Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI 4 / ENDHITA KUMALASARI 043817037

1. Menurut pendapat Anda apakah benar jika dokumen pabean yang utama dalam pengurusan barang
ekspor itu adalah PEB ? Jelaskan!
Jawab : Benar, dikarenakan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) merupakan pemberitahuan kepabeanan
yang wajib disampaikan oleh setiap eksportir yang melakukan kegiatan ekspor. Selanjutnya dokumen
tersebut akan diserahkan kepada PPJK (Perusahaan Pengurus Jasa Kepabeanan). Pada PEB juga
tercantum informasi lengkap mengenai dokumen identitas eksportir, dokumen komersial transaksi
perdagangan, dokumn pembayaran, dokumen larrtas ekspor berupa surat perizinan ekspor, SSPCP dalam
hal barang ekspor dikenakan bea keluar, dan dokumen lain yang menyebutkan karakteristik barang.
(BMP ADBI4235 – Modul 3 / Hal 3.6-3.7)

2. Berdasarkan peraturan menteri keuangan Nomor 69/PMK.04/2012 lebih memberikan fleksibilitas dan
perlakuan-perlakuan diskresi dalam pemberian skema pembebasan bea masuk terlebih lagi untuk
penyelesaian formalitas kepabeanan. Apakah tujuannya secara lebih spesifik pemberian pembebasan bea
masuk terutama objek pembebasannya dengan menggunakan PIBK? Jelaskan secara lengkap!
Jawab : Khusus untuk kondisi penanggulangan bencana alam telah dikeluarkan aturan PMK
69/PMK.04/2012 yang lebih memberikan fleksibilitas dan perlakuan-perlakuan diskersi dalam perberian
skema pembebasan. Pernyataan untuk masing-masing kondisi bencana tersebut dinyatakan secara tertulis
oleh BNPB, BPBD, atau Pemerintah Daerah. Perlakuan untuk masing - masing kondisi akan berbeda-
beda. Pembebasan bea masuk hanya diberikan terhadap barang yang dimasukkan melalui pintu masuk
(entry point) bantuan internasional yang ditetapkan oleh BNPB atau BPBD. Untuk penyelesaian
formalitas kepabeanan, maka terdapat barang impor dalam rangka fasilitas hibah ini menggunakan
pemberitahuan impor barang khusus (PIBK).
 Objek Pembebasan Kategori barang yang mendapat pembebasan bea masuk untuk kepentingan
penanggulangan bencana alam antara lain ;
o Barang-barang berupa logistic
o Barang-barangberupa peralatan, yang dikelompokkan menjadi:
- Kelompok kendaraan bermotor dan/atau alat berat
- Kelompok barang selain kendaraan bermotor dan/atau alat berat
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / 4.44 – 4.45)

 3. Pemberian fasilitas pembebasan bea masuk dan cukai dilaksanakan oleh Kemenlu dan Kemensetneg
berdasarkan PP 8/1957 dan PP 19/1955, yaitu untuk Perwakilan Warga Negara Asing, untuk barang-
barang apa sajakah itu? Sebutkan dan jelaskan secara lengkap! Disamping itu pula dalam hal ini jelaskan
apakah yang dimaksud dengan Badan Internasional, agar mendapatkan fasilitas pembebasan?
Jawab :
Objek barang yang dibebaskan bagi Perwakilan Negara Asing (PWNA) dengan mendapatkan
pembebasan bea masuk dan cukai adalah :
 Barang yang dipakai untuk keperluan resmi, yaitu barang-barang keperluan kantor (kedinasan) yang
diperlukan untuk mendukung tugas-tugas dan fungsi diplomatik yang dijalankan oleh Badan
Internasional dan Organisasi Internasional.
 Barang yang digunakan untuk pendirian dan/atau perbaikan gedung yang ditempati oleh perwakilan
negara asing.
 Barang pindahan milik pejabat perwakilan negara asing, merupakan pindahan yang dikarenakan
kepindahan pemiliknya ke Indonesia, dimasukkan ke dalam daerah pabean Indonesia yang terdiri
dari barang rumah tangga yang digunakan dalam rangka menunjang tugas diplomatiknya di
Indonesia dan akan tetap sebagai bagian dari rumah tangganya, termasuk kendaraan bermotor.
 Barang yang dipakai untuk keperluan sendiri termasuk pemakaian oleh anggota keluarga oleh
pejabat perwakilan negara asing, barang keperluan sendiri yaitu meliputi barang-barang konsumsi
keperluan sehari-hari. Termasuk kategori ini adalah Barang Kena Cukai berupa minuman beralkohol
dan produk hasil tembakau. Kebutuhan terhadap barang-barang tersebut secara umum dapat
diperoleh di Toko Bebas Bea (TBB) yang ada di dalam kota (downtown). Untuk pembelian di TBB,
yang bersangkutan cukup menunjukkan kartu pengenal diplomatik dan jumlah pembelian secara
prinsip tidak dibatasi secara khusus.
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.38 – 4.39)

