Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

• Perdagangan internasional VS globalisasi

 Perdagangann internasional dapat meningkatkan GDP suatu negara.

 Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP
riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi

• Perdagangan internasional juga turut mendorong terjadinya globalisasi yaitu sebuah istilah
yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa
dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.

 globalisasi

proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia,
pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya.

Proses globalisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya; teknologi internet,


infrastruktur telekomunikasi dan transportasi, pertukaran pelajar, dan lain-lain. Pada
umumnya globalisasi berhubungan dengan perubahan menyeluruh pada bidang ekonomi,
industri, gaya hidup, dan aspek-aspek kehidupan lainnya

 Bentuk Kerjasama Internasional

• Bilateral

bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi
Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak,
pemutusannya disebut secara unilateral.

• Multilateral

bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam
kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.

• Regional

bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan


menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan.

 Antar Regional

bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan
menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.

• Internasional

bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu
bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.
BAB II

 NERACA PEMBAYARAN

Neraca Pembayaran (balance of payments/BOP) adalah suatu sistem akuntansi yang


mencatat seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan penduduk dari
negara-negara lain selama kurun waktu tertentu.

Transaksi meliputi ekspor dan impor bara / jasa, arus modal yang keluar dan masuk, hibah
dan pembayaran tranfer lain , dan perubahan cadangan devisa suatu negara.

 NERACA PEMBAYARAN

Neraca Pembayaran suatu negara sangat penting karena mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh variabel ekonomi makro lain seperti pendapatan nasional (GNP), kesempatan kerja,
inflasi, kurs dan tingkat harga.

Neraca pembayara membantu dalam meramalkan potensi pasar suatu negara, terutama
dalam jangka pendek.

Neraca pembayaran merupakan indikator penting adanya tekanan terhadap kurs suatu
negara.

Negara yang mengalami defisit neraca pembayaran terus menerus dapat merupakan
petunjuk akan terjadinya kontrol terhadap pergerakan modal pada suatu hari.

 ANATOMI NERACA PEMBAYARAN

Pencatatan Neraca Pembayaran digunakan model double-entry book keepping (setiap


transaksi dicatat baik pada sisi debet dan kredit sehingga BOP sisi debet dan kredit nilainya
sama).

Defisit dalam neraca pembayaran adalah “bila pengeluaran luar negeri yang dilakukan
penduduk suatu negara melebihi jumlah penghasilan atau penerimaan yang diterima oleh
penduduk negara itu”.

Surplus neraca pembayaran adalah “bila suatu negara lebih banyak menerima daripada
mengeluarkan dalam transaksi luar negerinya”.

Dua Bagian Neraca Pembayaran

Rekening Transakasi Berjalan (current account), yang mencatat seluruh transaksi barang dan
jasa. Rekening transaksi berjalan ada 3 bagian, yaitu :

o neraca perdagangan (balance of trade).


o neraca jasa (service balance).
o neraca transaksi unilateral.

 Faktor yang mempengaruhi besarnya rekening berjalan adalah :


1. Laju inflasi
2. Pendapatan nasional
3. Nilai tukar mata uang
4. Restriksi pemerintah
 Dua Bagian Neraca Pembayaran

Rekening Modal (capital account), yang menunjukkan aliran modal finansial, baik yang
langsung diperdagangkan maupun untuk membayar barang dan jasa. Transaksi dalam
rekening modal ada 4, yaitu :

o investasi portofolio
o investasi jangka pendek
o investasi asing langsung di mana terdapat kontrol
o manajemen baik parsial maupun penuh.
o pinjaman luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah
 SEJARAH PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN DI INDONESIA

Neraca perdagangan Indonesia selalu surplus dari tahun ketahun, artinya ekspor barang
lebih banyak dibanding impor barang.

Neraca transaksi berjalan umumnya defisit (kecuali tahun 1979/90 dan 1980/81) akibat
defisit pada transaksi jasa, artinya ekspor jasa lebih kecil dibanding impor jasa.

