Anda di halaman 1dari 3

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Sebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah Faktor Yang mempengaruhij Kurs Valas 1) Perubahan Dalam Citra Masyarakat Citra rasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perubahan citra rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yoang diproduksi dalam negeri atau barang infor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan menginpor berkurang dan dapat menaikan ekspor.

2) Perubahan Harga Barang Ekspor dan Imfor Harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau di ekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga relatif murah akan menaikan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang, pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor.

3) Perubahan Harga Umum /Inflasi Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut. 1) Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri. Oleh sebab itu, inflasi cenderung menambah impor. 2) Inflasi menyebabkan harga-harga ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor. Keadaan (1) menyebabkan permintaan atas valuta asing bertambah, dan keadaan (2) menyebabkan penawaran atas valuta asing berkurang. Dengan demikian harga valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara yang mengalami inflasi merosot). Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya kecenderungan seperti ini disebabkan efek sebagai berikut : 1. Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal daripada harga-harga diluat negeri 2. Inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal

4) Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam memengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Suku bunga dan

tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan atas mata uang bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain.

5) Investasi, tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional Jika pertumbuhan pendapatan di suatu negara meningkat maka akan menyebabkan meningkatnya konsumsi atas berbagai macam barang dan jasa. Jika tidak terjadi peningkatan penawaran barang/jasa maka akan memicu impor barang/jasa dari negara lain. Dengan meningkatnya impor barang/jasa maka terjadi kenaikan permintaan mata uang negara eksportir. Peningkatan permintaan mata uang negara eksportir pada akhirnya akan menaikan nilai tukar mata uang negara eksportir tersebut. Fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi investasi digambarkan sejajar dengan sumbu datar atau horisontal, yang juga disebut sebagai investasi otonom, artinya besar atau kecilnya pembentukan modal tidak dipengaruhi oleh besar atau kecilnya pendapatan nasional. Sedangkan besar atau kecilnya pengeluaran investasi perusahaan ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini, yaitu: a. Tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari investasi. b. Tingkat bunga yang berlaku. c. Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa depan. d. Kemajuan teknologi suatu negara. e. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya. f. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan. Dalam analisis perhitungan pendapatan nasional suatu negara, keseimbangan perekonomian negara pada perekonomian dua sektor, dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = C + I atau S = I Keadaan keseimbangan tersebut menunjukkan syarat keseimbangan dalam perekonomian dua sektor, yaitu pendapatan (Y) sama dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) ditambah dengan pengeluaran investasi perusahaan (I) atau besarnya kebocoran (S) sama dengan besarnya masukan (I). Dan dengan adanya investasi, maka grafik keseimbangan pendapatan dalam perekonomian dua sektor bergeser dari besarnya Break Even Point atau Break Even Income (Y = C) menjadi Y = C + I.

6) Kontrol /Pengawasan Pemerintahan Pengawasan pemerintah biasanya dilakukan melalui berbagai bentuk kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri. Misalnya pengawasan lalu lintas devisa, peningkatan trade barrier, pengetatan jumlah uang beredar (tight money policy), perubahan tingkat bunga, dll. Kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan akan mempengaruhi permintaan atau penawaran valuta asing yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. 7) Ekspektasi dan isu/rumor Adanya ekspektasi (harapan) untuk berubahnya sesuatu indikator ekonomi akan mempengaruhi nilai mata uang. Demikian pula halnya dengan isu/rumor politik dan ekonomi yang berkembang dimasyarakat dapat mempengaruhi nilai mata uang.

Anda mungkin juga menyukai