Anda di halaman 1dari 7

AKIBAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

KELOKMPOK 8

- M. HUMAM. D.F
- RIKA SITI LATIFAH
- SITI HANA MARWIYAH

KELAS :

SMAN 10 GARUT

2017/2018
Dampak Pendudukan Jepang dalam Berbagai Aspek
Kehidupan Bangsa Indonesia

Saat Jepang menjajah Indonesia, mereka melakukan berbagai tindakan yang mampu
memberikan dampak bagi bangsa Indonesia.

Dampak tersebut ada sisi negatifnya ada juga sisi positifnya. Kebijakan Jepang saat
menduduki Indonesia tidak sepenuhnya merugikan, ada beberapa kebijakan yang memberi
kesan positif bagi perkembangan bangsa Indonesia.

Apa saja itu dampak positif dan negatifnya ?

A. Dampak Positif Dan Negatif Pendudukan Jepang Di Bidang Politik

B. Dampak Positif Dan Negatif Pendudukan Jepang Di Bidang Sosial-Budaya dan Ekonomi

C. Dampak Positif Dan Negatif Pendudukan Jepang Di Bidang Pendidikan

D. Dampak Positif Dan Negatif Pendudukan Jepang Di Bidang Birokrasi dan Militer

Berikut adalah ulasannya...


A. Dampak Positif Dan Negatif Pendudukan Jepang Di Bidang Politik

 Dampak Positif Di Bidang Politik


 Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar.
 Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI.
Dengan kemunculan badan persiapan ini, muncullah ide Pancasila.
 Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut
mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-
pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
 Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan
politik. Dengan memberi kesempatan kepada bangsa Indonsia untuk turut mengambil
bagian dalam pemerintahan negara. Untuk itu pada tanggal 5 September 1943, Jepang
membentuk Badan Pertimbangan Karesidenan (Syu Sangi Kai) dan Badan
Pertimbangan Kota Praja Istimewa (Syi Sangi In). Banyak orang Indonesia yang
menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan.

 Dampak Negatif Di Bidang Politik


 Dilarangnya kegiatan politik, penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial
warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi
kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
 Dilarangnya segala jenis rapat dan kegiatan politik.

B.Dampak positif dan negatif pendudukan jepang di bidang sosial-budaya dan ekonomi

 Bidang Sosial
 Dampak Positif Di Bidang Sosial
 Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
 Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
 Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang
menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
 Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau
Rukun Tetangga (RT).

 Dampak Negatif Di Bidang Sosial


 Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia
yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
 Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.
 Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di
bawah pengawasan Jepang.
 Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan,
pemerkosaan dan lain-lain.
 Bidang Budaya
 Dampak Positif Di Bidang Budaya
 Jepang telah memberikan kebebasan kepada bangsa Indonesia untuk meng-gunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, bahasa komunikasi, bahasa penulisan dan
sebagainya. Sebaliknya, bahasa Belanda tidak boleh digunakan. Papan nama dalam
toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa
Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda dilarang
beredar. Bahasa Indonesia juga dijadikan sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa
Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib. Dengan semakin meluasnya penggunaan
bahasa Indonesia, komunikasi antarsuku di Indonesia semakin intensif yang pada
akhirnya semakin merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada 1 April 1943 dibangun
pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”.
 Pada tanggal 20 Oktober 1943 atas desakan dari beberapa tokoh Indonesia
didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia. Tugas Komisi adalah
menentukan terminologi, yaitu istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa
normatif dan menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia. Berdirinya
Komisi Penyempurnaan Bahasa Indonesia itu pada akhirnya berhasil mengkodifikasi
7.000 istilah bahasa Indonesia modern (saat itu).
 Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943
di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas budayawan Indonesia.
 Jepang membentuk Persatuan Aktris Film Indonesia (Persafi). Persafi mendorong
artis-artis profesional dan amatir Indonesia bereksperimen dengan mementaskan
lakon-lakon terjemahan bahasa asing ke bahasa Indonesia. Sandiwara, sebagai salah
satu bentuk seni peran, juga berkembang di bawah pendudukan Jepang karena
sebelum Perang Pasifik, pertunjukan sandiwara hampir tidak dikenal di Indonesia.
 Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
 Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon sentris dan diperkenalkannya
kegiatan upacara dalam sekolah.

 Dampak Negatif Di Bidang Budaya


 Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan
pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
 Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu yang
menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
 Adanya pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang agar masyarakat
Indonesia terbiasa melakukan penghormatan kepada Tenno ( Kaisar) yang dipercayai
sebagai keturunan dewa matahari ( Omiterasi Omikami). Sistem penghormatan
kepada kaisar dengan cara membungkukkan badan menghadap Tenno, disebut dengan
Seikeirei. Penghormatan Seikerei ini, biasanya diikuti dengan menyanyikan lagu
kebangsaan Jepang ( kimigayo).
 Bidang Ekonomi
 Dampak Positif Di Bidang Ekonomi
 Didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
 Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan
bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.

 Dampak Negatif Di Bidang Ekonomi


 Banyak militer Jepang yang mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan
perbekalan lainnya dari rakyat Indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi.
 Eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan perang Jepang.
 Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini dikarenakan dengan Disalurkannya uang
pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
 Akibat dari self sufficiency yang terputusnya hubungan antar daerah.
 Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber
daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin
perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan
penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan
difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan
produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.
 Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi
pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan
peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah
meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan
sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena
tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula,
pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan
merusak tanah.
 Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah
sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua
kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan
rakyat baik fisik maupun material.
C. Dampak Positif Dan Negatif Pendudukan Jepang Di Bidang Pendidikan

 Dampak Positif Di Bidang Pendidikan


 Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris dan diperkenalkannya
kegiatan upacara dalam sekolah.
 Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SLTP/SMP 9 tahun dan SLTA/SMA.

 Dampak Negatif Di Bidang Pendidikan


 Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang
menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

D. Dampak Positif Dan Negatif Pendudukan Jepang Di Bidang Birokrasi dan Militer

 Dampak Positif Di Bidang Birokrasi dan Militer


 Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia
demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal
untuk berperang.
 Peninggalan peralatan militer dan infrastruktur perang yang digunakan oleh Jepang
dapat digunakan sebagai modal untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah Jepang
menyerah terhadap sekutu, banyak tangsi-tangsi dan peralatan militer Jepang yang
dikuasai oleh pejuang Indonesia.

 Dampak Negatif Di Bidang Birokrasi dan Militer


 Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara Jepang karena menghukum keras
orang-orang yang menyimpang/menentang dari Jepang.

Kesimpulan :

Dampak yang ditimbulkan Jepang tak kalah besar dengan Belanda. Bahkan beberapa orang
yang mengatakan 350 tahun Belanda lebih baik dari 3 tahun Jepang. Romusha adalah titik
terparah pendudukan Jepang. Jepang dapat membangun infrastruktur yang di bangun dalam
waktu yang lama oleh Belanda dengan berkali kali lebih cepat. Korban yang berjatuhan lebih
banyak. Kita sebagai generasi muda hendaknya melajutkan perjuangan pahlawan kita di masa
lalu. Kenyamanan kita saat ini dibayar mahal dengan tetesan darah dan keringat bangsa
Indonesia di masa lalu. Kita harus berterima kasih kepada para pahlawan cukup dengan cara
belajar dengan sungguh-sungguh demi kejayaan tanah air tercinta ini.

Anda mungkin juga menyukai