Neraca modal umumnya positif (surplus) berarti arus modal asing yang masuk ke Indonesia
lebih banyak dibanding arus modal yang keluar.

 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSAKSI BERJALAN


1. Inflasi domestik

Bila inflasi suatu negara nail relatif terhadap partner dagang utamanya, umumnya
keseibangan transaksi berjalannya menurun.

2. Pendapatan domestik

Bila pendapatan siap pakai suatu negara meningkat dalam prosentase yang lebih tinggi
dibanding partner dagang utamanya, keseibangan transaksi berjalan umumnya
menurun.

 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSAKSI BERJALAN


1. Kurs valuta asing

Bila mata uang suatu negara mulai mengalami apresiasi relatif terhadap partner dagang
utamanya, keseibangan transaksi berjalan biasanya menurun.

2. Restriksi pemerintah

Pemerintah pusat dapat mempengaruhi keseimbangan transaksi berjalannya dengan


mengenakan bea masuk maupun kuota terhadap barang-barang produksi luar negeri.

Bila rekening modal mengalami surplus berarti terjadi arus modal neto yang masuk (net
capital inflows) ke dalam negara tersebut.
Rekening modal yang defisit artinya terdapat aliran modal neto yang keluar atau negara
tersebut secara keseluruhan membeli asset finansial luar negeri, atau meminjamkan ke
luar negeri.

 Faktor–faktor kunci yang mempengaruhi keseimbangan rekening modal :

1. Suatu negara dapat mengenakan pajak penghasilan khusus

terhadap investor asing yang melakukan investasi di negara

tersebut.

2. Liberalisasi atas kontrol terhadap aliran modal internasional

secara bertahap.

3. Antisipasi pergerakan kurs vala oleh para investor surat

berharga.

 HUBUNGAN ANTARA NERACA PEMBAYARAN DAN KURS

(X-M) + (CI-CO) + FXB = BOP, dimana

(X-M) adalah neraca transaksi berjalan, yang merupakan selisih antara ekspor (X) dan impor
(M) barang dan jasa.

(CI-CO) adalah neraca transaksi modal yang merupakan selisih antara capital inflows (CI) dan
capital outflows (CO).

FXB adalah cadangan devisa negara tersebut.

BOP adalah neraca pembayaran.

 PENYESUAIAN DALAM SISTEM KURS TETAP

Dalam sistem kurs tetap adalah tugas dan tagung jawab pemerintah, untuk menjaga agar
BOP sama dengan nol.

Bila jumlah neraca transaksi berjalan dengan neraca modal yang tidak sama dengan nol,
pemerintah bertanggung jawab untuk melakukan intervensi dalam pasar valas dengan
menggunakan cadangan devisa yang dimilikinya.

 PENYESUAIAN DALAM SISTEM KURS TETAP

Bila jumlah neraca transaksi berjalan dan neraca modal > 0, ini menunjukkan adanya
kelebihan permintaan terhadap mata uang domestik.

Bila jumlah neraca transaksi berjalan dan neraca jasa adalah negatif (terjadi kelebihan
penawaran mata uang domestik di pasar dunia), pemerintah harus melakukan intervensi
dengan membeli mata uang domestik dengan cadangan mata uang asing dan emasnya.
 PENYESUAIAN DALAM SISTEM KURS MENGAMBANG

Dalam sistem kurs mengambang bebas, pemerintah syatu negara tidak perlu campur tangan
dalam pasar valas karena kurs suatu mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme
pasar.

Bila neraca transaksi berjalan dan neraca modal ≠ 0, maka secara otomatis akan mengubah
kurs valas menuju kearah yang diperlukan agar BOP = 0.

 PENYESUAIAN DALAM SISTEM KURS MENGAMBANG

Dalam sistem kurs mengambang terkendali, penentuan kurs setiap hari diserahkan kepada
mekanisme pasar tetapi pemerintah seringkali merasa perlu untuk mengambil tindakan
untuk menjaga kurs pada nilai yang dikehendaki.

