SAVING-INVESTMEN GAP
Disusun Oleh
Falsa Kikit Indania
200810301035
BAB I
1
LATAR BELAKANG
2
dalam upaya mengurangi hambatan utama negara berupa kekurangan devisa dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kesenjangan tabungan investasi akan berdampak negatif terhadap
perekonomian suatu negara jika tidak ditutup dengan arus masuk modal dari luar
negeri. Karena jika investasi yang direncanakan tidak terpenuhi maka akan tercipta
lapangan kerja yang lebih sedikit sehingga tidak dapat menyerap tenaga kerja yang
ada. Kejutan berikutnya adalah pengangguran. Jika ini terus berlanjut, pengangguran
akan semakin tinggi, penyebaran kemiskinan tidak akan dapat dicegah, sehingga
keamanan nasional dapat terpengaruh. Pada akhirnya, ini akan berdampak negatif
pada pertumbuhan ekonomi, karena sulit untuk menarik modal eksternal ketika
keamanan nasional terancam. Meskipun modal asing harus mengalir tidak hanya ke
negara berkembang tetapi juga ke negara maju, persaingan antar negara untuk modal
asing semakin ketat. Masalahnya diperparah ketika modal asing mengalir dalam
bentuk modal jangka pendek. Jika negara tidak mengelolanya dengan hati-hati, dapat
mengganggu neraca pembayaran dan cadangan devisa.
Kesenjangan tabungan investasi akan berdampak negatif terhadap
perekonomian suatu negara jika tidak ditutup dengan arus masuk modal dari luar
negeri. Jika kondisi ekonomi negara menarik bagi investor asing, modal akan mengalir
dengan mudah, tetapi jika situasi ekonomi dianggap lebih buruk, modal akan cepat
menarik diri dari negara-negara tersebut. Tentu saja, jika penarikan modal sangat
besar, itu akan mengguncang perekonomian negara, seperti yang dilakukan Meksiko.
Beberapa waktu lalu, di Indonesia juga lebih banyak karena Indonesia juga menganut
kebijakan mata uang bebas. Sebagaimana diketahui, investasi dalam perekonomian
terbuka tidak lagi hanya berasal dari tabungan dalam negeri, tetapi juga dapat berasal
dari luar negeri dan dari sektor negara. Akibatnya, investasi mungkin tidak selalu
sesuai dengan tabungan, yang bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Dengan kata lain,
kesenjangan antara tabungan dan investasi dapat muncul.
Kesenjangan tabungan-investasi sesuai dengan defisit transaksi berjalan.
Identitas ini menunjukkan bahwa ketidakseimbangan internal, di mana kurangnya
tabungan diatasi oleh ketidakseimbangan eksternal, adalah defisit transaksi berjalan.
Dengan kata lain, perubahan perilaku ekspor dan impor akan sama dengan perubahan
perilaku tabungan dan investasi domestik (Roubini, 2006). Selanjutnya, defisit
transaksi berjalan akan menyebabkan aliran modal masuk dari luar negeri, karena
3
defisit akan membutuhkan aliran modal masuk untuk menyeimbangkan neraca
pembayaran. Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan tabungan-investasi terkait erat
dengan aliran modal.
Pembangunan di Indonesia juga menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai
tujuan. Untuk mencapai tujuan pertumbuhan yang tinggi, diperlukan investasi yang
besar. Dengan tabungan domestik yang terbatas untuk membiayai investasi, investasi
asing menjadi prioritas untuk mendorong pertumbuhan. Selain mengkonversi sektor
riil, total arus keluar modal asing diharapkan dapat meningkatkan kecepatan aliran
uang di pasar keuangan, meningkatkan kapitalisasi pasar saham/pasar Indonesia dan
menutup defisit transaksi berjalan yang selama ini dialami Indonesia. jauh.
Pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan masuknya modal asing tidak serta
merta mencerminkan pesatnya kemajuan perekonomian Indonesia. Pertumbuhan
ekonomi NS Indonesia yang tinggi tidak berarti bahwa pertumbuhan tersebut
mayoritas dimiliki oleh entitas bisnis Indonesia. Sebaliknya, pertumbuhan adalah unit
bisnis yang dimiliki oleh konglomerat asing. Selain itu, peningkatan pendapatan per
kapita di Indonesia tidak menunjukkan bahwa pendapatan seluruh warga negara
Indonesia telah pulih. PDB milik asing yang kontribusinya sangat besar.
