Anda di halaman 1dari 8

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia

1. Dampak dibidang pendidikan.

Pendidikan di masa pendudukan Jepang mengalami periode jauh lebih buruk dari sebelumnya,
ketika Indonesia masih di bawah penjajahan pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Ketika Jepang datang, Jepang menjadikan Indonesia sebagai pangkalan perangnya.
Masyarakat harus hidup di bawah kondisi perang yang diterapkan Jepang. Akibatnya,
berdampak pada, para pengajar harus bekerja untuk Jepang. Anak-anak bahkan turut
dikerahkan membantu memenuhi kebutuhan perang. Sehingga, terjadi penurunan kualitas
secara drastis baik dari keilmuan maupun mutu murid dan guru.
Jumlah Sekolah menurun. Boleh dikatakan sebagai akibat kondisi perang yang
diterapkan Jepang. Beberapa sekolah masih beroperasi namun dikontrol dengan ketat.
Selain itu cukup sulit untuk mendirikan sekolah swasta yang baru, Sementara, sekolah
swasta yang sudah terlanjur berdiri harus mengajukan izin ulang agar bisa tetap
beroperasi. Meski demikian, sekolah pesantren masih diberi kelonggaran, tujuannya untuk
mengambil simpati Islam dengan sering mengunjungi pesantren sambil membawa
bantuan.
Para pemuda juga kehilangan waktu untuk menempuh pendidikan karena dipusatkan
perhatiannya untuk terlibat dalam organisasi semi militer seperti KEIBODAN dan
HIZBULLAH.
Penanaman doktrin HAKKO I CHIU, mempersatukan seluruh negara Asia dalam
imperium Jepang. Sehingga ditanamkan lah bahasa, sejarah dan adat istiadat Jepang.
Bahkan menjelang Jepang menyerah, penanaman doktrin nya semakin kuat dengan
harapan dapat menghancurkan ideologi Indonesia merdeka
1. Dilarangnya buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris.
2. Guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang menyebabkan
kemunduran standar pendidikan secara tajam.
3. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar. Melalui sekolah-sekolah itulah
Jepang melakukan indoktrinisasi. Menurut Jepang, kader-kader dibentuk untuk
mempelopori dan melaksanakan konsepsi kemakmuran Asia Raya. Namun bagi bangsa
Indonesia tugas berat itu merupakan persiapan bagi pemuda terpelajar untuk mencapai
kemerdekaan.
4. Ketika sudah dididik untuk selang waktu beberapa tahun, para pelajar dianjurkan untuk
masuk ke militer. Mereka diajarkan untuk masuk ke organisasi Heiho (sebagai
pembantu prajurit). Selain itu juga, para pemuda dianjurkan untuk masuk ke barisan
seinendan dan keibodan (pembantu polisi). 
5. Jepang melatih baris-berbaris kepada para pemuda dan dilatih militer menggunakan
senjata kayu. Dalam seinendan mereka dijadikan barisan pelopor atau suisintai. Barisan
pelopor itu mendapat pelatihan yang berat. Latihan militer itu kelak berguna bagi bangsa
Indonesia.
6. Doktrin Paham Hakko Ichiu
Untuk melaksanakan pendidikan yang sesuai maka dibuatlah sebuah sistem pengajaran
dan kurikulum belajar
Namun sekali lagi bahwa sistem dan kurikulum ini pun ditunjukan untuk keperluan
perang Asia timur raya
Kehidupan pendidikan berkembang pesat pada masa penjajahan Jepang. Pemerintah
penjajahan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti
pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah. Selain itu, bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta
penggunaan nama-nama diindonesiakan. Namun, itu semua dilakukan hanya untuk
menarik simpati rakyat Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam menghadapi
lawannya di Perang Pasifik.
Pelaksanaan kurikulum diawali dengan melakukan indoktrinasi kepada guru-guru
mengenai paham hakko ichiu

Paham Hakko ichiu sendiri adalah slogan persaudaraan universal yang digunakan
Jepang untuk menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam
Perang Dunia II
Yang dimaksudkan adalah paham dimana Jepang merupakan keluarga dan saudara
negara-negara Asia termasuk Indonesia, serta mereka beranggapan bahwa Jepang
adalah ras terbaik yang seharusnya memimpin kawasan Asia
7. Menghilangkan Deskriminasi Pendidikan
Pendidikan pada masa pendudukan Jepang dan Belanda tentunya berbeda. Saat era
kolonialisme belanda, deskriminasi pendidikan sangat terasa
Belanda hanya mengijinkan kaum terpandang saja yang bisa bersekolah di sekolah
yang didirikan Belanda. Dan nasib rakyat jelata pun terabaikan
Namun setelah Belanda berhasil dipukul mundur oleh Jepang, Jepang pun
menghilangkan deskriminasi pendidikan yang selama ini ada
Siapa saja boleh bersekolah dan mendapatkan ilmu sama tanpa membedakan tingkatan
kasta, ras, agama dan sosial sekalipun
8. Melakukan Beberapa Kewajiban Bagi Siswa
- Siswa-siswa pada masa pendudukan Jepang wajib melakukan beberapa kewajiban
sebagai bagian dari kegiatan belajar
- Kewajiban-kewajiban yang dibuat oleh Jepang tentunya banyak menuai penolakan
dan adapun kewajiban yang mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia
- Adapun kewajiban yang harus dijalani para siswa pada masa pendudukan Jepang
sebagai berikut :
1. Mempelajari bahasa Indonesia dan Jepang
2. Memberi hormat ke arah matahari terbit dengan cara membungkukan badan
seperti posisi sholat atau disebut juga sebagai Seikeirei
3. Menghormati adat kebiasaan Jepang
4. Mengikuti kerja bakti (kinrohosyi)
5. Menyanyi kan lagu kebangsaan Jepang kimigayo
6. Melakukan gerak badan (taiso)
2. Dampak di Bidang Ekonomi

Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada kehidupan masyarakat Indonesia


baik di bidang politik ekonomi sosial-budaya pendidikan maupun di bidang birokrasi dan militer.
Kebolehan Indonesia menjadi bahasa nasional komunikasi menyebabkan Indonesia dan
memantapkan dirinya sebagai bahasa nasional.

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia-Berbagai bentuk cara pemerintah bala tentara


Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia pada masa awal kedatangannya di Indonesia
cukup mendapat sambutan yang baik dari bangsa Indonesia apalagi bangsa Indonesia
khususnya masyarakat Jawa sangat percaya pada Jongko Joyoboyo Ramalan Joyoboyo yang
menyebutkan akan datangnya Jago wiring kuning cebol kepalang soko wetan yang akan
berkuasa di. Jepang datang di Indonesia sebagai saudara tua yang bertujuan memakmurkan
Indonesia. Pembagian kelas sosial dihapus karena termasuk warisan dan salah satu dampak
penjajahan belanda.

Mengirim tokoh tokoh nasionalis ke Jepang untuk dilatih. Jepang mengeksploitasi SDA dan
SDM untuk kepentingan perang. Mengangkat tokoh nasionalis di departemen.

Selain dampak positif diatas Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa antara lain.
Mengangkat tokoh nasionalis di berbagai bidang pemerintahan. Menganalisis perkembangan
pengaruh Barat dan perubahan ekonomi demografi dan kehidupan sosial budaya masyarakat
di.

Pada masa pendudukan Jepang kondidi pendidikandi tanah air berlangsung lebih buruk
dibandingkan dengan masa pemerintahan Hindia-Belanda Jumlah sekolah menurun drastis.

Mengapa pada awalnya tokoh-tokoh Indonesia menerima dengan baik kedatangan Jepang.
Ada juga dampak positif yang dapat disajikan meliputi. Dampak pendudukan Jepang di
Indonesia dalam bidang ekonomi adalah.

Ciri khas system ekonomi jepang di indonesia adalah system ekonomi yang bertujuan untuk
kepentingan perang jepangSystem ekonomi tersebut bernama. Beberapa kegiatan pendidikan
di perguruan tinggi sempat berhenti selama beberapa tahun. Pemerintah jepang tidak hentinya
memeras rakyat untuk kebutuhan perang.
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai
dengan pendudukan Jepang. Kemukakan dampak pendudukan Jepang di bidang sosial bagi
Indonesia. Berikut dampak penjajahan jepang dalam segi sosial.

Dampak pendudukan jepang di bidang sosial. 5Sebutkan 3 wilayah militer Jepang untuk
wilayah Asia Tenggara. Adanya pengaturan pembatasan dan penguasaan faktor produksi.

Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pendudukan Jepang di Indonesia


membawa dampak pada lima bidang kehidupan masyarakat yaitu. Dampak Positif Pendudukan
Jepang. 3Kemukakan dampak pendudukan Jepang di bidang ekonomi bagi Indonesia.

Kebijakan jepang di indonesia pada bidang budaya adalah. Berikut dampak penjajahan Jepang
dalam segi ekonomi diantaranya. Istilah ini mengacu pada.

4Ceritakan tentang perlawanan Peta di Blitar. Dampak Positif Masa Pendudukan Jepang Dalam
Bidang.

Tujuan utama pemerintah Jepang adalah menghapuskan pengaruh Barat dan menggalang
dukungan masyarakat agar memihak Jepang. Pemerintah Jepang juga menjanjikan
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Janji kemerdekaan diucapkan oleh Perdana Menteri Tojo saat berkunjung ke Indonesia pada
September 1943.
3. Dampak di bidang Politik

Berikut adalah dampak dari pendudukan di bidang politik bagi bangsa Indonesia.

1. Melakukan pelarangan terhap penggunaan dari Bahasa Belanda dan diizinkan untuk
menggunakan Bahasa Indonesia. Diizinkan penggunaan dari Bahasa Indonesia untuk
menjadi sebuah bahasa komunikasi yang digunakan secara nasional guna untuk
meningkatkan rasa nasionalisme.
2. Melakukan pembentuk dari badan persiapan kemerdekaan Indonesia seperti BPUPKI
dan PPKI.
3. Memberikan sebuah sikap dukungan untuk menjadi anti terhadap bangsa Belanda yang
dimana tidak memberikan sebuah ruang untuk meningkatkan semangat akan
nasionalisme dari bangsa Indonesia
4. Memberikan sebuah kesempatan dari rakyat Indonesia untuk dapat bergabung ke dalam
pemerintahan.
5. Menerima sebuah dukungan dari rakyat Indonesia sehingga Jepang akan mendapatkan
kekuatan.