Pemerintah biasanya berupaya agar penilaian pasar mengenai suatu kurs mata uang
berubah dengan mempengaruhi motivasi aktivitas pasar dan buka lewat intervensi langsung
dari pasar valas.

Dengan mengubah suku bunga relatif, sehingga mempengaruhi penentuan kurs secara
fundamental.

Bila suatu negara hendak mempertahankan nilai mata uangnya, ia dapat menaikkan suku
bunga domestiknya untuk menarik modal dari luar negeri.

BAB III

 Secara sederhana, kurs mata uang asing atau biasa disebut kurs valas adalah rasio nilai
antara suatu mata uang dengan mata uang lainnya. Artinya, kurs menunjukkan
perbandingan nilai antara dua mata uang yang berbeda.

 Valuta Asing Fisik : Valuta asing fisik adalah uang asing dalam pengertian uang yang
sebenarnya. Artinya, uang asing dalam pengertian ini berbentuk uang kartal baik dalam
bentuk coin (uang logam), uang kertas negara maupun uang kertas bank. Dalam jenis valuta
asing fisik ini sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat dipakai dalam
perdagangan internasional.

 Hard currency pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara industri maju
seperti dollar Amerika (USD), Euro (EUR), yen Jepang (JPY), dollar Australia (AUD),
poundsterling Inggris (GBP), dollar Kanada (CAD), dan franc Swiss (CHF).

 Transaksi spot adalah pembelian atau penjualan mata uang asing dengan kurs yang berlaku
dipasar spot.

 Kurs di pasar spot ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap mata uang asing di
pasar antar bank. Transaksi didasarkan atas suatu kontrak yang disepakati oleh dua belah
pihak. Satu pihak menawarkan sejumlah mata uang kepada penerima dengan sejumlah mata
uang lain dengan kurs spot yang disepakati saat itu juga.

 Transaksi forward adalah transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing dengan kurs
forward yang ditetapkan saat transaksi dilakukan. Kurs forward  berlaku  untuk waktu yang
akan datang (future period) antara 2×24 jam sampai dengan satu tahun. Artinya penyerahan
dana atau mata uang dilakukan di masa yang akan datang. Kurs forward  dihitung
berdasarkan kurs spot dan perbedaan tingkat bunga antara kedua mata uang yang
ditransaksikan. Dengan demikian kurs forward  dapat lebih tinggi ataurendah
daripada kurs spot.
 Transaksi swap yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan mata uang asing dengan kurs
yang disepakati sekarang sesuai spot rate dan dikombinasikan dengan melakukan transaksi
pembelian atau penjualan mata uang asing dengan kurs forward. Di sini dilakukan dua
transaksi sekaligus. Misalkan melakukan transaksi penjualan suatu mata uang asing dengan
kurs spot (transaksi spot), dibarengi dengan pembelian mata uang asing untuk waktu yang
akan datang (transaksi forward). Transaksi jual beli dilakukan pada bank yang sama.

 Apa saja metode pencatatan kurs valas?

 Single rate method (Metode kurs tunggal), nilai dilaporkan menurut kurs tunggal yang
berlaku pada tanggal neraca

 Multiple rate method (metode kurs berganda), terbagi menjadi empat metode:

 Empat metode kurs berganda

 Current non-current method, pos dibagi menjadi tiga:

• Akun lancar, dilaporkan menurut kurs saat ini

• Akun non-lancar, dilaporkan menurut kurs historis.

• Akun laba rugi, dilaporkan dengan kurs rata-rata, kecuali penyusutan dan amortisasi

 Monetary and non-monetary method, pos dibagi menjadi dua:

• Pos moneter, yaitu pos yang nilai aslinya tidak berubah dan dinilai dengan current
rate.

