NIM : 181110002312
Kelas : ME
Prodi : Manajemen
Keterangan:
DN = Dalam Negeri
LN = Luar Negeri
M = Impor
X = Ekspor
Pd (Domestik Produk) = Pendapatan atas barang produksi dalam negeri
Cd (Consumption Domestik) = Pengeluaran atas barang produksi dalam negeri
2) Ditinjau dari Perhitungan Pendapatan Nasional
Perhitungan pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran
(expenditure approach) dapat dirumuskan sebagai berikut:
GDP = Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan: C (Consumption), I (Investment), G (Government), X (Export) dan
M (Import). Bila X – M > 0 maka X > M, ini berarti saldo X neto positif atau
posisi neraca perdagangan luar negeri surplus, sehingga Y naik. Sebaliknya bila
X-M < 0 maka X < M, ini berarti saldo X neto ngeatif atau posisi neraca
perdagangan luar negeri defisit, sehingga Y turun. Dari rumusan tersebut di atas,
semakin besar perubahan (X – M), maka semakin besar pula pengaruh ekonomi
internasional terhadap ekonomi nasional suatu negara. Ini meunjukkan ekonomi
negara tersebut semakin terbuka (open economy).
Contohnya Berikut data ekspor impor indonesia tahun 1996 (dalam milliar
rupiah) sumber : BPS
– Ekspor total : 116.968,90 (28,22%)
– Impor total : 104.549,15 (25,23%)
– GDP : 414.418,90 (100%)
Dari data di atas dapat dilihat tingkat keterbukaan perekonomian Indonesia
yang ditunjukkan oleh besarnya pengaruh sektor luar negeri terhadap
keseimbangan permintaan dan penawaran agregat yaitu ekspor mencapai 28,22%
dan impor mencapai 25,23%. hal inilah yang menyebabkan perekonomian
Indonesia menjadi sangat terpengaruh oleh situasi / kondisi perekonomian
internasional, seperti krisis moneter / operasi USD. Pengaruh globalisasi,
khususnya dibidang ekonomi juga berdampak terhadap perusahaan / perorangan
yang tidak melakukan kegiatan langsung dengan luar negeri. Contohnya, bila
terjadi apresiasi valas maka harga impor kendaraan dan spare partnya dari luar
negeri akan menjadi lebih mahal. Hal ini tentu akan dapat mengakibatkan
kenaikan biaya transpor yang akan mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran
perusahaan dan perorangan yang tidak melakukan kegiatan perdagangan luar
negeri (ekspor dan impor) secara langsung.
b. Aspek internasional terhadap mikro perusahaan
Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan
internasional. Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri
dikarenakan kualitas dan kuantitas kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional
tergantung pada perusahaan itu sendiri. Perdagangan internasional bisa membawa suatu
perusahaan yang berkecimpung di dalam suatu negara menjadi perusahaan multinasional
yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar luar
negara tempat dimana perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah dan segala
bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu
membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan
internasional. Ditinjau dari aspek mikro pengaruh ekonomi internasional khususnya
keuangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut:
Perusahaan memerlukan input baik dari dalam maupun luar negeri, variabel biaya
input adalah P (price) dan Q (quantity), input yang digerakkan secara langsung
maupun tidak langsung akan dipangaruhi oleh fluktuasi kurs valas (forex rate).
Fluktuasi forex rate : naik-turunnya harga suatu mata uang dibanding mata uang
lainnya.
Sebaliknya perusahaan akan memasarkan produknya di dalam maupun di luar
negeri, variabel yang menentukan besarnya revenue yang akan diperoleh adalah P
dan Q produk yang dihasilkan dan terjual. Inipun akan dipengaruhi oleh fluktuasi
kurs valas (forex rate).
Tingkat keuntungan atau profit perusahaan akan ditentukan oleh selisih antara
total revenue dan total cost maka secara makro ekonomi baik langsung maupun
tidak langsung, ekonomi dan keuangan internasional berpengaruh terhadap
perusahaan.
Perdagangan internasional bisa membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di
dalam suatu negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan
perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar luar negara tempat dimana
perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah dan segala bentuk kebijakan
perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu membuka bahkan
menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan internasional.
Ditinjau dari aspek mikro pengaruh ekonomi internasional khususnya keuangan
internasional dapat diuraikan sebagai berikut:
Perusahaan memerlukan input baik dari dalam maupun luar negeri, variabel
biaya input adalah P (price) dan Q (quantity), input yang digerakkan secara
langsung maupun tidak langsung akan dipangaruhi oleh fluktuasi kurs valas
(forex rate). Fluktuasi forex rate : naik-turunnya harga suatu mata uang
dibanding mata uang lainnya.
Sebaliknya perusahaan akan memasarkan produknya di dalam maupun di luar
negeri, variabel yang menentukan besarnya revenue yang akan diperoleh
adalah P dan Q produk yang dihasilkan dan terjual. Inipun akan dipengaruhi
oleh fluktuasi kurs valas (forex rate).
Tingkat keuntungan atau profit perusahaan akan ditentukan oleh selisih
antara total revenue dan total cost maka secara makro ekonomi baik langsung
maupun tidak langsung, ekonomi dan keuangan internasional berpengaruh
terhadap perusahaan.
Pengaruh aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan merupakan
menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada
produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan
alternatif. Aspek mikro perusahaan menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika
pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai
kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-
bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan
mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam
informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi
ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan
mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar
3. Jelaskan teori perdagangan internasional Absolut Advantage (Adam Smith),
Comparative Advantage (JS Mill dan David Ricardo), Oportunity Cost &
Comparative). Berikan contoh aplikasinya dalam perdagangan internasional.
Jawab
Dong-Sung Cho menjelaskan bahwa Model Berlian dari Porter kurang menerangkan mengapa
beberapa jenis industri di Korea Selatan, seperti industri tekstil, baja, pembuatan kapal, mobil, semi
konduktor, peralatan elektronik rumah tangga, konstruksi dan lain-lain, memiliki daya saing
internasional. Dong-Sung Cho menyebutkan bahwa “Kita membutuhkan model yang bisa mengatakan
kepada kita semua, bukannya seberapa banyak tingkat sumber daya yang sekarang dimiliki sebuah
negara, tetapi siapa yang bisa menciptakan sumber daya, dan kapan seharusnya setiap sumber daya itu
diciptakan”.
Perbedaan antara Model Berlian yang dikembangkan oleh Porter dibanding Model 9 Faktor
dari Dong-Sung Cho terletak pada faktor yang ada di luar kotak berlian, yaitu keberadaan empat
faktor yang meliputi :