Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP PENDAPATAN

NASIONAL

Kemampuan suatu Negara bersaing dipasar internasional akan memberikan pengaruh positif
atau pengaruh negatif terhadap Pendapatan Nasional. Peningkatan pendapatan nasional akan
terjadi jika volume ekspor melampaui volume impor (surplus). Jika pendapatan nasional
meningkat maka pendapatan per kapita masyarakat juga meningkat sehingga taraf hidup
masyarakat meningkat. Demikian pula sebaliknya yang terjadi, jika terjadi penurunan tingkat
pendapatan nasional karena impor melampau jumlah ekspor, maka pendapatan perkapita juga
menurun sehingga kesejahteraan penduduk semakin merosot. Kondisi terburuk juga
berpotensi untuk terjadi, dimana negara tersebut mempunyai ketergantungan yang tinggi
terhadap produksi barang dan jasa yang diimpor dari negara lain.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu:
1.Pendekatan Produksi (Production Approach), 1.Pendekatan Pendapatan (Income
Approach), dan 2.Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach). Berikut adalah
perhitungan pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran

GNP Y=C+1+G+(X-M)

Dimana:

GNP= Gross National Product

Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi

I = Investasi

G= Pengeluaran Pemerintah

X = Eksper M = Impor

Contoh: apabila terjadi apresiasi valas, maka harga impor suku cadang atau komponen
komputer yang diimpor dari luar negeri akan semakin mahal, maka akan dapat menaikkan
harga reparasi komputer. Kondisi ini dan tentu akan menambah pengeluaran pemilik
komputer yang akan memperbaiki komputernya, baik secara perorangan maupun organisasi.
Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa ekonomi internasional juga mempengaruhi
keuangan perorangan yang tidak turut serta secara langsung kegiatan transaksi perdagangan
luar negeri.

Jika X - M >o maka X > M, artinya saldo X neto positif atau posisi neraca perdagangan luar
negeri surplus, sehingga pendapatan nasional (Y) meningkat.

Jika X-M<o maka X < M, artinya saldo X neto negatif atau posisi neraca perdagangan luar
negeri defisit, sehingga pendapatan nasional (Y) turun.

Semakin besar selisih antara ekspor dan impor (X-M) dalam perdagangan internasional suatu
negara, semakin besar pula pengaruh ekonomi internasional terhadap perekonomian nasional
negara tersebut. Demikian pula jika semakin besar selisih antara ekspor dan impor (X M)
dalam perdagangan internasional suatu negara, semakin terbuka perekonomian negara
tersebut. Menurut Soemitro, suatu negara dikatakan memiliki ekonomi terbuka, apabila
ekspor (X) totalnya > 10% GDP.

2. Pengaruh Ekonomi Internasional dari Aspek Mikro

Pengaruh terhadap Perusahaan Nasional

a. Pengaruh ekonomi internasional terhadap aspek mikro perusahaan dapat dikaji dari sisi
keuangan internasional,sebagai berikut:

1) Perusahaan dalam negeri membutuhkan faktor-faktor produksi (input), baik yang


bersumber dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Variabel biaya input adalah harga (P)
dan Jumlah (Q).

2) Harga faktor produksi (input) dipengaruhi oleh naik turunnya nilai tukar uang dalam
negeri terhadap mata uang asing (fluktuasi kurs valas) Perusahaan akan memasarkan
produknya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Variabel yang menentukan kemana
produk akan dijual adalah P dan Q. Sebab P dan Q adalah variabel yang menentukan
besarnya Revenue (penerimaan) perusahaan. Besarnya jumlah revenue yang akan diperoleh
perusahaan adalah P dan Q produk yang dihasilkan dan terjual. Jika produk diekspor, maka
variabel P dan Q akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas.
3) Tingkat laba atau profit perusahaan akan ditentukan oleh selisih antara total revenue dan
total cost maka secara makro ekonomi baik langsung maupun tidak langsung, ekonomi dan
keuangan internasional berpengaruh terhadap perusahaan.
Dampak perubahan nilai kurs dapat menyebabkan perubahan Pendapatar: Nasional suatu
negara Fluktuasi Kurs Mata Uang Asing berupa Depresiasi dan Apresiasi nilai mata uang
asing akan mengakibatkan perubahan pada ekspor maupun impor.
Jika kurs mengalami depresiasi, nilai mata uang dalam negeri menurun. Berarti nilai mata
uang asing bertambah tinggi. Kurs (harga uang) akan mendorong ekspor meningkat dan
impor cenderung menurun. Dengan demikian, kurs valuta asing mempunyai hubungan yang
searah dengan volume ekspor. Dan kurs dalam negeri mempunyai hubungan yang searah
dengan volume impor.

Meningkatkanya ekspor dan menurunnya impor akan mendorong peningkatan Pendapatan


nasional. Melemahnya rupiah akan menyebabkan pasar modal dalam negeri kurang menarik
karena adanya resiko nilai tukar yang menyebabkan penurunan nilai investasi dan
mempunyai hubungan negatif terhadap return saham. Karena itu kenaikan ongkos ini akan
menyebabkan beban pembayaran kembali modal menjadi meningkat yang pada gilirannya
mengurangi insentif untuk melakukan investasi.

Anda mungkin juga menyukai