Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lina Faizah

NIM : 180421621601

Offering : FF

Matkul : Pengantar Ekonomi Makro


PEREKONOMIAN TERBUKA: NERACA PEMBAYARAN DAN TINGKAT KURS
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Dalam
perekonomian terbuka yang menganut sistem devisa bebas, tingkat bunga yang diterapkan oleh
suatu negara akan bisa memberikan pengaruh pada masuk atau keluarnya devisa yang dimiliki
oleh negara tersebut. Hal tersebut disebabkan dalam sistem devisa bebas, orang cenderung bebas
memperjualbelikan mata uang yang dimilikinya untuk berbagai keperluan, sehingga selisih
bunga bank dapat mempengaruhi keputusan mata uang asing
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun).
a. Mekanisme Penyusunan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran terbagi menjadi 2 pembukuan yaitu neraca transaksi yang sedang
berjalan dan neraca modal. Neraca transaksi berjalan mencakup beberapa masalah antara lain
1) ekspor dan impor dari barang dan jasa dan 2) pendapatan sekunder.
Menurut Krugman, Obstfeld dan Melitz (2013), perbedaan antara ekspor barang dan
jasa dengan impor barang dan jasa disebut juga current account (neraca transaksi berjalan).
Sehingga neraca transaksi berjalan dapat disimbolkan sebagai berikut
CA = Current account
CA = EX – IM
X = Ekspor
I = Impor
Ketika impor > ekspor maka negara tersebut mengalami deficit perdagangan/ deficit
neraca transaksi berjalan sedangkan impor < ekspor maka negara tersebut mengalami surplus
neraca transaksi berjalan
Neraca modal adalah neraca yang dibuat sebagai penyeimbang dari neraca transaksi
berjalan, di dalam neraca modal tersebut terdapat komponen diantaranya 1) Perubahan asset
suatu negara di luar negeri (peningkatan -), 2) Perubahan asset swasta didalam negera, 3)
Perubahan asset pemerintah suatu negara di luar negeri (peningkatan -), dan 4) Perubahan
asset pemerintah asing di dalam negeri. Hasil penjumlahan dari tiap komponen tersebut
menghasilkan saldo neraca modal.
b. Pendapatan Ekuiribrium
EX merupakan komponen pendapatan dan output total. Ekspor menunjukkan adanya
permintaan produk domestik. Sedangkan impor bukanlah bagian dari output (Y) domestik,
sehingga untuk menghitung output domestik kita harus mengurangkan bagian konsumsi,
investasi, dan belanja pemerintah yang membentuk impor. Berdasarkan hal tersebut,
pengeluaran agregat yang direncanakan dalam perekonomian terbuka dirumuskan sebagai
berikut.
AE = C+I+G+EX-IM
Menentukan tingkat impor, kita mengasumsikan bahwa tingkat impor adalah fungsi
pendapatan (Y). Maka ketika pendapatan naik, impor juga cenderung naik. Dimana Y
adalah pendapatan dan m adalah suatu angka positif (m diasumsikan kurang dari 1). Secara
aljabar,
IM=mY