• Pos non-moneter, yaitu pos yang nilai historisnya berubah-ubah tergantung harga
pasar dan dinilai dengan historical rate.

 Temporal method, modifikasi dari monetary dan non-monetary method. Penentuan kurs
didasarkan pada pemilihan yang digunakan apakah current rate atau historical rate

 Hybrid method, campuran dari beberapa metode di atas dengan syarat harus dilaksanakan
dengan konsisten
BAB IV

 Valuta Asing

 Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing dikenal
dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang dikeluarkan sebagai alat
pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta
tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan.

 Tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta asing disebut dengan Bursa Valuta
Asing atau Foreign Exchange Market.

 Kurs Valas

Kurs valuta asing adalah perbandingan nilai mata uang asing yang dinyatakan
dengan nilai mata uang dalam negeri.

Kurs atau nilai tukar merupakan sebuah kunci bagi suatu negara untuk bertransaksi
dengan dunia luar. Sistem pembayaran yang dilakukan baik di dalam negeri maupun luar
negeri mau tidak mau harus terikat dengan nilai tukar atau kurs.

 Kurs Valas

Dalam pasar valas, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa
menjadi dasar yang utama dalam pasar valas, sehingga perubahan harga dalam negeri yang
relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan
kurs valas. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi
yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis
permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.

• Menghitung Nilai Tukar Valas Berdasarkan Kurs yang Berlaku

Perhitungan Kurs mengenal istilah sebagai berikut:

 Kurs Beli adalah kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (Bank, money changer) membeli
valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya).

 Kurs Jual adalah perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (Bank, money changer) menjual
valuta asing.

 Kurs tengah, yaitu  kurs antara kurs jual dan  kurs beli  (penjumlahan kurs beli dan kurs jual
yang dibagi dua).

 Metode Perhitungan Kurs

A. Single Rate

Menggunakan spot rate = > Spot = Titik, Rate = Tingkat

Spot rate adalah Tingkat nilai Tukar suatu nilai Curency ( mata uang suatu negara ) terhadap
Curency negara lain pada suatu waktu dan tempat tertentu”
 Tingkat  Karena nilainya berfluktuasi setiap saat

 waktu dan tempat di mana Valuta Asing itu diperdagangkan, misalnya di pasar spot rate
Jakarta pada hari Selasa 6 September 2021 jam 13.00, ( Spot Rate dapat dilihat langsung
pada tempat penukaran valuta asing, atau secara tak langsung publikasi Surat Kabar, televisi,
internet on line dll

 Metode Perhitungan Kurs

B. Cross Rate

Adalah kurs valuta asing tertentu terhadap mata uang lokal yang diperhitungkan
berdasarkan perbandingan kurs valuta asing lain

Pada catatan Valas negara X hanya dicantumkan kurs jual/beli Valas negara Y, Z dengan
negara tersebut X ( X / Y, Y / X, X / Z, Z /X) dan sebaliknya, namun tidak tercantum kurs
jual/beli negara Y dan Z. ( Y /Z, Z / Y). Oleh karena itu harus kita cari dengan kurs silang
( Cross Rate)

 Menghitung Nilai Tukar Valas Berdasarkan Kurs yang Berlaku

Contoh :

• Suatu hari di tahun 2011 Dona memperoleh tugas meliput berita ke Amerika Serikat. Ia
mendapatkan uang saku dinas perjalanan sebesar Rp.38.000.000,00. Saat itu, kurs yang
berlaku adalah

kurs jual Rp 9.500,00 per US$ 1

kurs beli Rp 9.200,00 per US$ 1.

• Berapa jumlah uang saku dalam dolar yang diterima Dona? Di Amerika Dona menggunakan
uangnya sebesar US$3,000. Setelah kembali ke Amerika, Dona menukarkan sisa uangnya
dengan rupiah. Kurs yang berlaku adalah kurs jual Rp 9.750 per US$ 1 dan kurs beli Rp 9.425
per US$ 1. Berapa jumlah rupiah yang diterima Dona?