Dengan demikian, dalam literatur pembangunan ekonomi, ketika suatu negara
memiliki saving-investment gap, diperlukan aliran masuk modal neto untuk mengisi
saving-investment gap. Untuk mencapai tingkat modal negara yang stabil dan
mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil, menurut teori pertumbuhan
ekonomi Solow, tingkat tabungan domestik harus tinggi untuk membenarkan
investasi, sehingga proses produksi dapat berkelanjutan dan tingkat produksi dapat
dijaga tetap tinggi. Mankiw, 1997). Sedangkan menurut teori pertumbuhan Harrod
Domar, pertumbuhan ekonomi suatu negara terhambat ketika perekonomian negara
tersebut kekurangan modal. Oleh karena itu, kesenjangan antara tabungan dan
investasi harus diperhitungkan agar terjadi pertumbuhan ekonomi.
4
BAB II
KONSEP DAN TEORI
5
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan produksi per kapita secara
terus menerus dan berjangka panjang (Sukirno, 2004: 435). Pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Jadi semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, walaupun
ada indikator lain yaitu pemerataan pendapatan.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas, bahwa pertumbuhan ekonomi
merujuk pada suatu proses untuk memperoleh output, dimana ukuran pencapaian
memerlukan jangka panjang.
1. Teori Pertumbuhan Ricardo
Ricardo dikenal dengan teorinya tentang hukum pendapatan
pembersihan ranjau. Dengan luas wilayah yang terbatas, pertumbuhan penduduk
(tenaga kerja) akan mengurangi produk marjinal. Selama para pekerja yang
bekerja di Bumi dapat menerima upah yang lebih tinggi dari upah alami,
angkatan kerja akan terus bertambah. Ini sekali lagi akan mengurangi produk
marjinal tenaga kerja dan pada akhirnya menurunkan tingkat upah.
Menurut Ricardo, peran akumulasi kapital dan kemajuan teknologi
adalah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yaitu dapat memperlambat
kerja hukum ranjau kembali, yang pada gilirannya menurunkan standar hidup
seminimal mungkin. kualitas hidup. Proses ini merupakan konfrontasi antara
kekuatan dinamis, yaitu kekuatan hukum pengembalian minimum dan kemajuan
teknologi. Ricardo menekankan bahwa suatu negara hanya dapat tumbuh selama
sumber daya alamnya memungkinkan.
6
Q = f (K, L); K, L > 0
Dalam persamaan di atas, Q adalah output bersih setelah penyusutan,
K adalah modal dan L adalah tenaga kerja. Menurut Romer dan Well (Nazara,
1994:22), model di atas diperbaiki dengan merinci produktivitas faktor total
dengan memasukkan variabel-variabel lain yang dapat menjelaskan pertumbuhan.
Model pertumbuhan ini selanjutnya disebut model pertumbuhan endogen. Model
pertumbuhan endogen ini mencari variabel-variabel yang dpat digunakan untuk
menjelaskan pertumbuhan ekonomi masa depan. Salah satu variabel yang diyakini
dapat menjelaskan pertumbuhan suatu perekonomian adalah variabel sumber daya
manusia.
Pada langkah selanjutnya, Solow mencoba memasukkan variabel
perubahan teknologi dalam model pertumbuhan. Variabel perubahan teknologi ini
menggambarkan keadaan pengetahuan masyarakat tentang metode produksi,
dimana dengan berkembangnya teknologi maka tingkat efisiensi tenaga kerja juga
akan meningkat. Dengan kemajuan teknologi, model Solow akhirnya dapat
menjelaskan peningkatan berkelanjutan dalam standar hidup di berbagai negara.
Model Solow menunjukkan bahwa kemajuan teknologi biasa mengarah pada
pertumbuhan berkelanjutan dalam output per pekerja. Tingkat tabungan yang
tinggi hanya mengarah pada tingkat pertumbuhan yang tinggi ketika kondisi
ekuilibrium tercapai. Dengan penambahan variabel baru ini, persamaan Solow
awal berubah menjadi :
Y = f (K, L x E)
7
Menurut Rostow, pembangunan ekonomi adalah transformasi
masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern, melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Masyarakat Tradisional, masyarakat yang strukturnya berkembang dalam
fungsi produksi terbatas berdasarkan tekhnologi dan ilmu pengetahuan dan
sikap berpikir yang masih primitif dan irasional.