Setelah impor ditentukan, kita dapat mengetahui pendapatan ekuilibrium Dengan


mengasumsikan bahwa investasi yang direncanakan, belanja pemerintah, dan ekspor semua
konstan dan tidak bergantung pada pendapatan, kita bergerak dengan mudah dari garis biru
ke garis merah dengan menambahkan jumlah tetap I,G, dan EX ke dalam konsumsi pada
tiap tingkat pendapatan. Dalam contoh ini, kita menganggap I+G+EX
c. Perekonomian Terbuka dengan Tingkat Kurs Fleksibel
Pada tahun 1971 Amerika Serikat dan sebagian negara lain memutuskan untuk
menghapuskan sistem tingkat kurs tetap dan memilih tingkat kurs mengambang(floating),
atau kurs pasar yaitu tingkat kurs yang ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan
yang tak diatur meskipun pemerintah masih melakukan intervensi untuk memastikan bahwa
pergerakan tingkat kurs “tertib”.
1. Penawaran dan permintaan pound
Penawaran dolar di pasar valuta asing adalah jumlah dolar yang berusaha ditukarkan
oleh pemegangnya dengan pound pada periode waktu tertentu. Sedangkan permintaan
dolar di pasar valuta asing menentukan tingkat kurs, permintaan saldo uang dan
penawaran uang domestik total menentukan tingkat bunga. Alasan umum menukarkan
dolar dengan pound adalah membeli barang atau jasa yang diproduksi di Inggris. Pada
saat yang sama, beberapa orang mungkin ingin membeli saham atau obligasi Inggris.
Secara implisit, ketika warga negara AS membeli obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah Inggris atau oleh korporasi Inggris, transaksi dalam hal ini memerlukan
pertukaran mata uang. Penjual obligasi Inggris pada akhirnya harus dibayar dalam pound.
2. Tingkat kurs ekuilibrium
Ketika tingkat kurs dimungkinkan mengambang, tingkat ini ditentukan dengan
cara yang sama seperti harga lain ditentukan yaitu sebagai berikut. Tingkat kurs
ekuilibrium terjadi pada titik di mana kuantitas yang diminta dari mata uang asing sama
dengan kuantitas mata uang asing yang ditawarkan
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kurs
1. Paritas daya beli : hukum satu harga (law one price) dimana harga suatu barang
seharusnya sama dimana pun kita membelinya.
2. Tingkat bunga relative ialah faktor lain yang mempengaruhi tingkat kurs suatu negara
adalah tingkat bunga relative terhadap tingkat bunga negara lain.
e. Efek Tingkat Kurs atas Perekonomian
Ketika suatu kejadian menyebabkan tingkat kurs mengalami perubahan, tingkat impor
dan ekspor akan berubah. Perubahan ekspor dan impor pada gilirannya bisa mempengaruhi
tingkat harga dan GDP riil. Selain itu, tingkat kurs juga menyesuaikan diri pada perubahan
perekonomian. Anggaplah pemerintah memutuskan untuk mendorong perekonomian dengan
kebijakan moneter ekspansif. Hal ini akan mempengaruhi tingkat bunga yang mungkin
mempengaruhi tingkat kurs.
1. Efek tingkat kurs terhadap Impor, Ekspor, dan GDP Riil
Ketika mata uang suatu negara terdepresiasi (nilainya turun), harga impornya naik
dan harga ekspornya (dalam mata uang asing) turun. Ketika dolar AS murah, produk AS
lebih kompetitif terhadap produk yang diproduksi di negara lain di dunia, dan barang
buatan luar negeri menjadi mahal bagi warga negara AS.
2. Tingkat kurs dan neraca perdagangan : kurva J
Kurva J dapat terjadi karena pertama, kuantitas ekspor naik dan kuantitas impor
turun; keduanya memiliki efek positif atas neraca perdagangan(menurunkan defisit
perdagangan atau meningkatkan surplus perdagangan). Kedua, harga dolar ekspor
cenderung tidak banyak berubah, setidaknya tetap pada awalnya. Harga dolar ekspor
berubah ketika tingkat harga AS berubah, tetapi efek awal depresiasi atas tingkat
harga domestik kurang besar. Ketiga, harga dolar impor naik dimana peningkatan
harga dolar impor memiliki efek negatif atas neraca perdagangan.
f. Tingkat kurs dan harga
Depresiasi mata uang suatu negara cenderung meningkatkan tingkat harganya. Ada dua
alasan efek ini. pertama, ketika mata uang suatu negara lebih murah, produknya lebih
kompetitif di pasar dunia, sehingga ekspor naik. Di samping itu, pembeli domestik cenderung
mensubtitusi barang impor(yang lebih mahal) dengan produk domestik.
Oleh karena itu, pengeluaan agregat yang direncanakan pada barang dan jasa buatan
dalam negeri naik, dan kurva permintaan agregat bergeser ke kanan. Hasilnya adalah tingkat
harga yang lebih tinggi, output yang lebih tinggi, atau keduanya. Jika perekonomian
mendekati kapasitas, hasilnya adalah harga yang lebih tinggi. Kedua, depresiasi membuat
input yang diimpor lebih mahal. Jika biaya naik, kurva penawaran agregat bergeser ke kiri.
Jika permintaan agregat tetap tak berubah, hasilnya adalah peningkatan tingkat harga.
g. Kebijakan moneter dan tingkat kurs fleksibel
Ketika tingkat kurs fleksibel, kebijakan moneter ekspansif AS menurunkan tingkat bunga
dan mendorong investasi yang direncanakan dan belanja konsumsi. Tingkat bunga yang lebih
rendah menyebabkan permintaan surat berharga AS oleh orang asing menjadi lebih rendah
dan permintaan surat berharga asing lebih tinggi oleh manajer dana investasi AS. Hasilnya,
dolar terdepresiasi. Kebijakan moneter kontraktif AS mengapresiasi dolar.
h. Kebijakan fiskal dengan tingkat kurs fleksibel
Tingkat kurs fleksibel tidak selalu bekerja untuk keuntungan pengambilan kebijakan.
Kebijakan fiskal ekspansif bisa mengapresiasi dolar dan bekerja mengurangi angka
pengganda dengan menggunakan tiga faktor dibawah ini, yaitu:
1. Tingkat bunga yang lebih tinggi dari peningkatan permintaan uang mungkin menurunkan
konsumsi dan investasi swasta.
2. Sejumlah peningkatan pendapatan dari ekspansi ekonomi akan dibelanjakan pada impor
3. Tingkat bunga yang lebih tinggi mungkin menyebabkan dolar terapresiasi, yang
melemahkan ekspor dan lebih mendorong impor.
i. Kebijakan moneter dengan tingkat kurs tetap
Jika suatu negara menggunakan kurs tetap, maka tidak ada peran yang dapat dimainkan
dalam rangka mengatur kebijakan moneter negara tersebut. Misalnya dalam mata uang euro,
tingkat bunga tidak bisa berubah relatif terhadap tingkat tingkat bunga AS. Jika otoritas
moneter negara tersebut menurunkan tingkat bunga karena ingin mendorong perekonomian,
mata uang negara tersebut akan terdepresiasi(dengan mengasumsikan bahwa tingkat bunga
AS tidak berubah). Otoritas moneter tidak dapat mengubah tingkat bunganya relatif terhadap
tingkat bunga AS tanpa mengubah tingkat kursnya. Otoritas moneter tersebut tak berarti
tanpa andil AS, dan tidak memiliki cara independen untuk mengubah tingkat bunganya jika
ingin mempertahankan tingkat kurs tetap terhadap dolar.

Anda mungkin juga menyukai