KELOMPOK 3 :
ALIFFIA RAHMAWATI 181011201282
ATHAYA KAMILA HERDYANTI 181011201288
AULIA SETYANINGRUM 181011201284
DIAH NADHIFAH 181011201323
FEBRIANI ANGELIKA SINABUTAR 181011201333
GALUH MUTIA R. F 181011202022
MEILIANA SOLEHAH 181011201289
MURNIA PERTIWI 181011201353
PENTI NURAENI 181011201307
SUNDARI DWI NURAENI181011201371
PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN
(BALANCE OF PAYMENT)
• Ringkasan yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi
dari suatu negara dengan negara lainnya selama periode tertentu, biasanya
dalam kurun waktu satu tahun.
• Neraca pembayaran disusun berdasarkan sistem pencatatan ganda, atau
double entry-bookkeeping
• Setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit diimbangi dengan transaksi yang
dicatat sebagai debit atau sebaliknya
• Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat sebagai
kredit dan diberi tanda positif, Sebaliknya transaksi yang mengeluarkan mata
uang asing dicatat sebagai debit dan diberi tanda negatif
• Neraca perdagangan dan neraca pembayaran sering menjadi faktor yang
dapat mendorong naik atau turunnya kurs mata uang suatu negara
• Laporan neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
rekening berjalan, rekening modal dan rekening cadangan resmi.
BENTUK DASAR NERACA PEMBAYARAN
Sistem ini merupakan gabungan dari dua sistem yaitu sistem kurs tetap
dan kurs bebas. Nilai kurs dapat bergerak secara bebas naik atau turun,
namun dala menghindari gejolak yang akan terjadi dalam nilai kurs ini
pemerintah akan melakukan intervensi. Pemerintah ikut andil dalam
melakukan intervensi saat harga kurs mencapai batas-batas tertentu.
Campur tangan atau intervensi yang dilakukan oleh pemerintah berupa :
a. Dirty floating (mengambang kotor)
Yaitu suatu kondisi jika pemerintah secara langung melakukan intervensi
dengan menjual atau membeli suatu valuta asing.
b. Clean floating (mengambang bersih)
Yaitu suatu kondisi apabila intervensi yang dilakukan secara tidak
langsung oleh pemerintah, contohnya yaitu dengan mengatur tingkat suku
bunga
Perekonomian terbuka
Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi
yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan
negara – negara lain didunia ini. Kegiatan ekspor dan
impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan
perekonomian. Namun secara relatif jika dilihat dari
sudut pandang kepentingannya, setiap negara
memiliki kepentingan masing – masing. Dalam
perekonomian terbuka terdaapat 4 sektor yaitu, rumah
tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.
Siklus Aliran Pendapatan Perekonomian
Terbuka
Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka pengeluaran
agregat meliputi lima jenis pengeluaran, yaitu :
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang barang yang
dihasilkan didalam negeri. (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan
menghasilkan barang dan jasa.
3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam
negeri. (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-
perusahaan didalam negeri. (X)
5. Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M)
Dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam
perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke atas barang
buatan dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke
atas barang buatan dalam negeri (ekspor).
Pengeluaran agregat ini tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan menggunakan
rumus :
AE = Cdn + I + G + X + M
Perdagangan Luar Negeri dan kegiatan ekonomi
Suatu Negara dapat mengekspor barang produksinya Impor suatu Negara dipengaruhi oleh
ke Negara lain apabila barang tersebut diperlukan tingkat pendapatan masyarakat.
Negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi
barang tersebut atau produksinya tidak dapat
Semakin tinggi pendapatan, semakin
memenuhi keperluan dalam negeri. Ada faktor .banyak impor yang akan dilakukan.
terpenting yang menentukan ekspor suatu Negara Inflasi juga dapat menyebabkan
yaitu kemampuan dari Negara tersebut untuk secara keseluruhan barang buatan
mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing
dalam negeri menjadi lebih mahal.
dalam pasaran luar negeri, baik dalam mutu, harga
barang yang diekspor paling tidak sedikit sama Serta kemampuan suatu Negara
baiknya dengan yang diperjual-belikan dalam pasaran menghasilkan barang yang lebih baik
luar negeri, serta cita rasa masyarakat luar negeri mutunya merupakan salah satu
terhadap barang yang diekspor. faktor yang menimbulkan perubahan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kemerosotan impor terhadap tingkat pendapatan
pada ekspor, yaitu bias terjadinya perubahan cita rasa nasional.
penduduk luar negeri, merosotnya keupayaan
bersaing di pasar luar negeri serta terjadi
permasalahan ekonomi yang sedang dialami diluar
negeri.