b. Prasyarat Lepas Landas adalah masa transisi di mana perusahaan
mempersiapkan diri atau dipersiapkan dari luar untuk mewujudkan
pertumbuhan yang mandiri.
c. Lepas landas adalah masa dimana terjadi perubahan yang sangat drastis
dalam masyarakat, seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan pesat
dalam inovasi atau berupa pembentukan pasar baru.
d. Tahap kedewasaan adalah periode ketika masyarakat memanfaatkan
teknologi modern secara efisien untuk sebagian besar faktor produksi dan
sumber daya alam.
e. Masyarakat konsumsi massal, yaitu masyarakat di mana lebih banyak
perhatian diberikan pada masalah konsumsi dan kesejahteraan manusia,
dan bukan pada permasalahan untuk melakukan produksi.
8
Y = tingkat pendapatan nasional
Ada dua konsep untuk menentukan sifat hubungan antara pendapatan
disposabel dengan konsumsi dan pendapatan disposabel dengan tabungan, yaitu
kecondongan untuk mengkonsumsi dan kecondongan untuk menabung.
∆S
MPS =
∆Y
9
C=Co +cYd
10
e. Faktor Ekonomi Sosial
f. Kekayaan
g. Keuntungan dan Kerugan Capital
h. Tingkat Harga
i. Kredit
11
mengasumsikan bahwa tenaga kerja dan tekhnologi adalah tetap. Penawaran
barang dalam model Solow didasarkan pada fungsi produksi, menunjukkan bahwa
produksi (Y) bergantung pada stok modal (K) dan tenaga kerja (L), dengan rumus
sebagai berikut :
Y = F (K,L)
Model pertumbuhan Solow mengasumsikan bahwa fungsi produksi
memiliki skala pengembalian konstan (constant return to scale). Apabila setiap
input dilipatgandakan sebesar c kali maka input juga akan bertambah sebesar c
kali,
cY = F ( cK,cL )
Apabila c = 1/L maka kita akan dapatkan :
Y/L = F (K/L, 1)
Apabila y = Y/L; k = K/L dan f(k) adalah F(K/L, 1) maka persamaan diatas
dapat ditulis kembali menjadi :
y = f(k)
Berdasarkan persamaan diatas kita dapat melihat bahwa output per kapita
merupakan fungsi dari modal per pekerja. Persamaan ini sesuai dengan definisi
pertumbuhan ekonomi sebagai perubahan output per kapita.
Permintaan terhadap barang dalam model Solow berasal dari konsumsi dan
investasi. Dengan kata lain output per pekerja (y) dibagi diantara konsumsi per
pekerja (c) dan invetasi per pekerja (i), yang dirumuskan sebagai berikut :
y=c+i
Model Solow mengasumsikan bahwa setiap tahun orang menabung
sebagian dari pendapatan mereka dan mengkonsumsi sebagian yang dirumuskan
sebagai berikut :
c = (1-s) y
Untuk mengetahui apakah fungsi konsumsi tersebut berpengaruh terhadap
investasi, maka dengan subtitusi persamaan y dan c didapat fungsi sebagai berikut
:
y = (1-s)y + i
atau dapat ditulis sebagai berikut :
i = sy
12
Persamaan diatas menunjukkan bahwa invetasi sama dengantabungan, jadi
tingkat tabungan juga merupakan bagian dari output yang menunjukkan investasi.
Model Solow menunjukkan bahwa tingkat tabungan merupakan determinan
penting dari persediaan modal kondisi mapan. Jika tingkat tabungan tinggi,
perekonomian memiliki persediaan modal yang besar dan tingkat produksi yang
tinggi, dan sebaliknya. Peningkatan tingkat tabungan mendorong pertumbuhan
sampai ekonomi mencapai kondisi mapan baru. Perekonomian dengan tingkat
tabungan yang tinggi dengan persediaan modal yang besar dan tingkat produksi
yang tinggi juga tidak selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
13
3) Pengeluaran untuk pengembangan dan pembukaan tanah, perluasan areal
hutan dan daerah pertambangan serta penanaman dan peremajaan tanaman
keras.
4) Pembelian ternak produktif untuk keperluan pembiakan, pemerahan susu,
pengangkutan dan sebagainya, tidak termasuk ternak untuk dipotong.
