Disusun Oleh:
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikan dalam kehidupan sehari hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
A.Latar Belakang
Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu Negara. Nilai tukar
mata uang memegang peranan penting dalam perdagangan antar Negara, dimana hamper sebagian
besar Negara-negara di dunia saat ini terlibat dalam aktivitas ekonomi pasar bebas. Nilai tukar mata
uang suatu Negara adalah relative, dan dinyatakan dalam perbandingan dengan nilai mata uang
Negara lain. Tentu saja perubahan nilai tukar mata uang akan mempengaruhi aktivitas perdagangan
kedua Negara tersebut.
Nilai tukar merupakan perbandingan nilai mata uang suatu Negara dibandingkan dengan
Negara lain, missal nilai tukar mata uang asing dibandingkan dengan mata uang rupiah. Nilai mata
uang suatu Negara dapat naik dan turun karena adanya hokum permintaan dan penawaran. Jika
permintaan suatu mata uang mengalami kenaikan, maka nilai mata uang itu akan terapresiasi,
dengan asumsi jumlah uang yang tersedia tetap atau menurun. Secara garis permintaan suatu mata
uang dipengaruhi oleh 3 (tiga) motif, yaitu motif untuk bertransaksi (transaction motivies), motif
berjaga jaga (precautionary motives), dan motif untuk spekulasi ( speculative motives). Serta
pergerakan nilai tukar mata uang suatu Negara dapat juga dipengaruhi anatara lain oleh neraca
perdagangan, tingkat bunga dan inflasi. Pertama neraca perdagangan, neraca perdagangan suatu
Negara berisi semua pembayaran hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan atau juga
disebut neraca ekspor-impor adalah perbedaan anatara nilai ekspor dan impor suatu Negara pada
periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku.
Kedua, tingkat bunga dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dimana tingkat Bungan yang
tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang suatu Negara meningkat, investor domestic dan
luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar dan menyebabkan nilai tukar mata uangnya
menguat. Ketiga, inflasi, suatu Negara yang tingkat inflaisnya konsisten rendah, akan lebih kuat
nilai tukar mata uangnya dibandingkan Negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing
power) mata uang tersebut relative lebih besar dari Negara lain.
Sistem nilai tukar di Indonesia telah mengalami perubahan sebnayak tiga kali, yaitu dari
mulai system nilai tuker tetap, system nilai tukar mengambang terkendali, terakhir system nilai
tukar mengambang bebas. System nilai tukar mengambang bebas adalah system dimana pemerintah
tidak mencampuri tingkat nilai tukar sama sekali sehingga nilai tukar mengikuti pada permintaan
dan penawaran valuta asing. Kelebihan dari system ini adalah dapat mengamankan cadangan devisa
Negara dan persaingan produk-produk ekspor mengikuti system pasar yang berlaku.
Kekurangannya, adanya indikasi persoalan dari kurs yang berfluktuasi.
Berdasarkan data dalam penelitian ini, nilai tukar terdepresiasinya sangat tinggi hingga Rp
17.500 per dolar pada tahun 1998 yaitu masa krisis ekonomi Indonesia yang sangat merupakan
kondisi terburuk bagi perekonomian Indonesia, Dampak yang ditimbulkan yaitu mengakibatkan
harga barang-barang impor membumbung tinggi dan inflasi meroket hingga mencapai 77,6%.
Depresiasi nilai tukar mengakibatkan banyak industry dalam negri kesulitan, Terutama industry
yang bahan bakunya berasal dari impor. Tingkat bunga dan ekspor pada saat itu 11,07% dan 48.847
juta USD. Selanjutnya tahun 2006 nilai tukar terapsiasi sebesar Rp. 9.020 per dolar, inflasi 6,5%,
tingkat bunga dan ekspor yaiyu 9,75% dan 100.419 per dolar, inflasi 6,59%, tingkat bunga dan
ekspor yaitu 8,00% dan 114,100 juta USD, selanjutnya kembali terdepresiasi begitu tajam hingga
Rp 10,950 per dolar di tahun 2008, inflasi 11,06% , tingkat bunga dan ekspor yaitu 9,25% dan
137.020 juta USD. Terdepresiasi nilai tukar tersebut merupakan dampak dari krisis keuangan global
yang melanda Amerika dan ikut berdampak pada negara-negara lain. Selanjutnya pada tahun 2014
nilai tukar terhadap dollar AS mencapai Rp 12.559, melemahnya nilai tukar saat itu disebabkan oleh
factor eksternal yaitu kebijakan atau ekspektasi terhadap apa yang dilakukan oleh bank sentral AS
yaitu The Fed. Penyebab lainnya yaitu kenaikan harga bahan bakar minyak, tariff listrik, dan tariff
kereta api.
Setiap Negara selalu menjaga agar nilai tukar mata uang domestic dan negaranya dalam
keadaan setabil terhadap nilai tukar mata uang asing. Dengan adanya kondisi yang kondusif bagi
kegiatan dunia usaha, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu Negara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Contoh :
Berarti untuk periode 1965 sampai 2005 (selama 40 tahun) harga atau nilai
ekspor (Px) turun sebanyak 9,52% dibandingkan dengan nilai impornya (Pm).
Tapi, untuk ekspor secara keseluruhan, anda dapat menggunakan indeks harga.