• Menghitung Nilai Tukar Valas Berdasarkan Kurs yang Berlaku

Jawab :

• Jika Dona ingin menukarkan uang rupiah ke dolar, ia akan menggunakan perhitungan kurs
jual. Jadi, uang Dona dalam bentuk dolar sebesar Rp 38.000.000 : Rp 9.500 = US$ 4,000.

• Sisa uang Dona yang ada sebesar US$4,000 – US$ 3,000 = US$ 1,000. Jika Dona ingin
menukarkan uang dolar ke rupiah, berarti menggunakan perhitungan kurs beli. Jadi, sisa
uang Dona dalam rupiah sebesar US$1,000 x Rp.9.425 = Rp.9.425.000,00.
BAB V

 FUNGSI BANK

 FUNGSI UTAMA

 FUNGSI SAMPINGAN

1. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran

2. Mendukung kelancaran transaksi internasional

3. Penciptaan Uang giral, uang giral yang berarti alat pembayaran lewat mekanisme
pemindahbukuan (kliring)

4. Sarana Investasi dan Penyimpanan Barang Berharga

 Peran Bank di Ekonomi Indonesia

 Sistem operasional bank bermulai dari tabungan. Pertama-tama bank akan mengambil uang
yang telah dihimpun dan mengambil keuntungan, kemudian memberikan sebagian
keuntungan tersebut dalam bentuk bunga kepada nasabah tabungan. Keuntungan bank
tersebut diperoleh dari menginvestasi dana tabungan tersebut ke investasi dengan bunga
lebih tinggi. Bank juga dapat meminjamkannya ke nasabah yang membutuhkan dana dengan
bunga pinjaman lebih tinggi dari bunga tabungan.

 JENIS – JENIS BANK

 JENIS BANK DARI STATUSNYA

Yang dimaksud dengan status merupakan ukuran kemampuan bank untuk melayani
masyarakat dari segi jumlah produk, modal serta kualitas layanan. Untuk segi ini bank dapat
dikategorikan menjadi dua jenis:

1. Bank Devisa, yaitu bank yang dapat melayani masyarakat untuk transaksi luar negeri
atau berhubungan dengan mata uang asing seperti transfer ke luar negeri, travellers
cheque, transaksi luar negeri lainnya.

2. Bank Non Devisa, yaitu bank yang memiliki hak untuk melaksanakan transaksi
seperti bank devisa hanya saja wilayahnya terbatas untuk negara tertentu saja.

 Tugas dari Bank Devisa

1. Menerima tabungan valas

2. Mengirim dan menerima transfer dan inkaso valas

3. Melakukan jual beli valuta asing atau dikenal dengan valas

4. Melayani pembukaan dan pembayaran L/C

5. Melayani lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri


 Peran dan Bank Devisa

 Bank devisa berperan untuk menghimpun dana masyarakat. Selain itu, bank devisa memiliki
banyak peranan dalam lalu lintas pembayaran, karena bank devisa memberikan jasa lebih
kepada nasabah.

 Bank devisa secara umum berperan dalam pelaksanaan transaksi ke luar negeri mengalami
beberapa tahapan,sebagai berikut:

1. Importir mengajukan permohonan kepada bank pembuka L/C sebelum melakukan


transaksi kepada eksportir.

