Anda di halaman 1dari 2

Masalah 1

Upaya-upaya untuk menekan kasus impor maupun ekspor illegal telah dilakukan oleh
pemerintah seperti pembangunan kantor wilayah Bea dan Cukai di berbagai wilayah di
Indonesia dan juga perubahan undang-undang terkait kepabenan dan cukai. Meskipun
demikian masih saja tetap ditemukan dan hasilnya tidajk sedikit .

Berikan tanggapan Anda!

Masalah 2

Terkait dengan perubahan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 menjadi Undang-undang


Nomor 17 Tahun 2006 tentang kepabeanan. 

Jelaskan perubahan substansi dari kedua Undang-undang tersebut!  

Selamat Pagi, ijin menjawab Tutor

1. Upaya-upaya untuk menekan kasus impor maupun ekspor illegal telah dilakukan pemerintah
melalui kementerian keuangan yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau DJBC. Namun di
lapangan maraknya kasus impor maupun ekspor illegal menjadi permasalahan yang belum
dapat diselesaikan.
Dalam UU terkait kepabean dan cukai tentu sudah menentukan barang barang yang boleh
diimpor maupun diekspor serta membatasinya sesuai klasifikasinya, hal ini menyebabkan
para importir maupun eksportir berlomba untuk menyelundupkan barang karena pasar
dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan permintaan yang tinggi. Banyaknya pintu
masuk untuk barang-barang impor juga menjadi alasan mengapa banyak barang impor
illegal yang beredar di masyarakat seperti kebutuhan pokok dan baran- barang elektronik.

Menurut pendapat saya, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk menekan kasus
impor dan ekspor illegal, pemerintah memberikan wadah kepada masyarakat yang ingin
melaporkan apabila terjadi kasus penyelundupan, maupun menemukan barang impor illegal
yang beredar di masyarakat. DJBC juga dapat memberikan sosialisasi, seminar dan turun
langsung kepada masyarakat agar memberikan pemahaman atas barang-barang yang dapat
di ekspor maupun diimpor secara legal, penyuluhan terkait sanksi apabila terdapat
pelanggaran dalam proses ekspor impor.
Luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya perbatasan, Pelabuhan dan Bandara di Indonesia
yang masih kurang pengawasan, maka DJBC sebaiknya dapat menambah sumber daya
manusia yang bertugas ke seluruh wilayah Indonesia dengan dibekali dengan ilmu yang
memadahi dan persedian kebutuhan yang menunjang selama bertugas di wilayah tersebut.

2. Terkait dengan perubahan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 menjadi Undang-undang


Nomor 17 Tahun 2006 tentang kepabeanan.
Substansi dari perubahan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 menjadi Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2006 adalah beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan sudah tidak sesuai dengan penyelenggaraan kepabeanan
sehingga perlu dilakukan perubahan dalam upaya untuk lebih menjamin kepastian hukum,
keadilan, transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik, untuk mendukung upaya
peningkatan dan pengembangan perekonomian nasional yang berkaitan dengan
perdagangan global, untuk mendukung kelancaran arus barang dan meningkatkan
efektivitas pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean
Indonesia dan lalu lintas barang tertentu dalam daerah pabean Indonesia, serta untuk
mengoptimalkan pencegahan dan penindakan penyelundupan, perlu pengaturan yang lebih
jelas dalam pelaksanaan kepabeanan. Hal itu dijadikan dasar sebaggai pertimbangan dalam
perubahaan tersebut di mana terdapat pasal atau ayat yang diubah, dihapus, ditambah,
maupun disisipkan ketentuan baru.

Sumber :
UU No 17 Tahun 2006, UU No 10 Tahun 1995
ADBI4235 Kepabeanan dan Cukai

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai