Anda di halaman 1dari 8

Jepang Termakan Janjinya Membuat Indonesia Merdeka

Tak banyak hal yang diketahui oleh orang tuaku; terlebih mamaku sebagai narasumber
yang ku wawancarai dalam perihal masa
penjajahan Jepang. Sehingga mungkin hal-hal yang
akan dipaparkan dalam laporan ini merupakan
informasi yang secara umum sudah kita ketahui
mengenai penjajahan Jepang. Jepang merupakan
negara yang sangat kejam, khususnya dalam
menjajah Indonesia dalam kurun waktu kurang
lebih tiga setengah tahun kala itu. Bahkan dapat
dikatakan bahwa meskipun Jepang hanya menjajah
kurang lebih 1% dari masa penjajahan Belanda,
namun Jepang telah menyiksa rakyat Indonesia jauh beribu-ribu lebih kejam daripada masa
penjajahan Belanda kala itu. Buktinya ratusan ribu orang pada zaman penjajahan Jepang
meninggal atau hilang tak diketahui kabarnya hingga saat ini.
Pada awalnya sekutu mengusik
ketentraman negeri Sakura yang
kemudian membuatnya meninggalkan
politik sakoku atau politik isolasi nya
yang mana kemudian mendorongnya
menjadi negara dengan memperbaharui
segala aspek (Restorasi Meiji). Kemudian
Jepang juga beralih menjadi negara
industri. Setelah menangnya dalam
perang dunia ke-1 dan berhasil dalam
menghancurkan Pearl Harbour kala itu,
Jepang semakin giat dalam berupaya

Halaman : 1 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang


memenangkan peperangan di perang dunia ke-2. Tentunya dalam perang kedua ini Jepang
memerlukan sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Hal inilah yang kemudian
mendorong Jepang untuk nantinya menghancurkan Basis-basis militer di Filipina dan masuk
untuk menjajah di Indonesia. Jepang masuk ke Indonesia melalui dua jalur yang disebut dengan
operasi gurita. Singkatnya Jepang membagi 2 daerah yaitu di bagian kanan yang disebut dengan
Western octopus dan dibagian kiri Indonesia disebut dengan istilah octopus untuk memulai
kekuasaannya di Indonesia. Kekuatannya yang besar ini langsung ditunjukkan dengan
menyerahnya Belanda tanpa syarat untuk menyerahkan kekuasaan Indonesia seluruhnya kepada
Jepang di Kalijati, Subang. Belanda diwakili oleh Jenderal ter poorten sedangkan Jepang
diwakili oleh Jenderal Imamura yang disebut dengan perjanjian Kalijati. Sayangnya, pada saat
itu rakyat Indonesia sangat menyambut dengan gembira, riang, sangat terbuka terhadap
datangnya negara yang telah diprediksi akan membawa Indonesia ke pintu gerbang
kemerdekaan.
Tentu, rakyat Indonesia menerima secara terbuka pertama kali kedatangan Jepang
disebabkan oleh beberapa alasan. Manisnya Jepang
kala itu, seperti dengan mengatakan bahwa dirinya tak
akan menjajah Indonesia; melainkan akan
memerdekakan nya, juga menanamkan dalam pikiran
rakyat Indonesia bahwa Jepang merupakan saudara tua
Bangsa Indonesia, propaganda propaganda seperti 3A
"Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan
Jepang Pemimpin Asia" sangat mempengaruhi rakyat
Indonesia dalam berpikir positif terhadap Jepang pada
awalnya. Oleh karena beberapa hal tersebut, maka sudah mulailah tergerak hati rakyat Indonesia
kala itu untuk secara terbuka menerima datangnya negara yang justru akan jauh lebih parah
dalam menjajah Indonesia.
Tak hanya pada awal kedatangannya, Jepang terus berperilaku manis dalam
perkembangannya. Contohnya seperti Jepang
yang memberikan sedikit kebebasan untuk
menarik simpati rakyat Indonesia agar ingin
membantu Jepang nantinya dalam menempuh
tujuan utamanya. Contohnya seperti bendera
Indonesia kala itu boleh dikibarkan, bahasa
Indonesia boleh digunakan, lagu kebangsaan
Indonesia saat itu boleh diputar, beberapa
organisasi dibentuk yang katanya " untuk
memerdekakan Indonesia", padahal dalam
kenyataannya organisasi-organisasi tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan negara
Jepang sendiri.