Pemberian pembebasan bea masuk terhadap barang-barang keperluan Badan Internasional pada
hakikatnya adalah suatu bentuk penghormatan terhaddap tamu-tamu resmi kenegaraan yang tidak
termasuk dalam kategori diplomatik. Yang dimaksud Badan Internasional adalah Perwakilan Organisasi
Internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Organisasi/Lembaga Internasional
Lainnya yang bertempat kedudukan di Indonesia atas penunjukkan Induk Badan Internasional yang
bersangkutan, yang memberikan bantuan teknis dalam bidang ekonomi, sosial da n kebudayaan kepada
Indonesia.
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.40)

4. Barang kiriman dari luar negeri ke dalam negeri melalui PT Pos Indonesia atau PT Tititpan Kilat (Tiki)
dengan nilai pabean maksimum US$50.00 untuk setiap orang per kiriman, dan maksimum berat 100 Kg
untuk setiap AWB atau B/L. Walaupun demikian dapat diberikan pengecualian. Apa saja pengecualian
tersebut? Sebutkan dan Jelaskan!
Jawab :
Pengecualian dapat diberikan terhadap :
- Barang kiriman untuk tujuan tempat penimbunan berikat
- Barang kiriman lainnya yang memperoleh izin dari Direktur Jenderal.
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.55)

 5. Apakah pengertian dari perdagangan bebas atau free trade agreement itu? Apakah pula manfaat dari
free trade agreement? Apakah juga sisi negative dari free trade agreement? Jelaskan secara lengkap!
Jawaban :
Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dapat didefinisikan sebagai suatu perjanjian
antara dua negara atau kelompok negara untuk membangun sebuah area perdagangan bebas, tanpa adanya
hambatan dalam tarif bea masuk.
Manfaat dari FTA yaitu eksportir di negara mitra FTA akan menikmati insentif tarif jika mengekspor
barang ke negara mitra FTA lainnya. Hal ini akan meningkatkan daya saing produk ekspor mereka
terhadap produk ekspor dari negara-negara non mitra FTA. Bagi importir di negara tujuan mitra FTA,
insentif tarif yang didapatkan akan membuat margin keuntungan menjadi lebih besar. Begitu pula bagi
konsumen akhir di negara mitra FTA, mereka cenderung akan mendapatkan harga-harga barang yang
cenderung lebih murah. Intensif tarif dalam kerjasama FTA merupakan pendorong utama terjadinya
peningkatan arus barang dari satu negara ke negara lainnya.

Sisi Negatif dari FTA adalah berdampak langsung maupun tidak langsung kepada daya saing produsen
lokal, kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan pajak impor harus benar-benar
dipertimbangkan. Apabila tidak dikelola dengan baik, hal ini akan mematikan kinerja produsen lokal,
yang pada gilirannya akan berdampak negatif kepada kesempatan kerja dan pertumbuahan ekonomi.
Salah satu fenomena yang muncul setelah berkembangnya FTA adalah peningkatan hambatan non-tarif
atas produk impor. Secara “silent” setiap negara mitra FTA berusaha melindungi produk-produk lokal
mereka dengan menciptakan hambatan-hambatan non tarif. Di negara kita sendiri, regulasi yang terkait
dengan larangan dan pembatasan atas produk impor cenderung meningkat. Kondisi ini memungkinkan
terbentuknya ekonomi biaya tinggi apabila regulasi larangan dan pembatasan ini berlangsung secara tidak
efektif. Peningkatan regulasi hambatan non-tarif berpotensi menghambat produk impor dan menambah
cost of importation. Akibatnya, preferensi dagang yang diinginkan menjadi bias, dan pada akhirnya
mengakibatkan gagalnya peningkatan perdagangan antara anggota.
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.20 – 4.21)

 6. Salah satu menu utama perdagangan bebas adalah tariff preferential. Apakah pengertian dari tariff
preferential itu? Apakah juga yang dimaksud dengan Rules of Origin (ROO)? Jelaskan kedua hal tersebut
dengan baik!
Jawaban : Tarif Preferensial merupakan pembebasan tarif bea masuk yang besarnya berbeda, umumnya
lebih rendah atau dihapuskan daripada tarif yang berlaku umum Most Favoured Nation (MFN). Apabila
beban tarif preferensi dalam skema perjanjian Free Trade Agreement (FTA) besarnya lebih tinggi
daripada beban tarif MFN maka skema tarif preferensi pada dasarnya tidak diperlukan lagi. Terhadap
impor barang tetap akan dikenakan tarif bea masuk berdasarkan tarif normal (MFN). Sedangkan Rules of
Origin (ROO) disebut juga Surat Keterangan Asal (SKA) adalah suatu ketentuan asal barang yang
memberikan makna bahwa barang yang diimpor benar-benar berasal dari suatu negara (nationality atas
barang). ROO juga merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pengakuan
orisinalitas atas suatu barang oleh otoritas negara tertentu. Pengakuan ini nantinya akan dituangkan ke
dalam suatu Certificate of Origin (COO).
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.24. 4.26)

