tahun. Tujuan dibentuknya seinendan adalah
mendidik dan melatih para pemuda untuk dapat mempertahankan tanah airnya dengan
kekuatan sendiri. untuk memenuhi kebutuhan akan tenag wanita, pada Agustus 1943,
pemerintah pendudukan Jepang membentuk Fujinkai atau perhimpuan wanita. Usia
anggotanya harus 15 tahun ke atas. Anggota ujinkai juga diberi pelatihan militer yang
dipersiapkan untuk membantu Jepang. Selain itu, untuk memenuhi keperluan tenaga
pembantu kepolisian , pemerintah pendudukan Jepang membentuk Keibodan atau
barisan bantu polisi usia anggotanya antara 20-35 tahun. Pemuda yang diterima adalah
semua laki-laki yang berasal dari setiap desa dan dibentuk di desa-desa untuk
mengisolasi dari pengaruh kaum nasionalis. Mereka diawasi oleh polisi secara ketat.
8.      Barisan Pelopor, Heiho, dan Pembela Tanah Air (Peta)
Untuk menyiapkan seluruh potensi rakyat Indonesia dalam membantu dan
mendukung kemenangan Jepang Perang Asia Timur Raya, pemerintah pendudukan
Jepang pada 14 September 1944 membentuk barisan pelopor yang dipilih oleh
golongan nasionalis, seperti Ir. Sekarno, R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan dr.
Buntaran. Barisan pelopor dilatih cara menggunakan senapan dari akyu, bambu
runcing serta dikerahkan untuk mendengarkan pidato dari para pemimpin pergerakan
nasional. Selain itu, dilatih pual cara menerahkan massa dan membuat pertahanan.
Sementara itu, pada April 1943, Jepang mengumumkan dan membuka kesempatan
bagi para pemuda untuk ikut menjadi anggota pembantu prajurit Jepang (Heiho).
Anggota Heiho langsung ditempatkan dalam struktur irganisasi militer Jepang, baik di
Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Heiho dianggap sebagai bagian dari
angkatan perang Jepang sehingga langsung diterjunkan dalam medan pertempuran,
seperti kepulauan Solomon, Filifina dan Indo Cina. Selanjutnya, pada 3 Oktober 9143,
panglima tentar sukarela Pembela Tanah Air (Peta). Tempat pelatiahan calon perwira
dipudatkan di bogor. Setelah lulus, merka kemudian diangkat menjadi daidanco
(komandan batalyon), Codanco (Komandan kompi), syudanco (komandan peleton)
dan budanco (komandan regu).

C.  Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia


1.    Bidang ekonomi
a.       Struktur Ekonomi rakyat Indonesia rusak.
b.      Jepang memonopoli hasil bumi.
c.       Diadakan pengerahan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang.
d.      Diterapkan sistem Autarki ( Rakyat di semua daerah harus memenuhi 
kebutuhan sendiri  Jepang memonopoli kekayaan alam Indonesia.
2.    Bidang pendidikan
     Pendidikan mengalami penurunan, jumlah sekolahpun semakin berkurang.
Beberapa Sekolah yang ada saat itu :
     A. Sekolah umum :
         a. SR lama belajar 6 Tahun
         b. SMP lama belajar 3 Tahun
         c. SMA lama belajar 3 Tahun
     B. Sekolah Guru :
         a. Sekolah guru 2 Tahun.
         b. Sekolah guru 4 Tahun
         c. Sekolah guru 6  Tahun
3.    Bidang kebudayaan
A. Bahasa Indonesia aktif digunakan sebagai bahasa pengantar.
B. Bahasa Belanda dilarang digunakan.
a.       Terbit Koran berbahasa Jepang dan Bahasa Indonesia.
b.      Film  dengan bahasa Belanda di larang.
Diberlakukan tradisi Seikeirei yaitu membungkukkan badan kearah matahari terbit
sebagai wujud penghormatan Kaisar Jepang dan Dewa Matah
4.    Bidang birokrasi
a.    Jepang mengatur negara jajahan melalui :
 UU No.27 Tentang aturan pemerintah    daerah.
 UU No.28 Tentang aturan pemerintah  Syu ( Karesidenan ).
 Pembagian daerah menjadi 3  Pemerintahan militer.
5.    Bidang polotik
Dimasa pendudukan Jepang organisasi soosial Politik dilarang kecuali MIAI 
( Majlis Islam Ala Indonesia ) karena  dijadikan Mitra sebab sebagian besar penduduk
Indonesia beragama Islam, selanjutnya  bl Oktober 1943 MIAI diubah menjadi
Masyumi.
6.     Bidang militer
a.       Bidang militer bangsa Indonesia banyak memperoleh keuntungan dengan
ditekankan pendidikan :
1.    Seishin ( Semangat berjuang )
2.    Bhusido ( Kesatria berani mati )
b.      Didirikan organisasi militer PETA ( Pembela Tanah air ) dalam kesatuan ini
dikenal Pangkat :
1.    Daidanco  = Komandan batalyon.
2.    Cudanco   = Komandan Kompi.
3.    Shodanco = Komandan Pleton.
4.    Budanco   = Komandan regu.
5.    Giguyun    = Prajurit Sukarela

