TUKAR TERHADAP
NERACA PERDAGANGAN
Kelompok 5
1. Muhammad rahman syah putra
2. Muhammad alhaadiy faneri
3. Friska esra yesika naibaho
4. Indah salsabila
5. Sri andini
A. Nilai Tukar
● Definisi Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan suatu harga relatif yang diartikan sebagai nilai dari suatu mata uang
terhadap mata uang lainnya. karena nilai tukar ini mencakup dua mata uang, maka titik
keseimbangannya ditentukan oleh sisi penawaran dan permintaaan dari kedua mata uang
tersebut. Nilai tukar rupiah atau dapat juga dikatakan kurs valuta asing, dapat didefinisikan
sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
Nilai tukar suatu mata uang dapat ditentukan oleh pemerintah (otoritas moneter), seperti pada
negara-negara yang memakai sistem fixed exchange rates ataupun ditentukan oleh kombinasi
antara kekuatan- kekuatan pasar yang saling berinteraksi serta kebijakan pemerintah. Sebab
setiap negara memiliki hubungan dala investasi dan perdagangan dengan negara lain, tidak ada
satu pun nilai tukar yang dapat mengukur secara memadai daya beli (purchasing power) mata
uang domestik atas mata uang asing secara umum. Oleh sebab itu sejumlah konsep nilai tukar
uang yang efektif telah dikembangkan untuk mengukur rata-rata tertimbang (weighted
average) harga mata uang asing dalam mata uang domestik.
● Penentuan Nilai Tukar
Perubahan nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua yaitu depresiasi dan apresiasi. Dalam
sistem perekonomian makro bila terjadi kenaikan nilai tukar berarti terdapat supply dalam
jumlah yang lebih besar dar periode sebelumnya. Depresiasi adalah penurunan nilai mata
uang domestik terhadap mata uang asing, sedangkan apresiasi adalah kenaikan nilai mata
uang domestik terhadap mata uang asing. Bila kondisi lain tetap (ceteris paribus), maka
depresiasi mata uang suatu negara membuat harga barang-barang negara tersebut lebih
murah bagi pihak luar negeri. Dan sebaliknya, apresiasi mata uang suatu negara
menyebabkan harga barang negara tersebut menjadi mahal bagi pihak luar negeri sedangkan
harga barang luar negeri menjadi lebih murah bagi pihak dalam negeri.
● Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh faktor permintaan
dan penawaran. Sehingga apabila permintaan atas suatu mata uang meningkat dan tidak dibarengi oleh
penawarannya, maka dipastikan terjadi kenaikan nilai tukar atas mata uang tersebut, seperti kasus Yang
pernah terjadi terhadap rupiah pada tahun 2010- 2017 kurang lebih seperti pada gambaran tersebut.
Karena neraca transaksi berjalan dimana termasuk neraca perdagangan sudah terindikasi tidak sehat
(defisit) sejak kuartal akhir 2011. Hal yang menjadi perhatian dalam fenomena pelemahan rupiah ini
adalah lebih terhadap pengaruhnya kepada kinerja ekspor. Karena secara teori, pelemahan nilai tukar akan
menjadikan bertambah tingginya biaya impor, karena semakin mahalnya harga barang yang diimpor bila
dikonversikan ke mata uang lokal. Pelemahan rupiah menimbulkan dampak negatif diberbagai sektor.
Salah satunya, penurunan daya beli masyarakat terhadap barang yang diimpor dari luar negeri
sehingga harga barang relative meningkat. Kondisi yang menyebabkan nilai tukar menurun
diyakini disebabkan karena membaiknya perekonomian Amerika yang ditandai oleh
peningkatan investasi, konsumsi dan lapangan kerja di sana.
sesuai dengan teori menurut Mundell-Fleming yang telah menjelaskan bahwa ketika nilai tukar
rupiah melemah atau mengalami depresiasi, maka bisa memperbaiki posisi neraca pembayaran
Indonesia meskipun skalanya kecil. Depresiasi nilai tukar dapat memperbaiki neraca
perdagangan melalui ekspansi ekspor serta penurunan impor. Hasil lain menyimpulkan impor
lebih sensitif terhadap depresiasi nilai tukar serta nilai ekspor tetap positif pada proses
penyesuaian neraca perdagangan. Depresiasi nilai tukar dapat berpengaruh positif terhadap
neraca pembayaran di Indonesia.
Apabila nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika lebih rendah maka harga barang-barang
dalam negeri akan lebih murah daripada harga barang-barang luar negeri sehingga ekspor
meningkat. Hubungan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dengan ekspor adalah
depresiasi nilai tukar akan mengakibatkan daya saing barang domestik di pasar internasional
meningkat dan ekspor akan meningkat. Nilai mata uang yang lebih rendah menaikkan jumlah
mata uang yang beredar dan mendorong ekspor dan memperbesar produksi, hal tersebut dapat
diartikan bahwa apabila ekspor meningkat maka akan mempengaruhi neraca perdagangan.