2. Bank L/C membuka L/C di tempat eksportir.

3. Advising bank meneruskan L/C tersebut.

4. Eksportir mempersiapkan barang – barang yang akan dikirim.

5. Penerimaan dokumen atas pengiriman

 Sumber Dana yang Didapatkan oleh Bank Devisa

1. Transaksi perdagangan ekspor, baik dari hasil ekspor barang dan jasa

2. Hasil dari penanaman modal di luar negeri

3. Penghasilan dari tenaga kerja Indonesia dari luar negeri

4. Pariwisata

5. Pinjaman luar negeri

 Daftar Bank yang Menyediakan Devisa

1. Bank Negara Indonesia

2. Bank Rakyat Indonesia

3. Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri

4. Bank Central Asia

5. Bank Bukopin

6. Bank Danamon

7. Bank Syariah Mega Indonesia

8. Bank Mega

9. Bank OCBC NISP

10. Bank Permata

Dan berbagai Bank lainnya


BAB VI

 Latar belakang

• Dalam transaksi internasional biasanya penjual dan pembeli belum saling mengenal
sehingga belum ada rasa saling percaya satu sama lain.
• Kesepakatan atau perjanjian harus dibuat terlebih dahulu antara penjual dan
pembeli agar pembayaran dan pengiriman barang bisa sesuai harapan.
• Berdasarkan kemungkinan resiko-resiko, maka pihak penjual dan pembeli akan
mencari solusi yang paling aman bagi transaksi internasionalnya
• Cara Pembayaran Ekspor Impor

 Pada dasarnya dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat hubungan dan posisi tawar antara
pihak – pihak terkait yaitu :

Antara penjual / seller / eksportir dan pembeli / buyer / importir.

Mekanisme pembayaran dalam transaksi ekspor impor dapat menggunakan L/C atau non
(tanpa) L/C

 Tingkat Resiko Bagi Eksportir dan Importir

 Tingkat Resiko Bagi Eksportir dan Importir

Note :

Resiko tertinggi bagi eksportir dan terendah bagi importir adalah open account

Resiko terendah bagi eksportir dan tertinggi bagi eksportir adalah advance payment

 Letter of credit

• surat kredit berdokumen dianggap sebagai suatu cara pembayaran paling ideal dan
aman bagi eskportir dan importir
• Untuk mengatasi kelemahan cara pembayaran internasional salah satunya
menggunakan letter of credit
• Karena peraturan bank di setiap negara berbeda maka diperlukan keseragaman
aturan

 Letter of credit

UCPDC 600 (Uniform Customs & Practice for Documentary Credits) adalah

Pedoman umum internasional transaksi letter of credit yang diterbitkan oleh ICC
(Internasional Chamber of Commerce).

Efektif berlaku sejak 1 Juli 2007 menggantikan UCPDC 500


 Definisi Letter of Credit

Berdasarkan Pasal 2 UCPDC 600, letter of credit (L/C) adalah

Suatu dokumen kredit berarti yang bersifat irrevocable dan karenanya merupakan janji yang
bersifat pasti dari Issuing Bank untuk membayar presentasi / honor yang sesuai.

 Letter of Credit
• Kepastian akan amannya kepentingan kedua belah pihak (eksportir dan importir) dengan
menggunaan L/C antara lain :

• Kepada penjual dipastikan akan adanya pembayaran bilamana dokumen-dokumen


pengapalan lengkap sesuai dengan syarat L/C

• Kepada importir dipastikan bahwa pembayaran hanya dapat dilakukan oleh bank bila
sesuai dengan persyaratan L/C.

 Letter of Credit

Terdapat tiga kontrak terpisah yang dikaitkan dengan L/C yaitu :

1. Kontrak jual beli (sales contract) antara penjual (eksportir dan pembeli (importir).

2. Instrumen L/C yang merupakan kontrak antara eksportir (beneficiary) dan bank
pembuka L/C (issuing bank).

3. L/C atau “perjanjian jaminan” yang merupakan kontrak antara importir (applicant) dan
bank pembuka L/C (issuing bank)

 Keuntungan dan kelemahan Letter of Credit

Keuntungan L/C

memberikan keyakinan kepada pihak-pihak terkait terutama beneficiary dan applicant


bahwa dengan L/C semua pihak akan tunduk kepada ketentuan-ketentuan dan persyaratan
yang tertuang dalam L/C.