D. Akhir Masa Pendudukan Jepang


1.      Pengeboman hiroshama dan Nagasaki
Hiroshima adalah kota pelabuhan di tepi Laut Pedalaman Seto yang dikenal
sebagai pusat industri tekstil dan barang-barang dari karet. Kota ini didirikan pada
abad ke-16 sebagai kota istana di delta Sungai Ota. Sejak zaman Meiji hingga
berakhirnya Perang Dunia II, Hiroshima merupakan pusat industri militer dan logistik
untuk keperluan perang. Di antara produk kebanggaan kota Hiroshima adalah mobil
Mazda, makanan ringan merek Calbee dan saus merek otofuku.
Nagasaki adalah ibu kota dan kota terbesar di Prefektur Nagasaki yang terletak
di pesisir sebelah barat daya Kyushu, Jepang. Lokasi geografisnya adalah 32°44′ LU
129°52′ BT. Nagasaki adalah pusat pengaruh Eropa di Jepang pada zaman
pertengahan. Kota Nagasaki yang merupakan kota pelabuhan di Jepang merupakan
kota yang tidak terisolasi pada waktu jepang menerapkan politik Isolasi(SAKKOKU).
Pengaruh Eropa juga sangat terlihat dengan pesatnya perkembangan agama kristen di
kota Nagasaki pada zaman tersebut dan banyaknya peninggalan bersejarah berupa
bangunan-bangunan Gereja yang masih terawat hingga saat ini dan dijadikan.sebagai
objek wisata. Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir
selama Perang Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas
perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Setelah enam bulan pengeboman
67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima
pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan
bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya
serangan nuklir yang pernahterjadi.
        Bom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di
Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit
yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota,
mayoritas yang tewas adalah penduduk. Enam hari setelah dijatuhkannya bom di
Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2
September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II.
(Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater
Eropa.) Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-
Nuclear Principles,melarang negara  itu memiliki tenaga nuklir. Setelah menyerahnya
jepang atas sekutu membuat pergerakan nasional yang saat itu Indonesia masih
diduduki Jepang lebih leluasa. Hal ini yang memicu para nasionalins, terutama
pemuda untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.
2.      Pembentukan BPUPKI
Pada tahun 1944 saipan jatuh ke tangan sekutu.dengan pasukan jepang di Papua
Nugini Kepulauan Solomon dan Kepulauan Marshall yang berhasil di pukul mundur
oleh pasukan sekutu.Dalam situasi kritis tersebut , pada tanggal 1 maret 1945 Letnan
Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan jepang di jawa,
mengumumkan pembentukan badan penyelidik Usaha-usaha persiapan kemerdekan
INDONESIA (Dokuritsu Junbi Cosakai ) . pengangkatan pengurus ini di umumkan
pada tanggal 29 april 1945 . dr. K . R . T. Radjiman Wediodiningrat diangkat sebagai
(Kaico ), sedangkan yang duduk sebagai ketua muda (fuku kico ) pertama di jabat
oleh seorang jepang, Shucokai cirebon yang bernama Icibangase. R .P .Suroso
diangkat sebagai kepala sekertariat dengan di bantu oleh Toyohiti Masuda dan Mr. A.
G . Pringodigdo pada tanggal 28 mei 1945 dilangsungkan upacara peresmian badan
penyelidik Usaha-Usaha persiapan kemerdekaan bertempat di gedung Cuo sangi in,
jalan pejambon (Sekarang GedungDepartemen Luar negri ), jakarta.upacara peresmian