5) Margin perdagangan dan ongkos-ongkos lain yang berkenaan dengan
transaksi jual beli tanah, sumber mineral, hak penguasaan tanah, hak
paten, hak cipta dan barang-barang modal bekas.
14
Teori Harrod-Domar menekankan pentingnya peran akumulasi modal
dalam proses pertumbuhan. Dimana setiap perekonomian dapat membelanjakan
sebagian tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti alat-
alat produksi yang rusak.
Namun, agar perekonomian tumbuh, diperlukan investasi baru sebagai
tambahan stok modal. Harrod Domar mengemukakan bahwa akumulasi kapital
memiliki peran ganda, yaitu untuk meningkatkan pendapatan dan di sisi lain juga
dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan meningkatkan persediaan modal.
Misalnya, dalam istilah yang sederhana, teori Harrod Domar adalah bahwa pada
saat keseimbangan diciptakan pada tingkat pendapatan tenaga kerja penuh, untuk
mempertahankan keseimbangan dari tahun hingga tahun ini, sejumlah
pengeluaran diperlukan karena investasi harus cukup untuk menutupi peningkatan
produksi yang dihasilkan. Oleh karena itu, investasi harus selalu ada agar
keseimbangan tidak terganggu, jika tidak maka pendapatan perkapita akan turun
akibat pertumbuhan penduduk (Todaro dan Smith, 2006)
15
Kesenjangan antara tabungan dan investasi disebabkan oleh rendahnya tabungan
domestik di satu sisi, sementara di sisi lain, kebutuhan akan sumber daya untuk
membiayai investasi domestik terus tumbuh dan meningkat setiap tahun berdasarkan
pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, kesenjangan tabungan dan
investasi adalah S-I < 0 (S < I ). Hal ini menunjukan bahwa negara yang bersangkutan
mengalami investment-saving gap.
Perbedaan antara tabungan domestik dan investasi domestik disebut arus keluar
modal neto, juga dikenal sebagai investasi asing neto. Jika arus keluar modal bersih kita
positif, maka tabungan kita melebihi investasi dan kita meminjamkan surplusnya kepada
asing. Jika arus keluar modal neto kita negatif, maka investasi kita lebih besar dari
tabungan dan kita harus meminjam ke luar negeri, artinya jika investasi lebih besar dari
tabungan, kita mengalami defisit.
16
Penanaman modal asing langsung (FDI) adalah aliran modal
internasional dimana perusahaan di satu negara mendirikan atau memperluas
bisnis mereka di 4.444 negara lain. Jadi tidak hanya transfer sumber daya, tetapi
juga penerapan kontrol atas perusahaan di luar negeri. FDI (Foreign Direct
Investment) atau Penanaman Modal Asing adalah salah satu ciri penting dari
sistem ekonomi yang semakin mengglobal. Ini dimulai ketika sebuah perusahaan
dari satu negara berinvestasi dalam jangka panjang di sebuah perusahaan dari
negara lain. Dengan cara ini, perusahaan di negara asal dapat memiliki kendali
sebagian atau penuh atas perusahaan di negara tujuan investasi. Untuk tujuan ini,
investor membeli perusahaan asing yang sudah ada atau memberikan modal untuk
memulai perusahaan baru di sana atau membeli saham minimal 10%. FDI penting
untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dibandingkan dengan aliran
bantuan atau modal portofolio karena kemunculan FDI di suatu negara akan
diikuti dengan transfer teknologi, know-how, manajemen keterampilan, risiko
bisnis yang relatif rendah dan memiliki profit tinggi.
FDI terkait dengan investasi pada aset produktif, misalnya pembelian
atau pembangunan pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau
pembangunan peralatan atau bangunan baru yang dibuat oleh perusahaan asing.
Reinvestasi pendapatan perusahaan dan pemberian pinjaman jangka pendek dan
jangka panjang antara perusahaan induk dan anak perusahaan atau afiliasinya juga
diklasifikasikan sebagai investasi langsung. Saat ini, fitur-fitur baru dari IDE
mulai bermunculan, seperti perizinan untuk menggunakan teknologi canggih.
Tujuan dari setiap FDI tidak sama, perusahaan investor dimotivasi oleh
alasan yang berbeda untuk berinvestasi di luar negeri. Ada empat tujuan utama
FDI (Foreign Direct Investment), yaitu pencari sumber daya, pencari pasar,
pencari efisiensi dan pencari aset strategis.
