Anda di halaman 1dari 3

Konselor: Hai hello baik selamat sore Anisa Nasywahasna selamat berjumpa kembali.

Karyawan: Selamat sore dan selamat berjumpa kembali bu

Konselor: Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu barangkali nisa lupa dengan
saya, saya Nia Gustina salah satu staff HRD ada di PT Delkom Indonesia ini senang bertemu dan
berjumpa kembali dengan anda Nisa

Karyawan: senang berjumpa kembali dengan baik juga Sepertinya saya mengingat ibu karena seingat
saya dulu saat wawancara awal masuk PT Delkom Indonesia ini bersamadengan ibu juga kan

Konselor: Oh iya ya Kebetulan sekali ya, malah saya ini yang lupa-lupa ingat, sebelumnya sore hari ini
kita akan berbincang-bincang sebentar ya karena kalau boleh saya sampaikan Hari kemarin dari Bu
Manajer bagian HRD menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu kita bicarakanatau
diskusikan bersama untuk sore hari ini. Mari kita mulai yahh, bagaimana pekerjaan selama pandemi
ini? Apa yang dirasakan nisa ? Apa saya boleh mengetahuinya?

Karyawan: boleh ibu, selama pandemi ini memang cukup baik baik saja ibu, namun banyak
perbedaan yang terjadi Ketika sebelum, pada, dan sesudah pandemic ini.

Konselor: kalau begitu, apakah di masa ini anda merasakan banyak beban atau hal yang kurang
mengenakan?

Karyawan: untuk beban dan hal yang kurang mengenakan cukup banyak sih bu, seperti saya
menyadari bahwa dunia kerja tentu banyak sekali bertemu dengan sikap dan tanggung jawab
terhadap sebuah pekerjaan, seperti diperusahaan ini, manajer saya, seringkali menuntut lebih para
staf untuk mencapai target- target yang ada, dan cenderung kurang memperhatikan perbedaan level
kebutuhan pada konsumen Ketika sebelum, pada, dan setelah pandemi, jadi kami sebagai karyawan
staf merasa kewalahan dalam mencapai target tersebut sehingga banyak yang jatuh sakit karena
beban yang dirasakan

Konselor: Apakah kebanyakan staf jatuh sakit secara fisik atau mental?

Karyawan: bukan hanya menyerang fisik bu, namun menyerang mental para staf juga, dikarenakan
kurangnya support system juga dari perusahaan dan lingkungan, selain itu para stafpun di haruskan
untuk lembur dan tidak mendapat bonus sebagai bentuk reward bagi staf sehingga kami merasa
tidak adanya bentuk penghargaan atas waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk perusahaan ini,
istilahnya tanggung jawab kami selama ini terhadap pekerjaan tidak seimbang dengan gaji maupun
bonus yang diterima.

Konselor: nisa kan Wanita yah, pasti mempunyai pengeluaran yang cukup banyak seperti skincare,
makeup dan lain sebagainya, dampak bagi anda sendiri bagi Kesehatan dan pengelolaan keuaangan
anda bagaimana selama ini?

Karyawan: tentunya yang saya rasakan adalah Lelah yang berlebih, tidak hanya itu saya pun stress
dengan pekerjaan yang menumpuk, selain itu juga, orangtua saya sangat menekan saya agar saya
mampu bekerja di perusahaan tanpa resign, jikalau masalah keuangan saya pribadi, saya cukup
berhati hati menggunakan uang terlebih saya mempunyai skala prioritas setiap bulannya.

Konselor: berarti anda memasuki dan bertahan di perusahaan ini adanya tuntutan dari orang tua
anda?

Karyawan: betul mba bisa dibilang seperti itu, saya sebenarnya lebih terkait di bidang fashion design
dan kalau saya boleh cerita nih bu, saya dulu sudah mempunyai planning untuk membuka butik baju
karena saya tertarik untuk mendesain baju Namun karena perekonomian yang tidak memungkinkan
sehingga modal tidak terkumpul dan orang sayapun tidak merestui Akhirnya saya pun disuruh orang
tua saya untuk mendaftar di perusahaan karena pekerjaan ini bukan kemauan saya sendiri tentu
banyak tekanan itu dan berpengaruh pada kesehatan saya Mbak seperti saya mudah kelelahan
hingga merasa stres sekarang dikejar target.

Konselor: Apakah anda tinggal di Kos atau rumah Bersama keluarga?

Karyawan: Saya tinggal dikos bu, dikarenakan saya sudah nyaman dengan lingkungan saya.

Konselor: Apakah Anda juga sering memanfaatkan waktu libur kantor untuk sekedar mengunjungi
orang tua Mbak atau bisa disebut pulang kampung?

Karyawan: malah tidak pernah pulang kampung Mbak karena keadaan juga tidak memungkinkan
untuk pulang kampung dan waktu libur kantor saya gunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantor
yang menumpuk karena capaian target yang harus terpenuhi tanpa memandang waktu berat atau
tidak.

Konselor: apakah ada tekanan lain yang membuat adanya perubahan dalam diri anda?

Karyawan: saya merasa telah menanggung semuanya sendiri dan tentutekanan ini tidak seberat
Sebelum saya bergabung dengan perusahaan ini dan tekanan lain itu seperti adanya keinginan orang
tua saya yang mengharuskan saya untuk bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan tekanan
pekerjaan lagi tentu saja kantor juga memberikan fasilitas berupa beberapa pelatihan-pelatihan
yang disesuaikan divisi masing-masing, saya juga mulai melakukan pelatihan pelatihan agar mungkin
bisa menghilangkan beban kerja saya.

Konselor: baiklah saya di sini sudah dapat menyimpulkan nih bahwa anda sudah mulai yakin untuk
berani keluar dari tekanan-tekanan untuk mengambil celah baru menuntun Anda pada terwujudnya
impian anda

Karyawan: iya bu, melalui sesi konseling ini saya mendapat pencerahan dari bahasa untuk lebih
yakin lagi melangkah menghadapi tekanan juga melangkah untuk menemukan celah baru yang
insiden yang merupakan impian saya yang inginkan Sebelumnya saya kubur dalam-dalam karena
kurangnya keberanian dalam diri saya bahasa sangat membantu saya Dalam menemukan hal-hal
yang perlu saya lakukan dalam menghadapi tekanan saya

Konselor: turut senang dan semoga anda juga selalu sehat dan lebih dewasa juga lebih berani
menghadapi dunia kerja juga berani mewujudkan apa yang selama ini impikan dan semoga anda
juga mampu terbuka mengenai sikap orang lain tidak yang tidak menyenangkan yang memang harus
diberi teguran untuk itu sesi konseling ini saya cukupkan ya

Karyawan: baik bu, terima kasih juga telah menyempatkan waktu untuk mendengarkancerita saya
dan terima kasih atas dukungan juga nasehat yang membangun bagi diri saya sama-sama Mbak
ilfa senang bisa bercerita ngobrol bareng bersama dan terima kasih sekian dan selamat sore
Konselor: Selamat sore jugaa

Anda mungkin juga menyukai