itu dihadiri pula oleh dua pejabat jepang yaitu jendral Itagaki (panglima tentara ke
tujuh yang bermarkas di singapura) dan letnan jendral nagano (panglima tentara
Keenam belas yang baru ). Pada kesempatan itu di kibarkan bendera
jepang ,Hinomaru oleh Mr.A.G. pringgodigdo yang disusul dengan pengibaran
bendera merah putih oleh Toyohiko Mayuda.
a.       Perumusan Dasar Negara Indonesia untuk merumuskan UUD diawali dengan
pembahasan mengenai dasar negara Inonesia merdeka.
1.      Rumusan Mr. Muh. Yamin tokoh yang pertama kali mendapatkan kesempatan
untuk penyampaian rumusan dasar Negara Indonesia Merdeka adalah Mr. Muh Yamin
mengemukakan lima “Ajas Dasar Negara Republik Indonesia” sebagai berikut :
a). Peri Kemanusiaan
b). Peri Kemanusiaan
c). Peri Ketuhanan
d), Peri Kerakyatan
e). Kesejahteraan Rakyat
2. Rumusan Prof. DR. Mr. Soepomo
     Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Soepomo mengajukan Dasar Negara
Indonesia Merdeka, yaitu sebagai berikut:
a). Persatuan
b). Kekeluargaan
c). Keseimbangan
d). Musyawarah
e). Keadilan Sosial
3. Rumusan Ir. Soekarno
                       Pada tanggal 1juni 1945 berlangsunglah rapat terakhir dalam persidangan pertama,
itu .pada kesempatan itulah Ir Soekarno mengemukakan pidatonya yang kemudian
dikenal sebagai ”Lahirnya pancasila ”.selain berisi pandangan mengenai dasar negara
Indonesia Merdeka ,keistimewaan pidato Ir Soekarno juga berisi usulan mengenai
nama bagi dasar negara ,yaitu pancasila ,Trisiia ,atau Ekasila .Selanjutnya ,sidang
memilih nama pancasila sebagai nama dasar negara .Lima dasar negara yang
diusulkan oleh Ir Soekarno adalah sebagai berikut:
                       a). Kebangsaan Indonesia
                       b). Internasionalisme atau Perikemanusiaan
                       c). Mufakat atau Demokrasi
                       d). Kesejahteraan Sosial
                       e). Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Piagam Jakarta
Pada tanggal 22 jini 1945 BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan
dengan 9orang . oleh karna itu, panitia ini di sebut juga sebagai panitia sembilan.
Anggotanya berjumlah 9orang yaitu sebagai berikut :
        1. Ir. Soekarno
        2. Drs. Moh Hatta
        3. Mr. Muh Yamin
        4. Mr. Ahmad Subarjo
        5. Mr. AA Maramis
        6. Abdul Kadir Muzakir
        7. KH Wachid Hasjim
        8. H. Agus Salim
        9. Abikusno Tjokrosjoso
Mr. Muh. Yamin menamakan rumusan tersebut piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
Rumusan rancangan dasar negara Indonesia Merdeka itu adalah sebagai berikut :
1.      Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syari’at islam sebagai pemeluk-
pemeluknya,
2.      (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Kesatuan Indonesia
4.      (dan) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
pernusyawaratan perwakilan
5.      (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi kerakyatan Indonesia
c. Rancangan UUD
      Pada tanggal 10 Juli 1945 dibahas Rencana UUD, termasuk soal pembukaan atau
preambule (pembukaan) yang diambil dari Piagam Jakarta. Hasil perumusan panitia
kecil ini kemudian disempurnakan bahasanya oleh panitia penghalus bahasa yang
terdiri dari Husein Djaja Dininrat, H. Agus Salim dan Prof. Dr. Mr. Soetomo.
Persidangan kedua BPUPKI di laksanakan pada tanggal 14 Juli 1945 dalam rangka
menerima laporan panitia perancang UUD. Ir. Soekarno selaku panitia melaporkan 3
hasil yaitu :
1.      Pernyatan Indonesia Merdeka
2.      Pembukaan UUD
3.      UUD (Batang Tubuh)