 7. Apakah ketentuan bea masuk dan pajak dalam rangka impor terhadap waste atau scrap yang dihasilkan
di Pusat Logistik Berikat agar dapat dikeluarkan ke tempat lain dalam daerah pabean? Sebutkan dan
jelaskan!
Jawaban :
Terhadap waste atau scrap yang dihasilkan dari kegiatan sederhana di Pusat Logistik Berikat (PLB) agar
dapat dikeluarkan ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP) dengan membayar bea masuk dan
PDRI. Ketentuan pemungutannya sebagai berikut:
- Bea masuk dihitung dengan tarif 5% dikalikan harga jual, apabila beban tarif BM MFN nya 5%
atau lebih. Apabila tarif BM atas waste/scrap tersebut kurang dari 5% maka beban tarif yang
dikenakan sesuai dengan tarif yang berlaku.
- Untuk PDRI dihitung berdasarkan harga jual.
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.104)

 8. Siapa saja yang berhak membeli barang di Toko Bebas Bea yang berlokasi di dalam kota? Bagaimana
caranya untuk dapat membeli barang di TBB itu? Jelaskan secara lengkap!
Jawaban :
1) Orang tertentu yang berhak membeli barang di Toko Bebas Bea yang berlokasi di dalam kota
dengan mendapatkan pembebasan bea masuk dan cukai serta tidak dipungut PDRI adalah :
- Anggota korps diplomatik yang bertugas di Indonesia beserta keluarganya yang
berdomisili di Indonesia berikut lembaga diplomatik.
- Pejabat atau tenaga ahli yang bekerja pada badan internasional di Indonesia yang
memperoleh kekebalan diplomatik beserta keluarganya.
- Turis asing yang akan keluar dari Daerah Pabean.
2) Untuk pembelian barang di TBB dapat dilakukan dengan cara :
- Apabila dilakukan oleh subjek anggota korps diplomatic dan pejabat tenaga / ahli badan
internasional maka harus memiliki kartu kendali yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Bea dan Cukai atas permohonan yang bersangkutan. Berbeda dengan anggota keluarga
korps diplomatik lainnya yang membeli barang kena cukai, maka untuk setiap pembelian
barangnya dibatasi dalam jumlah yang ditetapkan oleh instansi teknis. Dan mereka
diharapkan juga memiliki kartu kendali tersebut.
- Apabila hal pembelian dilakukan oleh turis asing yang akan ke luar daerah pabean, maka
penyerahan barang yang dibeli harus dilakukan di toko bebas bea yang berlokasi di :
terminal keberangkatan internasional bandara di kawasan pabean atau terminal
keberangkatan internasional di Pelabuhan utama kawasan pabean yang memiliki nama
perusahaan yang sama dengan Toko Bebas Bea yang berlokasi di dalam kota tempat
pembelian barang.
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.99 – 4.100)

 9. Suatu badan hukum usaha yang mempunyai nomor induk perusahaan pembebasan, dan memperoleh
fasilitas kemudahan impor dengan tujuan ekspor, maka akan diterbitkan laporan pemeriksaan ekspor.
Untuk itu harus ada kesesuaian antara dokumen ekspor dengan elemen data pada saat rekonsialisasi.
Apakah elemen-elemen data yang direkonsialisasi tersebut? Sebut dan jelaskan!
Jawaban :
Laporan Pemeriksaan Ekspor (LPE) diterbitkan setelah elemen data yang dicocokkan pada proses
rekonsiliasi dokumen ekspor kedapatan sesuai. Adapun elemen-elemen yang direkonsiliasi dalam proses
ekspor yaitu :
- Nomor dan tanggal PEB
- Nomor dan jumlah peti kemas dalam hal menggunakan peti kemas atau jumlah kemasan dalam
hal tidak menggunakan peti kemas
- Nama sarana pengangkut dan nomor voyage atau flight
- Identitas Eksportir/shipper
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal. 4.84 – 4.85)

 10. Pada kawasan daur ulang berikat dapat dilakukan daur ulang limbah asal impor dan/atau asal daerah
pabean lainnya, sehingga menjadi produk yang mempunyai nilai tambah serta nilai ekonomi yang lebih
tinggi. Apakah ketentuan atau syaratnya untuk menjual hasil produknya tersebut ke lokal dalam negeri?
Sebutkan dan jelaskan lengkap!
Jawaban :Untuk mendapatkan penetapan tempat sebagai KDUB dan izin penyelenggara sebagai KDUB
dilaksanakan dengan Keputusan Menteri Keuangan. Di dalam KDUB dilakukan penyelenggaraan dan
pengusahaan KDUB. KDUB dilakukan oleh penyelenggara yang berbadan hukum dan berkedudukan di
Indonesia. Penyelenggara KDUB melakukan kegiatan menyediakan dan mengelola kawasan untuk
kegiatan pengusahaan KDUB. Dan hal tersebut dapat dilakukan satu atau lebih pengusahaan KDUB.
(BMP ADBI4235 – Modul 4 / Hal 4.101)

Terima Kasih s

Anda mungkin juga menyukai