 Keuntungan dan kelemahan Letter of Credit

L/C juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :

 Bagi eksportir

Jika dokumen mengandung discrepancy atau penyimpangan, maka meskipun barang


telah dikapalkan/dikirim sesuai dengan pesanan, eksportir berpotensi tidak memperoleh
pembayaran (karena bank hanya berurusan dengan dokumen) atau bila dibayarkan dipotong
biaya discrepancy (perbedaan)

 Bagi Importir

Biaya-biaya yang sehubungan dengan transaksi L/C, pembukaan L/C, Akseptasi, dll.
BAB VII

 Pihak-pihak yang Terlibat

1. Pengirim Dana (REMITER)

Yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan memindahkan dananya melalui jasa
pengiriman uang

2. Bank Penarik (Drawer Bank)

Yaitu bank yang menerima dana dan  amanat dari nasabah untuk ditransfer kepada
bank tertarik (drawee bank) yang kemudian diserahkan kepada penerima dana
(beneficiary)

3. Bank Tertarik (Drawee Bank)

Yaitu bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk diteruskan atau
dibayarkan kepada penerima (beneficiary)

3. Penerima Dana ( Beneficiary )

Yaitu pihak akhir yang berhak menerima dana transfer dari drawee bank

 SWIFT dan iban

 Swift (Society for World-wide Interbank Financial Telecommunications) Code, yaitu kode
unik masing-masing bank, yg terdiri dari 8 karakter, meskipun ada juga yg terdiri 11 karakter.

 Contoh Swift code :

 Deutsche Bank AG: DEUTIDJA

 Hongkong and Shanghai Banking (HSBC): HSBCIDJA

 Bangkok Bank: BKKBIDJA

 IBAN adalah kode unik masing-masing bank yang ada di Eropa . Contoh : GB-29-NWBK-
601613-31926819. terdiri atas :

a) 2 huruf kode negara

b) 2 angka kode digit

c) 4 huruf Nama Bank

d) 6 angka kode Bank kantor cabang

e) 8 angka nomor rekening

 * Telegraphic Transfer *

 Pencatatan Transaksi

 Tanggal 17 November 2015, Bank BCA Jakarta menerima amanat


 dari nasabahnya, bahwa Tn. Ari ingin melakukan tranfer sebesar

 USD 200.000,- dan Tn. Ari ingin uang diterima dalam bentuk

 full amount. Maka Tn. Ari dikenakan tarif sebagai berikut:

 Perhitungan Tarif Normal

 Biaya bank komisi $ 200.000,- X 0,125% = $ 250

- Biaya swift = $ 5

- Biaya bank koresponden = $ 20

• Total biaya transfer $ 275

• Jumlah uang yang harus dibayar Tn. Ari $ 200.275

Jurnal pada bank BCA Jakarta

• Bank koresponden adalah bank yang menyediakan layanan atas nama lembaga keuangan


lain, dengan fasilitas yang sama atau tidak sama. Fasilitas yang ditawarkan biasanya transfer
antar rekening, transaksi bisnis, menerima setoran, dan mengumpulkan dokumen atas nama
lembaga keuangan lain

• Bank-bank koresponden misalnya akan membantu untuk meneruskan LC yang dibuka,


meneruskan remittances, menegosiasi LC, dsb. Bank-bank koresponden juga dapat menjadi
pendukung dalam hal likuiditas, atau pengembangan bisnis antar bank.

• Rekening nostro juga seringkali disebut sebagai "milik kami". Rekening Vostro adalah


kebalikan dari rekening nostro, yaitu bank korespondensi luar negeri ke suatu bank dalam
negeri, atau yang seringkali disebut sebagai "milik Anda

• Kedua bank bertugas untuk mencatat jumlah uang yang disimpan oleh satu bank atas nama
bank lain, istilah ini digunakan untuk memberikan perbedaan antara dua kumpulan catatan
keuangan yang disimpan tiap masing-masing bank tersebut.

Anda mungkin juga menyukai