A. Reaksi Golongan Muda


     1. Kongres Pemuda Seluruh Jawa
      tanggal 16 mei 1945 di bandung diadakan kongres pemuda seluruh jawa yang di
prakarsai angkatan moeda indonesia. Kongres pemuda itu dihadirin oleh lebih 100
pemuda. Kongres tersebut menghimbau para pemuda di jawa hendaknya bersatu dan
mempersiapkan diri untuk melaksanakan proklamasi kemerdkaan . satelah 3 hari
kongres berlangsung, akhirnya
      diputuskan 2 buah resolusi, yaitu :
1). Semua golongan Indonesia, terutama golongan pemuda di persatukan dan
dibulatkan di bawah satu pimpinan nasional.
2). Dipercepatnya pelaksanaan pernyataan kemerdekaan Indonesia

B. Pembentukan Gerakan Angkatan Baroe Indonesia


         pernyataan pada kongres pemuda seluruh jawa tidak memuaskan beberapa tokoh
pemuda yang hadir. Mereka bertekad untuk menyatakan suatu gerakan pemuda yang
lebih radikal . diadakan suatu pertemuan rahasia di jakerta utuk membentuk suatu
panitia kusus yang di ke tuai oleh B. M. Diah . yang menghasilkan pembentukan
gerakan angkatan baroe indonesia misalnya:
1) mencapai persatuan yang kompak di antara seluruh golongan masyarakat indonesia
2) menanamkan semangat revolusioner masa atas dasar kesadaran mereka sebagai
rakyat
          yang berdaulat.
     3).  Membentuk negara kesatuan Republik Indonesia
     4).   Bahu membahu bersama Jepang untuk mempersatukan Indonesia, tetapi jika
perlu
          termasuk untuk mencapai kemerdekaan dengan kekuatannya sendiri.

C. Pembentukan gerakan rakyat baroe


      gerakan rakyat baroe yang di bentuk berdasarkan hasil sidang ke-8 cuo sangiin.
Susunan pengurus pusat organisasi ini terdiri dari 80 orang . anggotanya terdiri atas
penduduk asli indonesia dan bangsa jepang golongan cina, golongan arab dan
golongan peranakan eropa.
3. Pembentukan PPKI
            Pada tanggal 7 agustus 1945 BPUPKI di bubarkan sebagai penggantinya
pemerintah pendudukan jepang membentuk PPKI .Ir. soekarno untuk sebagai ketua
PPKI dan Drs. Muh hata ditunjuk sebagai wikil ketuanya , sedangkan Mr.Ahmad
Soerbadjo ditunjuk sebagai penasehatnya .
4.   PerisiwaRengasdengklok
      Moh Hatta berjanji akan menanyakan hal itu kepada Gunsekanbu. Setelah yakin
bahwa jepang telah menyerahkan kepada sekutu Moh. Hatta mengabil keputusan
untuk segera meninggalkan Anggota PPKI .rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh itu
menghasilkan keputusan ” kemerdekaan indonesia adalah hak dan soal indonesia
sendiri, tak dapat digantung pada orang dan negara lain.