Dampak positif dan negatif ekspor impor
Dalam pendekatan suntikan bocoran, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka
dicapai dalam keadaan berikut :
I+G+X=S+T+M
Untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diperlukan
pencapaian dalam kesamaan, yaitu pendapata nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan
perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir ke sector rumah tangga dikurangi pula oleh pajak
pendapatan individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebel (Yd). maka dengan rumus :
Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T
Pendapatan disposebel tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan :
a. Untuk membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor, dengan rumus : C = Cdn + M
b. Untuk di tabung (S)
Maka dari pernyataan tersebut, yaitu Yd = C + S. Oleh karena Yd = Y – T, maka dalam ekonomi
terbuka berlaku persamaan :
Y – Y = C + S atau Y = C + S + T
Dimana C adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang dalam negeri dan barang impor.
Mengenai keseimbangan mengikut pendekatan penawaran agregat-pengeluaran agregat menunjukan
bahwa keseimbangan di capai apabila :
Y=C+I+G+(X–M)
Dengan demikian dalam perekonomian terbuka yang mencapai keseimbangan pendapatan nasional
berlaku kesamaan :
C+I+G+(X–M)=C+S+T
Atau
I+G+X=S+T+M
Kebijakan Pemerintah Dalam
Perekonomian Terbuka
1. Kebijakan memindahkan perbelanjaan
adalah langkah-langkah pemerintah untuk
mengatasi masalah defisit dalam neraca pembayaran
yang akan mengakibatkan pemambahan ekspor dan
pengurargan impor.
Kebijakan memindahkan perbelanjaan dijalankan
apabila: defisit neraca pembayaran wujud ketika
perekonomian juga menghadapi masalah
pengangguran.
Langkah-langkah yang akan mengurangi
impor dan mendorong konsumsi barang
dalam negeri
a. Melakukan pembatasan impor, Ini dapat dilakukan dengan menaikkan
pajak impor (tarif). Di samping itu dapat pula dijalankan dengan
menggunakan kuota dan melakukan kampanye untuk membeli barang
dalam negeri.
b. Menekan (mengurangi penggunaan valuta asing) Pemerintah (melalui
bank sentral mengatur penggunaan mata uang asing. Masyarakat dan para
pengusaha haruslah menerangkan tujuan mereka membeli valuta asing.
Pemerintah lebih mengutamakan pengguna valuta asing untuk mengimpor
barang keperluan pokok dan bahan mentah sektor industri dan tidak
mendorong usaha mengirnpor barang-barang mewah.
c. Menurunkan nilai mata uang (devaluasi). Langkah ini menyebabkan
barang impor menladi lebih mahal, dan akan mengurangi impor.
Sebaliknya barang ekspor menjadii rnurah di pasaran luar negeri den akan
menambah ekspor.
2. Kebijakan pengurangan pembelanjaan
adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah kurangan
dalam neraca pernbayaran dengan mengurangi perbelanjaan agregat dan tingkat
kegiatan ekonomi negara. Keadaan ini akan mewujudkan neraca pembayaran
yang menguntungkan atau seimbang. Kebijakan perbelanjaan dapat
dilaksanakan dengan mengambil langkah-langkah berikut:
a. Menaikkan pajak pendapatan. pajak ini akan mengurangi pendapatan
disposebel dan pengurangan itu akan mengurangi konsumsi rumah tangga.
b. Menaikkan suku bunga dan menurunkan penawaran uang. Tuiuan ini dapat
dicapai dengan menjalankan kebijakan moneter, misalnya dengan
menaikkan tingkat cadangan minimum dan menaikkan suku bank (suku
diskonto). Pengurangan penawaran uang dan suku bunga yang tinggi akan
mempengaruhi investasi. Keadaan ini selanjutnva akan mengurangi
pengeluaran agregat.
c. Mengurangi pengeluaran pemerintah. Oleh karena pengeluaran pemerintah
adalah sebagian dari pengeluaran agregat, maka pengurangan pengeluaran
pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat. Langkah ini dan langkah
yang dinyatakan dalam (a) digolongkan sebagai kebijakan fiskal.