0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
112 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai aspek perpajakan dari dua kasus transaksi penghasilan yang diterima oleh artis asing di Indonesia. Kasus pertama mengenai penghasilan yang diterima oleh artis dari negara lain sebagai duta budaya, dikenai pajak 5%. Kasus kedua mengenai penghasilan yang diterima perusahaan manajemen artis asing dari acara televisi Indonesia, juga dikenai pajak 5%. Dokumen tersebut juga
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai aspek perpajakan dari dua kasus transaksi penghasilan yang diterima oleh artis asing di Indonesia. Kasus pertama mengenai penghasilan yang diterima oleh artis dari negara lain sebagai duta budaya, dikenai pajak 5%. Kasus kedua mengenai penghasilan yang diterima perusahaan manajemen artis asing dari acara televisi Indonesia, juga dikenai pajak 5%. Dokumen tersebut juga
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai aspek perpajakan dari dua kasus transaksi penghasilan yang diterima oleh artis asing di Indonesia. Kasus pertama mengenai penghasilan yang diterima oleh artis dari negara lain sebagai duta budaya, dikenai pajak 5%. Kasus kedua mengenai penghasilan yang diterima perusahaan manajemen artis asing dari acara televisi Indonesia, juga dikenai pajak 5%. Dokumen tersebut juga
TUGAS 3 ___________________________________________________________________
Nama Mahasiswa : Widyan Fakhrul Arifin
NIM : 041445798 Kode/Nama Matakuliah : PAJA3332 / Pajak Penghasilan III Kode/Nama UPBJJ : 89 / UPBJJ TERNATE
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA Jelaskan aspek perpajakan dari transaksi tersebut meliputi hak pemajakan dan jumlah pajak yang harus dibayar dari kedua kasus diatas sesuai ketentuan dalam P3B a. Angelina adalah seorang aktris dari negara X yang selain berprofesi sebagai artis, juga merupakan duta kebudayaan negara X. Pada tahun 2019, Kedutaan besar Negara X mengadakan acara dengan misi budaya di Indonesia dan mengundang Angelina berkunjung ke Indonesia dengan pembiayaan dari pemerintah negara X. Angelina sebagai duta budaya memperoleh penghasilan Rp 200.000.000 dari acara tersebut. Indonesia dan negara X telah memiliki P3B Rp 200.000.000 x 5% = Rp 10.000.000 jadi besar pajak penghasilan nya Rp 10.000.000 b. Ho Yoon adalah seorang artis yang merupakan penduduk dari negara Y.Yoon merupakan artis yang bergabung dengan label SM Corp yang berkedudukan di negara Y. Seluruh penghasilan Yoon sebagai artis langsung diterima oleh SM Corp, yang kemudian akan memberikan memberikan hak kepada Yoon sebesar 75% (setelah diperhitungkan biaya operasional & manajemen fee untuk SM Corp). Pada bulan Januari 2019, Tones TV mengundang Yoon untuk hadir di acara peringatan ulang tahun ke-4 TV nasional tersebut dan Tones TV membayar talent fee kepada SM Corp sebesar Rp 500.000.000. Indonesia dan negara Y telah memiliki P3B Rp 500.000.000 x 5% = Rp 25.000.000 besar pajak penghasilan nya Rp 25.000.000 Pemotong/Pemungut Pajak wajib melakukan pemotongan atau pemungutan pajak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam P3B, dalam hal: 1. penerima penghasilan bukan Subjek Pajak Dalam Negeri Indonesia; 2. persyaratan administratif untuk menerapkan ketentuan yang diatur dalam P3B telah dipenuhi; dan 3. tidak terjadi penyalahgunaan P3B oleh WPLN sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tentang pencegahan dan penyalahgunaan P3B. Apabila ketentuan tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, Pemotong/ Pemungut Pajak wajib memotong atau memungut pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan. Sedangkan bagi WPLN untuk dapat memperoleh manfaat P3B harus memenuhi syarat administratif yaitu: 1. Menggunakan formulir Form-DGT 1 dan Form-DGT 2, mengisi dengan lengkap dan menandatanganinya; 2. Formulir tersebut telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (Competent Authority) di Negara tempat WPLN terdaftar sebagai Subjek Pajak Dalam Negeri; dan 3. Menyampaikan kepada Pemotong/Pemungut Pajak sebelum berakhirnya batas waktu penyampaian SPT masa untuk masa terutangnya pajak. Yang dimaksud formulir Form-DGT 1 dan Form-DGT 2 diatas adalah formulir yang ditetapkan dalam Lampiran II (Form - DGT 1) atau Lampiran III (Form - DGT 2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak PER- 24/PJ/2010.