FDI kini memainkan peran penting dalam proses internasionalisasi
perusahaan. Dekade terakhir telah melihat perubahan signifikan dalam ukuran,
ruang lingkup dan metode investasi asing langsung. Perubahan ini merupakan
hasil dari perkembangan teknologi, pengurangan pembatasan investasi asing dan
akuisisi di banyak negara, serta deregulasi dan privatisasi di berbagai industri.
Perkembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi global yang semakin
murah membuat pengelolaan penanaman modal asing menjadi lebih mudah.
17
Pemerintah memberikan banyak perhatian terhadap FDI karena
investasi ke dalam dan ke luar negara mereka dapat memiliki dampak yang
signifikan. Para ekonom menganggap investasi asing langsung sebagai salah satu
mesin pertumbuhan ekonomi karena mereka berkontribusi pada langkah-langkah
ekonomi nasional seperti produk domestik bruto (PDB), pembentukan modal tetap
bruto (PMTB, total investasi dalam perekonomian negara) dan neraca
pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan
karena bagi negara tuan rumah atau perusahaan lokal yang menerima investasi,
FDI merupakan sumber pertumbuhan untuk teknologi baru, proses, produk sistem
organisasi, dan keterampilan bisnis. Selain itu, FDI juga membuka pasar dan
saluran pemasaran baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang lebih murah, dan
akses ke teknologi, produk, keterampilan, dan keuangan baru.
Namun, ada beberapa argumen yang menentang FDI karena dianggap
memperlebar kesenjangan antara tabungan dan investasi. Karena investasi asing
dikatakan benar-benar mengurangi tingkat tabungan domestik dan investasi di
negara tuan rumah melibatkan penciptaan berbagai bentuk persaingan tidak sehat
yang timbul dari pengaturan produksi monopoli. Sehingga mereka tidak perlu
menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka hasilkan di ekonomi tuan
rumah. Efek lainnya adalah peningkatan konsumsi domestik akan menurunkan
minat masyarakat untuk menabung dan berinvestasi (Todaro dan Smith, 2006).
2. Tingkat Inflasi (Consumer Price Index)
Inflasi adalah proses kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga sementara seperti hari libur umum (tidak terus
menerus) dan kenaikan harga hanya satu atau dua barang tidak dapat dicirikan
sebagai inflasi kecuali kenaikan itu meluas (atau menyebabkan kenaikan) ke
barang-barang lain. Indeks harga konsumen atau yang sering disebut dengan
indeks harga konsumen merupakan salah satu indikator inflasi yang
mencerminkan pergerakan harga sekumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat. Berdasarkan atas dasar survei bulanan di 45 kota, di pasar tradisional
dan modern terhadap 283-397 jenis barang/jasa di setiap kota dan secara
keseluruhan terdiri dari 742 komoditas.
Tergantung pada penyebabnya, perubahan harga dapat disebabkan oleh
penawaran dan permintaan. Di sisi permintaan, ini disebut Inflasi Tarik
18
Permintaan, dimana inflasi berada pada karena peningkatan permintaan agregat
(permintaan agregat), yang berlebihan ketika produksi sudah full employment dan
tidak dapat naik lagi sehingga tambahan hanya meminta perubahan dalam
kenaikan harga. Di sisi penawaran adalah inflasi dengan menekan biaya, inflasi
ini terjadi karena kenaikan biaya produksi (input) yang menyebabkan kenaikan
harga produk (output). Misalnya, sumber kenaikan biaya produksi ini bisa berasal
dari beberapa penyebab, seperti halnya adalah kenaikan upah, kenaikan harga
energi dan kenaikan harga komoditas.
Secara umum, inflasi memiliki pengaruh positif dan negatif tergantung
pada beratnya inflasi. Padahal, ketika inflasi rendah berdampak positif yaitu dapat
mendorong perekonomian yang lebih baik dengan meningkatkan pendapatan
nasional dan mendorong masyarakat untuk bekerja, menabung, dan berinvestasi.
Di sisi lain, dalam masa inflasi tinggi, ketika terjadi inflasi yang tidak terkendali
(hiperinflasi), situasi ekonomi menjadi kacau dan perekonomian terasa lesu,
masyarakat tidak bersemangat untuk bekerja, menabung atau berinvestasi dan
berproduksi karena harga-harga naik dengan cepat.Oleh karena itu, tingkat inflasi
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesenjangan tabungan
dan investasi, karena secara langsung mempengaruhi pembentukan modal dalam
negeri dan pengeluaran investasi dalam negeri, yang pada gilirannya
mempengaruhi ukuran kesenjangan tabungan dan investasi domestik.