Halaman : 2 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang


Selain itu, Jepang juga terus memasukkan kebudayaannya ke dalam negara Indonesia
pada saat itu. Contohnya seperti dengan kebudayaan seikerei di mana rakyat Indonesia pada saat
itu harus menghormati kaisar Jepang dengan cara
membungkukkan badannya ke arah di mana matahari terbit. Hal
ini nanti akan mendorong konflik atau peperangan yang
disebabkan oleh ketidaksetujuannya akan kebudayaan Seikerei
ini oleh beberapa ulama pada saat itu. Sistem strata pemerintahan
Jepang kala itu juga dimasukkan ke dalam negara Indonesia,
organisasi-organisasi kemiliteran milik Jepang juga ikut
diterapkan di Indonesia. Maka dari itu, hal-hal tadi sudah dapat
dikatakan teori bahwa Jepang justru ingin menjepangkan bangsa
Indonesia dan bukan memerdekakannya pada saat itu.
Jepang mengganti struktur pemerintahan di Indonesia dengan membaginya menjadi 3
wilayah yang dipimpin oleh seorang Gunseikan. Selain itu Jepang juga membubarkan beberapa
organisasi yang dipandangnya dapat berpotensi untuk menyingkirkan Jepang. Dalam segi
kemiliteran pun Kela strukturnya diubah sesuai dengan kemiliteran yang dibentuk oleh Jepang
dan sangat berbeda dengan apa yang dilakukan pada saat penjajahan oleh Belanda. Dalam bidang
ekonomi, segala bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia berujung pada
pemberiannya untuk menguntungkan Jepang terutama untuk mempersiapkan perang yang akan
dilakukan oleh Jepang dalam perang kedua. Adapun
beberapa sosial budaya yang baru dan dilakukan oleh
Jepang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh
Belanda, contohnya seperti struktur kemasyarakatan
yang mana berdampak positif dan lebih menguntungkan
pribumi dari pada masa penjajahan sebelumnya oleh
Belanda. Dalam bidang pendidikan, dapat dikatakan
bahwa dalam masa penjajahan Jepang pendidikan di
Indonesia sangat menurun drastis kualitasnya. Hal ini
disebabkan oleh pembatasan kegiatan mengenyam
pendidikan pada masa Jepang, namun dalam masa penjajahan Jepang; sistem pendidikan dapat
dikatakan lebih baik. Hal ini disebabkan karena sudah tidak adanya lagi diskriminasi gender
dalam menempuh pendidikan, yang mana artinya gender laki-laki maupun perempuan di sini
sudah setara dalam menempuh pendidikan.
Kegilaannya tak hanya sampai disini, semakin lama Jepang semakin menyiksa rakyat
Indonesia. Contohnya diadakannya Romusha atau kerja paksa zaman Jepang; di mana rakyat
khususnya laki-laki dipaksa untuk bekerja hingga ke luar kota atau ke luar negeri untuk
menempuh tujuan Jepang yang mana menghabisi hingga ratusan ribu orang yang disebabkan
selain oleh kelaparan, namun sebagian besar juga meninggal akibat kelaparan. Faktor penyebab
kelaparan itu ada sendiri, juga dipengaruhi karena pertanian serta sektor perkebunan makanan
bahan pokok utama pada saat itu semuanya dipaksa ganti oleh Jepang menjadi perkebunan