Dengan demikian, beberapa dampak positif pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang
politik yaitu melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar serta dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu
BPUPKI dan PPKI. 
4. Dampak dibidang militer

Perbedaan antara masa penjajahan sebelumnya dengan masa pendudukan Jepang adalah
rakyat Indonesia mendapatkan manfaat pengalaman dan pelatihan militer mencakup dalam
bidang ketentaraan, bidang pertahanan, dan bidang keamanan.
Pelatihan militer yang diperoleh rakyat Indonesia adalah: Dasar-dasar militer Baris berbaris
Latihan menggunakan senjata Organisasi militer Latihan perang Melalui propagandanya,
Jepang berhasil membujuk penduduk untuk menghadapi Sekutu.
Oleh karena itu, Jepang melatih penduduk dengan latihan-latihan militer. Pada 1943 Jepang
semakin intensif mendidik dan melatih pemuda Indonesia di bidang militer. Jepang membentuk
organisasi semi militer dan organisasi militer yang harus diikuti para pemuda di Indonesia untuk
membantu Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Pasifik.
Seperti Seinendan, Keibodan (pembantu polisi), Fujinkai, Hizbullah dan Barisan Pelopor serta
Heiho (sebagai pembantu prajurit) dan Peta (Pembela Tanah Air). Bekas pasukan Peta akan
menjadi kekuatan inti Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang menjadi Tentara Keamanan Rakyat
(TKR), merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dibidang militer sangat bermanfaat bagi masa-masa
selanjutnya setelah berhasil menjadi negara merdeka, karena Jepang banyak membentuk
kesatuan militer. Jepang menyadari perlunya dukungan penduduk dari daerah yang diduduki
karena situasi Perang Pasifik tahun 1943 mulai berubah.

Jepang mulai membentuk kesatuan-kesatuan semi militer dan militer untuk dididik dan dilatih
guna membantu Jepang dalam menghadapi Sekutu. Di Indonesia, berikut ini kesatuan militer
yang dimaksud, antara lain :

 Semi Militer : Barisan Pemuda (Seinendan), Barisan Pembantu Polisi (Keibodan),


Barisan Wanita (Fujinkai), dan Barisan Berani Mati (Jibakutai).
 Kesatuan Militer : Pembantu Prajurit Jepang (Heiho), dan Pembela Tanah Air (PETA).

Kesatuan militer PETA dibentuk atas permohonan Gatot Mangkuprojo kepada panglima
tertinggi Jepang. Dari pasukan PETA inilah muncul tokoh-tokoh militer nasional seperti Jenderal
Soedirman, Jenderal Gatot Subroto, Jenderal Ahmad Yani, Supriyadi, dll.

Dampak di Bidang Sosial & Kebudayaan


Berdasarkan catatan Soepriyanto dalam Perjuangan Meraih Kemerdekaan, semasa
pendudukan Jepang, komunikasi antar pulau atau dengan luar negeri mengalami kesulitan. Hal
ini disebabkan karena pihak Jepang yang berwenang mengendalikan saluran komunikasi.

Selain masalah sosial berupa komunikasi, dampak sosial juga terjadi ketika orang-orang
Indonesia mengalami tindakan sewenang-wenang dari Jepang, seperti penahanan, penyiksaan,
menjadi korban salah tangkap, dan lainnya.

Bukan hanya itu, warga Indonesia juga dijadikan sebagai pekerja paksa (romusha) yang tidak
mendapatkan upah.Selain itu, seperti yang diungkap Irma Samrotul dalam Sejarah Kelas XI
(2020:7) para perempuan tidak jarang menjadi korban penipuan lowongan kerja.

Mereka ternyata dipekerjakan sebagai gadis penghibur (Jugun Ianfu) dan dipaksa untuk
memuaskan nafsu para tentara Nipon

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang kebudayaan justru mengalami


peningkatan yang berarti. Contohnya, Jepang memperbolehkan bahasa Indonesia dijadikan
sebagai bahasa pengantar yang digunakan di sekolah, surat kabar dan radio, bahkan papan
nama toko dan perusahaan. Kemudian bahasa Belanda dilarang digunakan.
Meluasnya penggunaan bahasa Indonesia kemudian mempertebal semangat kebangsaan.
Selain bahasa Indonesia, seni sastra pada masa pendudukan Jepang juga berkembang baik,
dan didukung dengan penggunaan bahasa Indonesia. Seni rupa dan seni musik pin didukung.
Agar karya budaya ini tidak menyimpang dari tujuan Jepang, maka pada tanggal 1 April 1943 di
Jakarta didirikan Pusat Kebudayaan dengan nama Keimin Bunko Shidosho.

Anda mungkin juga menyukai