Anda di halaman 1dari 14

NAMA

NIM

Essai 1
ARUS MODAL DAN BARANG INTERNASIONAL

Di era globalisasi yang maju ini, ekonomi global telah mengalami integrasi yang
mendalam, menciptakan hubungan yang lebih erat antara negara-negara di seluruh
dunia dalam sektor ekonomi. Fenomena ini telah berhasil mengurangi hambatan
geografis dalam aktivitas ekonomi nasional dan mempromosikan interaksi ekonomi
internasional yang lebih intensif.

Pertumbuhan investasi asing, termasuk investasi langsung, investasi portofolio, dan


aliran modal lainnya, telah memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian
domestik di banyak negara, termasuk Indonesia. Aliran modal ini tidak hanya
meningkatkan kapasitas investasi tetapi juga membawa teknologi dan pengetahuan
baru, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produktivitas
(Bakti et al., 2010).

Selain itu, perdagangan internasional juga menjadi salah satu pilar utama dalam
dinamika ekonomi global. Melalui perdagangan internasional, menurut (Hasyim,
2017) negara-negara dapat memanfaatkan keunggulan komparatif mereka, mengakses
pasar yang lebih luas, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan
impor. Hal ini memungkinkan negara-negara untuk memperluas jangkauan ekonomi
mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kedua komponen ini, arus modal dan perdagangan internasional, saling


berinteraksi dan saling mendukung dalam membentuk dinamika ekonomi global.
Investasi asing dapat memperkuat kemampuan perdagangan suatu negara dengan
memperluas kapasitas produksi dan meningkatkan kualitas barang dan jasa yang
ditawarkan. Sebaliknya, perdagangan internasional yang sehat dan dinamis dapat

1|Essai Ekonomi Makro


menarik lebih banyak investasi asing dengan menciptakan lingkungan bisnis yang
menarik dan kondusif.

Dengan demikian, dalam era globalisasi saat ini, penting bagi negara-negara untuk
memahami dan mengelola dengan bijaksana kedua komponen ini untuk
memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Globalisasi ekonomi juga memperkuat aliran perdagangan internasional,


menciptakan saling ketergantungan antar negara. Dengan perdagangan internasional,
negara dapat memaksimalkan spesialisasi produksi, meningkatkan pendapatan
nasional, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Namun, Indonesia menghadapi
tantangan dalam neraca perdagangannya, terutama karena ketergantungan pada impor
migas.

Perubahan ini berdampak pada nilai tukar mata uang, yang merupakan indikator
vital dalam ekonomi global. Stabilitas nilai tukar menunjukkan kesehatan ekonomi
yang baik, sementara fluktuasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kasus
depresiasi Rupiah pada tahun 1998 di Indonesia adalah contoh dari pengaruh investasi
asing dan situasi politik terhadap nilai tukar (Kurniawan, 2016).

Aliran modal internasional, meliputi investasi langsung, portofolio, dan pinjaman


antar negara, berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi, penyebaran teknologi,
dan efisiensi alokasi sumber daya. Di sisi lain, perdagangan barang internasional
memungkinkan negara untuk memanfaatkan keunggulan komparatif mereka,
meningkatkan kesejahteraan, dan mendorong inovasi.

Aliran modal internasional juga memainkan peran kunci dalam ekonomi terbuka.
Negara dengan surplus modal dapat menginvestasikannya di negara lain untuk
pembangunan, saling menguntungkan kedua belah pihak.

Perdagangan internasional

2|Essai Ekonomi Makro


Perdagangan internasional memfasilitasi pertukaran barang dan jasa antar negara,
meningkatkan efisiensi ekonomi, dan memperkuat kerjasama internasional. Indikator
kesehatan ekonomi adalah ekspor netto, yaitu selisih antara ekspor dan impor.

Keseimbangan antara aliran modal dan perdagangan internasional tercermin dalam


neraca perdagangan dan netto arus modal. Negara dengan ekspor netto positif
cenderung berinvestasi di luar negeri, sementara negara dengan defisit neraca
perdagangan seringkali mendapatkan pendanaan dari luar.

Kebijakan fiskal mempengaruhi arus modal dan perdagangan internasional.


Peningkatan belanja pemerintah bisa mengurangi tabungan nasional dan menyebabkan
defisit perdagangan, kecuali diimbangi dengan investasi. Kebijakan fiskal yang
konservatif dapat meningkatkan tabungan nasional dan mendukung surplus
perdagangan.