Halaman : 3 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang


tanaman jarak. Hal ini tentu jelas dipergunakan untuk mencapai tujuan Jepang, yaitu
melancarkan perangnya dalam perang dunia ke-2. Seperti yang kita ketahui, tanaman jarak dapat
diolah menjadi salah satu bahan bakar utama
yakni minyak jarak untuk melancarkan mesin
dan pada saat itu Jepang menggunakannya
untuk dijadikan sebagai bahan bakar utama
dalam mesin perangnya; entah itu bahan bakar
kendaraan, keretanya, hingga mesin militer yang
dimilikinya pada saat itu, dan mesin-mesin yang
berguna untuk melancarkan perang Jepang pada
saat itu. Selain itu Jepang juga membujuk
bangsa Indonesia dalam mendirikan
persemakmuran Asia Timur Raya yang mana
pada saat itu sempat berhasil dilaksanakan oleh
Jepang. Selain bahan makanan yang tidak tercukupi, bahan pakaian pada saat itu juga sulit untuk
didapatkan khususnya pada zaman romusha. Sebagai gantinya, rakyat Indonesia pada saat itu
harus menggunakan karung goni sebagai kebutuhan sandang yang harus dipenuhinya. Karung
goni sendiri tentu tidak akan terasa nyaman apabila digunakan sebagai pakaian, sebab rasanya
akan begitu gatal dan tidak akan nyaman ketika ribuan rakyat Indonesia pada saat itu terpaksa
menggunakannya.Kekejamannya juga datang tidak hanya untuk kaum pria, namun juga bagi
kaum perempuan. Dengan tipuan untuk mengenyam pendidikan atau diberi pekerjaan,
wanita-wanita pada saat itu justru dijadikan budak pemuas nafsu tentara Jepang dan hal ini
dikenal dengan istilah "Jugun Ianfu".
Namun hal ini terus dilakukan oleh Jepang karena bangsa Indonesia pada saat itu juga
terus dicuci otaknya nya oleh bangsa Jepang. Seperti dengan didirikannya beberapa organisasi
semi militer yang mana dijanjikan untuk mempersiapkan serta menjaga kedaulatan bangsa
Indonesia pada saat itu bahkan Jepang ikut membantu masuk ke dalam organisasi PETA dan
mendukung kemerdekaan Indonesia. Padahal, sebenarnya Jepang memperlakukan hal tersebut
untuk mempersiapkan SDM Indonesia atau rakyat Indonesia untuk ikut membantu Jepang dalam
melawan sekutu pada perang kedua nantinya. Dan lebih tragisnya lagi, ribuan rakyat Indonesia
telah diikutkan dalam perang Jepang untuk
membantunya di medan perang yang dan tak
sedikit diantaranya mati atau tak diketahui
kabarnya hingga saat ini. Matipun disebabkan oleh
beberapa faktor; seperti penyakit, kelaparan,
hingga rangkanya dimakan oleh hewan liar pada
saat itu. Jepang terus bertindak secara
semena-mena kepada bangsa Indonesia pada saat
itu seperti banyaknya penyiksaan, penahanan,
penyanderaan, pembunuhan, pemerkosaan an-nas