3. Total Populasi
Populasi adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah
tertentu. Jumlah penduduk suatu negara dianggap berdasarkan jumlah warga
negara dari negara yang sah dan terdaftar di negara tersebut. Adanya penduduk
warga negara asing atau pengunjung suatu negara yang tidak tercantum dalam
populasi suatu negara. Jumlah penduduk suatu negara sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan penduduknya. Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan
dinamis antara kekuatan yang menambah dan mengurangi ukuran populasi.
Pertumbuhan penduduk disebabkan oleh beberapa komponen, yaitu : kelahiran
(fertilitas), kematian (kematian), imigrasi dan emigrasi. Selisih antara kelahiran
dan kematian disebut pertambahan alami sedangkan selisih antara imigrasi dan
emigrasi disebut migrasi netto.
19
Pertumbuhan populasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi apabila kondisi dan kemajuan penduduk erat kaitannya dengan
pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha ekonomi. Populasi di salah satu sisi
dapat menjadi menjadi agen atau sumber daya dalam faktor-faktor produksi, dan
di sisi lain dapat menjadi target atau konsumen dari produk yang dihasilkan.
Kondisi demografis dan informasional akan sangat membantu dalam menghitung
jumlah tenaga kerja yang akan diserap serta beberapa keterampilan yang
dibutuhkan dan jenis teknologi yang akan digunakan untuk memproduksi barang
atau jasa tersebut. Di sisi lain, mengetahui struktur penduduk dan kondisi sosial
ekonomi di suatu wilayah tertentu akan sangat membantu dalam menghitung
seberapa besar penduduk dapat memperoleh manfaat dari peluang dan hasil
pembangunan, atau tingkat pangsa pasar suatu wilayah.
Menurut model Solow, populasi dianggap sangat berpengaruh pada
tingkat tabungan suatu negara. Oleh karena itu, keberadaan populasi yang
berkualitas diharapkan mampu meningkatkan tingkat tabungan dan investasi
domestik untuk mempersempit kesenjangan antara tabungan dan investasi
domestik.
20
Peningkatan PDB dapat dihasilkan dari peningkatan pasokan tenaga
kerja, peningkatan modal fisik atau sumber daya manusia, serta peningkatan
produktivitas. Input dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan
teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomi produksi skala. Manfaat
pertumbuhan ekonomi antara lain:
a. Sebagai patokan ukuran kemajuan ekonomi sebagai hasil
pembangunan nasional.
b. Sebagai dasar untuk memperkirakan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan daerah.
c. Sebagai dasar untuk memprioritaskan pemberian bantuan luar
negeri oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
d. Sebagai landasan untuk memperkirakan bisnis, khususnya
perbandingan penjualan bisnis untuk landasan perencanaan
produk dan pengembangan.
21
BAB III
KESIMPULAN
22
tabungan masyarakat, termasuk tabungan yang diperoleh dari keuntungan bersih
perusahaan swasta. (Teori Tabungan Domestik dalam Model Solow,
4. Teori Investasi( Teori investasi domestk, Teori investasi domestik dalam model
Harrod-Domar)
Konsep saving investmen gap/ Kesenjangan tabungan investasi adalah timbulnya defisit dan
surplus tabungan dan investasi merupakan akibat dari kesenjangan antara akumulasi tabungan
nasional, baik dari sektor publik maupun swasta melalui mobilitas modal perbankan dan
lembaga keuangan lainnya, serta pemerintah, yang bersumber dari penerimaan dalam negeri.
23
BAB IV
REKOMENDASI KEBIJAKAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Boon, T. H. 2000. “Savings, Investment And Capital Flows: An Empirical Study On The
ASEAN Economies”. Working Paper 3,Malaysia.
Munir, Anwar, dan Hussain. 2010. “ Investment, Savings, Interest Rate and Bank Credit to
the Private Sector Nexus in Pakistan”. International Journal of Marketing Studies.
Departemen Ekonomi. University of Sirgodha, Pakistan.
Hadiputri, A.P. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesenjangan Tabungan dan
Investasi Domestik di Kawasan ASEAN 5+3 [skripsi]. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
25