Anda di halaman 1dari 3

Ekonomi Keuangan Internasional

Terangkanlah faktor-faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing serta terangkanlah bagaimana
faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kurs valuta asing!
Kurs mata uang pada suatu waktu akan mencerminkan harga mata uang tersebut. Uang hampir sama
dengan sebuah produk. Pada dasarnya harga mata uang ditentukan oleh permintaan mata uang tersebut
relatif terhadap penawarannya. Kurs keseimbangan nilai tukar akan berubah sepanjang waktu karena
perubahan kurva permintaan dan penawarannya. Karenanya, pada setiap kemungkinan tingkat harga
Dollar US maka akan terdapat sejumlah permintaan Dollar US serta penawaran Dollar US untuk dijual.
Peneliti dan pengamat ekonomi saat ini mengetahui bahwa fluktuasi nilai tukar ditentukan oleh berbagai
faktor yang dapat diamati melalui kajian analisis statistic dan analisis deskriptif. Dengan mengetahui
faktor-faktornya, manajer keuangan perusahaan dapat memperkiraan pergerakan nilai tukar akibat dari
berubahnya faktor penentu nilai tukar tersebut.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing antara lain:
1. Tingkat Inflasi
Inflasi sebagai kenaikan harga umum secara terus-menerus dan persisten dari suatu perekonomian.
Kenaikan harga satu atau dua barang tidak dapat disebut inflasi kecuali kenaikan harga tersebut meluas
kemana-mana. Kenaikan dalam harga-harga rata-rata seluruh barang dan jasa dalam perekonomian harus
dibedakan dari kenaikan haga relatif dari barang-barang secara individual.
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar
yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga
luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Contoh: jika
Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang
Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap produk relatif mengalami
penurunan.

2. Aktivitas Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian, neraca pembayaran
aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing.
Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional
sebagai seorang debitur dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing
untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran pada nilai
tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Contoh, efek dari perubahan tarif, pembatasan impor,
kuota perdagangan, subsidi ekspor berdampak pada neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif
dalam perdagangan ada di muka terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang negara yang
meningkatkan laju, dan dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya terjadi. Pergerakan modal
jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada tingkat suku bunga domestik, pembatasan atau
mendorong impor dan ekspor modal.

3. Perbedaan Suku Bunga Di Berbagai Negara


Perbedaan tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus modal internasional. Pada
prinsipnya, kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya modal asing Itulah sebabnya di negara
dengan modal lebih tinggi tingkat suku bunga masuk, permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu
menjadi mahal. Pergerakan modal, terutama spekulatif uang panas meningkatkan ketidakstabilan neraca
pembayaran.
Suku bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika pasar valuta asing dan pasar
uang. Ketika melakukan transaksi, bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal
nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari laba. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan
pinjaman lebih murah di pasar uang asing, dimana tingkat lebih rendah, dan tempat mata uang asing di
pasar kredit domestik, jika tingkat bunga yang lebih tinggi. Di sisi lain, kenaikan nominal suku bunga di
suatu negara menurunkan permintaan untuk mata uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal
untuk bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman, pengusaha meningkatkan biaya produk mereka yang, pada
gilirannya, menyebabkan tingginya harga barang dalam negeri. Hal ini relatif mengurangi nilai mata uang
nasional terhadap satu negara. Contoh, suku bunga Indonesia meningkat sementara suku bunga Singapura
relatif tetap, dengan kondisi tersebut, investor Indonesia memiliki kemungkinan untuk mengurangi
permintaannya atas Dollar Singapura, karena suku bunga di Indonesia lebih menarik.

4. Tingkat Pendapatan Relatif


Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju
pertumbuhan pendapatan terhadap harga-harga luar negeri. Karena pendapatan mempengaruhi jumlah
akan permintaan barang impor maka tingkat pendapatan juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi nilai tukar.
Laju pertumbuhan pendapatan dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing.
Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan per- mintaan valuta asing relatif
dibandingkan dengan supply yang tersedia.

5. Kontrol Pemerintah
Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk dalam
usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing, usaha untuk menghindari hambatan
perdagangan luar neger, dan melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata
uang.
Pemerintah juga dapat mempengaruhi nilai tukar dengan cara antara lain mengenakan batasan atas
pertukaran mata uang asing, mengenakan batasan atas perdagangan asing, mencampuri pasar mata uang
asing (membeli atau menjual mata uang), dan mempengaruhi variabel makro seperti inflasi, suku bunga,
dan tingkat pendapatan.
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah untuk memperlancar perubahan dari
nilai tukar uang domestik yang yang bersangkutan, untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam
batas-batas ditentukan, tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara, berpengaruh terhadap variabel
makro seperti inflasi, tingkat suku bunga, dan tingkat pendapatan.

6. Ekspektasi
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar di masa
depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang
memiliki dampak ke depan. Sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin
bisa menyebabkan pedagang valas menjual dolar karena memperkirakan nilai dolar akan menurun di
masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar dolar dalam pasar.

7. Interaksi Faktor
Transaksi dalam pasar mata uang asing memfasilitasi baik arus perdagangan maupun keuangan. Transaksi
mata uang asing terkait perdagangan biasanya tidak terlalu beres terhadap berita tertentu. Namun,
transaksi arus modal sangat responsif terhadap berita, karier keputusan untuk mempertahankan sekuritas
dalam mata uang tertentu sering kali berganti pada antisipasi perubahan nilai mata uang tersebut. Sering
kali faktor yang terkait perdagang maupun keuangan berinteraksi dan memengaruhi pergerakan mata
uang secara simultan. Contoh, kenaikan tingkat pendapatan sering kali menyebabkan prediksi akan
peningkatan suku bunga, Jadi, sekalipun kenaikan pendapatan dapat menyebabkan jumlah impor yang
lebih besar, namun kenaikan ini secara tidak langsung menarik lebih banyak arus masuk modal dengan
asumsi suku bunga meningkat. Karena arus masuk keuangan yang menguntungkan ini dapat menutup
arus keluar perdagangan karena impor, kenaikan tingkat pendapatan sering kali diharapkan akan
menguatkan mata uang lokal.
Sumber Referensi: ESPA4420/MODUL 02 (2.29 – 2.33).

Anda mungkin juga menyukai