Halaman : 4 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang


hingga ada beberapa orang yang salah ditangkap oleh bangsa Jepang dan kemudian dieksekusi.
Bahkan Keluarga besar saya sempat ada yang diperlakukan seperti itu. Kakek dari ayah saya
diangkut secara paksa oleh tentara Jepang pada saat itu kemudian kabarnya ditenggelamkan
dengan dikit diikatkan kepada batu di sungai yang mana hingga saat ini sudah tidak ada kabar
lebih lanjutnya lagi. Padahal pada saat itu, beliau tidak melakukan kesalahan apapun. Yang mana
ini artinya pula Jepang telah salah dalam menangkap hingga mengeksekusi orang hingga
meninggal pada saat itu. Hal ini sungguh tragis, kerja, dan gila; dan pastinya membuat duka yang
amat mendalam bagi keluarga kakek dari ayah saya pada saat itu.
Jepang pada saat itu juga sangat mempengaruhi kondisi ekonomi pada bangsa Indonesia
titik konon katanya Jepang memberi kot atau membatasi pergerakan aktivitas ekonomi antara
Indonesia dengan luar negeri yang mana menyebabkan
kondisi ekonomi bangsa Indonesia pada saat itu menurun
drastis hingga seluruh rakyatnya sangat kemiskinan bahkan
untuk mencari makan saja merupakan hal yang sulit. Selain
membatasi aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada
saat itu, Jepang juga membatasi telekomunikasi atau sarana
komunikasi bangsa Indonesia dengan tidak disalurkannya
saluran-saluran atau acara komunikasi melalui radio,
televisi, dan sarana-sarana lainnya. Apalagi hubungan komunikasi antar pulau di Indonesia atau
antar bangsa Indonesia dengan luar negeri pada saat itu.
Jepang mendirikan berbagai organisasi dari berbagai bidang. Mulai dari
organisasi-organisasi propaganda yang dibuatnya untuk menarik simpati rakyat seperti 3A yang
namun gagal, lalu juga PUTERA yang gagal sebab lebih memberikan dampak positif kepada
bangsa Indonesia. Dan disini, Jepang sangat pintar dalam
mencari tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengambil
simpati rakyat Indonesia. Terbukti dari didirikannya organisasi
berbau keagamaan, yakni Masyumi dan cukup berhasil dalam
menarik simpati rakyat Indonesia pada saat itu. Namun,
Masyumi tak selamanya memberikan dampak yang negatif
untuk rakyat Indonesia. Buktinya, organisasi ini justru lebih
mengarah untuk mendukung rakyat Indonesia dengan menentang
keras program Romusha yang dilakukan oleh Jepang. Juga lahirnya kebaktian Jawa atau Jawa
Hokokai. Dalam bidang militer Jepang juga membentuk beberapa organisasi; Contohnya seperti
Heiho yang mana bertugas untuk membantu Jepang khususnya dalam peperangan dan juga
PETA yang mana tentunya juga akan menguntungkan Jepang dalam membantu peperangan nya
di perang dunia ke-2 nanti.
Juga ada banyak organisasi semi militer yang dibentuk oleh Jepang meskipun dengan
embel-embel didirikan untuk kepentingan serta keuntungan rakyat Indonesia (entah itu untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, untuk menjaga ketertiban serta kedamaian rakyat
Indonesia, untuk mengamankan negara Indonesia dari bangsa asing, dan masih banyak lagi

Halaman : 5 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang


alasan-alasan Jepang lainnya) seperti Seinendan,
Keibodan, Syushintai, hingga Jibakutai yang mana
seperti kita tahu tujuan sebenarnya dari dibentuknya
organisasi organisasi ini yaitu untuk menguntungkan
Jepang; yakni membantu Jepang khususnya dalam
peperangan nanti dengan SDM Indonesia yang sudah
terlatih dan dapat memenangkan perang dunia kedua
nantinya. Selain itu, laki-laki Jepang menggunakan
bangsa Indonesia yang pada saat itu sedang
gencar-gencarnya dalam bidang agama, untuk didirikannya sebuah organisasi semimiliter
berkedok agama yakni Hizbullah atau tentara Allah. Disini, laki-laki Jepang menggunakan kedok
agama untuk menarik simpati rakyat Indonesia dan terbukti organisasi ini dapat dikatakan yang
paling sukses dengan paling banyak anggota yang dimiliki oleh Jepang. Padahal, ujung-ujungnya
organisasi seperti ini hanya dibentuk demi keuntungan Jepang yakini mempersiapkan SDM
Indonesia untuk ikut membantu Jepang dalam melawan sekutu pada perang dunia ke-2.
Tentu setelah dirasakannya banyak kerugian yang dialami oleh rakyat Indonesia dan tidak
seperti apa yang dibayangkan oleh mereka pada saat awal kedatangannya, maka banyaklah
daerah yang kemudian mulai memperjuangkan
kemerdekaannya. Daerah-daerah tersebut seperti
Singaparna, Aceh, Indramayu, PETA di Blitar,
hingga Irian Barat yang nantinya menjadi daerah
yang pertama kali bebas atau merdeka dari
penjajahan oleh negara Jepang. Meskipun sudah
sangat kuat dan mungkin banyaknya SDM di
Indonesia khususnya pada daerah-daerah tadi,
Jepang hanya gentar untuk beberapa saat.
Kebanyakan dari daerah tadi mengalami kekalahan
dalam perang memerdekakan wilayahnya
dikarenakan persenjataannya yang masih tradisional, taktiknya yang kurang dapat memukul
mundur Jepang, hingga kekurangan sumber daya manusia di sana. Sehingga dapat dikatakan tak
mudah untuk memperjuangkan wilayah dan memerdekakan dari penjajahan Jepang pada saat itu.
Sehingga Indonesia harus bersatu, mempersatukan seluruh wilayah atau daerahnya dan
menyatakan kemerdekaannya dari Jepang secara lantang.
Awal mula titik cerah kemerdekaan ditemukan kala itu pada saat rakyat Indonesia
meretas radio untuk mendengarkan bahwa dua daerah di Jepang; yakni Nagasaki dan Hiroshima
dibom oleh sekutu pada saat perang dunia kala itu. Dengan didapatkannya kesempatan atau
peluang yang sangat besar tersebut maka dimulailah masa-masa titik dimana Indonesia gentar
mempersiapkan kemerdekaannya dan memproklamasikan nya. Mendengar pengeboman Jepang
oleh sekutu pada saat itu, tokoh-tokoh besar Indonesia kala itu gencar dalam memproklamasikan
kemerdekaan tanpa mendengarkan atau dengan mengabaikan janji Jepang pada saat itu yang