5.   Perumusan Teks Proklamasi


      Sebelum mereka mulai merumskan naskah proklamasi . Kalimat pertama dari
naskah proklamasi merupakan saran dari Mr.Ahmad Soebardjo yang diambil dari
rumusan BPUPKI , sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari
Drs .Moh. Hatta
6. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
      Pimpinan bangsa Indonesia telah berdatangan ke jalan pegangsaan Timur. Adapun
susunan acara yang telah dipersiapkan adalah :
a.       Pembacaan Proklamasi
b.      Pengibaran bendera merah putih
c.       Sambutan walikota Soewirjo dan dr. Muwardi  
7. Penyebaran Berita Proklamasi
      Berits Proklamsai yang sudah meluas di seluruh Jakarta disebarkan keseluruh
Indonesia. Selain lewat rasio, berita proklamasi juga disiarkan lewat pers dan surat
sebaran.
8. Reaksi Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan
  Reaksi berbagai daerah di Indonesia terhadap proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia adalah terjadinya perubahan kekuasaan, baik dengan cara kekerasan
maupun dengan cara perundingan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN

Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942 dengan propaganda 3A dan


pembebasan asia dari penjajahan bangsa barat, namun pada kenyataannya pada masa
pemerintahan jepang Indonesia memjadi lebih terpuruk, karna sebanarnya kedatangan
Jepang ke Indonesia adalah untuk menjajah negeri ini. Indonesia adalah Negara asia
terakhir yang dijajah bangsa Jepang. Pada masa pendudukan Jepang bangsa Indonesia
mendapat penderitaan yanf sangat berat tenaga kerja Indonesia dikryk dengan habis
dengan diadakanya system Rodi yang tidak berprikemanusiaan dan kekayaan alam
Indonesia terus dikeruk besar-besaran oleh bangsa Jepang.

B. Saran

Belajar sejarah Indonesia masa pendudukan Jepang ini sangat penting karena di
samping mendapatkan pemahaman tentang berbagai perubahan seperti dalam tata
pemerintahan dan kemiliteran, tetapi juga mendapatkan pelajaran tentang nilai-nilai
keuletan dan kerja keras dari para pejuang, pengorbanan, dan keteguhan untuk
mempertahankan kebenaran dan hak asasi manusia.

Daftar Pustaka
Supriatna, N.(2009). Perkembangan Masyarakat Indonesia. Bandung: Perpustakaan Nasional
RI
Sakamoto, T. (1982). Jepang dulu dan sekarang. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Suryohadiprojo, Sayidiman. (1988). Mayarakat Jepang Dewasa ini. Jakarta: PT. Gramedia
Ricklef, M.C. (2005). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Beasley, W.G. (2003). Pengalaman Jepang Sejarah Singkat Jepang. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Suryohadiprojo, Sayidiman. (1987). Pengalaman dari Jepang. Manusia dan Masyarakat
Jepang dalam Perjoangan Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia.
Gardana, F. (2009). Sejarah dunia.[online].
Tersedia: http://versus.faktualita.com/2009/05/perang-jepang-vs-rusia.html
Alamsyah, I. (2009). Letak Geografis Jepang.[online]
Tersedia: http://freeandzz.wordpress.com/2009/10/18/letak-geografis-jepang/
Hidayat, T.  (2008). Dominasi Permintaan Lahan Jepang.[online]
DAFTAR ISI
 

 KATA PENGANTAR........................................................................................ i
 DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

o A. Latar Belakang................................................................................ 1
o B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
o C. Tujuan............................................................................................. 1

 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2

o A.Awal Masuk Jepang ke Indonesia.................................................. 2


o B. Organisasi Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan
Jepang ................................................................................................ 4
o C.Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia......................................7
o D.Akhir Masa Pendudukan Jepang.................................................... 9

 BAB III PENUTUP...........................................................................................16

o A. Kesimpulan........................................................................................16
o B. Saran..................................................................................................16

 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

Anda mungkin juga menyukai