Arus Modal Asing di Indonesia

Dinamika arus modal asing di Indonesia menjadi topik menarik untuk dikaji.
Penelitian Bank Indonesia menunjukkan bahwa beberapa faktor utama memengaruhi
pergerakan modal asing di Tanah Air.

Faktor-faktor Pendorong Arus Masuk Modal Asing:

A. Depresiasi Nilai Tukar: Ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang
asing, hal ini menjadi daya tarik bagi investor asing untuk membeli aset
Indonesia, sehingga mendorong arus masuk modal asing.

B. Suku Bunga Acuan Dalam Negeri: Suku bunga acuan yang tinggi dapat
menarik investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia karena
menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Faktor-faktor Penghambat Arus Masuk Modal Asing:

3|Essai Ekonomi Makro


A. Defisit Fiskal: Defisit fiskal yang tinggi menunjukkan ketidakstabilan
keuangan negara, sehingga dapat membuat investor asing ragu untuk
menanamkan modal di Indonesia.

B. Kepemilikan Asing Obligasi Pemerintah: Ketika proporsi kepemilikan asing


dalam obligasi pemerintah sudah tinggi, investor asing mungkin enggan untuk
membeli obligasi tersebut lebih lanjut.

Pengaruh Penuaan Penduduk terhadap Arus Modal Internasional

Di tingkat global, penelitian tentang pengaruh penuaan penduduk terhadap arus


modal internasional menggunakan metode regresi panel fixed-effect. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa distribusi usia penduduk negara-negara di panel penelitian ini
memiliki pengaruh signifikan terhadap arus modal internasional.

Interpretasi:

• Negara dengan populasi tua: Negara dengan proporsi penduduk usia lanjut
yang tinggi cenderung mengalami arus keluar modal internasional. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

o Penurunan tingkat tabungan: Populasi tua umumnya memiliki tingkat


tabungan yang lebih rendah dibandingkan populasi muda.

o Meningkatnya kebutuhan konsumsi: Penduduk usia lanjut


membutuhkan lebih banyak layanan kesehatan dan pensiun, sehingga
meningkatkan pengeluaran dan mengurangi tabungan.

o Penurunan investasi: Penurunan jumlah penduduk usia kerja dapat


menyebabkan penurunan investasi di sektor-sektor produktif.

• Negara dengan populasi muda: Negara dengan proporsi penduduk usia muda
yang tinggi cenderung mengalami arus masuk modal internasional. Hal ini
disebabkan oleh:

4|Essai Ekonomi Makro


o Tingginya tingkat tabungan: Populasi muda umumnya memiliki tingkat
tabungan yang lebih tinggi dibandingkan populasi tua.

o Meningkatnya investasi: Populasi usia kerja yang besar dapat


mendorong investasi di sektor-sektor produktif.

o Peningkatan konsumsi: Penduduk usia muda membutuhkan berbagai


produk dan layanan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan
menarik investasi.

Perhitungan: Arus Modal dan Barang Internasional

Untuk memahami arus modal dan barang internasional, dapat menggunakan


identitas dasar dalam ekonomi terbuka:

𝑁𝑋 = 𝑌 − (𝐶 + 𝐼 + 𝐺)

Dimana:

• (NX) adalah Ekspor Netto (Net Exports)

• (Y) adalah Pendapatan Nasional (National Income)

• (C) adalah Konsumsi (Consumption)

• (I) adalah Investasi (Investment)

• (G) adalah Pengeluaran Pemerintah (Government Spending)

Ekspor netto (NX) menunjukkan selisih antara ekspor dan impor suatu negara.
Jika (NX) positif, negara tersebut memiliki surplus perdagangan; jika negatif, negara
tersebut memiliki defisit perdagangan.

Selanjutnya, kita dapat melihat hubungan antara tabungan (S), investasi (I), dan
ekspor netto (NX):

𝑆 − 𝐼 = 𝑁𝑋

5|Essai Ekonomi Makro


Ini menunjukkan bahwa ekspor netto suatu negara harus selalu sama dengan
selisih antara tabungan dan investasinya. Jika (S > I), negara tersebut meminjamkan
kelebihannya kepada pihak asing (arus modal keluar netto positif). Sebaliknya, jika (S
< I), negara tersebut membiayai kelebihan investasi ini dengan meminjam dari luar
negeri (arus modal keluar netto negatif) (Mankiw, 2007).