Halaman : 6 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang


menjanjikan kemerdekaan Indonesia sebab mungkin rakyat Indonesia khususnya Golongan
muda pada saat itu sudah Wah tahu bahwa hal itu merupakan taktik Jepang dalam menarik
simpati rakyat Indonesia dan mendukungnya dalam perang dunia ke-2. Selain itu, Golongan
muda pada saat itu melontarkan dengan keras kepada golongan tua untuk menyuarakan
pendapatnya, yakni merasa bahwa kemerdekaan Indonesia harus benar-benar dinyatakan dengan
melihat perjuangannya yang sangat keras, sulit, tidak mudah dan banyak rintangan tentunya.
Bukan hanya sekedar menikmati kemerdekaan dari pemberian oleh negara Jepang seperti yang
sudah dijanjikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso dengan
embel-embel dibentuknya PPKI dan BPUPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang tak lama telah
disampaikan untuk Indonesia. Hanya selisih beberapa hari
pada saat itu atau tepatnya pada tanggal 17 Agustus tahun
1945 di Jalan Pegangsaan Timur Jakarta dilaksanakannya
pembacaan teks proklamasi oleh Ir Soekarno dengan suara
yang lantang; yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia
pada saat itu telah berdiri tegak secara merdeka menjadi bangsa yang satu dan utuh. Apabila kita
flashback dan mengingat janji perkataan Jepang, yakni untuk membuat negara Indonesia
terbebas dari penjajahan. Maka hal tersebut menjadi kenyataan, dimana 3,5 tahun berikutnya
setelah Jepang mengungkapkan janjinya tersebut, hal tersebutlah benar-benar terjadi. Tepatnya
pada saat dengan lantang Ir. Soekarno mengungkapkan kemerdekaan Indonesia; atau tepatnya
pada saat beliau memproklamasikannya di depan ribuan rakyat Indonesia kala itu dan
menandakan dimulainya berdiri suatu negara yang baru, bersatu, berdaulat, dan merdeka
terbebas dari belenggu penjajahan dan menikmati atas hasil seluruh usahanya tersebut. Dengan
demikian, ungkapan “ucapan merupakan doa” itu nyata. Yakni telah terbukti dengan bangsa
Indonesia yang akhirnya merdeka pada masa penjajahan Jepang sesuai dengan apa yang telah
dikatakannya pada awal kedatangannya tersebut, meskipun faktanya tidak dari pemberian
Jepang; melainkan hasil dari seluruh usaha bangsa Indonesia selama kurang lebih 353,5 tahun
pada saat itu. Oleh sebab itu, berhati-hati dan seleksi dalam ucapan sangatlah penting, khususnya
di zaman sekarang ini, dimana era digital dan arus globalisasi terus melonjak secara gila-gilaan.
Namun tak semua dampak yang dihasilkan oleh Jepang itu merupakan dampak yang
negatif, buktinya saja ada beberapa warisan dari kebudayaan Jepang yang diterapkan pada
Indonesia hingga saat ini; seperti masih digunakannya strata kepemimpinan kemasyarakatan
pada saat itu hingga sekarang ini, selain itu organisasi semi militer Jepang juga membawa
dampak baik dan warisan yang baik pada saat ini seperti
dengan adanya organisasi TNI Polisi Republik Indonesia yang
mana berguna untuk mengamankan, mensejahterakan,
mengayomi, melindungi, dan menertibkan bangsa ini. Selain
itu, ternyata ada dampak baik yang justru dimiliki pada saat
penjajahan Jepang dibandingkan dengan penjajahan yang
dilakukan oleh Belanda yakni perihal mendapatkan anyaman

