NPM : 19103161201160 Kelas : Manajemen Malam RA.5 Faktor penentu nilai tukar
1.uang Tingkat Inflasi
Inflasi adalah suatu kenaikan harga pada barang atau
jasa. Inflasi juga adalah penurunan nilai mata uang lokal.
Dalam pasar valuta asing, yang menjadi dasar utama
adalah perdagangan internasional, baik berbentuk jasa maupun barang.
Dengan begitu, perubahan harga dalam negeri yang
relatif terhadap harga luar negeri merupakan faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai mata uang asing 3. Perbedaan Tingkat Suku Bunga Faktor penentu nilai tukar Arus modal internasional dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga suatu negara. Dengan uang kata lain, kenaikan suku bunga akan memancing masuknya modal asing.
Tingkat suku bunga akan mempengaruhi operasi
pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika terjadi aktivitas transaksi, maka bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari keuntungan.
Pihak Bank lebih memilih mendapatkan pinjaman
murah di pasar uang asing dengan tingkat bunga yang lebih rendah dan tempat mata uang asing pada pasar kredit domestik jika tingkat bunganya yang lebih tinggi. Faktor penentu nilai tukar 2. Kebijakan Pemerintah uang Berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah suatu negara akan berpengaruh pada nilai tukar mata uang di negara tersebut.
Berbagai contoh dari kebijakan tersebut adalah
upaya pemerintah dalam menghindari masalah niai tukar valuta asing dan juga perdagangan internasional, serta mengintervensi pasar uang. Faktor penentu nilai tukar 4. Aktivitas Neraca Pembayaran
Nilai tukar mata uang juga dipengaruhi oleh neraca
uang pembayaran. Neraca pembayaran aktif akan meningkatkan nilai mata uang domestik dengan meningkatnya jumlah debitur asing.
Jika saldo pembayaran pasif, hal ini akan
mengakibatkan menurunnya nilai tukar mata uang domestik sehingga debitur akan akan menjual semuanya dengan mata uang asing untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka.
Dampak dari neraca pembayaran diukur terhadap
nilai tukar yang sudah ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Pembatasan impor, perubahan tarif, kuota perdagangan, dan subsidi akan mempengaruhi neraca perdagangan. 5. Ekspektasi Faktor penentu nilai tukar Faktor lainnya yang turut memengaruhi nilai tukar pada valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar yang uang bisa terjadi di masa depan.
Pasar valuta asing akan memberikan reaksi yang
cukup agresif pada setiap berita ataupun isu yang bisa berefek di kemudian hari.
Sebagai contoh, berita tentang meningkatnya inflasi
Amerika Serikat yang bisa menyebabkan pedagang valuta asing menjual mata uang dolarnya, karena nilai mata uang dolar bisa menjadi menurun di masa depan. Sehingga, hal tersebut akan menekan nilai tukar mata uang dolar di dalam pasar valuta asing secara otomatis. Currency Board System
Currency Board System (CBS) adalah sebuah
sistem nilai tukar di mana ada komitmen secara eksplisit untuk menetapkan nilai tukar mata uang domestik dengan mata uang asing pada tingkat tetap. Ini juga dikombinasikan dengan pembatasan otoritas penerbit untuk memastikan pemenuhan kewajiban hukumnya. Ciri utama : Ada tiga ciri yang membedakan sistem CBS dengan sistem nilai tukar lainnya. Berikut ini adalah rinciannya:
• Pemerintah secara eksplisit menyatakan komitmennya untuk
menjaga nilai mata uangnya dengan mata uang negara lain dengan nilai tukar yang tetap. • Setiap uang lokal yang diedarkan harus dijamin sepenuhnya dengan cadangan devisa. Dengan begitu, setiap perubahan cadangan devisa akan sama-sama mengubah jumlah uang beredar atau uang primer. Misalnya, jika cadangan rupiah meningkat 100 miliar, untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar pada 1 rupiah = 1 dolar, maka cadangan devisa juga harus meningkat 10 miliar. Dengan begitu, nilai tukar rupiah terhadap dolar tetap. • Tidak ada kebijakan pembatasan devisa. Kondisi ideal bagi sistem CBS Sistem CBS bekerja paling baik ketika: Implikasi • Harga dan upah domestik sangat fleksibel Ekspansi dan kontraksi uang primer • Sektor ekonomi non-tradable domestik relatif berhubungan langsung dengan kecil perdagangan dan aliran modal. • Pasokan global dari aset cadangan tumbuh pada Arus perdagangan dan modal tingkat yang lambat dan stabil, konsisten dengan mempengaruhi cadangan devisa. pertumbuhan riil jangka panjang dengan harga Dan, setiap perubahan cadangan yang stabil. devisa akan mempengaruhi perubahan uang primer pada tingkat yang sama. Negara yang mengadopsi Argentina dan Hong Kong SAR merupakan dua • Peningkatan jumlah uang contoh negara yang mengadopsi CBS. Selain beredar tidak dapat digunakan keduanya, ada juga Brunei Darussalam, Bosnia dan untuk membiayai defisit Herzegovina, Bulgaria, Lithuania, Estonia, dan anggaran pemerintah. Namun, Djibouti. itu tidak berarti pemerintah • tidak dapat menjalankan defisit Hong Kong mengadopsi CBS sejak 1983 dan fiskal. dianggap berhasil dalam menerapkannya. Kapan sistem ini bekerja dengan baik? Pro Kontra Currency Board System Tidak semua negara cocok untuk menerapkan sistem ini. Sistem ini Sistem ini memmungkinkan inflasi yang membutuhkan beberapa kondisi untuk rendah dan stabil. Nilai tukar tetap bekerja dengan baik. Pertama, harga memungkinkan harga produk impor domestik dan upah harus sangat stabil untuk konsumen domestik. fleksibel. Kedua, sektor ekonomi yang diperdagangkan harus menjadi Tetapi, hanya beberapa negara yang komponen paling penting dari struktur menerapkan sistem papan mata uang. ekonomi domestik. Ketiga, pasokan Alasannya, sistem ini menuntut global aset cadangan tumbuh pada kredibilitas tinggi dan disiplin kebijakan tingkat yang lambat dan stabil. Yang fiskal dari pemerintah. Setiap kebijakan terakhir, keberhasilan implementasi fiskal yang tidak disiplin dapat sistem ini, juga membutuhkan mengakibatkan resesi atau penurunan dukungan disiplin fiskal yang ketat. ekonomi, seperti yang terjadi di Argentina. Terima Kasih