Arus Modal dan Dampaknya terhadap Inflasi

Arus modal memiliki potensi untuk mempengaruhi tingkat inflasi, tergantung pada
kondisi ekonomi dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Berikut adalah
beberapa cara di mana arus modal dapat mempengaruhi inflasi (Mankiw, 2020;
Mankiw et al., 2007):

1. Apresiasi Mata Uang: Arus masuk modal yang signifikan dapat menyebabkan
apresiasi mata uang lokal. Hal ini dapat menurunkan harga barang impor, yang
pada akhirnya dapat meredam tekanan inflasi.

2. Peningkatan Permintaan: Arus masuk modal biasanya diiringi dengan


peningkatan investasi dan konsumsi. Jika peningkatan permintaan ini tidak
diimbangi dengan peningkatan produksi, bisa terjadi inflasi karena harga
barang dan jasa naik.

3. Pengaruh Harga Komoditas: Arus modal yang mengalir ke sektor komoditas


dapat meningkatkan harga komoditas tersebut. Jika negara tersebut adalah
importir komoditas, hal ini bisa meningkatkan biaya produksi dan harga jual,
yang berpotensi meningkatkan inflasi.

4. Kebijakan Moneter: Bank sentral bisa menaikkan suku bunga untuk menarik
arus masuk modal. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi permintaan
kredit dan investasi, sehingga berpotensi meredam inflasi.

5. Inflasi yang Diimpor: Negara yang menerima arus modal besar dari negara
dengan tingkat inflasi yang tinggi mungkin mengalami 'inflasi yang diimpor'.

6|Essai Ekonomi Makro


Modal tersebut dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa dari negara
asalnya, yang mungkin lebih mahal karena tingkat inflasi yang tinggi di negara
tersebut.

6. Volatilitas Nilai Tukar: Arus modal yang volatil dapat menyebabkan fluktuasi
nilai tukar, yang dapat mempengaruhi inflasi. Jika nilai tukar berfluktuasi
secara signifikan, ini bisa membuat harga impor menjadi tidak stabil dan
berkontribusi pada inflasi.

Secara keseluruhan, arus modal dapat mempengaruhi inflasi melalui berbagai


mekanisme ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan makroekonomi yang tepat
untuk mengelola dampak arus modal terhadap inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.

7|Essai Ekonomi Makro


Essai 2

TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA

Tabungan dan investasi merupakan dua aspek penting dalam struktur ekonomi
suatu negara yang saling terkait dan memiliki dampak yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tabungan, pada dasarnya, mengacu pada
bagian dari pendapatan yang disimpan oleh individu atau perusahaan untuk digunakan
di masa depan. Sebaliknya, investasi adalah penanaman modal untuk meningkatkan
produksi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk memahami
kedua konsep ini secara mendalam, perlu diperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi
keduanya.

Faktor yang memengaruhi tingkat tabungan sangat beragam dan mencakup


berbagai aspek ekonomi dan sosial. Pendapatan masyarakat, sebagai contoh, memiliki
korelasi positif dengan tingkat tabungan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar
kemungkinan masyarakat untuk menabung. Begitu pula dengan tingkat suku bunga;
semakin tinggi suku bunga, semakin besar insentif untuk menabung karena potensi
keuntungan yang lebih besar dari investasi tabungan (Zakaria, 2024). Selain itu,
kepercayaan terhadap bank, kondisi perekonomian makro, dan hasrat untuk menabung
juga memainkan peran penting dalam menentukan tingkat tabungan masyarakat.

Sementara itu, investasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendapatan nasional


dan tingkat keuntungan. Negara dengan pendapatan nasional yang tinggi cenderung
memiliki tingkat investasi yang lebih tinggi. Tingkat keuntungan juga menjadi
pertimbangan utama bagi investor dalam menentukan besarnya investasi yang akan
dilakukan.

Selain faktor-faktor tersebut, pelaku investasi juga memiliki peran yang signifikan
dalam dinamika investasi suatu negara. Pemerintah, baik melalui investasi publik
maupun kebijakan fiskal, serta sektor swasta, dengan investasi privatnya, memiliki
peran penting dalam menentukan tingkat investasi suatu negara.

8|Essai Ekonomi Makro


Interaksi Tabungan dan Investasi

Interaksi antara tabungan dan investasi dalam perekonomian terbuka dapat


dijelaskan melalui identitas dasar ekonomi:

𝑆 = 𝐼 + 𝑁𝑋

Dimana:

• (S) adalah Tabungan Nasional (National Savings)

• (I) adalah Investasi Domestik (Domestic Investment)

• (NX) adalah Ekspor Netto (Net Exports)

Identitas ini menunjukkan bahwa tabungan nasional harus selalu sama dengan jumlah
dari investasi domestik dan ekspor netto.