Ekspor dan impor melibatkan beragam barang dan jasa sehingga sulit untuk
menghitung angka agregat. Karena alasan tersebut, indek harga membantu anda untuk
mewakili rasio rata-rata harga ekspor dengan rata-rata harga impor. Berikut ini adalah
formula term of trade:
Term of trade = (Indeks harga ekspor rata-rata / Indeks harga impor rata-rata) x
100
Jika harga ekspor membaik relatif terhadap harga impor, nilai term of
trade lebih dari 100%. Itu mengindikasikan sebuah negara mengakumulasi lebih
banyak pembayaran dari ekspor daripada pengeluaran untuk impor. Oleh karena itu,
negara tersebut dapat membeli lebih banyak impor (seperti barang konsumen dan
barang modal) dengan jumlah ekspor yang sama.
Sebaliknya, jika harga impor naik lebih cepat daripada harga ekspor, term of
trade memburuk. Negara tersebut harus mengekspor lebih banyak barang dan jasa
untuk mendapatkan jumlah barang impor yang sama. Biasanya, itu mengarah pada
penurunan standar hidup karena impor menjadi lebih mahal.
Selanjutnya, anda seharusnya berhati-hati dalam menyimpulkan indikator ini.
Anda perlu menggali lebih dalam faktor-faktor yang menyebabkan perubahan term of
trade, termasuk terkait dengan inflasi dan nilai tukar. Selain itu, anda mungkin perlu
mendalami komposisi barang dan jasa ekspor-impor. Anda perlu memeriksa dan
memahami apa yang menyebabkan kenaikan atau penurunan harga ekspor dan impor.
Secara umum, term of trade meningkat karena:
Harga ekspor naik dan kenaikannya lebih tinggi daripada harga impor.
Harga ekspor turun tetapi penurunannya lebih rendah daripada penurunan harga
impor.
GTT adalah perbandingan indeks volume ekspor dan indeks volume impor. Konsep lebih
memberikan gambaran pernubahan volume perdagangan dan bukan perubahan harga. Oleh
karena itu, apabila konsep term of trade tidak diberikan, maka konsep NTT tidak ada artinya.
Diketahui:
Jika GTT > 100 atau total GTT meningkat, berarti perkembangan situasi perdagangan
internasional suatu negara dikatakan kurang baik atau mengalami profit yang rendah, hal ini
disebabkan karena diperlukannya ekspor dalam volume besar untuk memperoleh sejumlah
impor. Pada saat neraca perdagangan seimbang menunjukkan nilai ekspor (Px Qx) sama
dengan nilai impor (Pm Qm) atau dapat dirumuskan menjadi:
Px/Pm = Qm/ Px
Artinya bahwa jika neraca perdagangan seimbang maka nilai NTT = GTT dan jika
neraca perdagangan yang tidak seimbang maka NTT> GTT atau NTTT< GTT.
I = N × Qx = ( Px / Pm )× Qx
Berdasarkan konsep ini, kenaikan income terms of trade menunjukkan bahwa suatu
negara dapat memperoleh jumlah impor yang lebih besar dengan dasar kenaikan nilai
ekspornya. Bagi negara-negara yang sedang berkembang, selain variabel harga juga sangat
penting untuk menilai terms of trade ini dengan mempertimbangkan volume ekspornya
karena kenaikan harga ekspor yang tinggi mungkin diimbangi dengan turunnya volume
ekspor.
(3) harga ekspor naik dengan proporsi yang lebih besar daripada naiknya harga impor;
(4) harga ekspor turun dengan proporsi yang lebih kecil daripada turunnya harga impor,
(Asmanto, 2008).
Merupakan perbandingan antara indeks harga rata rata komoditas ekspor dengan
indeks harga rata rata komoditas impor terkait produktivitas. Apabila faktor produktivitas di
dalam memproduksi barang dipertimbangkan dalam penghitungan dasar tukar maka konsep
ini dinamakan Factorial term of trade yang dapat dibedakan menjadi 2 yakni:
1. Single Factor Term of Trade (STT)
Merupakan gambaran perubahan produktivitas peralatan industri diekspor. Perbandingan
produksi ini disebabkan oleh kerugian teknologi dan ilmiah secara keseluruhan. Hal ini dapat
membuat produksi barang ekspor yang lebih efisie
Contoh :
Berarti untuk periode 1965 sampai 2005, kemampuan mengimpor didasarkan pada
penerimaan ekspor naik sebesar 4.05%, meskipun Px/Pm turun. Perubahan Income term of
trade penting untuk negara-negara berkembang karena berkaitan dengan kemampuan untuk
mengimpor (capasity to import).
Hubungan perkembangan ekonomi secara keseluruhan adalah kenyataan bahwa
hubungan perdagangan negara-negara sedang berkembang dengan negara-negara industri
biasanya disertai dengan nilai tukar atau perbandingan nilai yang merugikan bagi negara-
negara yang sedang membangun yang pada umumnya menghasilkan bahan mentah baik hasil
pertanian maupun pertambangan. Terms of trade antara bahan mentah yang dihasilkan dan
hasil industri yang diimpor biasanya makin merugikan negara penghasil bahan mentah,
sehingga untuk mendapatkan satu barang hasil industri yang sama, diperlukan lebih banyak
bahan mentah.
https://databank.worldbank.org/metadataglossary/world-development-indicators/series/
TT.PRI.MRCH.XD.WD#:~:text=Net%20barter%20terms%20of%20trade%20index%20is%20calculated
%20as%20the,to%20the%20base%20year%202000.
https://pt.slideshare.net/Ihsanniwal/dasar-tukar-atau-term-of-trade
https://www.economicsdiscussion.net/international-trade/terms-of-trade/net-barter-terms-of-
trade-with-criticisms-macroeconomics/30350
http://binderekonomi.blogspot.com/2017/12/teori-perdagangan-internasional-dan-term-of-
trade.html?m=1
https://prezi.com/p/zglgu2vj3n8e/dasar-tukar/?fallback=1
https://youtu.be/vhky-s5U778
https://youtu.be/BLFSf-wCF6k