Halaman : 7 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang


pendidikan. Lebih tepatnya pada saat itu tidak dikenal atau tidak ada kesenjangan atau
diskriminasi gender dalam mengenyam pendidikan. Pada saat itu kesetaraan gender sangat
dijunjung tinggi oleh negara Jepang yang mana membuat bangsa Indonesia pada saat itu
meskipun dijajah, namun tetap diizinkan untuk mendapatkan pendidikan yang sama baik untuk
perempuan maupun laki-laki. Meskipun sistem pendidikan di Indonesia pada saat itu telah
membaik dengan disetarakannya gender dalam menempuh pendidikan, namun dalam
kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia tentu secara menyedihkan dapat dikatakan
menurun drastis.
Itulah Laporan mengenai masa penjajahan Jepang selama kurang lebih tiga setengah
tahun di Indonesia. Banyak perubahan dari berbagai bidang yang ada sejak masuknya
pemerintahan Jepang di Indonesia. Mulai cari ekonomi yang menurun sebab digunakan untuk
pemerintah Jepang, SDA dan SDM tidak akan habis dengan organisasi-organisasi nya yang
menguntungkan Jepang dengan digunakannya mereka untuk membantu perang Jepang dalam
perang dunia ke-2. Lalu juga banyak perubahan dalam bidang sosial budaya dan berbagai bidang
atau sektor lainnya. Intinya Jepang benar-benar memanfaatkan rakyat Indonesia pada saat itu
untuk dijadikannya pembantu dalam lancarnya memenangkan perang dunia ke-2. Tentu
perjuangan yang telah dialami oleh rakyat Indonesia bukanlah
hal yang mudah namun sangat keras, sulit, melelahkan,
banyaknya korban jiwa yang telah jatuh dari apa yang dilakukan
oleh Jepang pada saat itu. Hingga pada suatu titik dimana
Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu dan berita tersebut
tersebar hingga telinga orang besar di Indonesia, mereka segera
dengan gencar berusaha memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia secepatnya. Secara bersatu mereka menutup
serangkaian perjuangan rakyat Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan yang keras dan sulit dengan dibacakannya teks proklamasi secara
lantang oleh Ir Soekarno pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 di Pegangsaan Timur No. 56,
Jakarta. Oleh sebab itu sudah sepatutnya kita sebagai pelajar dan generasi muda untuk
melanjutkan karya yang telah diperjuangkan oleh pendahulu kita untuk belajar dengan
sungguh-sungguh. Bersyukur dan berterima kasih akan apa yang telah diperjuangkan hingga rela
berkorban gugur dalam medan perang merebutkan kemerdekaan Indonesia oleh tokoh-tokoh
besar pemimpin kemerdekaan Indonesia pada saat itu dengan selalu, berterima kasih atas jasa
mereka yang begitu besar sehingga tidak dapat dihitung, mengenang perjuangan mereka,
mendoakan & selalu memperingatinya. Selain itu, kewajiban serta tugas kita sebagai remaja
yang harus kita ingat dan junjung tinggi yaitu belajar dengan sangat giat atau rajin untuk
membangun serta membawa bangsa ini untuk terus dan berkembang, menunjukkan prestasi
prestasi bangsa Indonesia di mata dunia, dan dan secara bersatu kita dapat benar-benar menjiwai
arti Kemerdekaan dengan dicapainya cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yang kita cintai
bersama ini.
XI - F - 15 - Lim, Edbert Valentino Halim

Halaman : 8 Laporan Kejamnya Era Penjajahan Jepang

Anda mungkin juga menyukai