Pengaruh Tabungan terhadap Investasi

Tabungan nasional yang tinggi menyediakan lebih banyak dana yang dapat
digunakan untuk investasi. Negara dengan tabungan tinggi cenderung memiliki lebih
banyak sumber daya untuk investasi dalam negeri dan untuk meminjamkan ke luar
negeri (Sulistiawati, 2012). Sebaliknya, jika tabungan rendah, negara tersebut mungkin
harus mengandalkan modal asing untuk memenuhi kebutuhan investasinya.

Tabungan, Investasi, dan Kurs Valuta Asing

Kurs valuta asing juga dipengaruhi oleh tabungan dan investasi. Jika suatu negara
memiliki tabungan yang lebih besar daripada investasinya, maka kelebihan tersebut
biasanya dipinjamkan ke luar negeri, yang dapat menyebabkan mata uang domestik

9|Essai Ekonomi Makro


menguat. Sebaliknya, jika investasi melebihi tabungan, negara tersebut harus
meminjam dari luar negeri, yang dapat melemahkan mata uang domestik.

Tabungan Domestik dan Investasi

Tabungan domestik yang meningkat menandakan bahwa rumah tangga dan


perusahaan memilih untuk menunda konsumsi guna memprioritaskan konsumsi di
masa depan. Hal ini menciptakan "pool of savings" yang dapat digunakan untuk
investasi dalam berbagai sektor seperti infrastruktur, teknologi, dan sumber daya
manusia. Investasi ini krusial untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas produksi
suatu negara.

Tabungan dan Suku Bunga

Suku bunga, sebagai biaya dari pinjaman uang, memainkan peran kunci dalam
menghubungkan tabungan dengan investasi. Peningkatan tabungan menyediakan lebih
banyak dana bagi bank untuk dipinjamkan, yang pada gilirannya dapat menurunkan
suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah mereduksi biaya pinjaman, mendorong
investasi oleh perusahaan dan individu.

Tabungan, Investasi, dan Pertumbuhan Ekonomi

Investasi yang didukung oleh tabungan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.


Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan investasi dan tabungan dapat
menciptakan lapangan kerja baru, mengembangkan sektor industri, serta memajukan
daerah-daerah yang tertinggal. Investasi yang efisien dan produktif dapat mendorong
pertumbuhan pendapatan nasional serta kesejahteraan masyarakat.

Tabungan dan Aliran Modal Internasional

Dalam konteks ekonomi global, tabungan nasional tidak hanya digunakan untuk
investasi di dalam negeri tetapi juga dapat mengalir ke luar negeri sebagai investasi
asing langsung atau portofolio. Negara dengan tingkat tabungan yang tinggi sering

10 | E s s a i E k o n o m i M a k r o
menjadi sumber pendanaan bagi negara-negara lain yang memerlukan investasi untuk
mempercepat pertumbuhan mereka.

Tabungan dan Investasi di Indonesia

Tabungan dan investasi merupakan dua elemen fundamental yang mendorong


pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam konteks perekonomian terbuka seperti
Indonesia. Dalam uraian ini, kita akan membahas secara lebih mendalam peran krusial
tabungan dan investasi dalam memajukan perekonomian Indonesia, dengan
mempertimbangkan data dan fakta terkini.

Indonesia, sebagai negara dengan perekonomian terbuka, telah mengalami


peningkatan signifikan dalam investasi asing langsung (FDI) selama beberapa tahun
terakhir. Pada tahun 2022, berdasarkan laporan Bank (Indonesia, 2020) FDI di
Indonesia mencapai USD 22,6 miliar, menunjukkan kepercayaan investor terhadap
stabilitas dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peningkatan FDI ini
berkontribusi pada perluasan lapangan pekerjaan, transfer teknologi, dan peningkatan
daya saing negara.

Meskipun FDI berperan penting, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan


untuk meningkatkan tabungan domestik. Tingkat tabungan nasional Indonesia
tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pada
tahun 2021, tingkat tabungan nasional Indonesia hanya mencapai 5,4% dari PDB, jauh
di bawah Thailand (17,1%) dan Malaysia (32,9%).

Rendahnya tingkat tabungan domestik ini membatasi sumber pendanaan internal


untuk investasi, memaksa Indonesia untuk bergantung pada modal asing. Hal ini dapat
meningkatkan kerentanan ekonomi terhadap fluktuasi pasar keuangan global.

Upaya Meningkatkan Tabungan Domestik:

11 | E s s a i E k o n o m i M a k r o
Menyadari pentingnya tabungan domestik, pemerintah dan sektor swasta di
Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mendorongnya. Beberapa inisiatif
yang dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan kepercayaan terhadap perbankan: Meningkatkan akses ke


layanan keuangan dan edukasi literasi keuangan untuk mendorong masyarakat
menabung di bank.

2. Mendorong program tabungan pensiun: Menyediakan skema pensiun yang


menarik dan mudah diakses untuk mendorong perencanaan keuangan jangka
panjang.

3. Menawarkan insentif pajak: Memberikan insentif pajak bagi individu dan


perusahaan yang menabung dalam jangka panjang.

4. Meningkatkan inklusi keuangan: Menjangkau masyarakat di daerah terpencil


dan informal untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam sistem keuangan
formal.

Hubungan Timbal Balik Tabungan dan Investasi:

Tabungan dan investasi saling terkait dan memiliki dampak signifikan terhadap
perkembangan ekonomi. Tingkat tabungan nasional yang tinggi memperkuat investasi
di dalam negeri dan peluang investasi di pasar internasional, sementara tabungan yang
minim dapat meningkatkan ketergantungan terhadap investasi asing.

Suku bunga juga memiliki peran krusial dalam mengaitkan antara tabungan dengan
investasi. Suku bunga rendah dapat memacu investasi dengan memudahkan akses
pinjaman, sedangkan suku bunga yang naik dapat memperkuat tabungan dengan
menjanjikan imbal hasil yang lebih optimal.

Investasi, di sisi lain, berkaitan dengan pemanfaatan modal untuk meningkatkan


produksi barang dan layanan. Terdapat dua jenis investasi, yaitu investasi bruto dan

12 | E s s a i E k o n o m i M a k r o
neto, yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional dan keuntungan investasi. Pemerintah
dan sektor swasta memainkan peran sentral dalam aktivitas investasi dengan tujuan
memperbaiki kesejahteraan dan menggalakkan ekspansi ekonomi.

Dalam ekonomi global, tabungan dan investasi saling berhubungan melalui rumus
ekonomi dasar S=I+NX, yang mencerminkan hubungan antara tabungan nasional,
investasi domestik, dan saldo ekspor. Tingkat tabungan nasional yang tinggi akan
mendorong investasi di dalam negeri dan peluang investasi internasional, sementara
tingkat tabungan yang rendah dapat meningkatkan ketergantungan pada investasi dari
luar.

Di Indonesia, tantangan utama yang dihadapi adalah tingkat tabungan domestik


yang relatif rendah, yang membatasi akses dana untuk investasi. Namun, dengan
strategi kebijakan yang tepat, seperti memperkuat kepercayaan terhadap sistem
perbankan dan menggalakkan program tabungan pensiun, Indonesia memiliki
kesempatan untuk meningkatkan tabungan domestik dan mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan (Sari et al., 2016).

Kesimpulannya, pemahaman yang mendalam mengenai keterkaitan antara


tabungan dan investasi krusial dalam merancang kebijakan ekonomi yang efektif dan
berkelanjutan, yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.

REFERENSI

Bakti, T. D., Sumanjaya, R., & Hasution, S. H. (2010). Pengatar Ekonomi Makro. USUpress.

Hasyim, A. I. (2017). Ekonomi makro. Prenada Media.

Indonesia, B. (2020). Laporan Akuntabilitas Tahunan Bank Indonesia 2020. Laporan Tahunan
Bank Indonesia.

Kurniawan, C. (2016). Pengaruh Investasi Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal Media


Wahana Ekonomika, 12(4).

13 | E s s a i E k o n o m i M a k r o
Mankiw, N. G. (2007). Monetary policy (Vol. 29). University of Chicago Press.

Mankiw, N. G. (2020). Principles of economics. Cengage Learning.

Mankiw, N. G., Kneebone, R. D., McKenzie, K. J., & Rowe, N. (2007). Principles of
macroeconomics.

Sari, M., Syechalad, M. N., & Majid, S. A. (2016). Pengaruh investasi, tenaga kerja dan
pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi
Dan Kebijakan Publik Indonesia, 3(2), 109–115.

Sulistiawati, R. (2012). Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan Ekonomi dan penyerapan


tenaga kerja serta kesejahteraan masyarakat di Provinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi
Bisnis Dan Kewirausahaan, 3(1), 29–50.

Zakaria, S. (2024). Pengantar teori ekonomi makro. Uwais Inspirasi Indonesia.

14 | E s s a i E k o n o m i M a k r o

Anda mungkin juga menyukai